7. Takut

Sejak saat itu keduanya menjadi lebih dekat. Walaupun belum sah melakukan hal itu, tapi setidaknya mereka tau. Sejak lama hati mereka sudah saling menyatu.

Suga juga bisa merasakannya, pelan pelan Wendy mulai membuka hatinya untuknya.

Kini mereka tinggal menunggu babak kedua penantian. Dimana Wendy selesai mens, dan mereka bisa melanjutkan malam pertama mereka yg terus tertunda. Jangankan Suga, Wendy juga sebenarnya sudah tidak sabaran kok! Gadis ini terus berharap masa mens nya cepat berakhir 😂

Dan kini sudah hampir hari ke-5 dari malam iti, bisa dikatakan darah yg keluar mulai berkurang bahkan sangat sedikit. Tapi lantaran Wendy ingin tampil bersih dulu, ia pun masih menundanya.

Tapi seharusnya tidak lama lagi, dua hari? Tiga hari? Dan ia yakin Suga akan tetap sabar menunggunya.

Sebenarnya ia juga sudah kasihan melihat suga. Setiap malam pria ini akan menemaninya tidur, tapi ia juga akan selalu permisi ke kamar mandi. Tidak perlu ditanya Wendy juga tau dia lagi ngapain, hanya saja Wendy tidak bisa membantunya jadi ia hanya diam.

Hanya sabarlah dua tiga hari lagi oppa 😉

,

Wendy kini sedang berjalan memasuki kantornya Suga, tapi lantaran pria ini lagi meeting, ia pun memilih menunggunya dibawah. Di sofa yg disediakan oleh perusahaan tsb, tepat ditengah tengah perusahaan.

Biasanya banyak orang berlalu lalang disana, dan Wendy berharap Suga dapat melihatnya langsung ketika keluar dari ruang meeting nanti. Makanya ia tidak menunggu di dalam kantor.

Ketika ia baru saja hendak duduk dan meletakkan bekal yg ia buat sendiri itu diatas meja, karna tidak sengaja, ia hampir saja menjatuhkan bekal tsb. Untung pria di depannya ini berhasil menangkapnya, bila tidak hancurlah isi didalamnya.

Mana Wendy sudah menghabiskan waktu banyak untuk menghiasnya.

"Makasi" ucap Wendy juga.

"Sama sama" balas pria ini.

Wendy cukup heran melihatnya, karna sepertinya ia bukan merupakan pegawai disini. Ia tidak mengenakan plat nama dilehernya.

"Kalau boleh tau, anda siapa ya?" Secara terang terangan Wendy bertanya seperti itu.

Pengaruh uda jadi nyonya kali ya, jadi ia mulai teliti dengan hal hal seperti ini. Mana tau ada orang jahat yg ingin memata matai perusahaan ini, walaupun yg didepannya ini tidak mirip.

Bahkan sangat tampan 😍😂

"Oh aku- perkenalkan namaku Park Chanyeol, kamu?"

"Aku Son Wendy"
"Kamu bukan-"

"WENDY!" tiba tiba Suga memanggilnya. Dilihat dari kejauhan pria ini sedang melaju cepat kearahnya.

Dengan senyum cerah, Wendy pun berdiri tidak lupa mengambil bekalnya ini. Ketika ia hendak berjalan pergi, kakinya malah terjengkal oleh kaki sendiri dan hampir terjatuh.

Lagi lagi pria bernama Chanyeol ini berhasil menangkapnya "kamu tidak apa apa kan, Wen-dy?" Chanyeol mendengar Suga menyebut namanya tadi.

"Oh ya, aku tidak apa apa"
"Maaf, lagi lagi kamu membantuku. Makasih ya-"

Belum apa apa Suga sudah menarik kerah Chanyeol dan BUK BAK PIK PUK kewajah super tampan pria ini, membuat Chanyeol kewalahan dibawahnya.

Namanya juga serangan tiba tiba, Chanyeol tidak sempat menangkisnya.

"APA MAKSUDMU MENYENTUH ISTRIKU!! HUH?!"
"APAKAH KAMU INGIN MATI?!"

Wendy cepat cepat menarik sang Suami dari atas tubuh Chanyeol, tapi bukannya berhenti Suga yg sudah kepanasan itu malah menyingkirkan tangannya begitu saja membuat Wendy terpental cukup jauh karna hak tinggi yg ia gunakan.

Saat mendengar ringisan sang istri itulah Suga baru sadar, tampaknya ia keterlaluan sekarang.

"Sayang, kamu gakpapa kan?" Suga langsung menghentikan aksi pukulnya dan berlari kerah Wendy.

Wendy tidak mempedulikannya, yg lebih ia pedulikan adalah bekal tsb yg sudah jatuh tidak berbentuk.

"Apa yg kamu lakukan? Nanti tanganmu kotor sayang!" Suga menghentikannya ketika Wendy berniat mengutip bekal tsb.

Wendy menatapnya kesal dengan butiran airmata yg sudah memenuhi kantong matanya.

"Apa yg kamu lakukan oppa tiba tiba memukuli orang seperti itu?!"

"Aku tidak suka melihatnya berada di dekatmu. Atas hak apa ia berani menyentuh istriku?!"

"Tapi tadi itu dia hanya-"

"Apapun itu tidak boleh! Tidak bisa! Kamu milikku, tidak ada yg boleh-menyentuhmu-"

PLAK

Ntah la, ntah keberanian darimana Wendy menamparnya. Tepat kepipinya yg tembem itu. Wendy sendiri tidak mengerti, ia hanya- kesal.

