11. Kebetulan
Irene terus mencoba menelepon sang adik, sudah tiga hari mereka pergi bulan madu tapi tidak ngasih kabar. Sesibuk itukah pikirnya juga.
Ketika ia hendak menyudahi pangilan tsb, teleponnya malah tiba tiba berdering.
Irene pun langsung mengangkatnya, mana tau dari Suga ya kan "hallo" jawabnya cepat.
"Suga, masuk rumah sakit kak" jawab yg disana.
Irene terkejut, ini kan suaranya "Jin?"
"A a apa maksudmu Suga- bukankah ia sedang-"
"Aku sedang di Quebec sekarang kak, seseorang mengabariku, katanya mereka menemukan Suga pingsan di jalan. Karna aku adalah dokter yg selama ini menanganinya, mungkin mereka mendapatkan informasiku dari teleponnya"
"Jadi bagaimana ini kak? Aku sudah menyuntikkan jarum penenang untuknya, ia kelihatan- frustasi sekali"
"Memangnya ada apa?"
"Dan, mana Wendy?"
"Justru itu, Wendy-"
,
"APA??"
"WENDY HILANG?!" teriak Taehyung tidak percaya bersama Jimin di sampingnya.
"Pantes saja ia seperti ini.." sambung Taehyung lagi setelah melihat keadaan Suga yg tidak begitu baik penuh dengan emosi.
Karna masalah perusahaan yg masih perlu ditangani, Irene tidak bisa langsung kesana. Ia pun meminta Taehyung dan Jimin yg duluan kesana membantu Jin.
"Jadi, hyung tau apa yg terjadi sebenarnya?"
"Aku juga sebenarnya kurang paham, tapi aku tidak mungkin bertanya pada Suga. Lihatlah keadaannya sekarang.."
"Jadi, aku sempat mencari tau sendiri. Kata seorang pelayan, saat itu Suga sedang mengantri di sebuah restoran yg berada di depan cafe nya, dan Wendy di suruh menunggu di cafe nya tsb. Tapi tidak tau kenapa, gadis itu tiba tiba pergi mengikuti seorang pria-"
"APA?!"
"Tidak mungkin, aku tidak percaya!" Elak Taehyung cepat, ia percaya Wendy bukanlah gadis yg akan kabur dengan pria lain seperti itu.
Apalagi ia percaya gadis itu beneran menyukai Suga, jadi tidak mungkin-
"Apakah ada info siapa pria itu hyung?"
"Justru itu yg sedang aku lacak"
"Oh, bentar" lalu Jin memberikan selembar kertas kepada mereka "cepatlah temukan dia, sebelum.. Suga bangun"
Taehyung dan Jimin sama sama melihat isi lembaran tsb dan nampak sedikit terkejut.
"Kenapa?"
"Kalian mengenalnya?" Tanya Jin juga.
"T t tidak"
"Tenanglah, kami pasti akan menemukannya. Bukankah ini alasannya kami kemari"
"Ayo Jim!"
Keduanya pun keluar.
Setelah berjalan agak jauh dari ruangan tsb, Taehyung pun menghentikan langkah Jimin "dia bukan?"
"Pria itu, Park-Chan-yeol?"
Tubuh tinggi, mata besar, bibir sexy memikat, hidung mancung dan memiliki inisial PCY di kerah bajunya.
Siapalagi kalau bukan tiang listriknya Exo ini eh?
"Kamu lebih kenal dengannya Jim, kalian pernah rivalan merebut gadis pemilik cloud nine itu. Siapa namanya, Kang Seul-"
"Iya, aku juga curiga setelah membaca gambaran dari pelayan tsb Tae. Tapi- apa iya dia? Mereka kan tidak punya dendam? Dan, aku yakin.. Chanyeol juga tidak mungkin suka dengan calon adik iparmu yg- agak polos gimana gitu maksudnya"
Wendy mah cuman seleranya Suga doang 😕
"Apakah kamu tidak tau?"
"Chanyeol.. pernah bertemu dengannya?"
"Hm?!"
"Aku tidak tau apa yg dia lakukan hari itu, tapi benar dia memang mengunjungi Min corp siang itu dan bertemu dengan Wendy. Dia bahkan- sempat dihajar oleh Suga karna telah menolong Wendy"
"A a apa?"
"Karna itu, apa mungkin ia menculik Wendy untuk balas dendam ke Suga?"
"Yah kan kamu juga tau, anak itu paling mementingkan harga dirinya"
"Aku tau, tapi masalahnya.. apa yg bisa kita lakukan? Kamu tidak mungkin- berniat menerobos masuk ke istana Exo bukan?"
Taehyung smirk menandakan ya itulah maksudnya.
"Jangan gila Tae!"
"Bukan menerobos, aku akan masuk secara diam diam"
"Bantu aku Jim"
Merasa tidak bisa menolak permintaannya tsb, Jimin pun terpaksa menganggukkan kepalanya setuju.
