Don't Know What To Do

Lisa melangkahkan kakinya menuju toilet, ia sangat ngantuk padahal masih jam pelajaran kedua.


Lisa membasuh wajahnya, sedikit tersentak saat seseorang membuka pintu toilet dengan kasar.

Hendak memaki tapi ia urungkan. Aura mengintimidasi menguar dari sosok di depannya.

Kim Taehyung.

Pemuda itu mendorong lisa ke salah satu bilik setelah mengunci pintu toilet dan mengantongi kuncinya.

"Mau apa lo ?" tanya lisa yang kelewat santai.

Sesaat kemudian lisa seperti tersadar lalu merogoh saku roknya. Taehyung masih menatapnya lekat.

Retina pemuda itu jatuh pada tangan lisa yang mengulurkan kaca padanya.

"Shit, lo mau main-main sama gue ya lalisa" ujar tae dengan suara baritonnya.

Lisa tersenyum sangat manis, tangannya terulur melepaskan sentuhan kedua tangan Taehyung itu di bahunya. "Apaan sih tae, gue cuma ngasih apa yang lo butuhin kok, nih gue kasih gratis buat lo"

Lisa menyalurkan kaca yang sengaja ia bawa untuk taehyung ke arah pemuda yang berani menerobos toilet wanita ini.

Untung masih jam pelajaran pikir lisa.

Taehyung membanting kaca itu ke lantai, mengabaikan pelototan lisa.

"Yah padahal itu mungkin aja berguna buat lo" ujar lisa dengan wajah semelas mungkin.

Taehyung mulai muak, ia mencengkram kerah seragam lisa. Menatap nyalang gadis di hadapannya ini. "Berani banget lo, kemaren jalan sama cowok lain sekarang malah kurang ajar sama gue."

Lisa mencoba menguasai ketakutannya, ia mencengkram tangan taehyung, memaksa agar pria itu melepaskannya.

Ia memang terbiasa dengan sikap kasar Taehyung tapi tak pernah sampai bermain fisik kayak gini. Ini pertama kalinya Taehyung tak mampu mengontrol emosinya.


Pemuda kim itu terlalu marah akan fakta bahwa cowok bermarga choi itu secara terang-terangan mendekati gadis yang masih berstatus sebagai kekasihnya.



"Gue gak suka berbagi lisa, jadi menjauhlah dari cowok manapun" ancamnya.

Lisa tersenyum remeh, merasa muak. "berbagi ? lo kira gue apaan hah ?"

"Kalau lo gak suka berbagi trus gimana menurut lo gue yang terus-terusan berbagi dengan cewek jalang lo itu."

Taehyung hampir saja menampar lisa, bahkan tangan kanannya sudah terangkat.

Lisa memandang nanar tangan taehyung, tak bisa di pungkiri jika hatinya juga sangat sakit saat ini.

Taehyung menghembuskan nafasnya kasar, mencoba menghilangkan amarah yang menguasainya.

Tangannya terulur membelai sayang rambut lisa, lalu menangkup wajah gadisnya ini.

"Lo tau lis, kalau bukan karena jisoo gue mungkin udah gak akan ada di sini lis. Lo tahu bener gue berhutang budi pada Jisoo, pada keluarganya. Kenapa sih lo gak mau ngerti gue?" ucap taehyung dengan putus asa.




Benar, yang di katakan Taehyung adalah kebenaran. Lisa tau jelas itu tapi dia juga butuh balasan untuk perasaannya.

Jika Taehyung tak bisa menjanjikan kebahagiaan untuknya, ia akan memilih pergi. Menjauh.

Tapi Taehyung seolah tak bisa membiarkannya bernafas lega, pemuda itu dengan lancang masuk ke dalam hatinya yang paling dalam, membawa kehangatan yang tak pernah lisa rasakan sebelumnya.



perasaan berdebar dan bahagia saat tangannya bertautan dengan tangan taehyung. Kim Taehyung.
Pria itu memberikan kebahagian dengan cara yang menyakitkan.


Mata lisa buram, ia memilih meneteskan air matanya dalam diam. Tak berminat mengeluarkan suara sama sekali.

"Kenapa harus selalu gue tae yang ngerti ?? kenapa lo enggak?" ucap lisa dengan suara seraknya.



Taehyung memeluk lisa erat, mencoba memberikan keyakinan pada gadis yang sering terluka karenanya.

Taehyung ingin membahagiakannya tapi ia tak mampu saat ini. Andai saja ia tak berbuat kesalahan waktu itu.

Andai saja.



Jauh di lubuk hati, lisa masih satu-satunya gadis yang mampu membuatnya berdebar, gadis yang menghangatkan hatinya.

Jisoo. Demi Tuhan Taehyung tak memiliki perasaan apapun terhadap gadis itu. Kasih sayangnya hanya untuk Lisa.



"Maafin gue lis, gue akan akhiri ini semua, gue janji kita akan seperti dulu lagi."

Taehyung mengusap pelan kepala belakang lisa, menyalurkan ketenangan.



Suara bell tanda istirahat terdengar, membuat taehyung mau tidak mau keluar terlebih dahulu dari toilet. Pasti akan ramai sebentar lagi.

"Gue keluar dulu ya" taehyung mengecup singkat pipi kanan lisa sebelum pergi.


Taehyung sedikit tersentak melihat seseorang di hadapannya ini tapi ia tak mau ambil pusing. Lisa pasti akan mengurusnya jadi ia memilih jalan melewati dengan santai seakan tak pernah terjadi apa-apa.



Kim Taehyung, memang pandai mengontrol ekspresi wajah tapi tidak dengan emosinya.




Keduanya saling berpandangan melihat seorang Kim Taehyung yang keluar dari toilet cewek di tambah fakta lisa yang kini terlihat sembab.




"Lisa lo ada apa sama cowoknya jisoo ?" Rose.

Lisa tersenyum getir, lagi-lagi dia yang terlihat bersalah di sini.
























TBC


Waahh, khusus hari ini double update nih.

Special untuk readers yang sempat buat vote dan comment.


Tunggu chapter selanjutnya ya!!!


See you!!!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top