20. Bersatu kembali?

190 votes = fast update

.

.

.

Selama lima tahun ini, hidup Wendy terasa sangat flat.

Selain pergi belanja bahan makanan yg akan ia gunakan untuk membuat kue.

Buat kue, terus menjualnya.

Selain itu, tidak ada lagi yg ia lakukan.

Bahkan ia jarang berkomunikasi dengan siapapun, selain anggota dari panti asuhan tsb.

Terlebih Jungkook yg sudah ia anggap adik sendiri.

Seperti hari ini, selesai berjualan, Wendy pun kembali ke kamarnya dan tertidur pulas.

Tapi tak tau nya sebuah kecelakaan membuat semuanya hancur berantakan.

Pasangan anak kecil yg tidak tau belajar darimana ini mencoba membuat candle light dinner versi mereka sendiri dan tidak sengaja lilin tsb malah terjatuh dan mengenai taplak meja.

Dan begitulah akhirnya api yg tidak bisa mereka padamkan itu menjalar sampai mengenai gas elpiji 3kg dan akhirnya meletup 😂😂😂






BHAAARRRRRRR





FIREEEEEE OOOEEEOOO





Tidak tahan akan asap yg sudah masuk ke kamarnya, Wendy pun akhirnya siuman juga dan sangat terkejut mendapati situasi ini.

Wendy langsung keluar dari kamarnya, dan kebetulan ia berpapasan dengan Jungkook yg terlihat sedang berlari kearahnya "noona!! Cepat pergi!! Kebakaran!" Ucap pria ini cepat.

Wendy hendak pergi, tapi lantaran masih banyak penguhuni lainnya yg tergolong anak kecil ini berada disini, Wendy pun terpaksa menunda kepergiannya itu.

Ia akan menolong anak anak ini keluar terlebih dahulu.

,

Wendy berhasil memasuki sebuah kamar kosong, kamar ini tidak digunakan lagi dan selama ini hanya dipadati oleh barang barang yg tidak terpakai ataupun rusak perlu perbaikan.

Wendy menerka mungkin saja anak terakhir yg belum mereka temukan itu berada disini.

Dan bener tebakannya, anak itu tidak bisa keluar karna kakinya terjepit oleh lemari yg menimpanya.

Wendy pun menolongnya dan segera memintanya untuk keluar.

Anak itu berhasil lolos duluan dari pintu, tapi tidak untuk Wendy.

Ketika gadis ini hendak keluar, naas api yg sudah menjalar sampai kesana malah membakar keseluruhan pintu tsb membuat Wendy tidak bisa keluar.

Gawat!





Apa yg harus aku lakukan?






Akankah aku mati disini?






Setidaknya- biarkan aku melihatnya untuk terakhir kalinya..






Api yg semakin besar dan asap yg semakin tebal membuat Wendy kewalahan di dalam sana dan akhirnya tumbang juga.

Disaat kesadarannya belum sepenuhnya hilang, seorang pria tiba tiba menerobos masuk dengan tubuhnya yg di lapisi oleh kain hitam yg basah.

Terus ia langsung mengendong Wendy dan membawanya keluar darisana.

Sesampainya di luar, Wendy sudah mendengar berbagai bunyi ambulance yg berada disana.

"Untunglah" pikirnya.

Tapi siapa yg menghubungi ambulance secepat ini?

Bukankah semuanya lagi sibuk menolong yg lainnya?

Jadi siapa?

"Bos, kamu terluka!"
"Ayo di obati dulu, takutnya nanti meninggalkan bekas" tarik Bambam.

Karna aksi tarik ini, penutup kain yg awalnya menutup kepala pria tsb malah jatuh dan terbuka.

Kini Wendy bisa melihat dengan jelas siapa pria tsb.

Gadis ini terkejut "k k kamu?!"

Tentu saja ia ingat dengan wajah ini, pemilik wajah tampan dari pria yg ia yakini telah memerkosa dirinya tahun itu.

"H he hey!" Wendy hendak mengejarnya, tapi sebelumnya tangannya sudah di tahan oleh Jungkook.

Jungkook memeluknya erat.

"Untung kamu baik baik saja noona! Aku sangat khawatir ketika tidak melihatmu disini, aku kira kamu hiks-"
"Maafkan aku noona, seharusnya aku tetap menjagamu disini"
"Maafkan aku"

"Gakpapa kok! Aku kan baik baik saja sekarang"

"Iya, baguslah... tapi- siapa yg membawamu keluar noona, sepertinya tadi-"

Wendy menoleh kearah belakangnya, tapi sayang bayangan pria itu sudah hilang dari kerumunan.

"Sudahlah yg penting noona baik baik saja sekarang"
"Ayo kita ke rumah sakit, semuanya sudah di bawa kesana"

"H-hm, baiklah"

Wendy yakin ia tidak salah melihat, pria itu adalah pria yg ia temui lima tahun lalu.

Tapi kenapa ia bisa berada disini?

