39. Bercerai
VOTE DULU SEBELUM BACA
.
.
.
Suga membawa Jennie pulang ke rumahnya.
Sesampainya disana, di depan pintu ia bertemu dengan kedua orangtua Jennie yg baru saja hendak keluar rumah.
"Loh Suga? Jen? apa ini?"
Suga juga terkejut melihat seorang pria yg berdiri di samping ibunya ini.
"Kenapa kamu tidak memberitahuku?" Teriak Suga pada Jennie.
"Bukankah sudah ku katakan aku tidak mau pulang, kamu yg memaksa!" Kesal, gadis itu pun langsung beranjak ke kamarnya.
"Jennie!" Teriak ibunya juga, tapi gadis itu sudah pergi.
"Maaf Suga, aku tidak tau apa yg terjadi padanya. Tapi aku yakin ia pasti telah menganggumu, maaf ya.."
"Kamu tidak perlu minta maaf ajuhma"
"Daripada minta maaf padaku, lebih baik kamu lebih perhatian padanya dan jangan menaruh semua perhatianmu pada pria ini"
"Apa yg kamu katakan?!"
"Yach!" pria yg berada di samping ibunya ini hendak memukuli Suga, tapi ibu Jennie menahannya.
"Hentikan Top!"
"Tunggulah aku di mobil, sebentar lagi aku menyusul"
"Tapi-"
"Dengarkan perintahku"
"Ya..baiklah"
Sebelum pergi ia sempat menyikut bahu Suga dengan kesalnya.
"Awas saja kamu" ucapnya dalam hati.
"Maaf atas keributan ini Suga. Bila kamu tidak keberatan, bagaimana kalau besok kita makan siang bersama? Kita sudah lama tidak bertemu bukan?"
"Ada yg ingin ajuhma katakan, mengenai Jennie"
"Hm... baiklah"
"Kalau begitu aku permisi dulu"
"Ya"
***
Hari ini akhirnya tiba juga, sebuah surat di kirim ke rumahnya Suga dan Suga pun membacanya.
Dari Wendy, sebuah surat gugatan cerai.
Pengadilan meminta sepasang suami istri tsb harus hadir hari ini untuk membahas proses perceraian mereka.
Suga tidak mau.
Tapi karna penasaran ingin melihat keadaan Wendy secara langsung, ia pun terpaksa pergi.
Sesampainya disana.
Wendy sudah duduk berdampingan dengannya di sebuah kursi.
Di depan mereka ada seorang psikiater yg sedang memonitori keduanya.
"Apakah kalian yakin ingin bercerai? Aku bahkan tidak menemukan apa alasan kalian untuk bercerai?"
"Apakah kalian anggap pernikahan itu sebuah permainan?"
"Hei sobat, istrimu bahkan baru keguguran, bagaimana bisa kamu langsung menceraikannya!"
"B b bukan!"
"Bukan dia yg ingin menceraikanku, please jangan salah paham pak. Suamiku itu... pria yg baik"
"Loh, kalau baik kenapa kamu ceraiin?"
"A a aku.."
"Iya, tanya terus pak!"
"Aku juga binggung kenapa ia ingin bercerai denganku, padahal sudah ku katakan walaupun tidak bisa hamil lagi aku juga pasti akan tetap mencintainya. Tapi dia-"
"Atau jangan jangan.. kamu berselingkuh agashi?"
BHAM/
"Apa yg kamu katakan pak! Istriku bukan wanita seperti itu! Kurang ajar!"
Suga memukuli meja bapak tsb membuatnya cukup ketakutan.
"Nampaknya kalian masih saling mencintai, jadi buat apa kalian kemari??!!"
"Haih... buat binggung saja!"
"Ya sudahlah.. kalau sudah seperti ini, aku akan memberi kalian waktu tiga bulan. Bila dalam tiga bulan kalian tetap ingin bercerai, maka percerian kalian akan aku sahkan"
Tok tok tok / pake palu
"Udah keluar sana!"
"Baru kali ini ketemu pasangan seperti ini, dasar suami istri yg aneh!"
,
Berada di luar pengadilan tsb, Suga pun langsung menarik pergelangan tangan Wendy.
Tapi Wendy langsung melepaskannya.
"Wen.. dengarkan aku dulu!"
"Tidak ada lagi yg perlu kita bicarakan Suga!"
"Tapi aku ada!" Suga kembali menahannya, tapi sayang gadis ini bersikukuh menjauhinya.
"Suho telah menungguku"
"Aku duluan"
"Apakah kamu sadar apa yg sedang kamu bicarakan saat ini? Yach! SON WENDY!"
Wendy tetap berjalan pergi.
Bahkan langkah kakinya terasa cepat sekali berlari menjauhi Suga.
Sebenarnya apa yg ia takuti?
Tidak!
Apapun itu aku tidak akan bercerai denganmu
Aku tidak mau!
"Akkkkkk!!!" Teriak Suga dengan frustasinya.
,
Pria ini kembali ke kantornya dan menemukan ibu Jennie (Park Bom) sedang menunggu di depan ruangannya.
