Chapter 11

"Loh.. Valya?!"





"E- Evan?!!" Jawab Valya terkejut.

"Kau... Kufikir kau tewas dalam kebakaran!! Kenapa kau tidak memberitahuku?!!"

"Evann... Maafkan aku. Aku lupa nomor teleponmu."

"Val?" Tanya Alex mulai bingung.

Sifat cemburunya muncul.

Bagaimana tidak, pertama Valya mengenal laki-laki yang dia tidak tahu itu.

Kedua, mereka terlihat sangat dekat bahkan Valya langsung tersenyum melihatnya.

Ketiga, Laki-laki itu memeluk Valya!! Alex sedang berusaha menahan emosinya. Laki-laki itu tidak tau kalau Alex sangat dekat untuk mematahkan leher laki-laki itu.

"Alex ini sahabatku Evan. Dia sahabatku sejak kecil. Evan ini--"

"Kekasih Valya. Hai." Sapanya dengan singkat dan dingin.

"Evan. Aku baru tahu kamu punya kekasih Vi. Biasanya kamu paling anti sama yang namanya pacaran."

"Ceritanya panjang, Van. Van, aku mau tanya, kamu pernah melihat Vero setelah kebakaran tidak?" Tanya Valya sedikit berharap.

"Huh? Tidak tuh. Kufikir ia tewas dalam kebakaran. Memang kenapa?" Ucap Evan bingung.

"Ah tidak kok. Tidak apa-apa. Van aku pergi dulu ya." Valya langsung menarik tangan Alex.

Alex melihat kearah Valya dengan tatapan bingung. Valya mengucapkan 'nanti kujelaskan' tanpa bersuara.

Sesampainya di istana, mereka langsung menuju kamar mereka.

"Valya? Ada apa?" Tanya Alex bingung.

"Kamu tidak melihat ada orang yang daritadi melihat kearah kita? Makanya aku langsung narik kamu." Ucap Valya.

"Lihat kok. Seorang pemuda itukan yang pakai baju merah. Kan aku tampan makanya pada melihat kearahku. Wajarlah." Balas Alex dengan pd.

"Ish! Kamu masih bercanda aja sih! Aku serius tahu. Masalahnya, aku pernah lihat orang itu. Dia sering memandangi rumahku dulu. Tepat diseberang rumahku. Aku tidak berani menceritakannya pada keluargaku." Ujar Valya.

"Kenapa kamu baru bilang? Berapa lama dia mengamati rumahmu?" Tanya Alex serius.

"Aku lupa. Aku baru ingat begitu melihat wajahnya. Hmm.. Aku rasa dia mengamati rumahku tepat seminggu sebelum kebakaran. Ia selalu berdiri didepan rumahku tanpa melakukan apa-apa. Rasanya benar-benar aneh." Jawab Valya.

"Hmm.. Aku akan menyuruh pengawalku untuk mencari orang itu. Aku rasa dia Vampir. Aromanya sangat tercium. Kita pasti bisa menemukan saudaramu." Ucap Alex.

"Makasih Alex.. Aku rasa dia tahu dimana Vero. Aku harus menemukannya. Vero sangat penting untukku. Aku tidak mau kehilangan dia." Ucap Valya lemah.

"Aku tidak penting nih jadinya?" Tanya Alex cemberut.

"Apaan sih Lex? Kamu tuh kaya anak kecil banget sih.." Tawa Valya pecah karena tingkah kekasihnya itu.

"Biarin aja. Aku kan udah tidak penting lagi di matamu." Ucap Alex masih dengan wajah ditekuknya itu.

"Apa hubungannya Alex? Yatuhan kamu kenapa jadi lebay gini sih. Pengaruh Mason nih pasti." Kata Valya yang masih tertawa.

"Haha.. Setidaknya Mate ku sudah tertawa lagi. Jangan sedih Valya.. Nanti cantikmu berkurang. Walaupun tetap masih cantik sih." Karena ucapan Alex satu itu, pipi Valya langsung memerah karena malu. Dan sekarang Alex lah yang tertawa keras.

"Alex!! Kamu tuh ishh!!" Kesal Valya yang malah membuat Alex tertawa lebih keras.

"Oke-oke. Maaf ya, Sayang." Ucapnya mulai meredakan tawanya.

"Sudahlah. Kau istirahatlah. Bukannya kau bilang sedang lelah. Tadi kita malah jalan-jalan. Nanti aku bangunkan saat makan malam." Lanjut Alex seraya membelai rambut Valya lembut.

Valya hanya mengangguk. Ia mengganti pakaiannya dan merebahkan dirinya diatas kasur dan menutup matanya. Valya merasa sangat lelah. Tak lama ia sudah berpetualang dalam dunia mimpi.

====================
Maaf ya karena menghabiskan waktu yang terlalu lama dan chapter yang terlalu sedikit. Aku memang lagi sibuk persiapan buat un nanti. Kalau udah lulus 2/3 bulan lagi baru aku lebih sering update. Buat yang udah vote, komen positif dan yang cuman baca cerita ini doang pun makasih yaa...

See you in the next chapter readers!!! ❤💓❤💓

*Sapphire~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top