Hah!!!
Lisa menggeliat pelan saat merasakan seseorang menepuk pipinya berkali-kali, sangat menganggu aktifitas tidur Lisa.
"Hey sayang bangun, katanya mau ke mall"
"ngghhh nanti" jawab Lisa.
Gavriell mencubit pelan hidung bangir tunangannya. Mereka udah resmi tunangan semalam ngomong-ngomong. Gak banyak yang di undang sih, cuma keluarga inti dan sahabat terdekat saja minus Taehyung.
Lisa sih tidak mempermasalahkan juga sih sebenernya, takutnya dia jadi gak tega kalau ada Taehyung jadi dia sedikit bersyukur saat Taehyung tidak datang.
Gavriell menggendong Lisa dan menjatuhkan tubuh gadis itu di bathup yang sudah terisi air hangat dengan aroma strawberry favorit Lisa.
Byuuurr!!!
Kesadaran Lisa langsung pulih, matanya terbuka lebar sekarang. Manik bambinya menatap kesal pada cowok yang sudah menjadi tunangannya sekarang.
"Apa-apaan sih Gav ?? Kasar banget lo sama gue" ucap Lisa yang sudah memanyunkan bibirnya.
Gavriell menoyor pelan kepala Lisa. "Ngebo mulu sih lo, udah cepet gue tunggu di bawah"
Gavriell keluar dari kamar Lisa dan melangkahkan kakinya menghampiri Yoongi yang menyendiri dengan Handphone-nya di meja makan.
"Serius banget lo bang"
Yoongi mendongak menatap adik ipar yang duduk di hadapannya dengan terkekeh.
"Jennie nih ganggu mulu" jawab yoongi menunjukkan roomchat-nya dengan sahabat adiknya.
"Cielah bang, ganggu apanya orang lo kayak menikmati gitu. Lo sudah suka ya sama tuh cewek ?" tanya gavriell dengan memicingkan matanya.
Yoongi yang merasa di pojokkan mendengus kasar. "Mana mungkin gue suka sama cewek bar-bar kayak dia" elak yoongi.
"Gak papa kali bang, orang jennie juga udah suka sama lo. Kasian anak orang makan harapan mulu"
Yoongi terlihat menimbang-nimbang omongan Gavriell. Kalau di pikir-pikir sih kasihan juga ya si jennie udah ngejar dia dari dulu, pasti jennie mati-matian nekan gengsi dan rasa malunya untuk cowok seperti yoongi.
Tapi yoongi masih suka jisoo gimana dong!!!!
"Tapi gue sukanya sama yang kalem gimana dong ?"
Gavriell menarik salah satu sudut bibirnya "Kayak jisoo ya?"
Yoongi menaikkan sebelah alisnya, meminum sodanya sebentar sebelum fokusnya kembali pada cowok di hadapannya ini.
"Kayaknya hubungan lo sama lisa sudah sampai masuk level saling terbuka ya ?"
Melihat wajah datar yoongi, Gavriell jadi teringat Taehyung. Kedua cowok itu memang sama-sama datar dan dingin dan parahnya sama-sama di sayang Lisa.
Gavriell mengedikkan bahunya "Bisa di bilang gitu, kita hanya mencoba saling mengerti itu saja"
Yoongi menaruh tangannya di atas meja, menatap dalam pada lawan bicaranya "Lo gak lupa kan kalau Taehyung dan Lisa mungkin masih saling mencintai"
Gavriell menghembuskan nafasnya pelan "Gue tau tapi cinta bisa datang seiring berjalannya waktu bang, jadi lo juga harus lupain Jisoo dan lihat yang pasti aja kaya jennie"
Gavriell kembali berbicara sebelum Yoongi menemukan kata untuk membalasnya. "Dan lo lupain aja buat ngrusak hubungan Taehyung dan jisoo, lagian lo juga gak akan sanggup hadepin Jisoo. Lo pasti tahu dengan keadaan Jisoo kan, gue tau lo denger pembicaraan gue sama lisa di rooftop"
Yoongi kembali menutup bibirnya saat mendapati presensi adik perempuan kesayangannya menghampiri.
Lisa memeluk leher Gavriell dari belakang dan mendaratkan kecupan pada pipi tunangannya.
Gavriell tersenyum, ia berdiri dan merangkul Lisa. "Kita pergi dulu ya bang"
Yoongi melihat kedua punggung itu mengarah keluar dari rumah kediaman keluarga Min. Ia menyeringai mengingat kalimat Gavriell yang terlontar begitu saja tanpa filter beberapa saat yang lalu.
"Asal lo tau, gue lakuin ini karena gue gak mau Lisa lebih menderita lagi. Kebahagiaan Lisa ada sama Taehyung"
Dan di sinilah kedua pasangan itu, mereka berada di pusat perbelanjaan terbesar di kota. Selama perjalanan mereka terus di selingi oleh canda tawa.
