Chapter 6
~ Author's PoV
Perlahan, Valya membuka matanya. Sinar matahari menyusup melalui jarak kecil dari tirai jendela.
Valya mencoba untuk bangun. Namun dia merasa ada sesuatu yang menindihnya. Dia menoleh kesamping dan mendapati Alex yang masih tertidur.
Valya hampir berteriak karena keterkejutannya namun tertahan oleh telapak tangannya. Memori sebelumnya pun mulai merangkak kembali kedalam otaknya.
Dirinya berharap bahwa kejadian itu hanyalah sebuah mimpi. Namun sekarang, dia tahu bahwa mulai saat ini kehidupannya akan berubah. Semuanya sudah ditakdirkan semenjak ia bertemu dengan Mason.
Perlahan Valya melepaskan dirinya dari dekapan Alex. Dan berhasil. Setelah itu, ia kembali ke kamarnya dan mulai membersihkannya dirinya.
Valya mengenakan baju long sleeved berwarna abu-abu dan rok selutut berwarna hitam. Ya.. Hanya Valya yang tidak mengenakan baju maid.
Setelah rapi, Valya berjalan menuju dapur dan bertemu dengan Stanley.
"Morning Girl.." Sapa Stanley.
"Hey.. Morning Stan.." Sapa Valya balik.
"Sarapan untuk Pangeran?" Tanya Stanley.
Valya hanya mengangguk kemudian duduk disalah satu kursi.
Stanley langsung membuat beberapa Pancake.
"Makanlah." Ucap Stanley sambil menyodorkan 4 lembar Pancake diatas piring kepada Valya.
"Thanks Stanley.. Aku kelaparan." Ucap Valya. Dia memang belum makan sejak dia tertidur kemarin.
Valya memakan pancakenya dengan lahap. Stanley menuangkan juice jeruk untuknya. Ia telah menyelesaikan tugasnya membuat sarapan untuk Pangeran.
Selesai makan, Valya meneguk habis jusnya dan berterima kasih pada Stanley. Dia membawa tray berisi sarapan untuk Alex dan berjalan menuju kamarnya.
Sesampainya disana, ia mengetuk pintu 2 kali dan membuka pintunya.
Terlihat Alex yang masih tertidur diatas kasurnya. Valya menaruh tray yang ia bawa diatas meja. Valya menghampiri Alex dan menepuk pundaknya. Namun Alex masih belum bangun.
"Alex... Bangunlah. Aku membawakan sarapan untukmu." Ucap Valya sambil mengguncang pelan pundak Alex.
Alex membuka sebelah matanya kemudian menutupnya kembali setelah melihat orang yang membangunkannya.
Alex mengulurkan tangannya dan menarik tubuh Valya kepelukannya.
"Alexander Stone!!! Bangun sekarang juga!!!" Omel Valya sambil mencoba melepaskan pelukan Alex.
"Ughh.. 10 menit lagi, Val.." Rengeknya sambil mengeratkan pelukannya.
Valya kemudian mencubit pipi Alex sekeras mungkin.
"Kau tahu itu tidak berpengaruh, Val. Aku ini Vampire, cubitan seperti itu sama sekali tidak berasa." Ucap Alex terkekeh.
"Lepaskan aku Alex!!! Dan cepat makan sarapanmu!" Ucap Valya mulai kesal.
"Sarapan?? Valya bukankah aku sudah bilang kau bukan pelayanku lagi. Biarkan pelayan lain yang mengurus. Kau Mateku. Jadi jangan lakukan hal yang tidak perlu." Ucap Alex.
"Ughh.. Fine! Now get up!!" Perintah Valya.
Setelah 10 menit, akhirnya Alex bangun dan memakan sarapannya.
"Ternyata Vampire juga bisa memakan makanan manusia. Kukira hanya darah." Ucap Valya.
"Tentu bisa, tapi makanan ini sama sekali tidak memuaskan nafsu. Kami meminum darah untuk memuaskan nafsu dan menjaga kewarasan." Jelas Alex.
"Menjaga kewarasan??" Tanya Valya bingung.
"Yep. Vampire yang tidak meminum darah akan menjadi gila. Itu karena nafsu mereka mengambil alih akal mereka." Jawabnya.
"Ohh.. Apa rasa semua darah itu sama?" Tanya Valya lagi.
"Nope.. Rasa setiap darah itu berbeda. Setiap manusia punya rasa tersendiri." Jawab Alex.
"Bagaimana rasa darahku?" Tanya Valya yang langsung menutup mulutnya dengan telapak tangannya.
Alex terlihat tegang dan menutup matanya.
"Darahmu merupakan darah terbaik dan termanis yang pernah kurasakan." Ucapnya.
Setelah itu Valya langsung diam.
"I'm sorry.." Ucap Alex tiba-tiba.
Valya memiringkan kepalanya sedikit dan menatap Alex bingung.
"Karena meminum darahmu." Lanjutnya.
'Wow.. Ternyata sang pangeran Vampire bisa minta maaf..' Batin Valya.
"It's fine, Alex.. Welll... Tetap masih ada hukumannya lah.." Ucap Valya.
"Fine.. Apa hukumannya?" Tanya Alex.
"Kau setuju menerima hukuman? Kupikir kau akan menolaknya." Ucap Valya tidak percaya.
"Aku bisa menolaknya?" Tanya Alex dengan Smirknya.
"Hmm.. Not really. Hukuman apa ya??" Ucap Valya sambil mengetuk pelan dagunya dengan jari telunjuk dan berpikir.
"Aha! Hukumannya adalah kau harus membuang semua majalah 'you-know-what' yang kau sembunyikan.. Lagi." Ucap Valya.
"Ughh.. Tidak ada hukuman lain??" Rengeknya.
'Ini vampire manja banget sih...' Batin Valya.
"Nope.. Aku tidak mau menyimpan rahasia apalagi berbohong kepada Roselyn. Jadi buang majalah-majalah itu sekarang juga!" Perintahku.
"Ughh.. Fine!" Ucap Alex pasrah.
Alex kemudian mengambil kumpulan majalah p***o nya dan membuangnya di tempat sampah dari steel dan membakarnya hanya dengan jentikkan jarinya.
"Hmm.. Good boy.." Puji Valya.
"I'm not a boy!!!" Bantah Alex dan menghentakkan kakinya di lantai seperti anak kecil.
"Yes you are.." Ucap Valya simple.
'My good boy'
===================
Done done done sooooo done..
Adios reader..
Thanks for your vomment..
Lup U
*Sapphire*
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top