1. Diculik cogan
"Aku tidak mau, pokoknya aku tidak mau!!" Tolakku mentah mentah. Kedua orangtuaku bangkrut, dan mereka memintaku untuk menikahi distributor terbesar mereka. Direkturnya Min Corp.
Tapi aku beneran tidak mau, matipun tidak mau. Direktur? Bukankah itu sama saja dengan pria botak yg sudah buncit.
Aaahhhh.... aku tidak mau masa mudaku dilewati seperti itu!!
"Turutlah apa yg dikatakan oleh ayahmu Son Wendy. Inilah satu satu caranya agar perusahaan ayahmu bisa dipertahankan!"
"Tapi kenapa harus aku? Kenapa bukan ajuhma saja?!"
Ohya aku lupa bilang, ini bukan ibuku. Ini ibunya kak Hoseok, dia ibu tiriku. Tidak, cocoknya itu adalah aku anak tirinya. Karna ibuku lah yg merupakan pihak ketiga.
"Dasar anak kurang ajar!" Ajuhma ini hendak menamparku, untunglah kak Hoseok menahannya.
"Cukup bu, hentikanlah! Bagaimana bisa kalian memaksa Wendy seperti ini, apakah kalian pernah memikirkan perasaannya?"
"Appa juga terpaksa nak" ucap ayahku juga.
"Tapi walaupun gitu, kalian juga tidak boleh memaksanya"
"Sudah Wen, kamu masuk dulu aja ke kamar" aku pun mendengarkan ucapan kakakku ini dan masuk ke kamar, setelah itu ku dengar ketiganya masih saja berdebat.
Sebenarnya apa yg harus ku lakukan? Apakah aku beneren harus?-
Ceklek
Kak Hoseok masuk ke kamarku, dilihatnya aku yg sedang duduk diatas kasur dengan kedua kaki yg merapat menutupi wajahku. Aku menangis, tentu! Hidup ini tidak adil untukku.
Kak Hoseok menghapus airmataku "jangan menangis bodoh, tenanglah masih ada kak Hoseok disini" walaupun dia ngomong seperti itu, tapi aku tau apa yg terjadi. Masalah ini hanya akan selesai kalau aku menikahi direktur itu.
😭😭😭
"Wendy ah, bagaimana kalau.. kamu kabur saja? Hm?" Pintanya kemudian, aku pun ikut binggung.
Haruskah?
"Tapi- bagaimana dengan oppa dan appa? Bukankah perusahaan akan-"
"Jangan khawatir! Daripada dirimu yg dipaksa menikah, aku lebih rela menjadi babu mereka untuk seumur hidup"
"Jangan khawatir lagi adikku sayang, sekarang hanya inilah satu satunya cara"
"Ayo, kakak akan membantu keluar dari rumah ini"
"Tapi-" walaupun aku tidak yakin betul, tapi akhirnya aku melakukannya juga. Betul kata kak Hoseok, daripada aku menikah dengan pria yg tidak pernah ku liat sekalipun.
Aku bahkan tidak tau bagaimana parasnya, jelekkah?
"Tapi kamu harus berjanji, kamu harus menjaga dirimu baik baik diluar sana. Kamu mengerti?"
Aku mengangguk ya, airmataku kembali menetes mengingat begitu cepat aku harus mengambil keputusan seperti ini.
"Jangan menangis lagi, sekarang kuatkan dirimu. Karna hanya kamu yg bisa melakukannya"
"Ingat, setelah mendapatkan tempat tinggal nanti hubungi kakak dengan nomor baru. Kamu mengerti?"
Aku pun kembali mengangguk ya.
Secara diam diam, kak Hoseok membawaku keluar dari rumah ini. Tapi ia tidak ikut bersamaku, tentu saja aku sadar sebagai satu satunya anak lelaki dikeluarga ini ia punya tanggung jawab untuk perusahaan. Ia tidak akan kabur begitu saja.
Aku pun akhirnya keluar dari rumah tsb, belum juga menjauh dan baru saja sampai di halte bus terdekat. Sebuah mobil tiba tiba berhenti didepanku, padahal bus yg ku tunggui belum juga datang.
Seorang pria keluar dari sana, seorang pria yg terlihat begitu menawan. Ia berjalan kearahku, membuatku linglung.
Siapa?
Aku?
Manknya dia sapa?
Pertanyaan itu pun terus berputar dikepalaku, sampai pria ini berhenti tepat didepanku dan menarik salah satu tanganku "Son Wendy?" Ucapnya.
Anjirr, kok dia tau namaku?
"N n nde?"
"Kamu mau kemana?" Tanyanya juga aku kembali kebinggungan.
Memangnya aku kenal ya?!
"K k kamu siapa?"
"Aku Min Suga, calon suamimu"
"Kamu, tidak mungkin ingin kabur kan?!"
"NDEE??!" gimana aku tidak terkejut, bukankah seorang direktur besar itu biasanya..
Ku tatapi perut dan rambutnya, anju... nice! Perfect! Bener bener bertolak belakang dengan apa yg ku pikirkan.
Eh bentar, apa katanya tadi?
Calon-
Berarti dia?
OMG!
Dia tiba tiba menarikku dan memelukku erat membuatku cukup ketakutan. Tentu! Walaupun yg peluk cogan, tapi tetap aja orang asing.
"Apa yg kamu lakukan! Byuntae!!"
Tanpa sadar ku naikkan kakiku mendarat tapat kearah sensitifnya membuatnya langsung meringis kesakitin.
Aduh masa depanku!!
Yah kira kira seperti itu lah.
Aku bukan sengaja bener, kalau bisa juga jangan bagian yg itu. Itu kan penting untuk masa depan kami eh?
Ketika aku hendak mendekatinya "kamu gakpapa kan?" Dua orang bodyguard tiba tiba menarik tangan kiri dan kananku "hei, apa apaan ini?" Ucapku juga, dimana kakiku sudah tidak memijaki lantai sekarang gegara kedua pria ini mengangkatku cukup tinggi.
Pria yg bernama Suga ini pun segera meminta mereka melepaskanku, tapi tentu saja walaupun sudah dilepaskan tidak menjamin bawah aku tidak akan kabur. Daripada bersama ketiga pria asing yg sama sekali tidak ku kenal ini.
Ketika aku hendak berlari lagi, pria ini kembali menarikku dan kali ini ia tidak lagi memelukku melainkan-
Mengecupkan bibirnya tepat dibibirku, membuatku meronta ronta tidak karuan "le pas kan" ucapku juga, tapi ia tetap saja melanjutkan aksi bejatnya.
Sampai akhirnya- ntah rasa darimana, aku malah hanyut dalam ciuman paksanya tsb.
Sampai diriku mulai tenang, pria ini pun akhirnya melepaskan tautannya juga. Ia menatapku yg sudah malu "itu makanya jangan kabur dariku, karna.. kamu milikku sekarang Son Wendy"
"Jangan pergi kemanapun, hanya berada disisiku"
Kenapa?
Kenapa pria ini memberiku rasa- sepertinya ia mencintaiku??
Suga menarik tanganku dan membawaku masuk kedalam mobilnya.
Aku juga tidak tau ia hendak membawaku kemana.
Aku merasa diculik sekarang ini?
Diculik oleh cogan 😛
,,,
Setibanya disebuah rumah mewah, ia tetap saja tidak melepaskan gengamannya pada tanganku. Memangnya aku anak kecil apa? Dipengang terus?
Oh tentu saja tidak, itu karna ia takut aku kabur.
Baru saja masuk, aku sudah terkejut melihat rumahnya yg mbak istana ini. Megah sekali, memang benar aku akui dia itu holkay sebelas dua belas dengan leadernya Exo itu. Kenel ga?
Seorang gadis tiba tiba menghampiri kami, gadis ini terlihat cantik sekali. Siapa? Ataukah jangan jangan, istrinya dia?
Tapi kalau memang istri kenapa ia berani membawaku kerumah?
Pikirku sudah ntah kemana mana.
"Inikah dia orangnya?"
"Ya ampun, mirip banget ga"
"Iya kan?"
"Aku juga begitu ketika melihat fotonya. Ternyata aslinya lebih mirip lagi hehe" dia menatapku sambil tersenyum imut.
Ini cowok klo gak senyum bangsatin, sekali senyum bikin diabetes.
"Jadi, kamu beneran akan menikahinya?"
"Oh tentu! Gadis ini sudah ditakdirkan menjadi milikku kak"
Kakak katanya? Oh berarti bukan-
Ntah kenapa aku senang.
"Sudah ya, aku yakin kesayanganku sudah capek sekarang"
"Yuk ke kamar"
K k kemana katanya?
KAMAR?!
"eh eh eh eh bentarrr!!!"
Tapi Suga lagi lagi menarikku seakan tidak memberiku kesempatan untuk menolak.
Tapi untunglah ia tidak melakukan apapun, atau bisa dikatakan untuk saat ini aku masih aman. Karna setelah mengantarku kekamar, dia pun pergi masuk kekamarnya sendiri. Ia hanya memintaku mandi dan beristirahat disini- diruangan besar ini! Yg bahkan seukuran dengan apartemen rumah kami?!
Gak tau mau nangis apa tertawa ini!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top