Tangan Gavriell merangkul bahu lisa saat di sadari kalau langkah cewek itu lebih lambat darinya.
"Mau beli apa nih tunangan gue ?" tanya gavriell menarik turunkan alisnya.
Lisa memutar bola matanya jengah, tapi meski begitu dia tetap menjawab "Beli sepatu dulu deh Gav"
Gavriell mengangguk dan menggiring Lisa memasuki toko sepatu.
Saat sedang memilih, Lisa mendapati seseorang menepuk pundaknya. Lisa menoleh mendapati cowok yang rutin memenuhi pikirannya itu.
"Taehyung"
Taehyung tersenyum singkat "Sendiri aja nih ?"
Lisa menggeleng dan meneruskan kegiatannya memilih sepatu dan Taehyung mengikuti langkah ringan gadis itu.
"Sama tunangan lo ya ?" tanya Taehyung yang sebenernya udah pasti jawabannya dengan melihat anggukan pasti dari gadis di depannya ini.
"Sorry gue gak dateng semalem"
Lisa kembali menganggukkan kepalanya "Gue ngerti kok, lo pasti takut gak kuat nahan nangis ya kan" tuduh lisa dengan kekehan.
Taehyung maju selangkah dan merangkul Lisa posesif. Pandangan Taehyung bersitatap dengan manik kelam Gavriell yang sarat akan peringatan.
Lisa menegang mendengar nada rendah dan kalimat yang keluar dari bibir sexy Taehyung. "Gue gak akan pernah lepasin lo Lalisa, marga lo tidak akan pernah berganti menjadi Choi tapi gue pastiin akan jadi Kim, tunggu gue ya, nanti gue ganti cincin yang lebih bagus" Taehyung menatap jari manis Lisa yang di hiasi dengan cincin emas putih.
Taehyung mengecup singkat bibir Lisa "Gue pergi ya, kasian Jisoo tadi gue tinggal nyamperin tunangan orang"
Bahkan meski Taehyung sudah pergi, Lisa masih belum bergerak. Pikirannya sibuk mencerna maksud perkataan Taehyung sampai ia merasakan sesuatu kembali mengecup bibirnya.
Lisa mendongak "Gavriell"
Gavriell menghembuskan nafasnya kasar, tangannya ia masukkan ke dalam saku celana dengan mata yang di selipi kekecewaan.
"Gav.."
"Gue tinggal bentar ke toilet, udah ada aja hama yang ganggu lo" ketus Gavriell membuat Lisa sedikit tidak terima.
"Dia itu Taehyung bukan hama"
Gavriell menaikkan sebelah alisnya. "Iya ngerti kok, kan di sini gue yang jadi hama"
Ada sedikit rasa bersalah melihat Gavriell yang meninggalkannya menuju kasir untuk membayar sepatu yang sudah jadi pilihan Lisa tadi.
Tidak seharusnya Lisa seperti ini, bagaimanapun Gavriell sudah jadi tunangannya sekarang. Lisa menatap Gavriell yang kini berjalan ke arahnya.
Gavriell menarik lisa pelan keluar dari toko tersebut. "Mau beli apa lagi ?"
Lisa meringis ketika indra pendengarannya mendengar nada datar Gavriell.
"Gav gue.."
Gavriell menyela "Ke butik aja ayo, kita beli baju buat tunangan gue sekaligus pacar orang"
Lisa berhenti melangkah membuat Gavriell juga otomatis berhenti tapi menolak untuk menoleh ke belakang. Lisa menatap nanar Gavriell yang enggan melihatnya.
"Gavriell maaf" cicit Lisa.
Gavriell tersenyum perih, kepalanya menunduk "Gak papa kok, emang susah kalau udah cinta"
Dan Gavriell kembali menarik tangan Lisa, mencoba melontarkan candaan yang sekiranya mampu menutupi sakit di hati mereka. Berusaha menekan api cemburu pada dirinya sendiri. Berusaha terlihat baik-baik saja meski ingin sekali tangannya melempar Taehyung jauh-jauh, ke pluto sekalian biar gak bisa balik lagi.
"Waah gila sih, makin hari makin lengket aja tuh pasangan baru" Cowok itu menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Siapa jung ?"
Jungkook menunjuk pasangan Gavriell dan Lisa dengan dagunya membuat yang bertanya memperhatikan si gadis dari atas sampai bawah.
Kepalanya mengangguk dan kembali mengamati tubuh sexy dengan kaki panjang yang mempesona.
"Ku rasa dia cocok jadi partner-mu untuk pemotretan selanjutnya jung"
"Hah ? Lisa ?"
~~~~~~~~TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top