Chapter 4

~Alex's PoV

Aku tidak ingat apa yang terjadi. Tapi begitu aku merasakan darah Valya di mulutku, aku merasakan sensasi luar biasa. Rasa yang tidak pernah kurasakan.

Aku sadar bahwa yang aku minum adalah Valya. Aku melepaskan taringku, namun kepalaku tetap dipundaknya. Rasa menyesal mengalir.

Aku tidak pernah merasa menyesal meminum seseorang, terutama pelayanku. Kenapa meminum darahnya membuatku sangat menyesal?

Bahkan tanpa aku sadari, air mataku jatuh. Ada perasaan ingin melindungi gadis manusia ini.

Aku merasakan Valya berusaha melepaskan pelukanku. Aku makin erat memeluknya.

"Tetaplah seperti ini sebentar lagi." Ucapku.

Selama 15 menit, aku memeluknya. Setelah itu aku berjalan menuju tempat tidurku.

Valya berlutut dihadapanku. Dia menanyakan apa aku baik-baik saja? dan apakah rasa hausku sudah hilang? Aku hanya mengangguk.

Aku tidak mendengar perkataannya setelah itu. Namun saat ia beranjak pergi, aku menggenggam erat tangannya. Tidak. Aku tidak mau dia pergi. Karena dia adalah Soulmate ku. Dialah pasangan hidupku. Aku baru sadar sekarang.

Vampire hanya memiliki satu pasangan dalam hidupnya. Dan jika aku kehilangannya, aku mungkin akan membunuh diriku sendiri.

Valya menyuruhku untuk istirahat dan dia menyakinkanku kalau dia tidak akan pergi. Dalam 1 menit, aku tertidur. Mengamuk seperti tadi menguras banyak energi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

5 Jam Kemudian

Hal yang pertama kupikirkan setelah bangun adalah, apakah Valya masih disini? Pandanganku menyusuri kamar hingga akhirnya berhenti begitu aku melihatnya. Layaknya seorang putri yang sedang tertidur. 

Wajahnya sangat cantik. Kulitnya putih dan sangat halus. Rambut lurusnya yang berwarna coklat terang sangat lembut . Dan yang paling indah adalah matanya. Warnanya yang menggambarkan lautan. Dirinya tertidur diatas sofa dengan posisi duduk. 

Aku mengambil selimut yang ada di dalam lemariku. Setelah itu, aku berjalan menuju Valya dan menyelimutinya. Valya.. Namanya cantik seperti dirinya. Tapi lidahku sudah gatal karena sangat ingin memanggilnya Val atau Sweetheart.

Sekarang, aku telah mendapatkan pasangan hidupku untuk selamanya. Aku bersumpah tidak akan pernah melepaskan apapun yang terjadi, walaupun aku harus mengorbankan nyawaku demimu. Aku Mencintaimu, Val.

Aku mengelus rambutnya perlahan, tidak ingin membangunkannya. Dia sudah terlalu kelelahan. aku melihat dia menggeliat dalam tidurnya. Kelihatannya dia mengalami mimpi buruk. Aku langsung menepuk pundaknya pelan. Aku tidak yakin dia akan bangun hanya  dengan tepukan pelan di bahunya.

"Hey Val, bangunlah." Dia masih belum bangun.

"Valya bangunlah." Ucapku dengan lebih keras. Dia masih tertidur.

"Valya Winter bangunlah!" Ucapku setengah berteriak sambil mengguncangkan tubuh kecilnya.

Akhirnya dia bangun juga. Air matanya mengalir membasahi kedua pipinya. Aku menyeka air matanya dengan tanganku. 

"Sudah, berhentilah menangis. Mimpi buruk? Mau menceritakannya?" Ucapku. Dia berhenti menangis namun menatapku bingung.

Aku mengecup kedua ujung matanya.

"Siapa kau dan apa yang kau lakukan pada Pangeran?" Ucapnya.

"Ini aku bodoh. Mulai saat ini, kau bukan lagi pelayan pribadiku." Ucapku tegas. Aku dapat melihat wajahnya yang sangat terkejut.

"Ta-Tapi--" Ucapnya terbata.

Aku tersenyum. 

"Mulai sekarang, kau akan tinggal dirumah ini sebagai... Istriku. Hmm.. atau masih tunangan ya?" Ucapku santai.

...

...

...

"Haaaahhhhhhh?????!!!!!!"

=====================================

Yosh.. Aku minta maaf banget karena chapter ini pendek banget. Karena aku mau fullin satu chapter berisi PoV nya Alex ya..

Anyway, thanks for support dari kalian yang udah mau nunggu cerita ini selama berabad abad lamanya. *Wkwkwk kidding* dan kalian yang udah ngevote cerita aku yang ini dan TMS. 

Thank U Guyss..

Lup U All

*Sapphire*


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top