12. Sakit
Beberapa hari pun berlalu begitu saja, kini Wendy terlihat lebih nyaman berada diluar selain kamarnya. Walaupun ia masih melarang bila ada bodyguard yg ingin menjaganya.
Saat ini ia tengah berada di taman istananya Exo tsb. Ia baru saja membuat kue sendiri dan meminta pelayannya ini untuk mencobanya.
Saat itu datanglah Suho bersama Baekhyun yg selalu setia mengikutinya "apa yg kamu lakukan?" Tanya Suho juga.
Wendy menoleh kearahnya dan langsung tersenyum "aku membuat kue sendiri, cobalah"
Wendy pun memasukkan kue tsb kedalam mulut Suho "hm..enak" puji Suho cepat.
"Benerkah? Hehe makasih"
"Iya, rasanya manis"
"Tapi- tidak semanis senyumanmu hehe" gombalannya tsb berhasil membuat Baekhyun hampir muntah darah di belakang sana.
ANJU BOS GUE
KENAPA JADI NGEGEMBEL SEPERTI INI?
😂😂😂
"Apakah kamu sibuk oppa? Duduklah disini menemaniku?"
"Ohya, bai-" tapi Baekhyun sudah menahannya "ada telepon dari markas Got7 bos!"
"Ohya? Baiklah"
"Maaf Wen, nanti ya"
"Kebetulan.. ada juga yg ingin ku perlihatkan padamu, tapi nanti.. Aku masih punya kerja, aku duluan ya"
Wajah Wendy cemberut, Suho jadi gak tega meninggalkannya. Tapi apa boleh buat, ini telepon penting.
Sebelum pergi, Suho pun mengecup cepat kearah bibir gadis ini membuatnya mematung di tempat.
Semua pelayan bahkan terlihat tersenyum manis melihat gelagat bos nya akhir akhir ini.
"Apa yg kamu lakukan bos?"
"Ya ampun.. ternodai mata dedek" ucap Baekhyun lebay.
"Bukankah itu hal biasa yg dilakukan oleh suami istri? Hehe" Suho pun kembali tersenyum dan pergi.
Tinggallah Wendy masih dengan wajah meronanya ini.
"Aku tinggal bentar ya, teh nya habis" ucap pelayan yg menemani Wendy ini.
"Ohya, baiklah"
Pelayan itu pun pergi dan tinggallah Wendy sendirian disini, di taman ini.
Kalau hari biasanya sih aku berani jamin tidak akan ada yg berani menerobos istana Exo ini, tapi tidak untuk hari ini. Kebetulan Taehyung telah berhasil melakukannya, dengan penyamarannya sebagai salah satu bodyguard disana.
Ketika sedang mengikuti para trainee yg baru masuk kerja ini, Taehyung berhasil kabur tanpa pengetahuan orang lain. Dan tanpa sengaja pria ini berjalan sampai ke taman tsb.
Mendapat Wendy yg berada disana.
Bukankah itu- Wendy!!
Taehyung terkejut, gadis itu beneran-
Taehyung pun segera mendatanginya, kebetulan tidak ada siapapun disana "Wen.." panggilnya juga.
Wendy terkejut "kamu-siapa?" Tanyanya yg membuat Taehyung gak kalah terkejutnya.
Hei.. ada apa ini?
Kenapa ia bersikap seperti.. tidak mengenalku?
"Aku bertanya! Kamu-"
"Nyonya muda, ada apa?" Pelayan yg tadinya pergi kini kembali lagi.
Mendengar nyonya muda nya seperti sedang berbicara dengan orang lain membuatnya panik, tapi ia sama sekali tidak melihat siapapun disana.
"Ini, tadi-"
Eh, mana dia??
"Ada apa nyonya muda?" Tanya pelayannya sekali lagi.
"O o oh, tidak. Mungkin.. aku salah lihat" ucapnya juga walaupun ragu.
Sebenarnya siapa orang itu?
Kenapa aku merasa familiar?
Apakah.. halusinasiku saja?
Diposisi lain, Taehyung yg sedang bersembunyi itu nampak keheranan sendiri.
Ia yakin kalau gadis itu adalah Wendy, tapi kenapa ia tidak mengenalinya?
Sebenarnya apa yg terjadi ini?
,,,
Suho memang bermaksud menemui Wendy hari ini, ada yg ingin ia perlihatkan pada gadis ini.
Bila bukan karna panggilan dari markas Got7 tadi, ia pasti sudah menemaninya sejak siang tadi.
Ini sampai malamlah ia baru sempat mengajak Wendy makan malam bersama "maaf ya, makan steaknya aku tunda sampai sekarang? Itu pun kita hanya bisa makan di rumah"
"Maaf, soalnya badanmu belum pulih betul. Aku takut-"
"-gakpapa kok oppa, aku mengerti" gadis ini kembali tersenyum membuat Suho lega.
