4. Mulai darimana?
Bagaimana ini?
Bagaimana ini?
Apa yg harus ku lakukan?
Wendy terlihat sibuk dengan pikirannya. Belum lagi Suga yg baru siap mandi tsb muncul didepannya, gadia ini langsung meluncurkan diri naik keatas kasur.
Eh eh yg ada malah kepalanya terantuk diujung kasur tsb
PLETAK/
"Aduhhh..." ringisnya juga kesakitan, Suga pun tertawa melihatnya seperti itu.
Dengan sengaja pria ini juga langsungeluncurkan diri naik ke atas kasur, tepatnya diatas tubuh gadis ini. Wendy menegang, rasa sakit dikepalanya itu bahkan hilang.
"A a apa yg ingin kamu lakukan?"
"Apakah masih perlu ditanyakan?"
"Tentu saja.... menikmati malam pertamaku sayang" Suga kembali mengigiti cuping gadis ini membuatnya bergelidik geli, belum lagi tangannya yg lembut itu terus mengosok gosok diarea perut Wendy membuatnya kesusahan dibawah sana.
Wendy juga ingin, tapi... dia juga takut. Namanya juga pertama kali 😢
Suga terus mencumbui dirinya, menjilati lehernya tsb, menarik sedikit tali pajamanya tsb hingga longgar memudahkan tangannya untuk meraba raba isi didalamnya.
Tangannya yg nakal kini mulai menanggalkan baju Wendy hingga terpampanglah tubuh mulus gadis ini yg membuat area bawah Suga langsung eraksi hebat.
Suga langsung melumat kedua gundukan tsb tanpa tersisa, kiri kanan kanan kiri membuat Wendy terpaksa harus menahan suaranya karna malu.
Kewuenakan 😂😂😂
"Aaappppp" Wendy kembali menutupi mulutnya dengan tangan ketika suara itu hendak keluar.
Suga pun menarik tangannya tsb "aku ingin mendengar suaramu, mendesahlah sayang... ahhhh..."
Suga terus mengecupi dirinya membuatnya tidak bisa menahannya lagi, dan akhirnya "aaahhh....aaahhh..." suara itu terlepas juga.
Suga kembali tertawa penuh kemenangan, gadis ini menikmati bercumbu dengannya. Itulah yg membuatnya senang.
Suga kembali mencumbui segala sudut tubuh molek gadis ini membuat Wendy beneran sudah sangat basah dibawah sana "kamu siap sayang?" Tanya Suga juga.
Ia tidak ingin memaksa Wendy bila misalkan gadis ini belum siap, ia ingin menghargai setiap keputusan gadis ini. Walaupun akhirnya dia yg harus kesakitan bila bener hal itu terjadi, seperti sekarang ini-
Wendy sadar ia mulai memiliki perasaan terhadap pria ini, tapi... bukankah ini terlalu cepat. Wendy masih takut, Wendy... mulai labil 😂😂
Gadis ini tidak berani menolak, tapi ia juga tidak berani menjawab ya. Ohya tentu saja, Wendy kan masih takut untuk melakukannya. Apalagi ia dengar buka perawan itu sakiiittt... 😢😢😢
Apa yg harus ku lakukan?
Aku..... aku....😢😢😢
Dapat melihat kegugupan dimata gadis ini, Suga pun mulai mengecupnya pelan. Memberikan ketenangan yg seharusnya ia berikan "maafkan aku ya sayang, lagi lagi aku tidak sabaran ingin memilki. Maaf, itu karna-"
"-aku yg seharusnya minta maaf, aku-belum-bisa-mmpppp" Suga kembali mengecupnya, memberikan kecupan manis pada bibirnya tsb
"Jangan menangis, kamu tau aku paling tidak suka melihatmu menangis kan?"
"Jangan menangis lagi sayang"
"Waktu kita masih panjang, aku akan tunggu sampai kamu ingin melakukannya denganku. Bila belum, aku juga tidak akab memaksamu. Karna aku menyayangimu, aku tidak ingin kamu terluka. Kamu mengertikan?"
Wendy kembali mengangguk ya, Suga menghapus airmatanya dan kembali mengecupnya "ya sudah tidurlah"
"Tapi untuk malam ini, biarkan aku tidur disampingmu ya. Aku janji-" Wendy langsung menyumbal bibirnya dengan sebuah ciuman kecil "aku percaya padamu, kamu pasti akan menjagaku"
"Malam" Wendy pun tersenyum puas dan menyembunyikan pipi meronanya didalam dekapan Suga membuat jantung pria ini memompa cepat.
