38. Monster Suga 😈
"Maaf... bayinya tidak tertolong, Wendy... keguguran"
"Biarkan aku masuk, biarkan aku melihatnya!!" Suga berusaha mendobrak masuk, tapi Lay mencegatnya.
"Saat ini suasana hatinya sangat buruk, please... biarkan dia tenang dulu"
"Lagian dia sudah tidak berada disini, para perawat telah memindahkannya ke bilik khusus"
"Aku akan kesana mencarinya--"
"Tidak! Jangan!" Lay ingin menahannya, tapi Suga tidak ingin mendengarnya.
"Min-Su-Ga!"
"Apakah tidak cukup kamu mencelakainya, sekarang kamu ingin berbuat apalagi huh?!" Suho pun menarik kerahnya.
"Dia itu istriku, apa salahnya aku melihatnya. Huh!" Suga membalasnya.
"Tapi dia tidak ingin melihatmu!" jawab Lay juga melerai mereka.
"A a apa maksudmu?"
"Suho ah, Wendy ingin menemuimu. Ikutilah perawat itu, dia akan membawamu kesana"
"A a apa? Kenapa dia bisa sedangkan aku--?!"
"Dia yg tidak ingin melihatmu Suga, bukannya aku sengaja ingin menahanmu" jelas Lay.
"Tanyakanlah pada dirimu sendiri apa alasannya ia melakukan hal itu" Suho melirik Jennie yg sudah terduduk lemas dengan tubuh mengigil.
Sepertinya dia juga ketakutan mendengar kabar tsb. Bagaimana kalau Suga tau kalau semua ini adalah settingannya?
Suho pun pergi bersama Lay menuju keruangan Wendy, sedangkan Suga tidak tau apa yg harus ia lakukan pada Jennie sekarang.
Sebenci itukah kamu padaku Wen? Sampai kamu tidak ingin melihatku?
Aku tau aku salah telah membuatmu keguguran untuk kedua kalinya.
Tapi-- ini semua juga bukan kemauanku sayang..
,
Ceklek
Suho memasuki ruangannya Wendy.
"Oppa..." panggil Wendy dengan suara lemahnya, wajahnya sangat pucat.
"Ada apa ini? Bagaimana bisa kamu sepucat ini? Yach Lay!"
"Dia kehilangan banyak darah Suho.."
"Makanya jangan biarkan dia berbicara terlalu banyak, biarkan dia istirahat setelah ini"
"Jadi--apa yg ingin kamu katakan? Hm?"
Wendy meneteskan airmatanya, Suho pun langsung menghapusnya.
"Jangan menangis bodoh, kan masih ada aku disini"
"Tenanglah, setelah ini kamu akan baik baik saja"
Sebenarnya Suho ingin memeluknya, tapi melihat tubuhnya yg lemah, Suho jadi tidak berani menyentuhnya.
Seakan takut kalau tubuh kecilnya tsb akan remuk dalam dekapannya.
Alangkah sakitnya Suho harus melihat penderitaan dari gadis yg ia cintai ini.
"Oppa.. apakah kamu bisa membantuku?"
"Bisa bisa! Apapun itu permintaanmu, aku pasti akan mengabulkannya"
"Hehe" Wendy jadi ingin tertawa mendengar jawabannya tsb.
Tapi ia juga sedih karna kembali mengingatkannya pada Suga.
"Jadi-- apa itu?"
"Aku ingin pergi oppa"
"Aku ingin pergi ketempat yg sangat jauh darisini"
"Apakah oppa bisa membawaku?"
"I i ini..."
,
Akhirnya Suga di izinin buat menjenguk Wendy juga.
Wendy yg memintanya untuk masuk, katanya ada yg ingin ia katakan pada Suga.
Suga pun masuk dan langsung duduk di samping Wendy, trus memeluknya.
Wendy menerima pelukannya tsb, tapi tangannya tidak ia lingkarkan ke perut pria ini.
Apa maksudnya itu?
"Lepaskan dulu oppa"
"Ada yg ingin ku katakan padamu"
"Tidak! Jangan katakan apapun, istirahatlah dulu.."
Suga membelai lembut wajahnya yg amat pucat itu.
"Tidak oppa, aku harus mengatakannya sekarang"
"Sebenarnya apa yg ingin kamu katakan hah?!"
"Istirahatlah dulu, please..."
"Aku ingin kita bercerai oppa"
Suga yg awalnya berniat menurunkan kasur Wendy tsb langsung menghentikan aktivitasnya.
Menatap mata gadis itu tidak percaya.
"A a apa yg kamu katakan?"
"Aku.. ingin cerai"
"Tidak! Aku tidak akan pernah bercerai darimu. Tidak akan pernah!"
"Aku tau aku salah Wen, tapi setidaknya dengarlah dulu penjelasanku. Aku dan Jennie beneran--"
"Aku tau!"
"Tapi apa yg bisa aku lakukan? Hatiku sakit walaupun aku tau kenyataannya tidak seperti itu! Aku sudah mencobanya, tapi aku tidak bisa! Akhirnya aku malah.. harus kehilangan baby Min hiks"
"Tidak ada yg menyalahimu.. semua itu kecelakaan"
"Tapi aku yg tidak berhati hati waktu menyebrangi jalan oppa. Seharusnya aku menyadari kedatangan mobil itu, tapi kenapa aku--tidak menjauhinya"
Wendy kembali menangis, Suga pun memeluknya dengan erat.
"Jangan menangis lagi, tenanglah.. masih ada aku. Kita pasti bisa mempunyai baby Min yg lain lagi, percayalah padaku. hm?"
Wendy mengelengkan kepalanya.
Suga heran.
"Tidak bisa..."
