15. Selalu mencintaimu

"Aku selesai, aku duluan noona"

"Oh? Oh..." jawab Irene seadanya kebinggungan sebenarnya.

Suga tiba tiba bangkit dari tempat duduknya dan berangkat kerja begitu saja, ia bahkan- terlihat- tidak begitu memperhatikan Wendy seperti biasanya.

Ada apa dengan Suga? Mungkin itulah yg Irene pikirkan, adiknya bersikap aneh sejak semalam. Jangankan Irene, Wendy sendiri juga bisa merasakannya kok!

"Klo gitu, aku juga keatas dulu kak" mengikuti Suga, Wendy juga bangkit dari tempat duduknya dan berjalan memasuki kamarnya.

Irene hanya bisa mengelengkan kepalanya melihat sepasang pengantin baru ini.

Apakah ini yg biasanya dilakukan oleh pasangan yg baru menikah tidak lama?

KOK GA ADA MESRA MESRANYA SICH?! - kesal Irene juga.

"Mau muntah rasanya menghadapi semua masalah ini? Huffff..." ucap Irene sambil memijat mijat pelipisnya diatas meja.

Datanglah Taehyung yg ntah muncul darimana mengagetkannya "APA? MUNTAH?!"
"Kamu hamil noona? Baguslah!!! 😂😂😂"

😒😒😒 - inilah ekspresinya Irene.

"Siapa yg-"

"-baguslah! Klo begitu secepatnya kita harus menikah noona hehehe"
"Bukankah begitu? 😆"

Irene kembali mengelengkan kepalanya, setidaknya biarkanlah ia bertemu dengan orang orang normal saat ini. Kepalanya beneran bisa pecah bila harus berurusan dengan manusia manusia alien seperti ini haha.

"Kapan noona??"
"Yach! Noona, jawablah aku!!"
"Noona!!"









,,,








Pulang kantor, Irene terlihat terus mengikuti Suga. Ntah apa yg mereka bicarakan, tapi sepertinya Suga tidak ingin membalasnya.

"Suga! Sebentar... dengarkan dulu apa yg ingin ku katakan-" Irene menahan pergelangan tangannya "sebenarnya ada apa ini? Ada masalah apalagi dengan kalian? Huh?!"
"Apakah kalian tidak bisa berhenti melakukan hal ini!!" Maksudnya menjauhi satu sama lain.

"Apakah aku salah noona?" Tanya Suga tiba tiba yg membuat Irene terdiam.
"Aku tanya! Apakah aku salah noona?!"

"Apa maksudmu Min Suga-"

"-apakah aku tidak ada hak untuk marah? Aku yg tersakiti disini noona! Dan, apakah kamu tau apa yg membuatku paling marah? Dia- tidak mengatakan apapun padaku! bukannya berusaha menghiburku, dia malah menjauhiku begitu saja. Haha apakah masuk akal seperti ini?!"
"Kenapa kalian bertingkah seperti akulah yg salah disini, kenapa!!" Suga mencengkram erat kedua bahu Irene membuatnya sedikit merintih kesakitan.

Setelah itu Suga pun melepaskannya dan melanjutkan langkah kakinya menuju ke lantai atas, dimana kamarnya berada.

Dilorong jalan menuju kamarnya tsb, terlihat Wendy yg sedang berdiri diluar kamarnya. Gadis ini berdiri membeku disana, ia sama sekali tidak berani menatap kearah Suga. Tidak perlu ditanya, sebenarnya Wendy maupun Irene sudah bisa melihatnya- kalau Suga telah mengetahui semuanya.
Walaupun mereka tidak tau bagaimana ia bisa mengetahui hal ini.

"Sug-" Wendy sebenarnya bermaksud menahannya, tapi ntah kenapa ia takut.

Sosok Suga kini terlihat sangat dingin di matanya.

Tanpa menoleh, Suga pun menghentikan langkah kakinya "jangan memanggilku bila kamu tidak tau apa yg ingin kamu katakan" ucapnya dengan datar.

Rasanya Wendy ingin menangos sekarang 😢😢😢

Ketika Suga sudah membuka pintu kamarnya dan hendak melangkah masuk, Wendy terlihat mengikutinya, tapi.. sayang langkah itu berhenti ditengah jalan.

Wendy tidak berani mendekatinya lebih dekat lagi, ia takut.

Suga pun mendengus kesal melihat sikap istrinya ini, dengan kesal ia menoleh ke arah Wendy "kenapa kamu selalu seperti ini?! Uh?!"
"Apakah aku tidak penting untukmu?!"
"Aku bener kecewa dengan sikapmu Son Wendy"

Dengan kasar Suga pun menutup pintunya dengan kuat BHAM

Sedangkan Wendy mulai menangis diluar sini. Tangisannya mulai terlepas setelah ditahan sekian lama.

Son Wendy tentu mementingkan Min Suga, karna itu ia takut bukan.

Takut akan kehilangan..

