9. Tidur sayang
Sudah hampir seminggu keduanya seperti itu dan kini Suga mulai kehilangan kesabarannya. Pria ini pun akhirnya memutuskan untuk mendatangi Irene ke kantornya pagi ini.
Ceklek
"Kak-"
"Aaaahhhhh....aaahhhh...aaahhhh...Taeeehhhh..."
😑😑😑
"KELUAR KALIAN SEKARANG JUGA!!!"
Kan anj-
Orang lagi susah 😡
Bikin iri 😢
Terburu buru Irene dan Taehyung pun keluar dari ruangan tsb, bisa dikatakan Irene memang kerja lembur sampai tidak pulang semalam. Makanya Suga mencari ke kantor pagi ini, karna dicari di rumah gak ada.
Tapi tak tau nya kakaknya malah enak lagi naena 😬😬😬
"Setiap kali ganggu aja kamu bang! Lagi enak juga!"
Suga hendak melemparnya pake sendal, tapi pria tampan satu ini sudah sempat bersembunyi di belakang Irene membuat Suga tidak jadi melakukan hal itu.
"Apalagi sekarang?!" Kesal Irene juga. Karna Suga yg memang lagi banyak pikiran itu membuang semua pekerjaannya untuk sang kakak, gimana kakaknya gak capek coba?
Baru aja mau ena pagi ini, malah digangguin.
Kan anj- eh?
Suga menatap kearah Taehyung "suruh dia pergi dulu! Lagian.. kenapa kalian selalu melakukan hal itu?"
"Nikah aja belum!!"
Aku yg udah nikah aja belum sempat dihalalin
Gagal terus 😭
"Sebentar lagi kami juga nikah kok! Ya kan kak?!" Antusias Taehyung bergelut manja dilengan Irene.
"Iya iya" jawab Irene juga menerima ciuman manis dari sang pacar brownisnya ini. Eh brondong maksudnya
"Enggak enggak!!"
"Pokoknya aku gak setuju kamu nikah sama dia kak!"
"Apa yg dia punya, tamat sekolah aja belum"
"Aku uda tamat sekarang! cuman hasil pengumumannya aja yg belum keluar. Tapi aku yakin aku pasti lulus kok!"
"Wle😜"
"Mulai sekarang belajarlah untuk memanggilku abang ipar"
"Enak aja!"
"Kamu mau mati dibawah sandal jepitku Kim Taehyung?"
"Pergi sekarang juga dan jangan harap aku akan merestui pernikahan kalian-aw!!" Gantian Suga yg dipukuli pakai sendal jepit oleh kakaknya.
"Ini pernikahanku, aku tidak perlu persetujuanmu!"
"Dan kamu juga Kim Taehyung! Pergi ke sekolah sana!"
"Okei kakak sayang!"
"Aku mencintaimu, dha!"
Sebelum pergi ia bahkan sempat mengejek Suga, tapi untunglah ada Irene jadi Suga tidak bisa macam macam padanya.
"Aku tau masalahmu, pasti karna Wendy lagi kan?"
"Aku tidak bisa banyak membantumu Ga, lihatlah pekerjaanku. Aku bahkan harus berangkat ke China-"
"Biar aku saja yg pergi kak"
"Hm? Kamu- yakin?"
"Bukankah kamu tidak ingin berpisah-darinya-"
"-tapi saat ini kami memang harus berpisah untuk sementara kak"
"Biar aku menenangkan pikiranku dulu, begitu juga dengan dia"
"Baiklah, bagus juga kamu punya pemikiran seperti itu"
"Lagian yg ingin mereka temui adalah dirimu, bukan diriku. Aku bahkan sempat binggung bagaimana menjelaskannya kalau sudah berada disana nanti, tapi untunglah- kamu akhirnya kembali normal sekarang"
"Tapi- bagaimana dengan Wendy? Apa perlu aku yg memberitahu-
"-tidak, biar aku saja kak"
"Aku ingin mengatakannya secara langsung, kalau aku- akan pergi"
***
Walaupun Suga sempat mengatakan kalau ia akan mengatakannya secara langsung, tapi ternyata ia tidak sanggup.
Ia tidak sanggup bertatap muka langsung dengan gadis ini dan berpisah darinya.
Tau kan seberapa tidak teganya Suga meninggalkan gadis ini, jadi bagaimana mungkin ia sanggup-
Akhirnya ia hanya meninggalkan sebuah amplop yg diselipkan di bawah pintu kamar gadis ini.
Ketika pagi telah menyongsong, barulah Wendy menyadari amplop tsb dan langsung membacanya.
Setetes airmata langsung jatuh membasahi pipinya.
Kamu tega😢
Kamu tega meninggalkanku sendirian disini
Kamu bahkan tidak mengucapkan perpisahan secara langsung
Apa maksudnya ini??
Tidak!
Aku juga tidak ingin berpisah darimu Suga
Aku- 😦
Maafkan aku sayang
Aku bersalah padamu
Tapi hal itu ku lakukan karna aku cemburu
Aku mencintaimu
Maafkan aku
Aku akan pergi hari ini
Jaga dirimu
-Msg
Wendy berlarian disekitar bandara tsb, siapalagi yg ia cari kalau bukan sosok tampan milik suaminya satu ini.
Tapi sayang, bagaimana pun dicari tetap tidak ketemu.