Apakah- ia membuntutiku?

Sepertinya.. tempat ini tidak aman lagi untukku.






,,,







Setelah semua anak anak sudah tidur, Wendy pun keluar dari ruangan padat penduduk tsb dan berjalan ke arah taman rumah sakit.

Disana ada kursi panjang yg tidak berpenghuni, Wendy pun duduk disana.

Sambil memandangi rembulan malam yg ada di atasnya, gadis ini nampak melamunkan sesuatu sampai Jungkook mendekatinya ia juga tidak sadar.

"Apa yg sedang kamu pikirkan noona?" Pria ini memakaikan sebuah jaket panjang ke bahu Wendy "makasih"

"Aku sedang memikirkan kejadian tadi Jungkook, bagaimana kalau aku mati disana tadi"

"Yach noona!"
"Aku yg kamu katakan, aku melarangmu mengucapkan hal seperti itu!"

"Dengarkan dulu.."
"Saat itu.. banyak memori yg terlintas di kepalaku. Aku tiba tiba merindukan keluargaku, merindukannya. Aku ingin bertemu dengan mereka hiks"

"Noona..."
"Kalau begitu pulanglah, apalagi yg noona pertahankan?"
"Aku tau noona pernah mengatakan kalau noona berjanji dengan seseorang untuk tidak menemuinya lagi, tapi bila melihatnya dari jauh- seharusnya tidak termasuk melanggar janji itu bukan?"
"Jangan sampai ada penyesalan dalam hidupmu noona"

"Jungkook ah.."

"Maaf noona, saat noona menceritakan hal ini padaku, saat itu aku masih kecil, belum mengerti. Aku hanya tidak ingin noona meninggalkanku, makanya aku.. aku hanya diam"
"Tapi setelah mengalami hal ini aku pun paham noona, aku tidak boleh egois"

Asalkan kamu bahagia.
Aku pun turut bahagia ☺

"Jadi- pulanglah"
"Jangan khawatir padaku, aku baik baik saja disini. Lihatlah aku sudah sebesar ini, aku sudah bisa-hiks- menjaga diriku- hiks- sendiri hiks hiks"

Wendy hanya bisa tertawa melihat pria imut di depannya ini mulai menangis sesengukan, sungguh- sungguh mengemaskan.

"Bodoh!" Ucapnya juga "kenapa aku harus meninggalkanmu disini"
"Ikutlah aku ke Korea, aku akan meminta appa untuk mengadopsimu. Mau?"

"Benerkah?"
"Benerkah aku bisa?"

"Tentu!"
"Kapan aku pernah membohongimu"

"Makasih noona" Jungkook pun langsung memeluknya erat.

Seharusnya aku yg berterimakasih Kook.

Kamu memberiku alasan dan keberanian untuk pulang.

Makasi..









***








"Hyung, kamu sudah bangun?"

"Hm.. aku dimana ini?"

"Kamu sedang di rumah sakit, kata dokter luka bakarmu tidak parah. Tapi harus dijaga agar tidak meninggalkan bekas"

"Oh"
"Ohya, dia-"

"Maksudmu gadis itu?"
"Tenanglah.. dia baik baik saja, tapi.."

"Tapi-?"

"Ku dengar... ia akan kembali ke Korea"

"A a apa?!"
"Kenapa kamu tidak mengatakannya daritadi?"
"Kapan ia pergi?!"

"Mereka sudah berangkat daritadi hyung!"
"Hyung, kamu mau kemana? Lukamu masih harus dijaga!"
"Hyung!"

Tidak mendapatkan jawaban dari Mark, Bambam pun hanya bisa terus mengikutinya.

Ternyata pria ini menyusul ke bandara.

,

"Mana dia?! Haish!!"
"Kenapa kamu tidak menahannya Bam?!"

"Atas dasar apa aku menahannya hyung?!" Heran Bambam juga.

"Tapi setidaknya kamu- aish..."

Gadis itu tidak boleh kembali ke Korea..

"Kenapa??"

"Karna- karna..."

Bagaimana kalau ia bertemu dengan suaminya?

Bagaimana kalau mereka bersatu kembali?

Tidak!

Aku tidak mengizinkannya!!

Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi!!!

---


Special thanks to :
NoonaManiso , Srisuwastika , pydjung , RindySetya5 , Misnarmy , Kinantiiiii , fieeeee , dheawny , yungiii , callmepepsi , ayeitsness , via2104 , bzkaeo , flowercry_ , Zanifaaa , Hopeteakooksyuga , myprincekookie , keketauan , RHSYHM_010 , hannalive , Kuma_MonMin , veliaputriARMY , AriedaFariecha , oneday_yoontaekook , jk_lm_ls , Hellobrilly , MinHeeYa , azzuhry , VegaRzzz , MinAlliel , stillkey , JungTaya , dasml_ , minozkookie , ebisubashi , Atkxrzknass , AsrifathinaRasyad , redhairwandy .

Ditunggu ya..

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top