How about this ??

Lisa menghembuskan nafasnya pelan, matanya terpejam. Ia membiarkan angin menerpa wajah cantiknya.

Setelah apa yang terjadi di toilet dan berakhir dengan pertanyaan kedua sahabatnya, gadis berponi itu memilih rooftop sebagai tempat singgahnya.

Lelah, ia lelah dengan semua ini. Lisa merasa belum siap untuk menceritakan semua ini pada orang lain. Cukup dirinya saja tahu, toh mereka tak akan pernah mengerti.

Lisa tak bisa menyalahkan taehyung yang memang berada di posisi tersulit tapi ia juga tak bisa kalau terus berada dalam situasi seperti ini.

"ngapain ?" Lisa reflek menoleh ke samping, mendapati pria tampan yang kini menatapnya dengan senyuman.

"Lo yang ngapain ? bel udah bunyi dari tadi lo"

"males gue di kelas, enggak ada lo soalnya"

Lisa terkekeh "Gav"

"Hmm ?"

"Jalan yuk ntar malem"

Gavriell terdiam sejenak sebelum menjawab "Mau sih tapi entar malem ada acara gue sama orang tua"

"Yaaahh" Lisa menghela nafasnya panjang, sedikit kecewa.

Gavriell sih sebenernya mau aja tapi kan orang tuanya sudah memaksa untuk dia meluangkan waktu malam ini.

Karena tidak tega melihat lisa dia langsung saja menyeret lisa ke parkiran. Lisa membiarkan gavriell membawanya pergi meskipun ia sendiri heran.

"Malam nanti gue gak bisa tapi sekarang gue siap nganterin lo kemana aja yang lo mau"

"Bolos dong ?"

Gavriell membukakan pintu mobilnya untuk lisa, "Dari tadi lo juga bolos kali sa"

Lisa tampak menimang sebentar, Gavriell yang sudah tampak jengah langsung saja mendorong lisa pelan masuk ke mobilnya.

Gavriell menjalankan mobilnya keluar dari SMA Marlies. Karena sekolah ini punya keluarga Lisa jadi sangat mudah sekali untuk mereka berdua keluar.

"Eh Gav, pinjem Hp lo dong" pinta lisa mengulurkan tangannya.

Tanpa banyak bicara, cowok mancung itu menyerahkan handphone miliknya.

Lisa dengan lihai langsung memainkan Hp gavriell.

"Gue gak pernah nih mainin Hp cowok gue selama pacaran"

Gavriell mengangkat sebelas alisnya. Pacar ? jadi lisa punya pacar ??

"Lo punya pacar ??"

"Punya lah, emang lo jomblo"

Cowok bermarga choi itu mendengus pelan, lisa mengatakan status jomblonya mulus sekali.

"emang siapa pacar lo ?"

"Tuh V BTS"

Gavriell langsung saja menoyor kepala lisa membuat lisa melotot "Halu mulu hidup lo"

"Yee enak aja lo, halu itu enak tau"

"iyain"

Lisa menelusuri playlist Gavriell dan memilih lagu Goodbyes dari Post Malone untuk ia dengarkan.

I want you out of my head
I want you out of my bedroom tonight
Theres no way I could save you cause i need to be saved too
I'm no good at goodbyes

Say you needed this heart then you got it Got it
Turns out that it wasnt what you wanted wanted
And we wouldnt let go and we lost it
Now I'm a goner

Gavriell melirik gadis di sebelahnya ini, bukan terpukau dengan suara merdunya yang ikut menyanyi tapi lebih menerka isi pikiran gadis itu.

Di lihatnya lisa yang mengusap kasar air matanya, tapi dia lebih memilih diam. Menurutnya lisa memang tidak bisa di ajak bicara saat ini.

Ia juga tak punya hak untuk menuntut gadis itu bercerita, tapi karena lisa terus mengulang lagu itu dan masih saja menyanyi sambil terisak, Putra tunggal keluarga Choi itu memilih menepikan mobilnya.

