Comeback
"Tae, makan dulu"
Entah sudah keberapa kali kata itu keluar dari teman-temannya, ini sudah 2 hari tapi pria itu belum memasukkan nutrisi apapun dalam perutnya.
2 hari juga ia tak menginjakkan kaki ke sekolah dan rumahnya, bahkan Jungkook yang membawakan baju gantinya.
2 hari juga Taehyung tak melihat kedua bola mata sang gadis, Lisa-nya belum sadar.
"Gue makan kalo lily bangun"
Taehyung mengeratkan pelukannya pada Lisa, menyembunyikan wajaj tampannya pada perpotongan si gadis penyuka strawberry.
Jungkook mendesah pelan, menggeleng pada teman-temannya yang menyaksikan.
2 hari ini Taehyung tak melepas pelukannya pada Lisa, hanya saat ia butuh ke kamar mandi cowok itu meninggalkan Lisa. Bahkan orang tua lisa dan Gavriell tak bisa berbuat apa-apa pada sikap keras kepala Taehyung.
Taehyung terdiam, tubuhnya menegang merasakan suatu gerakan. Taehyung menyentuh tangan Lisa yang bergerak, maniknya bergulir pada kedua ciptaan Tuhan yang perlahan membuka.
"Li-lily"
Lisa memejamkan matanya sebentar sebelum membukanya kembali, gadis itu masih beradaptasi dengan cahaya yang menusuk matanya.
"Lisa, lo sadar ?"
Teriak Jungkook heboh membuat teman-temannya yang lain langsung mengelilingi Lisa membuat gadis itu semakin merasakan denyutan di kepalanya.
Taehyung menangis haru, tubuhnya yang bergetar menghasilkan isakan kecil yang ia sembunyikan pada leher lisa, tangannya masih merengkuh gadis itu seakan takut kehilangan kembali.
Semua mata yang menatap kembali berkaca-kaca, berharap cemas pada reaksi yang akan di berikan gadis bernama Lalisa. Yoongi segera menghubungi orang tuanya begitu adik kesayangan-nya tersadar.
"Tae..hyung"
Taehyung menengadahkan kepalanya, mengecup sebentar punggung tangan lisa sebelum bertatapan dengan manik yang ia rindukan.
Hatinya menghangat mendengar nama-nya yang di ucapkan pertama kali oleh si gadis. Apa Taehyung boleh berharap ? Bisakah dia berharap semuanya baik-baik saja sekarang.
"Iya sayang, aku di sini. Kamu perlu apa hmm?"
Manik Lisa berkaca-kaca, "Gavriell mana ?"
BUGH BUGH
BUGH BUGH
Kedua tangan itu tak berhenti meski peluh sudah bercucuran di tubuhnya. Ingatannya kembali pada beberapa jam yang lalu, saat dimana gadisnya lebih memilih yang lain daripada dirinya sendiri. Beginikah sakitnya di abaikan ?? seperti inikah yang gadis itu rasakan.
BUGH BUGH
BUGH BUGH
Tangannya kembali terkepal, melampiaskan rasa sakitnya pada benda tak bersalah, samsak.
Air mata kembali mengiringi rasa sakitnya, langit seakan menertawakan dirinya dengan datangnya hujan yang mengguyur tubuh atletisnya. Matanya sudah memerah, tubuhnya sudah tak mampu bertahan. Ia jatuh pada titik terendah.
"KIM TAEHYUNG"
Taehyung tersenyum getir menatap orang yang meneriaki namanya sebelum semuanya gelap.
"Mikirin apa hmm?"
Lisa mengalihkan pandangannya yang semula menatap langit gelap ke arah pemuda yang duduk di depannya.
"Gavriell, ayo pergi ke swiss"
Gavriell mendekap tubuh lemah tunangannya, mengelus lembut punggung yang masih terasa hangat.
"Masalah bukan untuk di hindari sweety, gue tau lo masih sayang sama dia dan lo juga tau status tunangan kita bisa di batalkan kapanpun lo mau"
Lisa menggelengkan kepalanya dalam dekapan Gavriell, isak tangis mulai terdengar dalam ruangan yang berisi dua remaja itu.
