Chapter 12

Hati-hati dengan typo ya.. Aku males read lagi soalnya hehe..
======================

"Alex.. Bangun. Bukannya hari ini kau harus ikut ayahmu?" Ucap Valya membangunkan Alex.

"Ugh. Haruskah? 5 menit lagi..." Rengeknya.

"Alex!!! Bangun sekarang juga!!" Bentak Valya.

Alex langsung bangun seketika yang membuat Valya terkejut. Ia lalu bergegas ke kamar mandi sambil mendumel.

"Kamu itu kan Vampire! Ngapain juga kamu tidur! Kan kamu tidak perlu." Omel Valya.

Alex memang cukup susah dibangunkan. Itu yang membuat Valya dan Roselyn kesal saat membangunkan Alex.

"Supaya aku bisa bersamamu." Jawabnya asal.

"Jangan ngelantur deh! Sudah sana siap-siap! Kalau ayahmu marah aku tidak mau membantumu loh ya!"

Valya merapikan tempat tidur dan menyiapkan pakaian untuk Alex setelah itu bergegas ke dapur.

"Pagi Valya. Sarapan untuk pangeran?"

"Pagi Stanley. Iya. Sekalian untukku ya. Hehe." Pinta Valya.

Sarapan Alex selalu sama. Steak daging sapi yang tidak matang dan segelas darah.

Valya sudah biasa melihat darah yang di taruh di gelas layaknya segelas wine. Karena itu dia tidak terganggu dengan hal itu.

Valya memakan sarapannya, beberapa pancake dan segelas jus jeruk. Lalu mengantarkan makanan Alex.

"Ah. Valya ya? Kau lihat Alex?" Tanya Mason.

"Masih ada dikamar. Ini aku mau mengantarkan sarapan untuknya. Memang ada apa?"

"Kufikir Alex melarangmu melakukan hal seperti ini. Lagipula kau Matenya. Oh iya, bilang pada Alex cepatlah. Ayahnya sudah menunggunya." Ucap Mason.

"Hm. Baiklah. Ngomong-ngomong sudah ada kabar lagi tentang Vero?" Tanya Valya.

"Hm. Maaf. Orang kita kehilangan jejaknya. Saat ini Vero masih dalam pencarian. Jangan khawatir, aku yakin dia baik-baik saja. Kita akan menemukannya."

"Thanks Mason. Kalau begitu aku duluan." Valya menuju kekamar Alex.

"Alex. Ini sarapanmu. Tadi Mason bilang ayahmu sudah menunggumu."

"Bukankah sudah kubilang jangan melakukan hal seperti ini lagi? Masih ada banyak pelayan dirumah ini." Omel Alex.

"Kan kamu yang membuat mereka talut terhadapmu. Aku kasihan pada mereka kalau harus berhadapan dengan Vampire jahat sepertimu." Goda Valya.

"Salah mereka sendiri kenapa harus lemah seperti itu. Kalau mereka sepertimu akan lebih mudah. Dan aku tidak jahat. Kau saja tidak takut padaku. Malah aku yang takut padamu." Valya memukul lengan Alex.

"Dasar."

"Aku harus kepanti hari ini. Ada sesuatu yang tertinggal disana. Aku akan langsung segera pulang."

"Haruskah? Bawa pengawal bersamamu. Aku tidak mau kau pergi sendirian."

"Hhh.. Baiklah. Kalau itu bisa membuatmu tenang aku akan kesana dengan pengawal." Alex mengangguk.  Ia kemudian menyelesaikan sarapannya dan bergegas menuju ruang ayahnya

Valya menuju kamar mandi dan bersiap.

Ia segera berangkat kepanti asuhannya dulu. Ditemani oleh pengawal tentu saja.

Setengah jam ia sampai disana. Ia disambut oleh ibu panti dengan hangat. Valya memang dekat dengannya.

"Valya! Ada apa kau tiba-tiba berkunjung?" Tanya ibu panti.

"Ada sesuatu yang aku lupakan dikamarku yang dulu. Aku ingin mengambilnya. Tak apa kan?" Tanya Valya.

"Tentu saja sayang." Jawabnya ramah.

Valya menuju kamar lamanya dilantai dua.

"Kau tunggu diluar saja. Kumohon." Pinta Valya pada pengawalnya.

Pengawal itu awalnya ragu namun akhirnya mengiyakan.

Valya masuk ke dalam kamarnya dan membuka salah satu lantai kayu dalam kamarnya. Sebuah box kecik berwarna coklat terlihat dengan debu yang menutupinya. Box itu terlihat usang.

"Haah.. Untung saja masih ada." Valya membuka box kecil itu.

Didalamnya terdapat sebuah buku diary, sebuah foto keluarganya, dan yang paling mencolok adalah sebuah bulu sayap yang putih bersih. Bahkan tidak terlihat berdebu atau kotor. Benar-benar putih bersih dan seolah bercahaya.
================
Bubye. 👋

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top