"Kenapa hmm ??" tanyanya dengan lembut tapi lisa malah semakin menangis.

Gavriell memegang tangan lisa, mengusap punggung tangan gadis itu berniat untuk menenangkan.

"udah ya, jangan nangis terus. Entar gue beliin permen kapas deh ya"

Mendengar itu lisa langsung saja melempar HP milik Gavriell ke arah pemuda itu dengan sedikit tertawa tapi air matanya belum mau berhenti.

sedangkan Gavriell meringis tapi tak melepaskan tangannya "gila lo mahal nih Hp gue"

"lo sih, lo pikir gue anak kecil apa" ucap lisa dengan mengusap air matanya.

"Udah tau kayak anak kecil, masih aja nangis"

"iiiiihhhh Gavriell" Lisa malah semakin menangis, kini tangannya malah memukul lengan gavriell dengan brutal.

Bukannya sakit tapi Gavriell malah terkekeh, merasa gemas sendiri. "udah udah sini peluk"

Gavriell pikir lalisa akan menolak tapi malah gadis itu melingkarkan tangan mungilnya ke leher gavriell.

Lisa merasa tenang dengan perlakuan gavriell yang mengusap lembut punggungnya.

Sekali lagi lisa merasa nyaman.

"Gue gak tau lo nangis karena apa tapi dari lagu lo sepertinya lo butuh banget sandaran ya ?" Tanya gavriell.

"Emang sulit sih bilang goodbye pada orang yang masih kita sayang tapi kalau sakit kenapa bertahan" lanjut gavriell.

"kalau kata blackpink sih Lets kill this love sa"

Lisa langsung memukul bahu gavriell yang menyebabkan pria itu meringis. "ih gavriell, lo mah gak jelas banget sih"

"biarin, dari pada lo bucin parah"

Lisa yang bersiap untuk menangis lagi membuat gavriell dengan sigap menaruh ponselnya di tangan lisa.

"udah udah dari pada galau mending dengerin lagunya kembaran gue shawn mendes" ucapnya yang mampu membuat lisa terkekeh.

"iya deh" Gavriell menghela nafasnya lega. menyalakan mesin mobilnya dan melaju kembali membelah jalanan.

"Eh gav perasaan kita gak sampek² deh" heran lisa melihat keluar mobil.

"iya lah orang gak ada tujuan gimana mau sampek"

Lisa melotot.

"trus ngapain lo ajak gue bolos kalau gitu?" geram lisa.

"kan lo ngajak gue jalan ya gue turutin lah"

Kesal, lisa memutar bola matanya jengah.





"Taehyung"

Taehyung menoleh, mendapati dua sahabat kekasihnya yang berjalan cepat ke arahnya.

Rose dan jennie saling menyikut, memberi isyarat untuk bicara lebih dulu. karena tak ada yang bicara taehyung yang jengah langsung saja berbalik ingin meninggalkan sebelum

"Lisa dimana ?"

Taehyung mengangkat sebelah alisnya "napa tanya gue ?"

Taehyung hendak melangkah pergi tapi kata-kata jennie membuatnya diam.

"sejak dari toilet tadi dia gak kembali ke kelas, kita udah nyariin tapi tu bocah gak ada dimana-mana"

"pasti gara-gara lo kan lisa hilang, ngaku deh" tuduh rose dengan menunjuk taehyung tepat di hidungnya.

Taehyung menepis tangan rose dan berdehem "gue gak ada apa-apa kali sama lisa"

Jennie memicingkan matanya "trus ngapain tadi di toilet berdua ?"

"Siapa yang di toilet berdua ?"

Semuanya menoleh, melihat ke sumber suara.

Jisoo menatap bergantian pada 3 manusia di depannya ini. Kemudian pandangannya jatuh pada tangan kedua sahabatnya.

"Tas siapa yang kalian bawa ?"

