16. Hadiah 😏

Sebelum ceritanya dimulai, pertama tama aku mau minta maaf dulu ya soal part kemarin yg ada nc nya.

Maaf, aku lupa kalau ini bulan puasa. Ya ampun..

Jadi part ini aku postnya dimalam hari, gappa ya?

Uda pada buka kan?

Oke yg kedua, aku mau terima kasih buat yg uda komen kemarin.

Walaupun yg spam komen ga banyak, tapi aku tetap mau berterima kasih buat semuanya.

dindaoh1221, MinAlliel, jiminluv05 , veliaputriARMY , Hopeteakooksyuga , pydjung, minlisayoon , dothehan, natasyahaha, swag_77, Atkxrzknass , ElsaTriEryanzani, AriedaFariecha, Srisuwastika , Kinantiiiii , Uppyyy , keketauan

Makasi banyak ya, padahal aku uda sempat down kemarin males ngetik gara gara responnya yg dingin.

Tapi untunglah di part sebelumnya uda mendingan, jadi aku mau ngucapin terima kasih.

Buat yg uda ngevote juga, makasi ya. Maaf ga bisa aku mention satu satu, aku ga tau orangnya yg mana aja 😁

Oke, segitulah bacotanku.

Silahkan dilanjut..

---

Wendy sedang berjalan kearah kamar mandi.

Setapak demi setapak ia jalani dengan bantuan memegang erat dinding kamarnya Suga ini.

Belum juga terlalu jauh dari kasur empuknya tsb, seseorang tiba tiba mengangkat tubuhnya tinggi dan mengendongnya.

Siapalagi kalau bukan-

"Suga?!"
"K k kamu sudah bangun?" Kejut Wendy.

Belum lagi ia yg tidak mengenakan apapun itu sedang berada digendongan Suga, bagaimana tidak merah wajah ini.

"Hm, bahkan sedaritadi aku sudah bangun sih.. tapi aku tidak tega membangunkanmu"
"Kamu mau ke kamar mandi kan? ya sudah sekalian saja, aku juga... perlu mandi hehe 😆"

Tanpa banyak bicara lagi Suga pun membawa Wendy masuk ke kamar mandi dan jangan tanyakan mereka lagi ngapain, cukup dibayangin saja hehe 😆😆😆

,

Wendy keluar dari kamarnya setelah berganti pakaian.

Kakinya yg lemas itu terlihat sulit bahkan untuk berjalan.

"Suga sunguh terlalu" pikirnya.

Bukannya diberi istirahat, Suga malah memainkan tubuhnya semalaman.

Membuat selangkangannya terasa nyeri, ngilu dan kini sampai susah untuk berjalan.

Belum lagi tadi pagi ketika di kamar mandi-

😶😶😶

Wajah Wendy langsung bersemu merah mengingat kejadian ini.

Sakit sih, tapi kok enak ya?

Eh

😂😂😂

#jadi kepikiran terus

Tanpa sepengetahuan Wendy yg sedang melamun, ternyata Suga telah berdiri di belakangnya dan nampak tersenyum manja.

Dengan sekali angkat, pria ini pun berhasil mengendong Wendy kepelukannya lagi.

"Suga, turunkan aku!"
"Malu..." ucapnya juga.

"Jangan dipaksa, aku tau kamu-" Suga melirik bagian intimnya membuat Wendy kembali malu dan Suga pun tertawa "lagian kenapa kalau aku mengendongmu? Sah sah saja bukan?"
"Kamu itu istriku, sudah seharusnya aku memanjakanmu. Bukankah begitu? Hehe"

Lalu Suga pun mengendongnya menuruni tangga dan duduk di kursi meja makan.

Taehyung dan Irene yg sudah berada disana nampak kebinggungan.

Bukankah semalam mereka masih bertengkar?!
Kenapa sekarang-?!

Tapi siapa yg peduli, yg penting sekarang mereka sudah baikan.

Dan Irene bisa lega melihat semua ini.

"Sekarang dibuka mulutnya, ak?" Suga hendak menyuapi Wendy.

"Aku bisa sendiri-"

"Tidak bisa, aku ingin menyuapimu"
"Baiklah, kalau kamu tidak mau, aku juga tidak mau makan" ancam Suga kemudian.

Dengan menahan segala rasa malunya, Wendy pun terpaksa membuka mulutnya juga "ahm...nyum nyum nyum"

"Enak?"

Wendy menganggukan kepalanya selama beberapa kali sambil tersenyum manis.

😊😊😊

Oke kita lewatkan dulu ya keromantisan pemeran utama ini, mari kita lihat sejenam pasangan lainnya yg juga berada disana.

Karna kini wajah Taehyung sudah terlihat berseri layaknya anjing kecil yg imut menye menye di samping Irene, dan kita tidak tau ada apa gerangannya ini?

"A a ada apa?" Heran Irene juga.

"Karna masalah mereka sudah selesai, jadi- kapan kita menikah? Kemarin katanya setelah aku lulus kita menikah, tapi sampai sekarang di undur terus. Aku sudah lulus sekolah sangat lama noona!"
"Jadi kapan kita menikah?"

Iya, lantaran masalah Wenga kemarin, pernikahan mereka terpaksa di undur.

Dan sekarang kayaknya Irene gak ada alasan untuk menundanya lagi "baiklah, segera" ucap gadis ini juga.

Taehyung pun kesenangan "Horeee!!!!"

"Hei, kunyuk!"
"Ngapain kamu ribut ribut?!" Suga yg sedang asyik dengan Wendy itu merasa terganggu karna Taehyung tiba tiba menjerit.

"Huh, persiapkanlah dirimu untuk memanggilku abang ipar, Suga hyung! Hahahaha"

"A a apa? Siapa yg-"
"Gak bisa! Aku gak terima!"

"Enak aja! Lagian yg nikah kan kami bukan kamu!"
"Gak ada penolakan!"

"Kamu- sudah berani ya sama aku?!"

Tidak menghiraukan pertengkaran keduanya, Wendy malah asyik menahan tawanya disana, sedangkan Irene terus mengelengkan kepalanya.

"Selamat ya kak" ucap Wendy juga.

"Yah... begitu lah Wen hehe"







,,,







Sesampainya di kantor, ternyata Jimin sudah menunggu diluar ruangannya Suga.

Suga pun menyuruhnya untuk sekalian masuk.

Jimin adalah sekretaris Suga.
"Jadi- bagaimana?"
"Sudah kamu lakukan yg ku perintahkan itu?"

"Sudah, tapi... apa tidak masalah kita melakukan itu hyung. Bagaimana pun mereka itu-"

"Jangan lupa kalau mereka yg memulainya duluan Jim!"
"Lagian... aku tidak mungkin melepaskan mereka begitu saja, mereka sudah berani menyentuh sesuatu yg sangat berharga untukku!"
"Pembalasanku- bahkan belum setimpal dengan apa yg telah mereka lakukan! aku sudah berusaha menahannya Jim, tapi bila ingin aku mengabaikannya begitu saja, itu-tidak-mungkin!"

,

"Bos! Gawat!"

Baekhyun terlihat berlari memasuki ruangannya Suho "ada apa Baek?"

"Istana Exo..."

Suho dan sekawannya pun langsung menuju ke istana mereka.

Tidak ada masalah yg terlalu besar sih.. hanya saja-

"Aneh! Sebenarnya apa coba yg sedang ia lakukan? Bukannya meledakkan seluruh istana ini, tapi kenapa ia hanya meninggalkan bom kecil di kamar yg dulu ditinggali oleh Wendy dan kamarnya- eh hyung! Kamu mau kemana?"

Ketika Chanyeol mengucapkan hal tsb, Suho pun tiba tiba berlari meninggalkannya.

Pria ini sudah bisa menebaknya, kalau kamar satunya lagi pasti adalah kamarnya sendiri.

Dan benar tebakannya, Suga memang sengaja melakukan hal ini.

Tapi kenapa?

Apakah Suga tau kalau aku dan Wendy-?!

Tapi kenapa ia harus melakukan hal ini?!

"AAAKKKHHHGGG!!!" Teriak Suho juga.

"Bos, kamu gakpapa kan?" Cemas Baekhyun yg tadinya mengikutinya dari belakang.

"Keluar!"
"Keluar sekarang!"

Baekhyun pun terpaksa keluar meninggalkannya sendiri.

Baekhyun tau, yg paling membuat Suho marah itu adalah karna lukisan lukisan tsb lenyap semuanya akibat ledakan kecil tsb.

Lukisan Wendy yg selama ini menghiasi setiap sudut kamarnya kini hilang ntah kemana.

"Kamu keterlaluan kali ini Min Suga!" Baekhyun terlihat mengepalkan tangannya marah.

Datanglah Chanyeol mendekatinya "sebenarnya yg dia lakukan ini tidak seberapa bila dibandingkan dengan Suho hyung yg telah meniduri-"

Chanyeol tidak melanjutinya ketika Baekhyun menoleh tajam kearahnya.

