[9/10]
Harusnya ini hari biasa...
__________
Tsukishima sedang duduk di teras rumahnya sambil meminum teh. Hari Minggu memanglah sangat cocok untuk bersantai.
—atau seperti itulah yang Tsukishima pikirkan.
(Ding! Dong!)
Tsukishima mendengar suara bel rumah berbunyi, tapi tidak bergeming dari tempatnya karena terdengar langkah kaki ibunya mendekati pintu keluar.
Tak lama kemudian...
"Kei! Kau punya tamu!"
Tsukishima mengerutkan alisnya.
Siapa?
Tsukishima berdiri lalu berjalan menuju pintu keluar. Saat sampai dia mengangkat sebelah alisnya dengan ekspresi sedikit terkejut.
"(Name)?"
"A-ah, ohayou Kei." sapa (Name) mengangguk singkat.
"Temanmu kah, Kei?" tanya ibu Tsukishima.
Wajah (Name) langsung memerah dan ia menunduk.
Tsukishima menggeleng menepuk kepala (Name).
"Namanya (Name) (Surname), ia pacarku, Okaasan."
"Oho?" ibu Tsukishima tersenyum geli mendengar jawaban Tsukishima, "Kalau begitu silahkan masuk, (Name)-san."
"A-aah, terima kasih. K-kalau begitu, maaf menganggu."
"Aku akan membuatkan air dan snack~" ucap ibu Tsukishima berjalan ke dapur.
(Name) menatap Tsukishima dengan sedikit kesal.
"Berhenti mengucapkan sesuatu yang memalukan..."
Tsukishima hanya menyeringai lalu menarik kedua pipi (Name) dengan gemas.
"Tapi aku bangga saat bilang kalau kau itu pacarku."
- Bonus -
"B-berhenti mengatakan itu, Kei."
"Tidak mau."
"D-dan lepaskan peganganmu dari pipiku."
"Tidak mau~"
__________
...sampai ia tiba-tiba datang ke rumah.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top