Beri aku sedikit waktu
Aku janji, aku akan secepatnya mempersiapkan diri dan tubuhku- untukmu 😊
***
Suga membuka pintu kantor kakaknya ini, terdengarlah suara suara yg langsung membuatnya emosi tinggi-
"Aaahhh.....Irene noona....ahhhh....lebih cepat lagi...ahhhh..."
Suara suara desahan tsb bahkan terdengar sangat jelas didalam sini. Suga pun langsung mengetuk ngetuk pintu kamar tsb.
Yup terdapat ruangan lainnya yg berisi sebuah kasur dikantor tsb, Irene sengaja memintanya dulu dan Suga sama sekali tidak tau apa alasannya, bila saja ia tau ruangan ini digunakan untuk-
"KIM TAEHYUNG, KELUAR GAK KAMU?!" teriak pria ini juga, dan akhirnya secara gugup kedua orang yg sedang wuenak itu pun terpaksa menghentikan gaya enjotan mereka.
Skip
"Sialan kalian berdua, aku yg nikah, kalian yg enak!" Kesalnya. Taehyung tidak mengerti apa maksudnya, tapi sang kakak kayaknya mengerti.
"Kalau kamu cuman ingin ribut di kantorku, silahkan keluar" ucap sang kakak juga.
"Ada yg ingin ku bicarakan...." akhirnya Suga buka mulut juga, sebenarnya sih dia malu untuk curhat. Tapi selain Irene dia bisa curhat kemana lagi, lagian kakaknya kan perempuan. Perempuan seharusnya bisa lebih memahami perempuan.
"Ya sudah kamu pulang aja dulu Tae"
"Ya sudah deh!"
"Tapi malam jangan lupa jemput ya"
"Saranghae!" Setelah mengecup bibir sang pacar, Taehyung pun pergi. Tapi tidak lupa sebelumnya Irene sudah menyelipkan selembar kartu unlimited ke tangan pria ini, Suga hanya bisa mendengus kesal melihat hal tsb.
"Apa yg kamu lakukan noona?!"
"Aku memberimu gaji bukan untuk dihambur hamburin ke anak alien itu!"
Taehyung hanya menjulurkan lidahnya lalu pergi begitu saja, iya anak monyet ini memang tidak pernah takut dengan Suga. Namanya juga kesayangan kak Irene.
"Jangan ikut campur"
"Uangku juga, yah serah akulah!"
"Jadi apa yg mau kamu katakan huh? Matamu sudah hitam layaknya kumamon gitu, kenapa? Malam pertamanya tidak lancar?"
Belum juga dibahas, dilihatnya sang adik sudah memeluk sang boneka kumamon pemberian pacarnya si Taehyung ini dengan muka cemberut- menahan tangis.
Sebenarnya apa yg terjadi?
"Bisa minta tolong gak dek? Boneka ini milikku! Kalau suka beli aja satu gih!"
"Iiihhhhh pelit lo!"
"Semua uangmu dariku juga!"
DASAR SETAN!- rutuk Irene dalam hati.
"Jadi apa? Aku masih banyak pekerjaan!"
"Kami... belum malam pertama"
"Oh..."
1
2
3
"APA??? BENERAN?!"
"Iya 😢"
"Jadi apa yg harus ku lakukan kak? Sepertinya, ia belum percaya padaku. Ataukah, ia tidak menyukaiku?!"
"Jangan berpikiran yg tidak tidak, aku yakin Wendy dia... hanya belum terbuka padamu. Kamu juga sih, diajak kencan aja belum pernah uda diajak nikah duluan. Uda pernah kencan belum? Hm??" Tanya kakaknya juga.
"Oh iya belum kayaknya hehe" jawab adiknya mulai ogeb "jadi apa yg harus ku lakukan?"
"Apalagi, cobalah diajak keluar. Lalu bawa dia ketempat tempat yg biasa ia datangi atau melakukan berbagai hal yg ia sukai. Mungkin dengan begitu ia akan lebih terbuka kepadamu. Ya gak? Hehe"
"Semangat adikku tersayang"
"Sudah jam 2, kakak keluar makan siang dulu ya. Dha..."
"Lah... langsung kabur. Masih mau tanya juga"
"Jadi aku harus memulainya darimana nih?"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top