Winter bear mengalun merdu melalui suara indah Gavriell dan sampai pada rungu si gadis. Menenangkan tidak seperti Taehyung yang menghanyutkan.
Gavriell membaringkan Lisa kembali pada tempatnya saat deru nafas gadis itu terdengar teratur dan menyelam pada dunia mimpi yang semoga indah, dia juga menyelimuti tubuh ramping lisa sampai leher dan mengecup singkat kening gadis itu.
" Lisa sudah tidur ?"
Gavriell menoleh lalu mengangguk, di liriknya jam yang tergantung di dinding sebelum kembali beradu pandang pada sosok di depannya.
"Ada apa, jeon jungkook ?"
Belum ada yang bicara sampai 1 menit berlalu, kedua pasang netra tajam masih beradu sebelum jungkook yang memilih bersuara lebih dulu. "Mau minum coffe Gavriell choi ?"
Mereka berdua kompak menyesap coffe yang di bawa salah satu dari keduanya, seharusnya Gavriell dan Yoongi yang menjaga Lisa tapi Yoongi masih mengantarkan Jennie pulang. Orang tua Lisa? Gavriell menyuruh istirahat di rumah saja.
Takut kalau Lisa terbangun dan mencari dirinya, maka di sinilah Gavriell memutuskan tempat bicaranya dengan Jungkook, di depan ruang rawat Lisa.
Cowok bergigi kelinci itu belum membuka suaranya sejak menawarkan minum coffe tapi Gavriell tahu, cowok di sampingnya ini ingin berkata serius.
Dan benar saja!!
"Pertemuan mereka sangat manis, gue tahu Taehyung gila tapi tak pernah segila ini. Bukti dari kegilaannya yang gue tahu dia jatuh cinta pada gadis saat pertama kali bertemu dan menyatakan ketertarikannya saat itu juga"
Jungkook menyesap kembali coffe-nya dan Gavriell masih mendengarkan.
"Hal pertama yang ia tahu adalah nama dan fakta bahwa gadis itu adik dari sahabatnya, bermodalkan nekat dia menyatakan suka dan berjanji untuk tidak menyakiti membuat gadis itu mengangguk begitu saja. Mereka memulai dari mengenal nama tanpa tahu kepribadian masing-masing tapi hubungan mereka indah"
Jungkook diam menunggu respon dari tunangan gadis si pemeran utama dalam kisah cinta sahabatnya.
Tak ada respon yang berarti, cowok itu kembali melanjutkan.
"Lisa ada saat Taehyung berada di titik terendahnya dan Taehyung juga ada saat Lisa membutuhkan meski kadang bukan tangan-nya yang bertindak, mereka saling menguatkan, saling melindungi dan saling menjaga. Menurut gue jisoo dan lo hanya ujian bagi komitmen cinta mereka"
Gavriell meneguk habis coffe-nya dan meremat cup yang kosong sebelum membuangnya. Pandangannya teralihkan pada Jungkook.
"Kenapa mereka backstreet ?"
Jungkook tersenyum tipis, pemilik gigi kelinci itu memang menunggu pertanyaan ini. "Suga, cowok dingin itu melarang sahabatnya untuk mengencani adiknya tapi taehyung tipe pemberontak. Si brengsek itu ingin mempertahankan sahabat dan cintanya, jelas backstreet jalan yang tepat saat itu"
Mengikuti Gavriell, jungkook melemparkan cup coffe yang sudah kosong ke tong sampah terdekat sebelum berdiri. "Gue pergi dulu"
"Kenapa ?"
Gavriell menatap punggung jungkook yang berhenti melangkah sebelum melanjutkan "Kenapa lo ngasih tau gue ?"
Jungkook memiringkan wajahnya, memberikan kesan tampan jika saja Gavriell seorang cewek.
"Gue cuma pingin lo tau gimana eratnya takdir yang menyatukan mereka"
TBC
Lisa tidak amnesia krna gk smua gegar otak itu mngalami amnesia krna ini masih gegar otak ringan, jd yg brhrap lisa amnesia sorry guys!!!!
Vomment jgn lupa, okay???
Big love for you readers...and i don't need siders.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top