Kemana suaminya yg lembut dan perhatian itu? Kenapa sekarang? Ia berubah menjadi monster dengan seribu keegoisannya.

"Aku membencimu oppa"
"Aku membencimu!" Wendy pun pergi. Suga hendak mengejarnya, tapi tepat saat itu juga Chanyeol sudah berhasil menahannya.

Ia hendak membalasnya, melayangkan tinju kewajahnya yg putih tsb. Tapi sayang sebelum ia berhasil, ia sudah digerek oleh kedua bodyguard yg selalu senantiasa berada di samping Suga.

Saat itu Irene pun datang. Perusahaan mereka yg tiba tiba ricuh membuatnya terpaksa turun tangan "ada apa ini?" Tanyanya juga.
"Ada apa ini Suga?"

Suga tidak mempedulikannya, ia hanya mengutip sisa bekal tsb lalu hendak berjalan pergi.

Tapi Irene menahannya "apakah kamu tau apa yg sudah kamu lakukan? Kamu memukuli seseorang di dalam kantor. Orang itu bahkan telah membantu Wendy-"

"Bantu apanya bantu?"
"Pria itu telah menyentuhnya, apakah kamu tau?"
"Ia seharusnya sudah bersyukur aku tidak membunuhnya ditempat"

"Apa kamu bilang?! Yach!!" Terlihat Chanyeol yg berusaha melepaskan diri, tapi tentu saja kedua bodyguardnya ini tidak akan membiarkannya begitu saja "yach! Lepaskan aku!!!"

"Pokoknya kamu harus minta maaf sekarang, ayo!!"

"Tidak mau! Kenapa aku harus?!"
"Yg salah itu dia bukan aku!"

Irene kesal, sungguh. Bagaimana bisa adiknya seperti ini?!

"Pantes saja kamu dibenci olehnya Min Suga. Rasakan itu!" Kesal, Irene pun tidak mempedulikannya lagi. Gadis ini terlihat mendatangi Chanyeol dan meminta kedua bodyguard tsb untuk melepaskannya.

"Maaf" ucap gadis ini juga "aku minta maaf mewakilkan adikku, aku tau dia salah. Tolong maafkan dia" ucapnya juga.

Males melihat kakaknya seperti itu, Suga pun pergi diikuti oleh kedua bodyguardnya.

"Aish!! Pria ini beneran-" ketika Chanyeol hendak mengejarnya, Irene punenahannya "maaf ya, aku akan menganti rugi semuanya"
"Kamu bisa menghubungiku disini" memberikan kartu namanya.

Setelah melihat wajah Irene dengan jelas, Chanyeol pun jadi malu sendiri.

ANJ KAKAKNYA CANTIK WOI 😆

"I i iya, nanti setelah diperiksa aku akan menghubungimu lagi. Tapi beneran.. sepertinya adikmu itu perlu diperiksa kejiwaannya"
"Klo gitu-"

Chanyeol pun permisi. Sedangkan Irene nampak kesal menghembuskan nafasnya. Lagi lagi adiknya ini berulah, walaupun sebenarnya ini pertama kalinya sih 😂😂😂😂





,,,





Suga berhasil mengikuti Wendy sampai ke rumah.

Gadis ini masuk kedalam kamarnya yg disusul oleh Suga. Belum apa apa pria ini sudah menahan tangannya, memaksanya menoleh kearahnya.

Wendy menangis, matanya sampai bengkak seperti itu. Suga juga tidak tega, ingin menghapusnya tapi gadis ini sudah melepaskan tangannya begitu saja.

"Kamu marah sayang?" Tanyanya juga "aku hanya-"

"Kamu salah oppa!!"

"Iya aku salah, aku memang salah telah membuatmu terjatuh, telah merusak bekal bawaanmu. Itu kesalahanku, aku akui itu. Tapi tidak untuk pria itu!"

"Kenapa kamu masih tidak mengerti sih oppa, kamu memang salah! Kenapa kamu marah seperti itu? Aku tidak melakukan apapun-"

"Dia menyentuhmu Son Wendy! Aku tidak bisa mentolelir siapapun yg mendekatimu, aku tidak akan segan segan meng-"

"-apa?!"
"Apakah kamu tidak merasa berlebihan?!"

"Kamu miliku Son Wendy!"

"AKU BUKAN!"
"Aku bukan milikmu oppa. Walaupun kita sudah menikah, tapi aku bukan seutuhnya milikmu"
"Aku masih bisa berteman-"

"Apa!!" Ntahlah, Wendy tiba tiba menghentikan ucapannya, ia terlalu takut. Suga nampak mengerikan dengan matanya yg berapi api.

"B b bukankah begit- AKH!" Suga sudah mendorong gadis ini, menjatuhkannya tepat diatas sofa kamar tsb. Lalu dengan cepat ia naik diatas tubuh Wendy dan merobek robek pakaiannya, melepaskannya dengan paksa.
"O..oo..ooppa- janghh...opp...aa...hh." Wendy terus meronta ronya di bawahnya, tapi Suga tidak peduli. Ia tetap menikmati tubuh gadis ini.

Mengecupnya sana sini membuat tanda merah disekujur tubuh gadis tsb. Airmata jatuh kepipinya, Wendy tidak bisa menahannya lagi. Ia sakit, ia juga takut.

Apa yg harus ia lakukan?!

😢😢😢

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top