Chapter 10
~Author's PoV
Valya terbangun karena sinar matahari yang masuk melalui celah tirai.
"Morning Honey.." Sapa Alex saat melihat Valya membuka matanya.
"Jam berapa sekarang?" Tanya Valya sambil mengucek matanya.
"Jam 10 pagi. Memang kenapa?" Tanya Alex bingung.
Seketika Valya langsung membulatkan matanya dan bangun. Alex hanya menatap pasangannya itu.
"Aku terlambat sekolah." Ucap Valya histeris.
"Kau fikir aku akan mengizinkanmu ke sekolah setelah kejadian kemarin?" Tanya Alex kesal. Mana mungkin ia membiarkan Valya nya terluka lagi.
"Tapi Alex..."
"Tidak ada tapi-tapian!"
Valya menghela nafas pasrah. Ia tahu kalau Alex itu keras kepala. Ia membaringkan tubuhnya disebelah Alex dan memeluk tubuhnya.
Alex tersenyum dan juga memeluk Valya erat. Mereka berniat kembali ke alam mimpi lagi, namun sebuah ketukan mengganggu mereka.
Alex beranjak menuju pintunya. Disana tampak Mason yang tersenyum.
"Maaf mengganggu kalian, tapi aku membawa sebuah berita. Aku tidak tahu ini termasuk berita baik atau buruk." Ucapnya.
"Pertama, pernikahan kalian akan dilaksanakan dalam 3 bulan lagi. Ini adalah perintah Tante Roselyn.
Kedua, untuk Alex, Paman memberitahuku kalau kau tidak perlu lagi ke daerah Werewolf. Berhubung kau sudah memiliki Mate, kau harus menjaganya.
Ketiga, untuk Valya, orang suruhan Tante menemukan jejak terakhir dari Vero, beberapa penjaga istana sedang mencarinya sekarang, kami masih belum tahu keadaannya.
Yasudah itu saja, selamat menikmati hari berdua kalian. Maaf aku mengganggu waktu mesra kalian. Bye." Ucap Mason kemudian pergi.
"Yess!! Akhirnya aku tidak perlu kesana." Seru Alex bahagia.
Valya hanya menggelengkan kepalanya. Vampirnya yang satu ini memang beda. Valya masih memikirkan ucapan Mason. Vero masih hidup.
"Heyy.. Mau jalan-jalan hari ini?" Tanya Alex.
"Mau kemana? Kenapa tidak disini saja? Aku lelah Alex." Ucap Valya. Tubuhnya memang terasa sakit akhir-akhir ini. Terutama punggungnya.
"Baiklah jika itu maumu. Kita bisa tiduran dikamar sambil pelukan." Ucap Alex seraya menarik Valya ke dekapannya.
Valya terkekeh geli karena sifatnya yang satu ini. Alexnya memang sesuatu.
Valya masih berharap Vero akan baik-baik saja.
******************
"Lepaskan aku!!! Heyy!!! Kubilang lepaskannn!!!" Ucap seorang pemuda berwajah manis.
"Diam kau!!" Ucap seorang laki-laki bertubuh besar.
Laki-laki itu melempar pemuda berwajah manis itu kedalam sel.
"Hellloo.. Siapa namamu?" Tanya seorang pria dengan luka di dahi kirinya.
Pemuda manis itu bungkam. Pria berluka itu langsung mencengkeram dagu pemuda itu.
"Kalau aku bertanya jawab!!" Ucapnya geram. Ia melepaskan cengkeramannya dengan kasar lalu berjalan pergi.
Pemuda manis itu memeluk lututnya sambil menangis dalam diam. Ia sama sekali tidak tahu apa yang ia perbuat sampai harus seperti ini.
"Vivi... Kau dimana? Aku merindukanmu. Aku ingin pulang." Gumamnya sambil menangis.
*****************
Saat ini Alex dan Valya sedang ada di taman kota. Karena Valya yang merasa bosan dirumah, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pergi ke taman kota.
"Val.. Tunggu disini ya." Titah Alex lalu langsung melenggang pergi.
"Kenapa sih Alex?" Valya duduk dia buah kursi taman.Taman kota sedang tidak ramai, jadi mereka bisa leluasa berlarian.
Tidak lama setelah itu, Alex kembali dengan ice cream Vanilla dan Coklat.
"Yang Vanilla untukmu." Ucap Alex sambil memberikan ice cream Vanilla.
Valya mengambilnya dengan senang. Sudah lama ia tidak makan ice cream.
"Thanks Alex." Ucapnya senang.
"Loh.. Valya?!"
====================
Udah ah.. Cape. Thanks yang udah ngedukung aku ya.. Aku seneng bnget. Tumben ya cepet.
Voment please ✌
*Sapphire
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top