"Makasi Jim, hehe"
Jangan sampai aku menemukanmu disana Wendy
Aku tidak ingin, ada permusuhan antara Min corp dan Kim corp gara gara dirimu 😧
,,,
"Su...ga....t..olong...."
Begitu Wendy menutup kedua matanya, pria beserta rombongannya ini pun segera menolong mereka.
Untung saja mereka tidak telat, sehingga keduanya dapat diselamatkan. Walaupun sampai sekarang Chanyeol masih dalam posisi tidak sadarkan diri.
Sedangkan Wendy-
Gadis ini mulai membuka kedua matanya walaupun sulit.
Remang remang ia mulai melihat jelas siapa siapa saja yg berada di depannya ini "kamu tidak apa apa non-"
Baru saja Lay hendak memeriksanya, Wendy sudah bergerak menjauh dan ia nampak ketakutan.
Seorang pria yg tepat berada di belakangnya ini pun segera duduk mendekat kearahnya "jangan takut"
"Dia seorang dokter, namanya Lay. Dia hanya ingin memeriksamu"
Dapat melihat ketulusan ataupun keakraban yg tersirat dari mata pria ini membuat Wendy agak tenang.
Ia mendatangi pria tsb dan tiba tiba mengengam erat tangannya "Su-Su..ga?"
"Kamu- Suga kan?" Wendy nampak meneliti setiap sudut wajahnya dengan serius.
"Hah? A aku-"
"Bos ku namanya bukan Suga nona, namanya Suho. Yah..walaupun awalannya memang -Su-" jawab Baekhyun dari belakang.
"Iya, namaku Suho. Bukan Suga. Siapa Sug-"
"-kamu suamiku kan?"
"Ya kan?"
"Kita sedang bulan madu disini dan kamu akan mengajakku makan malam hari itu, lalu... lalu... apa yg terjadi?"
"Kenapa aku lupa?"
"Ada apa dengan diriku oppa?"
Suho terkejut, bahkan sangat terkejut. Apa yg sedang diucapkan gadis ini, apakah dia hilang ingatan?
"Lay" seru Suho juga, Lay pun menganggukkan kepalanya dengan maksud biar aku memeriksanya dulu.
Suho berusaha meyakinkan Wendy agar ia mengijinkan Lay memeriksa keadaannya.
Selesai diperiksa, Lay dan Baekhyun pun keluar dulu dan membiarkan Suho menemani Wendy disana.
"Jangan-pergi" Wendy menarik ujung baju Suho membuat pria ini berdebar kuat "aku-takut.." isaknya kemudian.
Ntah la, sejujurnya ia tidak bisa mengingat wajah siapapun disini. Ia hanya merasa familiar dengan Suho seorang.
Suho pun kembali duduk disamping kasurnya "tenanglah, ada aku disini"
"Bukankah aku suamimu? Jadi jangan takut, aku janji tidak akan pergi kemanapun"
"Kamu tidur lagi ya.. biar aku temani"
Wendy pun mengangguk dan kembali menutup kedua matanya dan tidur.
Setelah gadis ini tidur, Suho pun keluar. Diluar sana sudah ada Lay dan Baekhyun yg sedaritadi menunggunya.
"Selamat ya bos"
"Aku baru tau kamu sudah nikah haha" sindir keduanya, Suho pun hanya bisa tertawa tidak jelas. Dia sendiri heran kenapa gadis ini bisa mengakuinya sebagai suami.
"Sebenarnya ada apa dengan gadis itu? Kenapa dia-"
"-sepertinya dia amnesia Ho"
"Mungkin waktu terjatuh belakang kepalanya terbentur cukup kuat, makanya bisa seperti itu. Tapi tenanglah, luka tembaknya sudah membaik kok. Untung saja ada Chanyeol yg melindunginya waktu itu, bila tidak-"
"Kalau gitu aku permisi dulu, aku harus menganti obatnya Chanyeol. Aku duluan"
"Okay, makasi Lay"
"Sama sama"
Begitu Lay pergi, Baekhyun pun nampak tersenyum sambil menepuk ringan ke bahu pria ini- Suho "kamu, pasti senang kan ya?"
"Gadis itu.. mirip sekali dengannya" ucapnya tiba tiba.
Suho ikut tersenyum "kamu juga merasakannya? Berarti aku tidak salah hehe"
"Aku tidak menyangka dapat bertemu dengannya seperti ini, dia bener bener mirip sekali dengan gadis yg ku mimpikan selama ini. Inikah jodoh? Hehe"
"Dia bahkan mengangapku suaminya sekarang? Haha" Suho tidak bisa berhenti tertawa mengingat hal ini.
Dan Baekhyun yg ikut senang untuknya.
Iya, selain Suga. Pria bernama Suho ini juga mengalami mimpi yg sama, bahkan gadis yg berada dimimpi mereka itu juga sama.
Sebenarnya ada apa dengan ketiga orang ini?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top