5. pertemuan
Vote dan komen
.
.
.
Keesokan harinya, Daniel tidak juga datang ke sekolah. Ryujin pun memutuskan untuk mencarinya, gadis ini nampak khawatir.
Setelah mendapatkan info tempat tinggalnya dari sekolah, Ryujin pun pergi ke apartemennya.
Pria ini tinggal sendirian disana. Dan lantaran tempatnya tidak jauh dari rumah Ryujin, jadi Ryujin mudah untuk mencarinya.
Ting nong ting nong..
Ryujin terus memencet bel apartemennya, tapi tidak ada yg nyahut. Astaga, hatinya semakin cemas.
Dengan ragu ragu, Ryujin pun memasukkan tanggal lahir Daniel sebagai pasword rumahnya tsb.
Tapi tidak bisa.
Apa mungkin Guanlin?
Eh tapi kan tanggal lahir mereka sama?
Bagaimana kalau punyaku saja?
Ryujin pun memutuskan untuk memasukkan tanggal lahirnya dan eh masuk!
Ryujim sempat tercenggang.
W-H-Y-?
Tapi ia tidak peduli begitu banyak lagi, ia pun langsung masuk mencari Daniel.
Dan ternyata pria ini masih tidur di kasurnya.
Ryujin membuang nafas lega. Tapi ada yg aneh dengan Daniel, kenapa wajahnya merah banget? Biasanya mah putih, putih merona gitu 😆
Ryujin pun mendekatinya dan baru sadar tubuhnya panas banget.
"Astaga! Kamu demam Dan? Sudah berapa lama ini? Ya ampun ya ampun apa yg harus ku lakukan?" Ryujin terlihat panik.
Ceklek
Pintu rumah Daniel kembali terbuka.
Kali ini sosok seorang pria muda yg berada disana.
Begitu membuka kamarnya, ia terkejut melihat posisi Ryujin dan Daniel saat ini.
Keduanya sedang berciuman, belum lagi Ryujin yg berada di atasnya.
Potek hati dedek 😢
"Apa yg kalian lakukan!" Teriaknya juga.
Ryujin yg terkejut langsung melepaskan tautannya "cepat-bantu-aku" ucapnya terpotong potong.
"Apa?"
"TOLONG AKU GUANLIN! AKU TIDAK SANGGUP MEMBOPONGNYA LAGI!"
Ternyata oh ternyata..
Ryujin mencoba untuk mengangkatnya dan membawanya ke rumah sakit, tapi lantaran tubuhnya yg kecil tidak seimbang dengan Daniel, malah gadis ini yg tertarik dan akhirnya--
"Kebetulan supirku masih di bawah, bawa dia ke rumahku saja. Aku akan meminta om Jin untuk melihatnya"
,
"Bagaimana keadaannya om"
"Demamnya lumayan tinggi. Tapi tenanglah, untung saja kalian cepat menyadarinya, bila tidak-- setelah memberinya obat, pelan pelan nanti demamnya juga turun kok! Ia kelihatan seperti anak yg kuat"
"Ya, makasih ya om"
Ketika Jin hendak memeluk Guanlin yg sedarikecil sudah di lihatnya ini, Suga pun langsung menariknya.
"Tidak tidak tidak!! No skinship!"
Kenapa ia bisa melarangnya seperti itu? Ini lantaran Jin punya skandal dengan ketua team pemimpin di organisasinya, Kim Namjoon.
Mereka sama sama pria betewe 😑
"Pelit loe ah!" Ucap Jin juga.
Ini bukan masalah pelit, tapi anakku cuman satu. Klo ketularan gimana? 😡
"Astaga, kasihan sekali anak ini.. Ternyata selama ini dia tinggal sendiri di apartemennya ya? Appanya mana? Bukankah katanya ia masih punya appa?"
"Aku tidak sengaja menjawab panggilan dari appanya tadi Wendy ajuhma, ternyata selama ini Daniel kabur dari rumah untuk mencari ummanya. Dan dia cuman tau kalau ummanya tuh orang Korea. Appanya mengatakan kalau ia akan segera ke Korea untuk membawanya pulang"
"Aigoo aigoo.. umma mana yg tega meninggalkan anaknya begitu saja. Sungguh kejam ummanya itu!" Ucap Wendy kemudian.
,
Tak lama, Daniel pun siuman.
Saat itu sudah jam 7 malam sepertinya, karna di luar mulai gelap.
Daniel pun tersenyum melihat kedua temannya ini sedang tidur di samping kasurnya.
Untuk pertama kalinya Daniel merasa dia bener bener tidak kesepian lagi, ada teman yg bisa ia ajak untuk menjalani hidupnya yg hampa ini.
