42. ngamar yuk!
VOTE SEBELUM BACA
.
.
.
"Umma.. apakah kamu sudah pulang?" Jennie mendengar ada suara pintu yg terbuka dan ia mengira kalau ibunya telah pulang.
Jennie melangkahkan kakinya berjalan ke arah kamar ibunya dan mendapati ada beberapa suara yg keluar dari kamar tsb.
Tepatnya suara leguhan seorang wanita.
Apakah ibunya sedang-
Kebetulan pintu tsb tidak tertutup rapat karna kedua orang tsb masuknya sudah dalam posisi berciuman dan bergulat hebat.
Alhasil Jennie yg tidak ada niat untuk mengintip itu pun melihat semuanya.
Kalau ayah tirinya ini sedang-
"Hoappp-" Jennie langsung menutup mulutnya rapat dan berlari masuk ke dalam kamarnya.
Tidak
Itu bukan ummaku
Siapa wanita itu?!
Tok tok tok
Tiba tiba ada seseorang yg mengetuk pintu kamarnya.
"Jennie ah, ini appa baby"
"Apakah kamu sudah tidur?" "Umma mengatakan dia tidak bisa pulang malam ini ada kerjaan"
"Bukalah pintunya sayang, biar appa lihat dulu kamu sudah tidur belum"
Berusaha menenangkan degub jantungnya, Jennie pun kelihatan lebih tenang sekarang.
Akhirnya ia membukakan pintunya juga dan-
Ia belum sempat mengatakan apapun, tangan kekar pria tsb telah menutup mulutnya rapat.
"Kamu melihatnya bukan?"
"Kenapa? Kamu ingin melaporkannya pada ummamu?"
"Jangan bodoh sayang, umma tidak akan mempercayaimu"
"Sepertinya appa perlu memberimu hukuman ya, supaya lain kali kamu tidak akan berani untuk mengintip lagi hehehe"
"Mmmppppp-mmmmppp"
Jennie berusaha meronta, tapi sayang dia yg saat itu baru berusia 14 tahun sama sekali tidak sanggup melawannya.
Dan akhirnya, secara tragis gadis tsb harus kehilangan keperawannanya di tangan ayah tirinya sendiri.
"Hiks...hiksss..." Jennie hanya bisa menangis dengan tubuh yg mengigil tidak di tutupi oleh sehelai benangpun itu.
Sedangkan sang ayah tiri telah mengenakan celananya kembali.
"Dengarkan ucapanku baik baik, jangan sampai kamu mengatakan hal ini pada ummamu. Bila tidak aku pasti akan akan menghukummu lebih berat dari ini lagi, kamu mengerti!"
Jennie hanya diam dalam tangisannya.
"Iya.. penurut seperti itu bukankah lebih manis hahahaha"
Flashback end
Jennie menutup kedua matanya pasrah, air mata mulai mengalir dari ujung matanya.
Siapalagi yg bisa membantunya?
Semua pasti akan terulang seperti tahun itu lagi bukan?
Ceklek
Pintu yg terkunci tiba tiba terbuka kembali dan seseorang pun muncul di balik pintu.
Melihat wajah sanggarnya langsung membuat Top panik.
"S s sayang... kenapa kamu tiba tiba- aw aw AWWW!!"
Belum apa apa Park Bom telah melepaskan sepatu dengan tumit 13cm nya tsb dan menghajar TOP dari segala arah.
"DASAR BAJINGAN!"
"Apakah aku kurang menafkahimu, bagaimana bisa kamu menyentuh anak gadisku!"
"ANJ###!! KU BUNUH KAU!"
POK POK POK POK
Sampai wajah pria tampan tsb langsung babak belur, belum lagi terdapat banyak luka di sekujur tubuhnya.
RASAIN!
Suga langsung berlari ke arah Jennie dan menutupi tubuhnya dengan Jas hitamnya.
Untunglah gaun pengantinnya masih menempel pada tubuhnya, jadi hanya resleting luarnya saja yg sudah terbuka.
Tubuh Jennie nampak mengigil hebat, gadis ini pun langsung memeluknya.
"Oppa...Suga oppa...hiks"
"Suga!"
Seruan seseorang di belakang sana berhasil membuat Suga langsung menoleh ke arahnya.
"Wendy?!"
"Kenapa kamu ada di-si-ni?"
Cepat cepat Suga pun melepaskan pelukannya tsb.
"Jangan salah paham, aku..itu.."
Sedangkan Park Bom masih sibuk mengurusi Top.
"Sekarang bawa dia keluar!"
"Aku tidak ingin melihat wajahnya itu lagi!!"
Sambil memeluk anak semata wayangnya ini, Park Bom pun memapahnya keluar.
Disana sudah ada Suga, Wendy dkk berdiri di luar sana.
"Antarkan agashi istirahat di kamar lain, ingat harus jaga di baik baik!"
"Iya nyonya"
"Aku akan menghabisi pria bajingan satu ini dulu!"
"Istirahatlah Jenn, umma akan segera pulang menemanimu. Ya..." Jennie pun menganggukkan kepalanya.
Lalu gadis ini pun berpapasan dengan Wendy.