"Duduklah" Suho mempersilahlannya untuk duduk, dimana ada beberapa lampu lilin yg menghiasi ditengah meja mereka.
Candle light dinner maksudnya 😂😂
Suho pun memotongkan steaknya tsb dan menyuapi Wendy, Wendy membuka mulutnya dengan malu, tapi sebenarnya ia bahagia. Pria ini.. sangat baik padanya.
Begitu juga Suho. Ia bahagia karna mimpi yg selama ini ia impikan akhirnya menjadi kenyataan juga.
Akhirnya ia menemukan gadis dalam mimpinya tsb.
Selesai mereka makan, Suho pun mengajaknya ke kamar. Ke kamar milik Suho maksudnya, bukan kamar yg sekarang ini lagi Wendy gunakan.
Ada alasannya kenapa ia melakukan hal itu. Ia sengaja menutup mata gadis ini dengan kedua tangannya dan membawanya kesini, tepatnya di kamarnya yg besar ini "oke, kita sampai"
"Buka matamu sayang" pinta Suho.
Wendy pun membuka matanya. Ia sangat terkejut melihat lukisan lukisan dirinya yg berada diseisi ruangan tsb "ya ampun oppa, i i ini aku??" Tanyanya juga.
Suho mengangguk ya.
Selama ini asalkan ia memimpikan Wendy, ia pasti akan langsung melukiskannya dalam sebuah canvas. Ia tidak ingin mimpi itu hilang begitu saja, ia ingin bertemu dengan Wendy. Ia ingin, memiliki gadis ini.
Mata Wendy memerah, ntah la mungkin ia terharu. Tidak disangka lukisannya memenuhi kamar pria tampan satu ini.
Dia saja malu melihatnya, bagaimana bisa Suho-
"Wen... aku mencintaimu" terucap dari bibir manis Suho juga.
Wendy menatapnya, ia menangis, tapi pria ini langsung mengusap air matanya.
"Kenapa? Kamu- tidak suka aku mencintaimu?"
Wendy mengeleng tidak. Ia hanya merasa hatinya sakit, tapi ia tidak tau apa masalahnya?
Apakah karna luka tembakan waktu itu, pikirnya juga.
"Apakah- kamu juga mencintaiku? Bukan sebagai suamimu, tapi- aku- Kim Suho?" Tanya Suho dengan tegas.
Wendy binggung, sebenarnya apa yg harus ia jawab. Bukankah pria ini suaminya, tapi kenapa-
Kepala Wendy mulai pusing, ia tiba tiba mengingat suara suara seseorang yg sedang berbicara dengannya dan itu sungguh membuatnya takut.
Ia pun langsung memeluk Suho dengan eratnya, membuat pria ini salah paham akan aksinya tsb.
Suho melepaskan pelukan Wendy dan mulai melumat manis bibirnya tsb.
Wendy tidak menolaknya, ia mencoba menikmati suasana ini. Apalagi seingatnya, bukankah inilah tujuan mereka bulan madu waktu itu.
Menemukan suasana yg cocok untuk malam pertama mereka?
Walaupun sekarang dia tidak sadar kalau yg di depannya ini bukanlah suaminya yg asli.
Suho mulai mengangkat tubuh Wendy dan menidurkannya diatas kasur.
Dengan tatapan yg tajam, pria ini berhasil menghipnotis Wendy bertekuk lutut dibawahnya. Selain diam, gadis ini sama sekali tidak berani menyuarakan apapun.
Dia sebenarnya takut, tapi.. apa yg bisa ia lakukan. Bukankah Suho suaminya? Bukankah melakukan hal ini adalah hal yg wajar buat mereka?
Tapi kenapa.. hatinya terus meronta kesakitan, Wendy bahkan enggan menahannya lagi.
Gadis ini takut, bila saja ia menolak.. akankah Suho marah? Apakah Suho akan meninggalkannya? Jangan lupa, hanya Suho seoranglah yg paling ia kenal di dunia ini. Selain pria ini, semua terasa asing buat Wendy.
Mungkin karna itulah gadis ini terus bertahan, berupaya mempasrahkan dirinya. Bahkan sampai Suho terus menjilati tubuhnya, melepaskan satu persatu pakaiannya.
Wendy hanya diam dan pasrah.
"Hosh hosh.." Suho kembali menatap Wendy dengan intensnya.
Wendy takut, tapi kenapa Suho tidak bisa merasakannya? Apakah hasratnya telah mengelapkan matanya?
"Su..ho...oppahhh..aaahhh" Wendy merasa kesakitan dibawah sana.
Semakin lama rasa itu semakin dalam, menusuk nusuk kedalam dirinya.
Sakit....
Sakit oppa...
😢😢😢
Wendy tidak bisa menahannya lagi ketika benda tsb berhasil memasuki dirinya, dan-
"AAAKKKKKKKKKKK!!!!!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top