Paket Misterius
Polisi berasumsi kalau kasus ini murni kasus bunuh diri. Tetapi ibunya Amelia tak menerimanya dan berteriak histeris kalau aku sudah membunuh anaknya.
Polisi sudah meminta keterangan dariku dan menanyakan apa yang kami bicarakan di atap sebelum kejadian terjadi.
Aku hanya menjawab seperlunya dan mengatakan kalau Amelia merasa bersalah dan mengagap dirinya telah menyusahkan orang tua dan aku untuk merawatnya selama ini.
Dan tujuannya memanggilku saat itu ingin meminta maaf sebelum mengakhiri hidupnya. Di tempat kejadian tidak terdapat alat penyadap suara jadi polisi mempercayai keteranganku.
Walau aku yakin polisi akan menyelidiku dalam sebulan ini untuk mencari bukti lainnya.
Mereka melihat setiap rekaman yang ada pada CCTV dan rekaman dari kamera media masa. Jelas sekali aku direkaman itu ingin menolong Amelia.
Mereka memeriksa sidik jari pada gunting dan pisau dan hanya sidik jari amelia yag tertinggal di sana.
Padahal aku dulu pernah menggunakannya, sedikit banyak harusnya sidik jariku masih menempel di saat, apa mungkin hilang karena air sungai? aku belum tau pasti.
Dan bukti terakhir adalah buku diary milik Amelia.
Polisi sudah memeriksa dan yakin kalau setiap tulisan dibuku itu adalah tulisan tangan Amelia.
Semua isi buku itu menguatkan keterangan ku dan mereka mengambil kesimpulan sementara kasus ini murni bunuh diri. Dan mereka melepaskanku.
Ayah Amelia meminta maaf atas perlakuan isternya dan ia berkata kalau ia yakin aku tidak lah salah. Yeah..... Kami sama-sama terpukul dengan kejadian ini.
Dan takan ada gunanya saling menyalahkan. Apapun yang kami lakukan tak akan mebuat Amelia kembali.
===============================================
Aku baru saja pulang dari pemakaman, diruang tengah aku hanya menemukan Asa sedang menonton televisi.
"Lily mana?" tanyaku bingung.
Adikku hanya mengangkat bahu. Aneh kemana perginya dia? Tanyaku pada diriku sendiri. Tiba-tiba saja kami mendengar suara bel di pintu.
"Aku saja yang bukakan!" kata Asa kemudian pergi.
Aku membiarkannya dan duduk di sofa. Tak lama kemudian Asa kembali dan membawa sebuah paket persegi yang berukuran kecil.
"Paket dari siapa itu?" tanyaku penasaran.
"Tidak tau.... Saat aku membuka pintu aku cuma menemukan ini di depan pintu" jawabnya.
Kamipun membuka bungkus dan kotak benda itu. Aku terkejut ketika melihat guntikku di dalam paket itu
Aku perhatikan gunting itu. Setiap goresannya, ukurannya juga........ Tidak salah lagi ini guntin
gku! Gunting yang kugunakan untuk memotong lidah kobanku juga yang sudah menembus tangan kiriku ini.
"Kakak ada benda ini di dalamnya" kata Asa.
"Sebuah Amplop...?"
Aku membuka amplop tersebut. Ada sebuah foto di dalamnya, sesaat aku terdiam menatap foto itu. Aku menarik nafas panjang kemudian melempar foto itu sembarangan.
"Bersiap-siaplah kita akan pergi nanti malam."
"Huh.. Kemana kak" tanya Asa kebinggungan
"rumah sakit tertinggal di ujung kota"
"Eh..? Untuk apa kita ke sana??"
Sesaat aku diam menatapnya lekat kemudian menjawab.
"Membunuh si B*ngs*t" kataku sambil tersenyum.......
================================
Vote dan Comment
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top