Oke tidak perlu disebut juga kita sudah tau kan apa yg ingin ia katakan.

"Aku bahkan mengira, kalau dia akan mengirim pembunuh bayaran untuk membunuh kita"
"Untunglah ia hanya mengirim bom sekecil ini" syukur Chanyeol.

"Kamu ini gimana sih Yeol?!"
"Istana kamu sudah di bom, kamu malah bersyukur seperti ini" kesal Baekhyun.

Yah kan benar Hyung
Daripada ditembak seperti aku kemarin?

Mending juga istanaku diledakin, kan bisa dibangun lagi..

Holkay!

Tidak peduli dengan Chanyeol yg melamun, Baekhyun pun memberikan secarik kertas padanya.

"Nih!"
"Jackson mengajakmu bertemu, ini alamatnya"

"Selesaikanlah masalah kalian! Kamu juga tau kalau semua ini terjadi berawal dari perselisihan kalian kan? Huh, dasar!"







***







"Jadi- Beneran bukan kamu?"

"Kamu ingin aku jawab berapa kali sih! Kalau aku bilang bukan yah bukan!"
"Lagian.. apa hakmu menanyaiku seperti itu, huh?! Aku saja belum meminta pertanggungjawabanmu untuk luka tembakku tempo hari, sekarang kamu malah menuduhku"

"Kamu masih berani membahasnya lagi?! Kamu yg duluan memulainya Yeol, siapa suruh kamu meniduri kekasihku, huh!"

"Kamu yakin dia kekasihmu, aku sih tidak yakin..."

"Yach! Park Chanyeol!!"

"APA??!!!!"

Setelah saling natap tidak seneng, keduanya pun memilih untuk mengalah, lagian diperpanjang juga percuma. Masih ingat dengan perjanjian kedua orangtua mereka, tidak boleh ada perkelahian antara keduanya.

"Ya sudahlah... anggap saja kita impas kali ini, aku tidak ingin memperpanjangnya lagi. Kamu tau?! Gara gara masalah ini aku sudah dimarahi oleh Suho hyung, aku tidak ingin dimarahi olehnya lagi" putus Chanyeol.

"Kelihatannya kamu tidak sedang berbohong, kalau begitu.. siapa yg berani menembakku?.." Heran Jackson juga.

"Apa mungkin.." sela Chanyeol cepat yg membuat Jackson curiga.

"Mungkin- apa?"

"Ada seseorang yg ku curigai. Tapi sebelumnya aku ingin bertanya, bagaimana kalau kamu tau siapa dia, apa yg akan kamu lakukan?"

"Apalagi?!"
"Tentu saja membalasnya!!"
"Beraninya ia menembakku, bukankah itu sama saja dengan cari mati!"

Chanyeol pun tersenyum nyengir "begitukah?"
"Hm, Baguslah..."
"Kemungkinan besar orang yg melukaimu adalah..."







(Flashback percakapan antara Baekhyun dan Chanyeol sebelum bertemu Jackson)

"Chan, apakah kamu tidak kesal melihat hyung mu diperlakukan seperti ini? Aku tau, ia masih memikirkan gadis itu makanya ia tidak ingin membalasnya, tapi apakah kamu dapat menahan segala penghinaan ini? Hm?"

"Tentu saja aku kesal!"
"Walaupun aku sadar Suho hyung juga ada salahnya... tapi tak seharusnya mereka membalasnya seperti ini, apakah mereka lupa siapa yg menolong gadis itu? Siapa yg merawatnya?!"

"Karna itu, apakah kamu ingin membalasnya?"

"Tapi... bukankah mendiang orangtua kami melarang hal itu, Suho hyung juga-"

"-kamu tidak perlu melakukannya sendiri bodoh, kita kan bisa meminjam tangan orang lain. Misalnya... Jackson"

"Hm, Jackson? Ada apa dengan Jackson?"

"Ku dengar ia ditembak kemarin, dan aku yakin inilah alasannya ia mengajakmu bertemu hari ini. Ia pasti mencurigaimu"

"Tapi bukan aku yg-"

"-aku tau"
"Karna aku juga tau siapa yg mengirimnya penembak itu"
"Dia adalah.."
"Apakah kamu sudah tau apa yg harus kamu lakukan?"

Chanyeol pun ikut tersenyum licik mendengar rencananya Baekhyun tsb, sangat sempurna.

Pembalasan yg dilakukan tanpa mengotori tangan sendiri.

Tunggulah hadiahku untukmu tuan Min Yoongi

😏😏😏

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top