[1/10]

Untuk pemanggilan nama pertama itu...

__________


"..."

"..."

"..."

"..."

"..."

"...ada apa (Name)? Sudah lima menit kau menatapku."

"E-eeh, maaf!" spontan wajah (Name) menjadi merah.

Tsukishima hanya kembali fokus pada buku yang ada di depannya.

Saat yakin Tsukishima sudah tidak fokus padanya, (Name) lalu kembali menatap Tsukishima.

Sekarang mereka berdua berada di perpustakaan. Guru Sejarah mereka sedang sakit dan mereka diberi tugas untuk dikumpulkan hari ini.

Daripada mengerjakan di kelas yang ribut, lebih baik mereka ke perpustakaan.

Alasan kedua? Tentu saja Tsukishima ingin berduaan dengan pacarnya.

Walaupun tugas sejarah menjadi orang ketiga.

Tsukishima mengangkat kepalanya, dan (Name) dengan cepat kembali fokus pada tugasnya.

Sadar bahwa (Name) menatapnya kembali, Tsukishima mengerutkan alisnya.

'Ada apa dengannya?'

"Ada apa (Name)? Kau menjadi aneh." tanya Tsukishima.

(Name) terlonjak kaget, dan pipinya menjadi merona. Ia hanya menatap tugasnya sebelum akhirnya menatap Tsukishima.

"U-um, Tsukishima-kun?"

"Ya?"

"Etto... anoo... sebenarnya... um..." wajah (Name) semakin lama semakin merah dan volume suaranya semakin pelan.

Tsukishima hanya diam mendengarkan sebelum akhirnya (Name) menghela napas panjang.

"Apa aku... boleh... memanggilmu dengan nama pertamamu?"

Tsukishima terdiam, sebelum akhirnya menepuk keningnya.

'Itu yang ingin kau tanyakan sejak 5 menit yang lalu??'

"Tidak boleh," sahut Tsukishima datar.

"Eeh...?" kaget (Name), "B-baiklah kalau begitu..." sambungnya menunduk dan kembali fokus pada tugasnya.

'YA AMPUN, S-S-SEHARUSNYA AKU TIDAK MENANYAKANNYA!!' pikir (Name).

Perlahan wajahnya semakin merah.

Tsukishima hanya tersenyum geli melihat reaksi lucu (Name) sebelum akhirnya menepuk kepala (Name).

"Kau boleh memanggil nama pertamaku kok. Aku hanya bercanda tadi." jelas Tsukishima.

(Name) berkedip beberapa kali sebelum akhirnya sedikit mengangguk dengan wajah sepanas kepiting rebus.

"U-um, t-terima kasih..." dan karena terlalu malu, akhirnya (Name) menyembunyikan wajahnya dengan buku sejarah, "...Kei..." bisiknya.

Tentu saja Tsukishima dapat mendengarnya karena mereka berada di perpustakaan.

- Bonus -

"Apa yang kau ucapkan barusan? Nama pertamaku? Aku tidak mendengarnya, lho."

"E-eeh?"

"Ulangi lagi."

"T-tapi itu memalukan...!!"

__________

...menurutku tidak terlalu sulit.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top