Cepat cepat Wendy menarik tangan Suga dan mengandengnya dengan erat dengan maksud bahwa "ini adalah priaku"
"Jangan dekat dekat!"
Suga pun hanya bisa tersenyum melihat tingkah imut sang istri ini.
"Maafkan aku ya unn, kalau bukan aku, kamu juga--"
"Sudahlah.. lebih baik kamu istirahat dulu" setelah melihat dan mengetahui apa yg di lalui oleh Jennie selama ini, Wendy jadi sulit untuk marah padanya lagi.
Gadis itu juga kasian menurutnya.
"Iya, istirahatlah dulu Jenn"
"Dan, maafkan aku. Sebenarnya kejadian ini aku yang--"
"Aku tau"
"Karna ia mengatakan ia menerima sms dariku, padahal aku tidak. Aku sudah curiga padamu"
"Maafkan aku"
Awalnya Jennie hendak memeluknya kembali, tapi Wendy malah langsung maju dan menerima pelukannya tsb membuat keduanya jadi canggung sendiri.
"Hm, kenapa kamu yg-"
"Dia--tidak bisa!"
"Pria ini milikku, hanya aku yg boleh memeluknya. Jadi sebagai gantinya, kamu peluk aku saja"
Suga pun kembali tertawa melihat kecemburuan gemezin sang istri ini.
Ia langsung memeluknya dari belakang untuk mengodanya.
"Kamu sudah mendengarnya kan Jenn, mulai sekarang kamu tidak boleh memelukku. Pemilikku bisa marah loh! Hehehe"
Mendengar tawaan semuanya membuat wajah Wendy langsung merah karna malu.
Aih...memalukan 😶
"Ya sudahlah, kalau begitu aku ke kamar dulu"
"Hm"
Setelah di tinggal oleh Jennie, waktunya Suga membahas hal serius dengan Wendy.
"Kenapa kamu ada disini?"
"Bukankah kamu sudah berangkat tadi pagi?"
Iya, tadinya Wendy memang sudah berangkat ke bandara, tapi sesampainya disana ia malah memilih untuk pulang lagi.
Sepertinya ia baru sadar tidak bisa jauh jauh dari Suga.
"Kamu tau aku akan pergi, tapi kamu tidak menahanku. Kamu jaat!"
Suga pun langsung mengemutnya gemez.
"Dasar mengemaskan!"
"Oppa... banyak orang disini!" ntah kenapa Wendy jadi malu.
Iya juga sih, tau gak kalau Suho, Wendy, Taehyung, Jungkook bahkan plus yg terkecil si Yeri juga ikut disana.
Gimana gak malu coba?!
Walaupun semuanya orang sendiri yg sudah tau seberapa bejatnya si Suga.
Setelah diberikan tatapan mematikan oleh Suga, keseluruhannya pun langsung tau diri dan pura pura minggat.
"O oh ya, sudah banyak tamu yg sudah hadir tadi disana, aku harus segera kesana untuk memberitahukan pembatalan ini" Irene pun pergi bersama entek enteknya, baca Taehyung, Jungkook dan Yeri.
"Suho ah, kamu mau ikut?"
"O o oh ya, bole lah"
"Daripada jadi obat nyamuk disini kan"
Dalam detik itu juga, semuanya pun pergi sisa mereka berdua.
"Jadi, apalagi yg ingin kamu katakan padaku?" Sepertinya Wendy belum bisa memaafkan Suga.
"Dengarkan dulu penjelasanku Wen"
"Aku tidak pergi menahanmu karna aku tau, kamu pasti tidak akan tega meninggalkanku"
"Bukankah kita sudah berjanji waktu itu untuk tidak meninggalkan satu sama lain?! Aku percaya padamu dan kamu membuktikannya saat ini hehe"
Suga pun kembali memeluknya.
"Son Wendy.. apakah kamu tau seberapa dalamnya aku mencintaimu? Sejauh mana pun kamu pergi, aku pasti akan menyusulmu"
"Jadi kamu tidak perlu takut dan harus percaya padaku"
"Aku.. sengaja menyiapkan pernikahan ini karna aku ingin membantu Jennie terlebih dahulu"
"Aku tau kamu tidak suka dengannya, tapi aku juga tidak mungkin meninggalkannya begitu saja. Aku tau apa yg terjadi padanya, ia perlu pertolonganku. Dan aku percaya, bila mengetahui hal ini kamu juga pasti akan mendukungku untuk membantunya, ya kan?"
Wendy pun menganggukkan kepalanya "aku malah merasa kamu jahat kalau meninggalkannya begitu saja oppa.."
"Iya, inilah gadisku yg baik hati bagaikan malaikat. Aku tau kamu pasti akan berpikiran seperti itu, karna itu aku melakukannya. Lagian aku yakin, setelah masalah ini beres, kamu juga pasti akan kembali kepelukanku lagi. Ya kan?"
Wendy pun mempererat pelukannya sampai yg di bawah sana sesak nafas bagaikan terjepit jepit katanya.
Wuenakk 😂😂😂
TANTE!!
PINJEMIN KAMARNYA SATU BOLEH YAH??
😂😂😂
*Next = Ending part
Jangan lupa komennya ya
Makasi 😚
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top