"Kemungkinanku untuk hamil lagi sangat kecil oppa, aku sudah keguguran selama dua kali berturut turut. Kata dokter-aku mungkin-tidak bisa hamil lagi"
"Siapa yg mengatakannya? Dokter mana? Lay?"
"Aku akan pergi mencarinya dan menanyakannya dengan jelas. Mana boleh ia memberikan pernyataan tidak jelas seperti ini!"
"Lagian.. walaupun nanti kamu memang tidak bisa hamil lagi, kita kan masih bisa mengadopsi seorang anak Wen. Kamu tidak perlu memaksakan dirimu untuk melahirkan seorang anak untukku, aku tidak peduli itu! Aku menikahimu karna aku mencintaimu"
"Tidak oppa!"
"Jadi siapa yg akan menjadi penerusmu nanti?"
"Kan masih ada Irene noona dan anaknya"
"Maksudku dari pihak lelaki, dari kamu. Irene noona kan perempuan"
"Apa yg akan Irene noona katakan kalau kamu tetap bersitegas untuk mempertahankanku?"
"Aku tidak mau merasa bersalah pada keluargamu oppa. Aku sudah cacat sebagai wanita, aku tidak mau membebanimu"
"Hentikan semua omong kosong ini Wendy!"
"Dengarlah, aku tidak mungkin akan menceraikanmu apapun itu alasannya!"
"Tapi aku sudah berjanji akan ikut dengan Suho oppa dan kami akan segera pergi"
"A a apa?"
"Kamu bilang apa tadi?"
"YACH SON WENDY!!"
Ceklek
Bham
Cepat cepat Suho membuka pintu tsb setelah mendengar teriakan Suga.
"Ada apa ini?"
"Yah Min Suga, apakah kamu tidak tau kalau Wendy sedang sakit. Bagaimana kamu bisa--"
Belum juga menyelesaikan ucapannya, Suga sudah hendak menghajarnya duluan.
Untung saja Suho berhasil mengelaknya.
"Ada apa ini? Yach!" Bentak Suho juga.
"Ya, aku tau"
"Pasti kamu kan yg sengaja meminta dokter pribadimu untuk menakut nakuti Wendy. Agar ia bercerai denganku lalu ikut denganmu, ya kan?!"
"Sungguh licik kamu Kim Suho!"
"Hei, apa yg kamu katakan!"
"Jangan sembarangan!"
"Sejak kapan aku memintanya bercerai denganmu, Wendy saja yg sudah tidak mau denganmu Min Suga"
"Apa?!"
"Coba katakan sekali lagi?!"
Keduanya hampir berkelahi lagi bila Lay tidak tiba tiba masuk dan menghentikannya.
"Apa sih yg kalian lakukan, ini rumah sakit dan ada pasien disini. Lihatlah situasi kalau mau ribut!"
"Dasar!!"
"Apakah kamu baik baik saja Wen?"
"Iya, aku baik baik saja oppa"
"Makasi"
"Suga oppa, aku akan menunggumu di pengadilan tiga hari kemudian. Ku harap kamu datang"
"Tidak-mungkin!"
"Bila kamu ingin bercerai denganku dan ikut dengan pria ini, sampai matipun aku tidak akan setuju!!"
"Ingat itu!!"
"Oppa...."
Tapi Suga sudah keluar dengan segala emosinya.
Suga tau ia lagi emosi dan tidak baik emosi di depan Wendy, karna itu ia memilih untuk pergi.
***
Akhirnya Wendy di izinin pulang juga.
Sebenarnya bukan di izinin sih, tapi minta pulang biar istirahatnya di rumah saja.
Soalnya di rumah sakit banyak virusnya. Bukannya membaik, ntar makin sakit.
Lagian ada Lay di rumah Suho, jadi pihak rumah sakit mengizinkannya.
Kenapa di rumah Suho, karna Wendy yg memintanya.
Dia tidak akan ikut dengan Suga hari ini sampai seterusnya.
Begitukah?
Sesampainya di pintu keluar rumah sakit tsb, mereka pun berjalan terpisah.
Dimana Wendy dan Suho berjalan ke arah kiri dimana Lay memarkirkan mobilnya.
Sedangkan Suga bagian kanan, dimana ia memarkirkan mobilnya disana semalam.
"Suga, apa benar kamu membiarkan Wendy begitu saja? Suga yah..."
Irene terlihat berusaha meminta penjelasan mengenai situasi tsb, tapi Suga hanya diam.
Ia malah terlihat asik menarik gadis yg berada di sampingnya ini- Jennie.
"Kamu belum pulang dari semalam kan?"
"Ayo, aku antarkan kamu pulang!" Ucapnya dengan kasar, tidak ada ketulusan sedikitpun.
Bahkan bisa dikatakan dia memaksa Jennie untuk pulang, padahal gadis ini sudah menolaknya.
"T t tidak usah oppa, a aku bisa--sendiri aw!"
Suga sudah menariknya duluan dan memaksanya masuk kedalam mobil.
Lalu ia pun ikut masuk dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan super.
Alhasil Jennie teriak teriak minta tolong di dalam sana.
EMAK!!!
TURUNIN JENNIE MAK!
JENNIE JANJI GAK BACKAL NACKAL LAGI 😭😭😭
"AKKKKKKKKKK!!!"
Irene hanya bisa menoleh kearah Wendy setelah melihat sikap Suga yg berubah seperti ini.
"Lagi lagi.. kamu merubahnya menjadi seorang monster Wen"
,
"Hati hati Wen!"
Wendy hampir terjatuh ketika ia ingin masuk ke dalam mobil.
Untung Suho berhasil memapahnya.
"Makasih oppa"
"Jangan pikirkan apapun, jangan dengarkan apapun, jangan lihat apapun"
"Tenanglah.. aku pasti akan membantumu"
"Hm"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top