[1/10]

Sesekali aku ingin menjahilinya …

—————

Angin berdesir lembut mengayunkan dedaunan serta objek ringan yang di sekitarnya. Setelah (Name) menjadi kekasih dari Ice, hal-hal yang tak terlihat dari pemuda itu sedikit demi sedikit mulai terkuak.

Salah satunya sikap manja yang melekat pada diri Ice. Dengan santainya ia berbaring dengan berbantalkan paha (Name) tanpa tahu jika sang gadis menahan malu yang kentara.

“ … s-su-sudah mau bel masuk, Ice,” peringat (Name) seraya menahan malu yang tak karuan.

Hanya gumaman pelan sebagai jawaban Ice, “Hm …”

Tak ada balasan berarti yang keluar dari mulut pemuda beriris aquamarine tersebut. Namun, mau bagaimana mereka berdua harus segera ke kelas.

Kasihan dengan kekasihnya yang mulai cemas, terbukti dengan gerakkan kecil pada kakinya … dan itu membuat tidur Ice tak nyaman karena kepalanya ikut bergoyang.

“Nama lengkapmu apa?” tanya Ice dengan mulai membuka matanya.

“Kenapa memangnya?”

Ice bangun dan sedikit meregangkan tubuhnya. “… aku lupa.”

“(Full name) binti Akashi bin Kambe bin Ackerman.”

Dengan mata sayunya Ice memandang (Name) sedikit kesal. “Namamu kepanjangan tahu.”

Pandangannya kian intens menatap mata sang gadis yang dilanda kegugupan tersebut.

“Kalau panggilnya 'Sayang', boleh?” ucap Ice di akhiri dengan  senyuman manis.

.

.

• Bonus •

“Loh? Kok malah rebahan, sih? Tadi bilangnya mau cepat-cepat ke kelas …”

‘K-kamu ngegombalnya keterlaluan tahu!

—————

… aku suka melihat reaksinya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top