Part 46

Assalamu'alaikum.

Sesuai janji aku update hari ini yaaa..

Aku udah Update dari tadi tapi entah kenapa kayanya error deh soalnya gak muncul mulu:(

Haters nya Adrian mana suaranya???? Wkwkwkwk

Happy Reading...


Tiga bulan telah berlalu sejak kejadian aku dan Adrian di Sleman. Sekarang aku telah berada di Jakarta, seminggu yang lalu aku udah resign dari perusahaan. Terlihat kekanakan karena sepertinya aku melarikan diri kembali, tapi sebenarnya itu bukan alasan utamaku resign.

Daddy memintaku untuk menjadi sekretarisnya karena Sekretaris lamanya 1 bulan lagi akan resign. Aku diminta untuk mengikuti apa yang dikerjakan oleh sekretaris Daddy atau istilahnya aku lagi di training terlebih dahulu. Selain itu Mommy pun bersikeras agar aku pindah kembali ke Jakarta. Menurut Mom seharusnya aku tidak boleh bertemu Adrian kembali jika akhirnya akan seperti ini. Yaaaa Mommy mengetahui semuanya, karena malam itu aku menceritakan semuanya pada Mom.

Besok adalah hari pertamaku menjadi sekretaris kedua Daddy, setelah satu bulan barulah aku akan jadi satu-satunya sekretaris Dad.

Sebenarnya agak berat untuk bekerja di tepat dimana semua orang mengenal kita sebagai anak dari pemilik perusahaan. Tapi ya mau gimana lagi, karena pada akhirnya aku pun yang harus mengurus perusahaan ini. Bian? Anak itu sepertinya tidak tertarik dengan bisnis karena sekarang kuliah pun dia mengambil jurusan kedokteran.

Ting..

Bunyi notifikasi di ponselku terdengar, aku pun meraih ponsel yang memang ku letakkan di nakas samping tempat tidur.

Kak Rio

Ciee yang mau jadi sekretaris.. hahahaa

Huh! Rupanya kak Rio yang mengirim pesan padaku.

Me :

Apaan sih kak, plis deh jangan ngeledek😑

Kak Rio :

Gak ngeledek kok bu.

Aku ngasih selamat lho.

Me :

Iya deh iya.

Kak Rio :

Yaelah ngambek😕

Btw bakalan sering ketemu aku dong😁

Me :

Knp?

Kak Rio :

Aku kan lagi ada bisnis sama perusahaan kamu.

Me :

Kenapa kakak gak balik aja deh ke singapore?

Rusuh tau ada kakak disini.

Kak Rio :

Jahat kamu YyaL

Aku bilangin om Dane!!!

Me :

Aku bilangin tante Raya lho!!!

Kak Rio :

Kamu itu aduan banget.

Me :

Kan situ yang mulai.

Sana balik ke Singapore aja deh

Kak Rio :

Aku akan balik ke singapore kalau kamu mau ikut.

Me :

Ngapa ikut?

Jadi assistant mu?

Atau penunjuk jalan?

Kak Rio :

Jadi istriku...

Hahahahaha

Me :

Apaaaa????

Kamu mau mengalihkan nama perusahaan atas namaku?

Kak Rio :

Jangan mulai gak nyambung-_-

Me :

Wow!! Aku tersanjung, tapi gak usah.

Aku udah kaya kok:v

Kak Rio :

Sombongggggggggg!!!!!!!!

Me :

Emang.

Masih mau sama orang sombong?

Kak Rio :

Apapun keadaanmu abang terima dek:*

Me :

Jijik.

Kak Rio :

Hahahahha..

Udah malem, selamat istirahat Yya.

Me :

Iyaa..

Good night.

Aku menyimpan kembali ponselku. Kak Rio salah satu orang yang sepertinya tidak menyerah akan aku. Tapi aku takut untuk memulai hubungan dengannya. Aku takut dia akan terluka karena ku, aku tidak mau menjadikannya tempat pelarian. Setidaknya untuk sekarang sepertinya aku harus menata dulu hati dan pikiranku.

***

"Bu kalau untuk mengatur jadwal biasanya ibu bertanya dulu gak sama bapak?" tanyaku pada bu Miranda sekretaris Dad.

10 menit lagi adalah jam istirahat jadi aku ingin sedikit berbincang dengan bu Miranda. Ya dari tadi banyak sekali pekerjaan yang kami kerjakan, jadi tidak ada waktu untuk sekedar mengobrol.

"Kalau saya nggak sih. Saya atur aja jadwalnya baru saya kasih ke bapak."

"Biasanya bapak gak banyak komentar mengenai jadwalnya, kecuali kalau dia memang ada acara pribadi baru dia minta dibuatkan jadwal ulang." lanjutnya.

"Ribet gak sih bu?" tanyaku.

"Kalau kita me reschedule biasanya agak ribet, soalnya kita harus menghubungi kembali beberapa pihak yang akan mengadakan pertemuan." jawab bu Miranda.

Aku pun mengangguk-angguk paham. Wahh rupanya mulai sekarang pekerjaanku akan sedikit berat.

"Istirahat yuk, ini udah jam dua belas." ajak bu Miranda.

"Ibu gak suka izin dulu?" tanyaku.

"Sudah biarkan saja pak Dane. Saya sudah biasa istirahat duluan." ucapnya sambil terkekeh.

Jadi gini ya kalau kerja udah lama mah, sama boss pun bebas.

"Yaudah bu ayo." ucapku.

---

Setelah tadi sebelumnya aku shalat terlebih dahulu dengan bu Miranda, sekarang kami tengah berada di kantin.

Oh ya, bu Miranda itu usianya lebih tua dua tahun dari Dad. Pantas saja dia sudah mau resign. Katanya dia mulai jadi sekretaris Dad sejak Daddy dan Mommy mau menikah.

"Oh ya Yya, ibu tahu kamu masih kecil lah sekarang udah segede gini." ucapnya di tengah-tengah acara makan kami.

"Aku cantik ya dari kecil?" sifat narsisku mulai kembali.

"Hahahaha iya kamu cantik. Kamu itu mirip Mommy kamu waktu masih muda. Sekarang pun bu Syaqira itu masih cantik, pantas saja pak Dane gak bisa berpaling ke yang lain." ucapnya sambil sedikit tertawa.

Aku mengangguk menyetujui, Mom itu memang masih terlihat cantik sampai sekarang pun.

Tiba-tiba seseorang duduk di sampingku, aku menoleh dan rupanya itu Daddy.

"Kamu disini rupanya, Dad cariin dari tadi." ucap Dad.

"Bisa telpon aku kan Dad?" ucapku.

"Dad gak teringat akan hal itu." ucapnya sambil menunjukkan cengirannya.

Aku pun mendengus dan melanjutkan makan.

--

"Ran jadwal ke Singapura itu kapan?" tanya Dad.

Kami sekarang sudah beres makan.

"Hari kamis pak. