2. keputusan yg tepat

Vote sebelum baca

.

.

.

14 tahun kemudian.

"Sekarang katakan, apa maksudnya ini? Huh!!" Taehyung melemparkan tespack yg baru di gunakan oleh Yeri beberapa hari yg lalu. Taehyung sangat terkejut ketika menyadari anaknya ini hamil.

Apalagi yg menghamilinya bukan orang lain, melainkan--

"Yah! Jeon Jungkook! Kenapa kamu hanya diam? Apakah tidak ada yg ingin kamu katakan padaku?"

Jungkook dan Yeri sama sama sedang di paksa berlutut saat ini.

Sedangkan anggota keluarga lainnya sedang memperhatikan mereka duduk di sofa masing masing.

"Sudahlah Tae, Yeri sedang hamil. Masa kamu tidak kasihan melihatnya, bagaimana kalau cucuku terkejut karna teriakanmu. Hm?" Ucap Irene, istri tercintanya ini.

"Tapi noona--"

"Iya Tae. Apalagi Jungkook adalah adik angkatku. Kamu sudah mengenalnya sejak ia masih remaja. Dia adalah pria yg baik" ini Wendy.

"Baik apanya kalau menghamili anakku yg masih duduk di bangku SMP Wen!"

"Jadi apa yg kamu inginkan hm? Memintanya mengugurkan kandungannya itu?" Ini Suga betewe. Galak bener!

"Aku--"

"Tidak appa! Yeri tidak mau.. hik hiks.. ummaa.... Jungkook oppa..." Yeri pun menangis di lengan kekarnya Jungkook. Sedangkan Jungkook hanya mengelus kepalanya lembut.

"Jangan menangis, aku pasti akan bertanggung jawab. Ya?"

Yeri pun menatap Jungkook dan menghentikan tangisannya. Ya selalu seperti itu, bahkan sedari kecil Yeri selalu tenang bila sudah berada di samping Jungkook.

Ayahnya cemburu 😡

"Ya sudah, mau gimana lagi. Kalian berdua harus segera menikah"

"Horeee--uppss!!" Yeri langsung menyumbal mulutnya dengan tangan, Taehyung menatapnya curiga.

"Yeri... jangan jangan kamu.."

"Tidak! Tidak kok appa! Bukan aku yg memberikan obat perangsang untuk Jungkook opp--upss!!" Lagi lagi ia menutup mulutnya ini.

"APA MAKSUDNYA INI YERI? SINI KAMU!!"

"Arrrgghhhh Umma help juseyoooooww"

Irene menepuk jidatnya pasrah.

Anak siapa seh?
Polos amet 😑

.

.

.

Guanlin pun sedang berjalan berdua bersama Daehwi saat ini. Daehwi adalah anak kedua dari Taehyung dan Irene. Mereka hendak kembali ke kamar masing masing. Dimana di lantai tiga ini memiliki 3 kamar, 1 milik Guanlin, 1 milik Daehwi dan satu lagi milik Yeri.

Tapi sekarang kayaknya  bakal kosong deh!

"Jadi apa yg akan om dan tante lakukan sekarang? Mereka bener bener akan di nikahkan?"

"Ya iya.. mau gimana lagi, sudah punya baby kan hehe"

"Jadi.. kalian beneren akan meninggalkan tempat ini dan tinggal di kediaman kalian sendiri?"

"Iya Lin. Appa umma tidak tenang bila menikah nanti mereka hanya tinggal berdua saja, jadi kami akan tinggal bersamanya. Sekalian ada yg bisa menjaga Yeri noona"

"O oh..." Guanlin pun hanya menjawabnya dengan lesu lalu masuk ke kamarnya.

Sejujurnya, selama ini ia selalu iri dengan Daehwi, dia punya sodara, sekandung lagi. Walaupun mereka juga terhitung saudara, tapi ntah kenapa rasanya beda.

Lihat sekarang kan, mereka bahkan akan pergi meninggalkannya.

Ah.. aku kesepian

Di saat yg bersamaan, seorang anak juga merasakan hal yg sama.

Anak yg selalu di perlakukan secara protektif oleh ayahnya ini.

"Appa.. haruskah seperti ini? Aku janji tidak akan terluka lagi, aku mohon batalkan keinginanmu untuk menyekolahkanku di rumah. Aku juga perlu teman appa" anak ini, Daniel.

Anak semata wayangnya Mark Tuan yg terkenal tampan nan kaya raya ini.

"Jangan menolak maksud baik appa Dan, appa melakukannya juga demi kebaikanmu. Appa tidak ingin melihatmu di bully"
"Siapa mereka berani membullymu huh!"

"Sudah ku katakan berapa kali appa, itu bukan bully. Mereka hanya main main denganku dan-- aku sendiri yg tidak hati hati makanya bisa terjatuh. Pokoknya aku mohon appa--"

"Tidak! Dengarkan saja kata appa, ya.. sekarang makan sarapanmu"

Daniel kesal, ia pun langsung meletakkan sendok garpunya dengan kasar.

Lalu ia berjalan menghampiri ayahnya.

"Sekarang katakan umma dimana? Aku ingin mencarinya!" Tanyanya kemudian.

"Bukankah sudah pernah ku katakan padamu, ummamu sudah--"

"Apa, mati? Jangan membohongiku, aku tau semuanya! Kamu memberinya uang lalu memintanya pergi kan? Kalau kamu tidak mencintainya, lalu kenapa kalian melahirkanku?!" Daniel pun pergi.

Mark hendak mengejarnya, tapi Daniel sudah sempat masuk ke kamarnya.

Aku mencintai ummamu Daniel! Aku sangat mencintainya.

Bagaimana mungkin aku menyuruhnya pergi?

Bisa bersamamu saja aku sudah sangat bersyukur

,

Sedangkan Daniel sedang menyusun barang barangnya di dalam sana.

Tidak banyak yg ia ambil, hanta uang dan perhiasan yg nantinya bisa ia jual.

Karna kamu tidak ingin memberitahuku, aku akan mencarinya sendiri!

Ntah dari siapa ia mengetahuinya, Daniel mendengar kabar kalau ibunya sedang berada di Korea saat ini. Dan ia pun berniat mencarinya.

Di tangannya bahkan ada foto gadis tsb.

Sepertinya ia berhasil menyogok seseorang yg pernah melihat Hyuna waktu itu.

Tanpa sepengetahuan ayahnya, ketika hari terakhirnya ia bisa berangkat ke sekolah, mengunakan kesempatan itu Daniel pun menginjakkan kakinya ke bandara.

Im coming.. Korea

,

Memang bener kata orang  uang bisa membeli segalanya. Mengunakan kekayaannya ini, secepat kilat Daniel sudah mendapatkan info tentang Hyuna- yg ia ketahui sebagai ibunya ini.

Dan Daniel pun sengaja tinggal di apartemen dekat dengan rumah atau cafe Hyuna tsb.

Alasannya? Ya tentu saja biar bisa dekat dengannya. Setidaknya, melihatnya gitu..

Seperti yg ia lakukan selama beberapa hari ini. Semenjak sampai di Korea, Daniel selalu bolak balik melewati cafe tsb tapi ia tidak pernah berani untuk masuk.

Ia hanya memandangi atau mengintip dari luar saja, tanpa Hyuna ketahui tentunya.

Sampai hari ini, akhirnya ia memutuskan untuk mendatanginya juga.

"Banana Milknya satu, silahkan" Hyuna sengaja mengucapkannya dengan keras agar Daniel dapat mendengarnya, membayar tagihannya.

Tapi pria ini terlalu fokus memandanginya.

Hyuna akui sih dia memang cantiks 😌, tapi kan--

"Hallo dek!" Ucap Hyuna juga, barulah Daniel sedikit sadar "ada apa ya? Kenapa kamu memandangiku terus?"

"A a a bukan, bukan apa apa" ketika Daniel hendak pergi, Ryujin pun berhasil mengejarnya.

"Hei, minumanmu ketinggalan"

"Ohya, makasi" lalu Daniel pun pergi.

Ketika hendak keluar, di depan pintu ia tidak sengaja menabrak pria ini.

Brugh

Keduanya sama sama menjatuhkan barang mereka.

"Maaf" ucap mereka barengan, lalu sempat saling natap memungut barang masing masing.

Tidak banyak bicara, Daniel pun langsung pergi.

"Anak yg aneh, untung saja dia tampan" ucap Hyuna ketika ia melihat Guanlin berjalan ke arahnya.

"Tapi tidak setampan diriku kan ajuhma hehe"

"Ohya tentu saja, menurutku Guanlin adalah pria tertampan di dunia ini hehe" Hyuna gemes sambil mendekapi kedua pipinya.

"Tuh kan bahkan ajuhma saja tau kalau aku tampan, ntah kenapa seseorang tetap tidak ingin mengakuinya" ucapnya dengan sengaja melirik ke arah Ryujin.

"Betul itu" ibunya malah bantu menyerang, membuat Ryujin kesal dan akhirnya memilih meninggalkan mereka berdua.

Guanlin pun langsung mengikutinya.

Pria ini berjalan kesana kemari sengaja berdiri di depan Hyunjin.

"Ada apa? Sana pergi? Aku mesti kerja nih! Kalau mau pesan sana ke kasir!" Ucap Ryujin jutek.

"Ya terserah aku mau kemana, kaki juga punyaku. Lagian kamu kenapa sih? Minus 1000 kali ya, masa tidak lihat cowok setampan ini sedang berdiri di depanmu" Guanlin berpose ala boyband wannaone 😎

"Jijique 😝"

"Yah!"

Hyuna hanya bisa tertawa melihat tingkah mereka. Walaupun Hyuna tidak bisa mengatakan kalau dia adalah ibu kandungnya Guanlin, tapi setidaknya ia senang, Guanlin bener bener hidup bahagia bersama pasangan itu.

Mau apa pasti ada, setidaknya ia tidak perlu susah memikirkan biaya hidupnya.

Aku telah.. membuat keputusan yg tepat kan?

Tbc

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top