Chapter 7

~Valya's PoV

Karena bosan berada dikamar terus, aku memutuskan untuk berkeliling istana. Saat ini Alex ada pertemuan bersama ayahnya.

"VALYAA!!!" Teriak seseorang dari belakangku.

"AIRINN!!" Teriakku balik. Kita berdua berpelukan seakan belum bertemu selama bertahun-tahun

"Congrats ya!!" Aku menatap Airin bingung.

"Congrats buat apa?" Tanyaku.

"Karena kamu jadi Mate nya sang Pangeran." Ucapnya sambil terkekeh.

"Kok..."

"Aku bisa tau? Semua yang ada di istana udah tahu hal ini. Tapi aku tidak menyangka Mate Pangeran adalah manusia dan pelayan pribadinya sendiri." Ucapnya

"Shut Up." Ucapku.

Kami berdua berkeliling istana. Airin memberikan tur untukku. Istana ini indah sekali. Walaupun dihuni oleh Vampire, sama sekali tidak ada kesan seram dan mengerikan di istana ini.

Sesampainya di taman, kami berhenti sejenak dan duduk menikmati pemandangan di taman. Saat aku membangunkan Alex, aku sama sekali tidak menyadari keindahan taman ini. Bunga-bunga teratur sesuai jenisnya, pohon-pohon yang sangat indah berdiri kokoh di taman ini.

"Valya, aku harus kembali. Masih ada yang belum aku selesai kerjakan. Maaf ya." Ucap Airin.

"It's okay, Rin. Aku ingat kok jalan ke kamar." Ucapku santai.

"See you, Hon." Ucap Airin. Aku melambai kearahnya memperhatikan sosoknya yang hilang dibalik pintu.

Aku berdiri dan memejamkan mataku, menikamti hembusan angin yang menerpa tubuhku. Beberapa menit setelah itu, aku merasakan tangan yang melingkar di pinggangku.

"What are you doing?" Ucap suara berat yang sangat kukenal.

"Hei Lex. Gimana pertemuannya?" Tanyaku.

"Nyebelin. Ugh kenapa sih harus berasosiasi sama Werewolf?!" Omel Alex. Aku mencubit pipinya gemas.

"Kamu tuh manja banget sih.." Ucapku gemas. Alex memanyunkan bibirnya.

"Biarin aja manja yang penting tampan." Ucapnya penuh percaya diri.

"Ih siapa bilang? Tampanan juga Mason." Ledekku.

"WHAT?! Kamu gak mungkin mikir begitu!! Ya tampanan aku lah dibanding Mason. Aku bakal hukum kamu karena bicara begitu." Ucapnya. Lalu dia mulai mengelitikku dan aku tidak bisa menahan tawaku.

"A.. Hahaha.. Alex... Sto.. Hahaha.. Stop..... Aku.. Haha.. Menyerah." Ucapku terbata. Alex berhenti mengelitikku dan memeluk erat pinggangku.

~Author's PoV

Saat Valya dan Alex sedang berpelukan, seorang perempuan datang dan mengganggu mereka.

"Alex!!! Sayangku akhirnya kita ketemu lagi.. Aku kangen tau ga?" Ucap seorang perempuan dengan make up berlebihan dan baju yang ukurannya lebih kecil dibandingkan seharusnya.

"Ga. Dan aku tidak peduli padamu. Apa yang kau lakukan di istanaku?! Maaf tapi aku sudah menemukan Mate ku dan aku tidak akan menukarnya denganmu. Meskipun kau kaya dan ayahmu berkuasa, aku tidak peduli. Jadi pergi dari istanaku sebelun aku memanggil penjaga untuk menyeretmu keluar." Tegas Alex. Aura marah terpancar darinya.

"Kok kamu gitu sih Lex?" Ucap perempuan itu sambil mengeluarkan air mata palsunya.

"Well you heard him. Get out b****." Ucap Valya kesal.

Alex melingkarkan tangannya di pinggang Valya.

"OUT!!" Teriak Alex.

Perempuan itu menerjang Valya dan mencengkram leher putih Valya.

"KAU!!! KAU HANYA MANUSIA! DASAR MAKHLUK RENDAHAN TAK TAU DIRI!! ALEX TERLALU SEMPURNA UNTUK MAKHLUK MENJIJIKAN SEPERTI KAU!! KALAU BUKAN KARENA KAU ALEX PASTI MILIKKU!!!" Teriak perempuan itu.

Alex mencengkeram lehernya dan membantingnya kesamping. Alex menghampiri Valya.

"You okay?" Tanya Alex khawatir.

"SEKALI LAGI KAU DATANG KESINI DAN MELAKUKAN ITU LAGI AKU TIDAK AKAN SEGAN UNTUK MEMOTONG KEPALAMU ITU DAN MENUSUK JANTUNG KOTORMU ITU!! SEKARANG PERGI!!!!!!" Teriak Alex.

Perempuan itu bangun dan langsung lar keluar istana.

"Well that's eventful. You guys okay? Akh kuharap perempuan murahan itu tak akan datang kembali lagi kesini." Ucap Mason yang baru datang.

"We're okay. Kuharap juga begitu. Aku lelah dengan sikapnya." Ucap Alex.

"Lex.. Tadi itu siapa?" Tanya Valya.

"Namanya Jessica. Dulu kami memang dekat bahkan sempat ingin di tunangkan. Tapi aku menolak. Dia menjijikan." Jawab Alex.

"Serius, dia bahkan masuk ke kamar mandi Alex mengajaknya mandi bersama." Ucap Mason tertawa.

"Dan aku menyiramnya dengan air panas dan melemparnya ke luar." Lanjut Alex ikut tertawa.

"Honestly, she's an idiot." Ucap Valya. Kedua pria yang bersamanya menganggu menyetujuinya.

_________________________________________

Yeyyy Author ngerjain ini pas jam kosong. Nih chapter yang kalian tunggu tunggu. Nanti Author usahain ngeupdate lagi.

Ppai Ppai

Love U

*Sapphire

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top