Chapter 28 - Pernyataan Cinta (2)
Masih ingat dengan apa yang Yuzuru lakukan terhadap tangan mengenaskan Jun? Kurang lebih seperti itu. Jika lupa, kalian bisa membaca ulang chapter sebelumnya sebelum melanjutkan membaca chapter ini.
Sudah? Kalau begitu, mari kita mulai.
Yuzuru dan Jun, masih berdiri dengan [Name] yang ada diantara mereka. Mereka sih nampak tersenyum, tapi [Name] seperti merasakan atau melihat listrik statis yang saling menyambar mereka berdua.
'Wah, mereka berantem?' Batin [Name] sweetdrop dan masih tidak kenal situasi sekarang.
"Bisa menjauh dari [Name]-sama sekarang? Anda harus latihan loh." Yuzuru berkata dengan senyum mengerikan. Tentu saja Jun juga tidak mau kalah.
"Aku hanya ingin menyapa teman lama, apa itu salah?"
Masih tatap menatap, entah bagaimana tangan [Name] sedikit bergetar. Ia takut jika nantinya mereka berantem, tempat latihan ini sudah tidak bisa digunakan lagi.
[Name] keringat dingin. Matanya masih melirik kesana kemari bingung ingin mengalihkan perhatian seperti apa kepada mereka berdua.
Disaat seperti ini kenapa para member tidak datang ke ruang latihan sih?! [Name] kan jadi frustasi sendiri! Bahkan Hiyori yang masih ada di dalam ruangan saja seperti menutup mata dengan kejadian ini. Ingin rasanya [Name] memukul kepala Hiyori dengan baseball.
"Anu ... plis banget ini ya, kalian jangan berantem dulu ...." [Name] berkata mau tak mau melerai mereka. Namun dari kejauhan terlihat seorang Tomoe Hiyori sedang menyeruput teh dengan elegan sambil membalas kata-kata [Name] yang bisa membuat naik darah.
"Sudahlah biarkan saja, ini drama yang berkualitas tau? Kapan lagi aku bisa liat adik kecilku ini diperebutkan orang?"
"Mohon maap tapi aku bukan adikmu!"
[Name] sedikit emosi membalas kata-kata Hiyori walau sang lawan bicara malah tertawa dan lanjut menyesap teh.
"Senpai, plis banget ini mah, tolongin aku lerai mereka."
"Gimana ya, [Name]-chan. Tapi aku sendiri juga malas untuk melerai mereka. Apalagi ini pertama kalinya aku melihat Jun bertengkar. Aku jadi penasaran siapa yang menang."
'Dasar Tomoe Hiyori sakit jiwa!'! Jeritan batin [Name] kembali saat mendengar penuturan Hiyori dari mulutnya sendiri.
Bukannya melerai, ia justru malah penasaran siapa yang jadi pemenang? Emang benar-benar sudah diluar akal sehat.
"Senpai, aku capek. Aku boleh ikutan duduk aja ga?"
"Oh, silahkan [Name]-chan~ aku selalu menyambut baik dirimu jika itu kamu~"
Dan akhirnya mereka berdua pun duduk sambil menyesap teh ocha, walau [Name] terkadang terlihat memakan cemilan Hiyori tanpa membuat Hiyori marah.
Beberapa menit berlalu sambil menunggu Jun dan Yuzuru selesai dengan urusan mereka, terkadang [Name] terlihat sedang menoleh kesana kemari ingin memastikan semua member yang ada di ruangan ini lengkap. Namun sepertinya mereka memang ingin mencari mati. Tak ada satupun member Trickstar yang datang selain Hokuto disini.
Oh ya, Hokuto. [Name] kembali menoleh untuk mendapati Hokuto yang sedang termenung duduk di pojok ruang. Kasian sekali, [Name] baru ingat kalau disini ada Hokuto.
Niatnya sih [Name] ingin berdiri dan beranjak dari duduk untuk menghampiri keberadaan Hokuto sebelum atensinya tercuri oleh Jun karena Jun menghampiri mereka berdua. [Name] jadi memutuskan untuk duduk kembali.