Jennie dan rose kompak mengangkat tangan kanan mereka "oh ini tasnya lisa sama gavriell"

Jisoo menutup mulutnya " jadi mereka bolos berdua ?"
Jennie dan rose melotot, Taehyung mengeraskan rahang kokohnya.


"Kenapa gak kepikiran ya jen kalau lisa sama gavriell"

"iya ya, eh itu mereka."

Taehyung menoleh ke arah dimana jennie dan rose berlari menghampiri lisa dan Gavriell.

Taehyung mengepalkan tangannya erat, mata elangnya tak lepas dari lisa yang tampak bergurau dengan mereka bertiga, bahkan kini Lisa kembali memasuki mobil Gavriell.

"Sayang, kamu kenapa ??" tanya jisoo yang melihat raut tegang wajah taehyung.

Gerah, Taehyung membuka dua kancing teratas seragamnya dan berlalu begitu saja, mengabaikan teriakan jisoo.



Gavriell Choi, benar-benar mengibarkan bendera perang padanya. Taehyung tak akan tinggal diam untuk ini.




~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Seharusnya lisa bahagia karena orang yang paling berharga baginya mengajaknya makan malam, tapi siapa yang tau juga kalau ada maksud tersendiri di balik itu semua.

Sore tadi saat lisa pulang setelah menghabiskan waktu dengan Gavriell, siapa yang tau kalau sekarang malah di pertemukan kembali bahkan dengan keluarga di sekeliling mereka.


Makan malam yang lisa kira adalah makan malam keluarga, hanya keluarganya saja tapi ternyata di ruangan mewah bernuansa putih ini dengan makanan lezat di depan mereka ada juga keluarga Gavriell Choi.



Kedua keluarga merencanakan makan malam dengan niat PERJODOHAN.

Bukan antara Gavriell dengan Suga, tapi gavriell dengan Lisa.

Gila, Lisa tak habis pikir kenapa mama sama papanya sampai melakukan hal ini. Lisa dan Gavriell bahkan masih sekolah dan belum terlalu kenal.


dan Taehyung ? pasti jika cowok itu tau Gavriell tak akan bernafas lagi esok hari.

" Jadi seminggu lagi kita adakan pertunangannya ya ?" itu mama gavriell yang bicara.

"Iya mungkin lebih cepat lebih baik" itu papa lisa.


Lisa dan Gavriell menghembuskan nafasnya pasrah, toh di debat apapun jawaban orang tua mereka tetap sama.

GAK BOLEH BANTAH ORANG TUA.

Suga ?? abang laknatnya itu makan dengan tenangnya, tak mempedulikan situasi saat ini.

"Ma, gavriell ingin bicara dulu sama lisa boleh ?" ijinnya yang sudah pasti di angguki dengan semangat oleh mereka semua.



Taman depan restoran adalah tujuan mereka kali ini.

"Lisa, sorry gue gak bisa batalin pertunangan ini, gue bisa di coret dari KK nih" ujar gavriell dengan melasnya.


Lisa menghembuskan nafasnya, dia juga di ancam sama oleh orang tuanya. Kalau tau gini lebih baik kedua orang tuanya gak usah kembali saja tadi dari swiss.

"Gue ngerti kok gav tapi sebenarnya gue itu punya pacar"

Gavriell reflek menoleh, "siapa ? oppa lo yang mana lagi nih ?" ucap gavriell dengan nada mengejek.

Lisa mendengus pelan "gue serius tau gav gue punya pacar"

Gavriell mengernyit, meneguk salivanya kasar. Sedikit nyeri di hatinya.

Dengan berat hati "Siapa ?"


"Gue"









TBC


Hai,, gavriell dan lisa di jodohin ? gimana sama taehyung ??

Lanjut gak ya hbungan Taelice ini ??

Smpai jumpa di chapter selanjutnya ya!!!

Vote dan comment jgn lupa.

See you,.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top