"Guanlin, Ryujin, bangun!" Panggil Daniel juga.
"Eh Dan kamu sudah siuman? Baguslah, bagaimana? Sudah merasa baikan? Lapar tidak?" Pertanyaan Ryujin yg bertubi tubi itu hanya bisa membuat Daniel tersenyum melihatnya.
Daniel pun mengelengkan kepalanya "aku baik"
Sedangkan Guanlin nampak kesal seperti biasanya.
Guanlin pun menarik Ryujin keluar dari kamarnya.
"Tenanglah, aku yg akan menjaganya. Sekarang kamu pulang, sudah malam. Kamu gak kasihan apa membiarkan ummamu sendirian di rumah"
"Janji ya kamu akan menjaganya?"
"Iya iya dasar bawel!"
Lama lama ku nikahin juga nih cewek! 😊
"Aku akan meminta supir untuk mengantarmu"
"Hm, makasi"
Setelah mengantarkan Ryujin, Guanlin pun kembali ke kamarnya. Dimana sudah ada Daniel yg duduk manis di kasurnya.
"Tidurlah lagi.."
"Kamu baru sembuh, harus banyak istirahat" Guanlin pun ikut rebahan di sampingnya.
Tapi tak lama, ia memalingkan kepalanya lagi.
"Hey, ada satu hal yg ingin ku tanyakan padamu"
"Hm, apa itu?"
"Apakah... kamu menyukai Ryujin?"
"Aku menyukainya" jawab Daniel bahkan tanpa memikirkannya dahulu.
"Klo begitu.. kita selamanya tidak akan bisa jadi teman"
"Lah, kenapa??"
,
Mark langsung memesan penerbangan ke Korea hari dan jam itu juga.
Sesampainya di Korea, ia pun langsung mencari Hyuna. Bahkan Daniel saja gampang mencarinya, apalagi Mark.
"Y y ya--kamu? Untuk apa kamu kemari? Pergi!!" Usir Hyuna bahkan sebelum mendengar ucapannya.
"Aku tidak akan pergi bila kamu tidak memberitahuku dimana anakku sekarang!"
"Anak? Anak mana yg kamu maksud huh?"
"Kamu tau apa maksudku. Jangan bertele tele di depanku. Daniel kabur dari rumah hanya untuk mencarimu, yg ia kira ummanya. Kamu pasti tau dimana dia, kamu sengaja menyembunyikannya untuk menukarnya dengan anakmu, ya kan?" Pria ini sampai mendekap kedua bahu Hyuna.
"Yah! Siapa kamu? Lepaskan ummaku!" Saat itu kebetulan Ryujin baru pulang ke rumahnya dan melihat hal tsb. Ia pun langsung memisahkan ibunya dari Mark.
"Sudah! Jangan pedulikan dia, kamu masuk saja ke kamarmu. Biar umma yg mengurusnya" ucap Hyuna sambil mendorong Ryujin, tapi anaknya ini menolak.
"Ini foto anakku!" Mark memperlihatkan foto Daniel "ia pasti pernah datang mencarimu, aku yakin itu. Sekarang katakan, dimana dia sekarang? Aku sudah tidak bisa menghubungi hapenya lagi!"
Ryujin dan Hyuna sama sama terkejut melihat foto tsb. Bukankah itu Daniel?
Pantas saja pertama kali melihatnya, ia menatapku seperti itu. Ternyata.. ia mengira aku ummanya?
"Eh, bukankah itu foto-- jangan jangan kamu appanya Daniel?"
Hyuna baru saja ingin mendekap mulut anaknya, tapi Ryujin sudah sempat mengucapkannya.
"Kamu mengenalnya? Dimana dia sekarang?"
"Ya, aku appanya!"
"Dia demam dan sekarang sedang istirahat di tempat temanku"
"Siapa temanmu, apakah kamu bisa mengantarku kesana?"
"Tapi ini sudah malam--"
"Hanya katakan dimana itu?"
"Kediaman keluarga Min. Min Suga ajushi, apakah ajushi mengenalnya?"
Kenal.. bagaimana tidak!
Bukankah itu appanya Daniel?-- Oh tidak, aku tidak boleh membiarkan mereka bersama!
Setelah mendengar hal tsb, Mark pun langsung pergi. Hyuna juga ikut terkejut mendengar hal ini.
"Daniel berada di kediaman Min? Bagaimana bisa?"
Oh tidak! Bagaimana kalau pria itu emosi dan membeberkan semuanya kalau Guanlin bukanlah anak mereka.
Aku harus memastikan hal itu tidak terjadi!
"Ayo Ryu, kita susul dia!"
"Loh, umma. Mau ngapain??"
"Aku baru saja pulang darisana!"
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top