Plin plan sekali dirimu, [Name].
"Bagaimana hasil akhirnya? Kau menang?" Terdengar suara pertama kali dari Hiyori yang terlihat menatap Jun dengan tatapan penasaran. Jun jadi merasa tidak nyaman, [Name] menyadari itu.
"Uhh, tidak ada hasil akhir. Kita tidak sedang berkompetisi, Ohii-san."
"Tapi setidaknya kau ada memukul dia kan?"
'Woe stop, Tomoe Hiyori! Kamu menyesatkan!'
Sedikit panik, [Name] memutuskan untuk menggebrak meja walau tidak terlalu keras yang membuat atensi mereka jadi melirik kearah dimana [Name] berada. Setidaknya [Name] berhasil membuat perhatian mereka teralihkan.
"Sudahlah, lupakan itu. Gimana kalo kita lanjutkan- eh?!"
Sebelum berhasil melanjutkan kata-katanya, [Name] lebih dulu ditarik oleh tangan Jun dan mengikuti langkah manusia itu yang semakin keluar dari tempat latihan.
Hiyori sih senang-senang saja saat Jun melakukan itu, namun beberapa anggota Trickstar yang baru sampai di depan ruangan terkejut melihat penampakan [Name] yang diseret.
Jangankan [Name], Yuzuru saja sudah menunjukan senyum iblisnya saat melihat penculikan [Name] di depan mata. Yah, bukan berarti [Name] diculik beneran walau memang kata-kata yang lebih tepat adalah '[Name] diculik oleh Jun'.
Hokuto? Jangan ditanya. Dia masih nge-black seperti komputer rusak di pojok ruang. Efek karena tidak diajak kah?
"Jun! Hey! Kau mau bawa aku kemana?! Bukannya kamu harus latihan?!"
"Latihan bisa ditunda, tapi perasaanku padamu tidak bisa ditunda."
"H-hah?"
[Name] semakin bingung ingin merespon bagaimana. Dari percakapan tadi saja [Name] seratus persen yakin kalau dirinya akan mendapatkan pernyataan cinta part 3 kali ini. Sudah tertebak. Memang authornya tidak kreatif.
Untuk kali ini, [Name] memutuskan diam saja sampai dirinya dibawa sampai ke tempat dimana terdapat taman luas tanpa seorang pun yang berada disana, kecuali kucing liar yang menjadi saksi mereka berdua.
"Uhh, aku tak tau apakah kesempatan ini akan datang lagi padaku atau tidak. Tapi selagi aku punya kesempatan, aku ingin membicarakan ini padamu."
'Ah, aku yakin dia mau menyatakan perasaan padaku.'
Terlihat sekali Jun menghirup dan menghembuskan napas pelan, terlihat diam sejenak, lalu bibirnya mulai bergerak untuk merangkai kata.
"A-Aku suka padamu. M-maaf jika aku memiliki perasaan seperti ini padamu."
[Name] diam mematung, sudah ia duga akan mendapatkan pernyataan cinta part 3 dari Jun. Namun diamnya [Name] bukan karena ia sudah terbiasa dan bersikap santai saja terhadap perasaan Jun, melainkan saat ini [Name] sedang perang batin.
Ya, anak itu sekarang sedang bingung ingin bereaksi seperti apa.
Mau tau bagaimana isi pikiran [Name] yang sedang nge-black? Dengan kekuatan Author, Author akan menunjukannya.
'A-aduh, gimana ini .... Aku harus gimana .... Dapat pernyataan cinta dari satu orang aja ga pernah, ini malah dapat sampai part 3. Emang di kehidupan lampauku aku sudah melakukan kebaikan apa sampe disukai 3 orang sekaligus?! Dalam situasi begini apa yang harus ku lakukan?! Aku sedikit menyesal karena P nggak ikut sekolah disini, aku jadi ga bisa berguru ....'
Baiklah sudah cukup. Kira-kira begitulah isi pikiran [Name] yang kaum jomblo sejak lahir.
"Kenapa aku jadi sedikit berharap Yuzuru bisa sampai lebih cepat kemari ...."
