chapter 1

Entah beruntung atau apa tetapi aku sepertinya sangat beruntung hingga mendapatkan beasiswa di sekolah elite. Bahkan teman dekatku nqrse juga masuk kesana. Tetapi nqrse tidak masuk dengan beasiswa tetapi dengan uang.

"[Name]!" Nqrse melambaikan tangannya. Aku hany tersenyum tipis lalu berjalan mendekatinya. Kami sudah berjanji untuk berangkat bersama-sama. Walau kami sudah bersama dari smp hingga saat ini, aku masih Bingung dengan gendernya.

"Ayo! Bisnya akan sampai" nqrse menarik tangannya [name] mendekati bis kaku menaikinya. Mereka duduk secara bersampingan.

"Kira-kira bagaimana ya sekokahnya~"

"Akan ada banyak cogan"

"Nqrse! Jangan terlalu tinggi mimpinya" omel [name] yang dibalas dengan tawaan nqrse. [Name] menatap jalanan dari balik jendela.

Setelah lama mereka berada di bis, akhirnya mereka turun. [Name] menatap takjub sekolah yang luasnya bukan main.

"Woah..."

Mungkin bagi nqrse yang dari kalangan orang kaya Sudah biasa namun tidak dengan [name] yang misqueen, maksudnya orang biasa saja.

"Ayo masuk"

"Ya" [name] mengikuti nqrse dari belakang. Nqrse memasuki ruang kelas yang diikuti [name]. Tanpa nqrse dan [name] sadari ada yang menyenggol bahu [name] tanpa sengaja.

"G-gomen! Aku tidak sengaja!!" [Name] mengerjab-ngerjabkan matanya menatap kagum lelaki imut berambut putih tersebut. Ada Rona tipi di pipi [name].

Tidak, [name] tidak jatuh cinta hanya terkagum dengan lelaki imut yang ada didepannya ini.

"Maaf ya?"

"Eh... Ummm... Tidak apa-apa" Kata [name] dengan senyuman canggung.

"Hweee gomennasai!!" Lelaki itu segera memeluk [name] karena merasa bersalah. Tetapi satu kelas langsung ribut.

"EEEEEH!??"

"Jangan asal peluk!!" Nqrse langsung menarik tangan [name] dan menyuruhnya duduk di sampimgnya. Nqrse duduk juga secara bersampingan dengan [name].

"Nqrse"

"Apa?"

"Kau Laki-laki atau Perempuan sebenarnya?"

"[Name]! Jadi kau masih mempersalahkan itu!? Laki Perempuan bukan masalah kok!" Protes nqrse.

"Pfft--"

"Apa yang lucu?" Nqrse Cemberut kesal. [Name] menggeleng sambil menahan tawanya.

"Tidak ada... Humph... Tidak ada yang lucu" kata [name] sambil menahan tawanya. [Name] mengeluarkan handphone nya dari saku.

"Mumpung wifi nya cepet disini" kata [name] lalu memainkan HP nya. Nqrse hanya bisa tersenyum maklum.

Seketika isi kelas itu diisi rambut pelangi. Ada merah, kuning, biru, putih, coklat. Walau bukan pelangi sepenuhnya.

Bel berbunyi dan guru pun masuk.

"Dia kayaknya akan menjadi waki kelas kita"

"Sepertinya begitu"

"[Name] simpan dulu HP mu"

"Dia cantik"

"Sayangnya pendek"

"Dia guru kita? Wah dia keliatan baik"

"Selain itu polos"

DLL yang mereka ucapkan. Guru itu menggerak meja.

"Bisa diam dulu!?" Bentaknya yang membua 1 kelas tersentak. Mungkin ini yang dinamakan jangan lihat luarnya tapi dalamnya ya.

"Dari ujung sana! Perkenalkan dirimu!!" Kata guru itu sambil menunjuk [name]. [Name] langsung berdiri dan memperkenalkan diri.

"N-namaku [full name]! Salam kenal semuanya!" [Name] membungkuk hormat. Guru itu tersenyum.

"Lanjut!"

"Saya nqrse!"

"Amatsuki desu!"

"Soraru"

"Yang jelas!!" Lagi-lagi guru itu menggebrak meja. Kasian mejanya ckckck. Soraru hanya menatap malas. Mau tak mau soraru harus menuruti.

"Namaku soraru" kata soraru sambil memutarkan bola matanya malas.

"Sakata desu!"

"Urata desu!"

"Luz desu~"

"Shima desu!"

"Kuroneko desu!"

Hingga seterusnya.

"Sudah semua ya? Perkenalkan namaku ryoko, aku yang akan mengajari kalian mulai Sekarang! Aku adalah wali kelas kalian" kurasa hari-hari mereka akan selalu di temui oleh guru killer. Raut wajah mereka seperti menatap tidak percaya kecuali [name] sendiri.

"Sekarang kita tentukan siapa yang akan jadi wakil kelas! Ketua kelas! Assisten! Bendahara! Dan seksi kebersihan!" Kata ryoko tegas. Raut wajah yang lain terkecuali amatsuki dan soraru langsung pucat pasi.

"Jadi? Siapa yang Mau jadi ketua kelas!? Angkat tangan!" Kata ryoko tegas. Soraru amatsuki dan [name] angkat tangan. Mereka semua menatap [name] terkekut dengan mulut terbuka.

Mereka kaget.

Kaget karena yang angkatin tangan [name] adalah nqrse. Nqrse hanya menyengir begitu dipelotot [name].

"Oh? Jadi soraru, amatsuki dan [name]" ryoko menulis di panpan tulis.

"Yosh yosh supaya cepat! Angkat tangan kalian saja jangan pake kertas! Ribet!! Siapa yang pilih amatsuki?" 9 tangan di angkat. Ryoko menulis angka 9.

"Kalau soraru?" 2 orang mengangkat tangannya. Ryoko tersenyum mengejek soraru lalu menulis angka 2 di namanya.

"Sekarang [name]!" 10 anak mengangkat tangan.

"Sudah ditentukan kalau pemenangnya adalah [name]! [Name] ketua kelas, amatsuki wakil kelas! Bendahara, assisten dan seksi kelas biar sensei saja yang memilihkan" ryoko menatap sekeliling kelas dengan teliti. Jantung [name] rasanya Ingin copot. Dia tidak pernah menyangka kalau akan menjadi ketua kelas.

"Bendahara sakata, assisten nqrse dan seksi kelas urata. Oke sekian jam pelajaran sensei akan dijadikan jamkos" lalu ryoko keluar. [Name] menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Pasti akan melelahkan menjadi ketua kelas~"

"Tapi wakil kelas, assisten, bendahara dan seksi kelas nya tampan ya kan? Itu bisa jadi penyemangat" nqrse berusaha menghibur [name]. [Name] mengerucutkan bibir nya.

"Kalau sifatnya brengsek Sama aja bohong" nqrse yang mendengar jasab itu hanya terkekeh.

"Mau kenalan dengan mereka secara langsung?"

"Mau"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top