[3/10]

Melihatnya yang berusaha sangat keras itu...

__________

Tsukishima menatap (Name) sambil menyeringai lebar.

(Name) hanya memasang tampang seriusnya.

Sebagai pacar, seharusnya Tsukishima membantu (Name) yang sedang kesulitan sekarang.

Tapi mengingat sifat salty yang dia miliki, tentu melihat pacar pemalunya itu berjuang sendiri jauh lebih menyenangkan daripada membantunya.

Oh kamii-sama, betapa jahatnya pacar (Name) yang satu ini.

Walaupun begitu, bukan berarti Tsukishima tidak mau membantu (Name).

Tapi (Name) pasti akan menolak tawaran Tsukishima dengan keras kepala.

Apa semua perempuan pemalu harus keras kepala?

Hanya mereka dan kamii-sama yang tau.

'Seharusnya ia sadar kalau pekerjaannya yang satu ini perlu bantuanku.' pikir Tsukishima masih tak bergerak dari bangkunya.

Setelah puas melihat pacarnya berjuang sendiri, akhirnya Tsukishima berdiri lalu mendekati (Name).

"Perlu bantuan?"

(Name) langsung terlonjak kaget, dan dengan cepat memutar tubuhnya, dihadapkan dengan Tsukishima yang jauh lebih tinggi.

"K-Kei??" kaget (Name).

"Kau perlu bantuan, kan?" tanya Tsukishima sambil menunjuk benda yang sedang (Name) pegang.

Poster.

Tentu saja (Name) sedang berusaha memasang poster.

Dan pastinya perlu orang tinggi seperti Tsukishima untuk memasangnya.

"Tidak perlu, ini tugasku sebagai perwakilan kelas." ucap (Name) kembali memutar tubuhnya dan kembali berusaha memasang poster di papan pengumuman kelas mereka.

"Kenapa tidak—" ucapan Tsukishima terhenti saat melihat betapa penuhnya bagian bawah papan pengumuman oleh kertas lain.

Oh, Tsukishima benar-benar ingin tertawa terbahak-bahak sekarang.

Tinggi (Name) itu kurang lebih sama seperti Hinata.

Tapi sebagai pacar yang baik, Tsukishima akan diam.

'Jika dipaksa, (Name) semakin bersikeras.' pikir Tsukishima sebelum akhirnya menghela napas.

Walaupun jarak mereka sudah dekat, Tsukishima kembali mendekat membuat punggung (Name) bertemu dengan dada bidang Tsukishima.

(Name) terlonjak kaget, dan menoleh ke belakang tapi Tsukishima lebih cepat.

Dia mengambil poster yang berada di kedua tangan (Name), membuatnya mengenggam tangan mungil (Name) lalu menempelkan poter tersebut di tempat yang jauh lebih tinggi dari posisi yang diinginkan (Name).

"Dengan begini sudah selesai, kan?" tanya Tsukishima menunduk, dan melihat wajah (Name) sudah semerah tomat.

"U-u-um, terima k-kasih Kei." ucap (Name) terbata-bata.

Pipi Tsukishima merona melihat ekspresi imut (Name), dan dengan cepat dia memutar tubuhnya dan kembali menuju bangkunya agar wajah merahnya tidak terlihat oleh (Name).

"Sama-sama."

- Bonus -

"Oh, aku lupa sesuatu."

"Eh, apa itu Kei?"

"Bilang padaku jika kau mendapat poster untuk ditempel lagi, chibi-chan."

"B-baka!"

__________

...benar-benar imut.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top