Chapter 5

~Valya's PoV

"Mulai sekarang, kau akan tinggal dirumah ini sebagai... Istriku. Hmm.. atau masih tunangan ya?" Ucapnya santai.

...

...

...

"Haaaahhhhhhh?????!!!!!!"
*******************

Aku masih tak percaya dengan apa yang aku dengar. Aku? Istrinya? Tunangannya? Apa maksudnya?

"Kuulangi lagi. Siapa kau dan apa yang kau lakukan pada pangeran?" Tanyaku.

"Ini aku Valya. Dan berhentilah memanggilku Pangeran. Kau adalah soulmate ku. Panggil aku Alex. Aku akan bilang ke Mama." Ucapnya.

"Tunggu, Pangeran, eh maksudku Alex. Aku soulmate mu?" Tanyaku tidak percaya.

Aku tau mengenai soulmate. Mereka pasangan hidup makhluk supranatural. Dan mereka akan menjadi pasangan satu satunya.

Alex menarik tanganku dengan lembut.

"Iya.. Kau pasanganku. Karena itu, aku tidak akan membiarkanmu pergi." Ucapnya sambil berjalan. Aku menduga kita akan ke ruang kerja.

Dan dugaanku tepat ketika aku dan Alex sampai didepan pintu berwarna putih dan diatasnya tedapat tulisan Study Room.

"Mamaaaa....." Teriak Alex seperti anak kecil. Aku hanya bisa tersenyum melihatnya seperti itu.

"Alex, ada apa sih?! Jangan ngagetin mama kaya gitu dong." Ucap Roselyn. Alex hanya terkekeh.

"Loh Valya? Kamu juga disini? Ada apa? Jangan jangan Alex bikin masalah lagi ya?" Ucapnya sambil melirik Alex.

"Ihh Mama. Emangnya kalo Valya kesini artinya aku bikin masalah gitu?" Protesnya sambil cemberut.

"Kamu kan memang anak bermasalah." Ucap Roselyn santai.

Alex memanyunkan bibirnya.

"Tidak ada masalah kok." Ucapku. Aku tidak mau Alex kena masalah lagi.

"Baguslah kalau begitu. Jadi, ada apa kalian berdua kesini?" Tanya Roselyn.

"Ma.. Akhirnya aku menemukan Soulmate aku." Jawab Alex senang.

"Oh ya?? Siapa dia?" Tanya Roselyn tidak kalah senang.

Alex langsung menarik lenganku dan merangkulku.

"Dia Valya ma.." Ucapnya.

Roselyn terlihat kaget. Namun perlahan bibirnya mulai menyunggingkan sebuah senyuman.

"Well, kalo Mate mu Valya sih mama yakin banget untuk menyerahkanmu. Mama malah senang banget. Nanti mama bilang papa kamu." Ucap Roselyn senang.

Aku menyembunyikan wajahku yang panas dibalik rambutku. Kurasa semburat merah muda telah menghiasi pipiku.

"Really?? Thank you mama.. I Love U." Ucap Alex sambil memeluk Roselyn.

"Jadi... Kapan pernikahan kalian??" Tanyanya.

Aku sudah benar benar malu dan ingin sekali keluar dari ruangan ini. Kalau bukan karena tangan Alex yang menggenggam tanganku, mungkin aku sudah kabur.

"Kalau itu aku belum mikirin ma.. Aku serahin ke mama soal wedding." Jawab Alex.

Sumpah ibu dan anak ini benar benar. . . .

Kurasa Alex merasa kalau aku sedikit tidak nyaman dengan hal ini.

"Ma.. Aku balik ke kamar ya. Aku masih mau menghabiskan waktu bersama Valya. Berduaan." Ucapnya bercanda.

Roselyn mengangguk sambil tersenyum lembut kepadaku.

Kamipun berjalan kembali menuju kamar Alex.

"Kufikir vampir itu makhluk yang dingin dan tidak berperasaan. Tapi kenapa kau malah manja??" Tanyaku heran sambil tetap berjalan.

"Hmm? Walaupun kami ya.. Monster.. Bukan berarti kami tidak memiliki hati. Tidak ada salahnya jika kami bersikap manja. Namun banyak vampire yang menjaga image mereka masing masing dan bersikap dingin." Jelasnya.

"Namun biasanya, mereka bersikap manja jika hanya bersama Soulmate nya. Vampire menginginkan perhatian lebih dari pasangannya." Lanjutnya.

Aku hanya mengangguk mengerti.

Jadi begitu.. Kukira semua vampire itu sama. Tak berperasaan.

Sampai dikamarnya, Alex mendorongku ke kasurnya. 

"Aww.. Alex apa apaan si-" Omelku terpotong karena bibirnya yang membungkam mulutku.

Aku dengan sekuat tenaga mendorong tubuhnya. Sial, aku ngga bisa nafas.

"Alex.. Ngga.. Bi.. Sa.. Na.. Fas.." Ucapku.

************
Akhirnya dia melepaskan bibirnya dan mulai menghisap dan menjilat leherku.

Akhirnya aku melayangkan tamparan ke pipinya. Dia terlihat terkejut.

Aku merasa air mataku jatuh. Jujur, aku takut.

"Valya.. Ma-maaf. A-aku tidak tau apa yang merasukiku. Maaf." Ucap Alex.

Aku menutup mukaku dengan kedua telapak tanganku.

Alex memelukku sambil mengucapkan kata kata untuk menenangkanku.

"Harusnya.. Hiks.. Aku yang minta maaf.. Hiks.. Aku belum siap.. Hiks.." Ucapku sesenggukan.

"It's Okay.. Aku ngga akan memaksamu lagi." Ucapnya lembut.

Aku mengangguk dalam pelukannya.

Sampai akhirnya aku tertidur.
==================
Yeay yeay.. Finish.. Maap lama banget dan aku termotivasi karena komenan kalian yang menyemangatiku.. Haha..

Well anyway, aku ngga tau kapan aku bisa apdet lagi karena aku terserang virus writer block.. Jadi maap yaa..

Ciao

*Sapphire

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top