"Kau mengatakan sesuatu, [Name]-san?"
"T-Tidak, aku cuma bicara sendiri tadi."
Disisi lain tepat dimana gabungan member Trickstar dan Eve latihan, Yuzuru memang sudah berniat ingin menyusul [Name]. Lihat saja kakinya yang sudah berurat ingin melesat berlari menyusul [Name] entah dimanapun dia berada. Yuzuru jadi sedikit bersalah karena tidak bisa menjaga amanat dari Eichi, sang kakak [Name] sendiri.
Biarpun begitu, Yuzuru juga tidak bisa melesat begitu saja karena ditahan oleh member Trickstar lainnya termasuk Hiyori juga.
Bisa sih jika Yuzuru ingin melewati mereka, mengingat kemampuan tubuhnya yang luar biasa karena didikan tidak wajar sejak kecil yang memungkinkannya mempunyai tubuh yang terbilang cukup atletis. Tapi Yuzuru tidak melakukan itu karena kata-kata Hiyori yang berhasil menghentikan dirinya sendiri.
"Aku tau tugasmu adalah untuk selalu berada di samping [Name]-chan agar anak itu tetap aman. Tapi setidaknya untuk kali ini saja, biarkan mereka berbicara empat mata sebagai teman lama. Berikan Jun kesempatan untuk mengobrol." Hiyori mengatakan itu sambil menyesap tehnya.
Yuzuru menoleh, menatap curiga pada Hiyori sebelum berbicara, "Apa tujuan anda sebenarnya?"
"Tidak ada. Disisi lain, aku sedikit penasaran denganmu."
Menyesap tehnya kembali sambil tersenyum tanpa tau niat dibalik senyuman itu, Hiyori kembali berbicara, "Apa yang kau suka dari [Name]-chan?"
Jujur saja, Yuzuru sedikit tersentak dan terkejut sambil mengerutkan alis curiga. Kenapa Hiyori menanyakan pertanyaan itu padanya?
"Oh, ayolah. Semua orang pasti tau kalau kau suka dengannya."
Yuzuru kembali dibuat terbelalak. Apakah perasaannya sangat terlihat sampai orang lain bisa tau? Tidak menutup kemungkinan juga sih karena Yuzuru juga tidak berusaha menutupi perasaannya sendiri.
Percakapan ini terdengar seru, Subaru jadi tidak tahan ingin ikut menimbrung percakapan ini dan menghampiri mereka berdua karena Yuzuru sudah berbalik lalu duduk di salah satu bangku kosong. Niatnya sih ia ingin bertanya sejauh mana Hiyori yang orang baru mengetahu perasaannya.
"Kalau dilihat-lihat lagi, sepertinya itu memang benar. Aku juga pernah mendengar Fusshi menyatakan perasaan di depan kelas 2-B. Kenapa aku baru tau sekarang?" Subaru berceletuk sambil mengambil camilan Hiyori yang sudah ditatap tajam oleh sang pemilik camilan. Subaru jelas tidak menyadari itu.
Wajah Yuzuru sedikit memerah, berita tentang dirinya yang menyatakan perasaan ternyata sudah menyebar luas. Jika diingat lagi, momen itu memang berhasil membuatnya malu.
"Ternyata begitu. Aku malah baru tau kalau Fushimi menyatakan perasaan."
Kata-kata yang diulang lagi oleh Isara Mao yang menimbrung sukses membuat wajahnya kembali memerah tipis. Ia sedikit malu.
"K-Kumohon jangan diperjelas lagi, Isara-sama." Yuzuru berujar walau dalam kata-katanya sedikit memohon.
Hiyori tersenyum. Sepertinya percakapan ini akan panjang selagi mereka menunggu lagi Jun kembali ke tempat latihan mereka.
"Latihan bisa ditunda, tapi gosip seperti ini jangan ditunda-tunda. Sebelum Jun-kun dan [Name]-chan kembali, ada baiknya kita melanjutkan percakapan ini."
.
To be continue ....
1409 word
Resaseki12
Jum'at, 22 Maret 2024
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top