5.1 Ketidaksengajaan Berujung Maut

Wanda yang saat itu baru saja menyelesaikan pesta ulang tahunnya ke tujuh belas tampak begitu lelah. Tapi tetap saja kebahagiaan terpancar di mata wanita itu. Dia merayakan ulang tahunnya yang meriah bersama keluarga dan teman-temannya. Merupakan momen paling bahagia yang tidak akan dilupakan olehnya.

Wanda berjalan hendak menaiki tangga menuju kamarnya. Namun sebuah panggilan menghentikan langkahnya. Wanita itu menoleh dan melihat ayah dan ibunya berdiri dengan senyuman mengembang di wajah mereka.

"Wanda, kemarilah sebentar. Kami ingin bicara sebentar denganmu." Panggil sang ayah melambaikan tangannya ke arah putri sulungnya.

Wanda berjalan menghampiri orang tuanya dengan senyuman yang tidak kunjung menghilang di wajahnya.

"Ada apa, Mom, Dad?" tanya Wanda sampai di depan orang tuanya.

"Apa kau bahagia hari ini, Sayang?" tanya Emily mengelus pipi putrinya dengan penuh kasih sayang.

Bibir Wanda mengembang lebar. "Sangat bahagia, Mom. Aku merasa hari ini adalah hari terbaik yang pernah kurasakan. Terimakasih, Mom dan juga untukmu Dad. Kalian memberikan pesta ulang tahun yang menakjubkan untukku."

Andy ikut menyunggingkan senyuman lebar. "Kami juga senang jika kau bahagia, Wanda. Karena kami sangat menyayangimu."

Wanda melebarkan kedua tangannya untuk memeluk kedua orang tuanya bersamaan. "Aku juga menyayangi kalian, Mom dan juga Dad."

"Tapi kami masih ingin melengkapi kebahagiaanmu, Wanda." Ucap Andy membuat Wanda melepaskan pelukan pada orang tuanya.

Wanda memicingkan matanya menatap ayah dan ibunya secara bergantian. "Melengkapi kebahagiaanku? Apa maksudmu, Dad?"

Tangan Andy merogoh saku jasnya lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil dan menyerahkannya pada Wanda. Gadis yang berulang tahun itu mengambil kotak itu dan menatapnya bingung.

"Apa ini, Dad?" tanya Wanda memandangi ayah dan ibunya secara bergantian.

"Buka saja, Sayang. Kau akan mengetahuinya setelah kau membukanya." Ucap Emily.

Wanda membuka kotak biru tua dengan pita emas di atasnya. Seketika matanya melotot melihat isi kotak itu. Wanita itu menatap ayah dan ibunya tidak percaya. Andy dan Emily tersenyum melihat Wanda menyukai hadiah mereka. Wanda mengambil kunci dari dalam kotak.

"Ini..." Wanda masih tidak percaya bahkan sampai tidak bisa berkata-kata.

"Hadiahmu terlalu besar. Tidak muat di dalam rumah. Jadi kami menaruhnya di garasi." Jelas Andy.

Segera Wanda berlari dengan penuh semangat menuju garasi rumah mereka. Andy memeluk bahu istrinya dan berjalan mengikuti putri mereka. Mereka menikmati pemandangan reaksi Wanda.

"Kuharap aku tidak salah memilih hadiah." Ucap Andy seakan memiliki feeling yang buruk tentang hal ini.

Emily menggelengkan kepalanya. "Tidak, Suamiku. Wanda membutuhkannya untuk pergi ke sekolah. Semua temannya sudah memilikinya. Jadi aku pikir sudah saatnya Wanda juga memilikinya."

Di garasi, Wanda bersorak senang melihat mobil convertible berwarna orange cerah dengan kap terbuka. Mobil itu adalah mobil yang sudah lama diinginkan oleh Wanda. Dulu dia hanya melihatnya di showroom mobil. Dan sekarang dia melihat mobil itu berada di garasi rumahnya. Seketika Wanda bersorak senang. Dia berlari ke arah orang tuanya dan memeluk mereka dengan sangat erat karena dia terlalu senang. Wanda melepaskan pelukannya dan menatap kedua orang tuanya dengan air mata yang menggenang di matanya.

"Dad, apakah aku sedang bermimpi?" tanya Wanda masih belum percaya karena dia memiliki mobil itu.

Emily menggelengkan kepalanya dan menyentuh pipi putranya. "Tidak, Sayangku. Kau tidak sedang bermimpi. Mobil itu benar-benar milikmu sekarang."

"Terimakasih, Mom, Dad. Aku sayang kalian." Wanda mencium pipi ayah dan ibunya.

"Kami juga menyayangimu sayang." Emily mencium kening putrinya.

"Bolehkah aku mencobanya?" tanya Wanda tak sabar ingin menggunakan mobil barunya.

"Aku pikir itu bukan ide yang bagus Wanda. Sekarang hujan dan sudah larut. Bagaimana jika terjadi hal buruk?" sang ayah menggelengkan kepalanya.

"Tidak akan, Dad. Percayalah padaku. Aku akan mengendarainya dengan hati-hati. Aku janji." Wanda berusaha meyakinkan ayahnya.

Andy menoleh menatap istrinya. Emily menganggukkan kepalanya agar suaminya menyetujui permintaan putri mereka. Akhirnya Andy menganggukkan kepala membuat putri sulungnya bersorak senang.

Sebagai ungkapan kebahagiaan, Wanda kembali mencium pipi ayah dan ibunya. Sebelum akhirnya wanita itu berlari menuju mobil barunya dan melompat ke dalam. Wanita itu menikmati desain mewah mobilnya. Dia menyentuh roda setir, dashboard dan kursi di dalam mobil. Seakan meyakinkan Wanda jika benda yang dinaikinya itu memanglah nyata. Kemudian wanita itu menutup kap mobil dan mulai menyalakan mesin mobil. Dia bahkan menjerit senang merasakan momen pertama kali naik mobil itu.

"Kau yakin tentang hal ini, Emily? Aku takut terjadi apa-apa dengan Wanda." Cemas Andy melihat mobil Wanda keluar dari garasi.

Emily memeluk lengan suaminya. "Percayalah padanya, Sayang. Dia sudah berjanji. Lagipula dia tidak mungkin merusak mobil barunya."

Andy akhirnya menyetujui istrinya dan menyingkirkan perasaan buruk itu. Dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri jika ucapan istrinya benar.


* * * * *

BAB SELANJUTNYA SUDAH TERSEDIA DI KARYA KARSA, NAMANYA PAKET MURAH MERIAH DI KARYA KARSA HANYA RP. 2000,- SAJA YA Berries~

ID KaryaKarsa: Bluebellsberry

Gunakan Voucher Diskon MSFLDISKON20 untuk mendapatkan discount sewa sebesar 50% !!! Kalian cukup bayar 20k dan sudah bisa baca cerita ini sampai tamat, lho~

Untuk yang mau membaca lebih cepat bisa main ke KaryaKarsa ya :) di sana sudah full upload.

Untuk yang mau gratisan dan bersedia menunggu di wattpad boleh-boleh saja ya guys. Diusahakan banget minimal 1x seminggu.

INFORMASI: Silakan top up kakoin lewat WEBSITE dan bayar dengan OVO, DANA, QRIS, atau Shopee Pay. Soalnya harganya lebih murah dan nggak pake pajak besar-besaran seperti di apps. Setelah kalian top up di web, kalian akan tetap BISA baca cerita ini di HP kok, asal email pas log-in sama ya Berries~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top