Sampai ia mendengarkan pengumaman dari sang operator yg menyebutkan kalau pesawat yg menuju ke China telah lepas landas.
Hati Wendy sakit.
Kenapa Suga tidak menunggunya, padahal ada yg ingin ia katakan.
Gadis ini pun mulai menangis, membuat para penumpang lainnya menatapnya kebinggungan.
Gadis itu kenapa ya? Mungkin itulah kira kira yg mereka pikirkan.
"AKU MENCINTAIMU MIN SUGA! TAPI KENAPA KAMU TIDAK MENUNGGUKU, KENAPA?"
"Jangan tinggalkan aku.... hiks hiks..."
"Aku tidak ingin berp-"
Tiba tiba seseorang menarik tangannya dan melumatnya dengan paksa, Wendy sempat meronta karna ia terkejut siapa pria tsb. Sampai ia mengenali lumatannya tsb, mengenali gerak geriknya, deru nafasnya dan- cintanya yg amat dalam?
Pria itu- Min Suga.
Airmata Wendy kembali menetes ketika ia berhadapan dengan pria ini "kok bisa?"
"Bukankah kamu sud-mmpp"
Suga kembali mengikis jarak antara mereka, tidak! Ia bahkan tidak ingin ada cecenti jarak pun yg memisahkan keduanya.
"A a apa yg kamu katakan tadi Wen? Aku ingin mendengarnya sekali lagi sayang.."
Wajah Wendy merona, ia tidak mungkin lupa tadi ia berteriak kalau-
Wendy langsung menundukkan kepalanya tapi Suga mengangkatnya kembali dan mengecupnya sekali lagi "kamu- tidak ingin jujur padaku?"
"Baiklah, kalau begitu biar aku mengingatkanmu kembali"
Suga kembali melumatnya dalam dalam membuat Wendy kehabisan nafas, tapi pria ini tetap tidak melepaskannya sampai Wendy ingin mengulangi perkataannya kembali.
Kalau-
"Hosh hosh.. baiklah baiklah, aku jujur hosh.. aku- mencintai-mu" ucap Wendy juga pada akhirnya.
"Apa? Aku tidak mendengarnya? Coba ulangi sekali lagi-"
Wendy langsung memukulnya pelan, yah gadis itu malu. Tapi Suga sengaja, ia memang suka melihatnya tersipu malu seperti ini.
Apalagi karna dirinya.
"Jadi- jangan pergi"
"Jangan tinggalkan aku.." Wendy memeluk Suga erat membuat darah pria ini berdesir kuat.
Sungguh ingin ia mengajaknya ke kamar sekarang dan mengoyaknya habis habisan. Tapi Suga sadar, semua itu hanya boleh ia pikirkan. Tapi tidak untuk dilakukan.
Suga sudah pernah melukainya sekali, dan ia tidak ingin melukainya sekali lagi.
Kecuali.. Wendy yg meminta??
Suga pun melepaskan pelukan Wendy sebelum adiknya nyemprot dicelana, dihimpit terlalu erat.
"Aku tidak lama sayang, hanya satu hari- Oh tidak! Sepertinya aku bahkan tidak rela pergi selama itu meninggalkanmu, hm... begini saja, aku janji- ketika kamu tidur malam nanti, aku sudah berada di sampingmu. Okay?"
Wendy pun mengangguk dengan malunya.
"Kalau begitu aku berangkat sekarang, tunggu aku" setelah meninggalkan kecupan manis diatas kening gadis ini, Suga pun pergi.
Tinggallah Wendy sendirian di bandara ini?
Oh tentu saja tidak!
Suga sudah menghubungi Irene sebelumnya untuk menjemput Wendy, dan kebetulan gadis ini sudah berada disana ketika adegan ciuman itu terjadi.
Jadi ia melihat semuanya.
Wendy jadi malu.
"Gak perlu malu"
"Aku bahkan senang kalian akhirnya rujuk kembali"
"Makasi ya Wen" ucapnya juga.
"Kamu ngomong apa sih kak"
"Tidak perlu berterimakasih padaku hehe"
"Oh iya, kita kan sudah terhitung satu keluarga ya hehe"
"Ayo kita pulang!"
"Hm"
,
Tepatnya jam 12 malam.
Wendy terbangun dari tidurnya, ketika ia membuka mata, ia sangat terkejut melihat pria itu telah tidur di sampingnya.
Pria putih pemilik senyuman manis tsb, Min Suga.
Sebuah senyuman pun terulas manis dibibir Wendy. Gadis ini tidak percaya, Suga beneran menepati janjinya. Ia pikir ia hanya bercanda tadi.
Ketika Wendy hendak memainkan bulu mata pria tsb, Suga yg sedang menutup matanya itu pun langsung menghentikan aksinya.
Ia menangkap tangannya dan menyimpannya dalam dadanya "tidur sayang.." ucapnya juga masih dengan mata yg terpejam.
Lalu ia menarik Wendy erat dalam pelukannya dan mengecup kepalanya pelan.
Wendy hanya bisa tersenyum bahagia menerima kasih sayangnya tsb, begitu juga Suga yg ikut tersenyum disana.
Tapi ada sesuatu yg sungguh membuat Suga kesusahan sekarang, Wendy terlalu dekat kearahnya membuatnya-
Tidur dek
Belum waktunya bangun
😂😂😂
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top