"Ajuhma.. ada apa kamu kemari?"
"Apakah kamu lupa, aku mengajakmu untuk makan siang bersama hari ini"
"Ohya maaf, aku lupa.."
"Ya udah gakpapa, apakah kita bisa berangkat sekarang"
"Hm.. ya baiklah"
Padahal moodnya lagi tidak baik, tapi ia tidak enak hati menolak ajakan tante cantik 😉
,
Sesampainya di sebuah Cafe terdekat.
"Baiklah, klo gitu pesan ini dua"
"Ya baik, tunggu sebentar tuan nyonya"
Pelayan itu pun pergi membawa daftar pesanannya.
"Jadi, bagaimana kabarmu? Ku dengar.. kamu habis dari kantor pengadilan tadi. Kenapa? Apak benar istrimu ingin menceraikanmu?"
"Haha dasar gadis tidak tau diri itu, bagaimana bisa ia meninggalkanmu setelah menemukan pria lain!"
Clank/ Suga sengaja menjatuhkan sendoknya dengan kuat.
"Tolong jaga ucapanmu ajuhma, sampai saat ini gadis itu masih merupakan istriku"
"Aku heran, sebenarnya apa yg kamu lihat darinya. Ia hanya gadis biasa-"
"Aku mencintainya, itu sudah lebih dari cukup"
"Hahaha, cinta?"
"Memangnya cinta bisa memberimu makan Suga.."
"Persetan dengan kata cinta itu, kamu ingat bagaimana dulu suamiku menyelingkuhiku kan. Bukankah setiap hari ia juga selalu mengatakan mencintaiku, tapi lihatlah yg dia lakukan. Dia malah hidup bahagia dengan keluarganya yg lain. Aku tertipu, hahaha"
"Aku hanya tidak ingin kamu merasakan sakit yg sama Suga, ceraikanlah dia secepatnya"
"Uhuk.. sepertinya aku tidak perlu mendengarkan perintahmu kan ajuhma?"
"Ohiya maaf, aku kebiasaan memerintah orang haha"
"Sudah sudah, ayo di makan dulu hehe"
"Hm"
Selesai mereka makan.
"Sebenarnya.. ada yg ingin ajuhma katakan padamu, mengenai Jennie"
"Iya, aku ingat itu. Ajuhma mengatakan ingin mengatakan sesuatu mengenai Jennie, apa itu?"
"Sebenarnya aku tau kamu sengaja menyindirku pagi itu, tapi kamu harus tau Suga. Aku ini wanita, aku juga perlu pendamping hidup. Bukannya aku tidak ingin memperhatikan Jennie, tapi menurutku ia sudah terlalu dewasa untuk selalu di atur. Ia harus belajar untuk mengatur hidupnya sendiri"
"Aku menyayanginya, aku mencintainya, hanya dia lah satu satunya keluarga yg ku punya. Tapi tidak menandakan aku bisa selalu melihatnya bukan? Aku perlu kerja, aku masih punya kehidupanku sendiri. Aku hanya berharap ia bisa mandiri"
"Tapi lihatlah apa yg ia lakukan? Ia menghamburkan semua uang yg ku cari susah payah untuknya dan memakainya di tempat yg salah"
"Aku tau selama ini ia narkoba, aku juga mencoba menghentikannya, tapi aku tidak sanggup"
"Sampai aku membawanya kembali ke korea beberapa waktu lalu, barulah ia mulai berubah. Ku sadari selama seminggu ini ia tidak pernah berulah lagi dan itu karna kamu Suga! Jennie hanya ingin mendengarkan perkataanmu"
"Please.. bantu aku"
"Bantu aku membuatnya kembali ke jalan yg benar, aku tau hanya kamu yg bisa Suga"
Dengan senang hati sebenarnya Suga sangat rela membantunya.
Lagian selama ini bukankah memang itu yg ia lakukan.
Tapi ternyata Park Bom mempunyai tujuan lain.
Tante ini mengeluarkan sebuah berkas dari tas gede nya dan memberikannya kepada Suga.
"Kebetulan kami sedang mempersiapkan proyek besar di Korea, bagaimana kalau kita bekerjasama saja?"
"Sekalian.. aku ingin menikahkan Jennie kepadamu"
"Menjadi istri kedua juga tidak apa apa. Tapi aku yakin ia pasti tidak akan mendapatkan posisi itu karna sebentar lagi kamu akan bercerai. Ya kan? Hehe"
"Jadi bagaimana, kamu mau?"
Tanpa melihatnya, Suga pun langsung mengembalikan berkas tsb.
"Kamu anggap apa Jennie itu huh? Anakmu? Atau hanya barang daganganmu saja?"
"Bukan seperti itu... aku tau selama ini Jennie menyukaimu, aku hanya ingin membantunya"
"Tidak, kamu tidak tau apapun tentangnya ajuhma"
"Kamu tidak pantas jadi ummanya"
JANGAN LUPA KOMEN
LOV YOU ALL
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top