Kenapa kamu tidak bisa merasakannya oppa?! 😢

Yah tentu saja ia tidak bisa merasakannya kalau Wendy terus diam, ya gak?! Karna yg Suga inginkan adalah pembuktian dari Wendy, bukannya selalu dimengerti seperti ini. Bukankah begitu kawan kawan? 😃

Tidak, aku tidak boleh seperti ini!

Aku tidak mau kehilangan dirinya

Jadi aku harus-

Dengan seluruh keberaniannya, Wendy pun melangkahkan kakinya bergerak maju kearah pintu kamar Suga. Dengan segera ia membuka pintu tsb dan mendapati Suga yg masih berdiri dengan kesalnya tidak jauh dari arah pintu.

Wendy berlari kearahnya dan memeluknya erat dari belakang.

Suga mendapati suara seseorang membuka pintunya, tapi tidak sempat menoleh kedua tangan tsb sudah melingkar erat di perutnya.

"Maafkan aku"
"Aku mohon maafkanlah aku hiks"
"A a aku- aku tidak berani mengatakannya, aku takut.. aku takut kamu menjauhiku. Kamu pasti akan benci padaku-"

Suga tersenyum dalam hati, tapi ia belum ingin menunjukkannya.

Ia pun melepaskan kedua tangan Wendy dari perutnya dan menghadap kearah gadis ini "bodoh!" Itulah ucapan pertama yg terlontar dari mulutnya "seharusnya dari awal kamu seperti ini"
"Sekarang katakan- kenapa aku harus memaafkanmu? Hm?"

"I i itu- karna-"

"Aku tidak mungkin memaafkanmu-"

Wajah Wendy langsung pucat pasi, kelihatan kalau ia sangat terkejut mendengar penuturan Suga tsb.

"-kecuali... kalau kamu ingin melakukan hal ini"

Wendy pun menatapnya heran "apa itu?"

"Cium aku"

"Hm?!" Wendy terkejut, tapi Suga tidak terlihat seperti bercanda.

Selama ini selalu Suga lah yg memulainya duluan, mungkin ia capek 😅

"Kenapa? Bahkan hanya itu kamu tidak bisa-"

CUP

😶😶😶

Wajah Wendy langsung bersemu merah menundukkan kepalanya, tapi Suga tidak ingin berhenti menjailinya.

"Maksudku bukan ciuman seperti itu, tapi ini-"

Suga pun langsung menempelkan kedua tangannya dipipi Wendy dan mencium gadis ini. Tapi kali ini ciumannya tidaklah sekilas seperti yg Wendy lakukan tadi, melainkan lebih menjurus kearah yadong eh?

Suga melumat bibir kecilnya dan berusaha memasukkan lidahnya, setelah berhasil ia pun langsung mengangkat Wendy dan mendorongnya kearah kasur besar yg berada disana.

Mata Wendy membesar ketika tubuhnya terbanting diatas kasur empuk tsb, ia menatap intens kearah Suga yg sudah menindih tepat diatas tubuhnya- seperti siap siap ingin melahapnya saja.

"Su suga.. oppa.."

"Biarkan aku menyentuhmu"
"Ta tapi aku..."

Wendy merasa dirinya sangat kotor sekarang, ia belum sepenuhnya bisa melupakan kejadian itu walaupun ia juga tidak ingin berpisah dengan Suga.

Wendy maruk kan ya?

Author juga 😆

"Wen, lihat aku"
"Lupakan semuanya... hanya lihat aku"

Suga pun kembali melumat bibirnya, tapi kali ini tangannya tidak tinggal diam lagi, ia langsung menyelusup masuk kedalam baju Wendy dan membuka pengait branya.

"Sugahhh..."

Suga tidak berhenti, ia tetap meneruskan aksinya sampai gadis ini mengeliat manja minta dienain eh?

Suga menjilati leher Wendy, buah dadanya, perutnya dan akhirnya kebagian sensitifnya. Wendy memang terus merengek tidak! Tidak mau! Tapi sebenarnya ia tidak bisa menolak kata hatinya sendiri.

Ia membiarkan Suga melakukan apa yg selama ini ingin ia lakukan, ia juga tidak akan menahannya lagi.
Wendy tau ia kotor, tapi ia tidak bisa menyangkal kalau ia juga sangat mengiginkan sentuhan pria tampan ini.

"Suga...aaaahhh....."
















"Aaahhhh.....aaahhhh...." Suga terus memasuki dirinya tanpa henti.

Sakit, tapi Wendy bahagia. Tanpa sadar setetes airmata kembali jatuh ke pipinya, Suga pun langsung menghapus air matanya tsb.

"Sakit?" Tanyanya juga.

Wendy mengeleng pelan, malahan enak eh 😂

Suga pun kembali mencicipi buah bibirnya.

Sepertinya malam ini akan terasa panjang sekali untuk keduanya.

Iya, lupakan semuanya Wen
Hanya ingatlah, inilah malam pertama kita

Malam dimana kita menyatukan hati dan raga kita

Aku sangat mencintaimu Son Wendy, apapun yg terjadi aku akan selalu mencintaimu

"Aaahhhhhgg......"

---

Need spam komen
Makasiii
Kalau suka jangan lupa di vote ya
Ditunggu next sabtu depan





Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top