Cerita seram part 3

"Bhahahha....... Apaan tu? Gak ada seremnya" ejek Lily

"Biarin.. Dari pada cerita Absrul punya lo!!" balas Asa

"Lumayan..." jawabku singkat. Asa tersenyum kemenangan.

"Curang......! Mentang-mentang kalian Incest!"

"Kami gak Incest!!!!" teriakku & Asa bersamaan.

"Kau pilih kasih Zeito!!"

"Gak juga. Btw giliranku kan? Dengarkan baik-baik ya!"

===============================================

Lebih Menakutkan

Sudah hampir gelap dan aku masih terjebak di hutan ini. Aku sudah berjalan seharian dan mungkin saja aku hanya berputar-putar di tempat yang sama saat ini.

Aku terhenti ketika seseorang memanggil namaku. Aku menoleh dan mendapati pacarku mengekor di belakangku.

"Hey!! Kenapa kau meninggalkanku!! Aku sangat senang berhasil menemukanmu" kata pacarku. Namun aku hanya di dan melanjutkan perjalanan.

Ia terus berbicar sepanjang jalan dan aku mengacuhkannya. Senja telah berganti malam dan aku masih belum keluar dari hutan sialan ini dan pacarku terus mengoceh.

Tiba-tiba saja sesosok makluk besar bercakar dan taring menyeringah pada kami dan pacarku sangat ketakutan dan memeluk lengatku

Aku tak tau mana yang lebih menyeramkan. Hantu dari pacarku yang memeluk lenganku saat ini atau makluk buas yang sudah membunuh pacarku yang menatapku degan lapar.

Yang jelas ini tak akan berakhir bagus.


===============================================

Wajah Asa dan Lily pucat pasi. Huh.. Sudah kuduga mereka sangat ketakutan dengan ceritaku..... Sepertinya aku akan menilis ceritaku di wattpad nanti.

"Eeh ka-kak?" katanya dengan gugup

"Iya..? Kenapa Asa?" tanyaku binggung. Apa ceritaku semenakutkan itu? Sampai ia gugup begitu.

"Apa cerita itu berdasar kisah nyata?"tanyannya.

"Hehe.. Sebenarnya itu pengalaman pribadi. Cuma pacarku gak matiku kok, aku cuma melebih lebihkan saja." jawabku.

"Apa kau melihat langsung makluk itu?" sekarang Lily bertanya gugup.

"Tidak, cuma pacarku yang melihat......

" Tunggu dulu....... Jangan bilang kalau makluk itu berdiri tepat di belakangku seperti cerita-cerita horror pasaran lainnya!!" tanyaku.

"Sebenarnya... Dia tidak cuma berdiri di belakangmu kak" kata Asa.

"Tidak Cuma....?" tanyaku binggung.

Aku merasakan suatu benda cair pada rambutku. Secara perlahan aku mendongakkan kepalaku keatas. Dan deretan gigi runcing menganga lebar di atas kepalaku dengan lidah becabng seperti ular yang menjilati kepalaku dengan menjijikan.

Ya ampun........ Seharusnya aku tak menceritakan kisah ini

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top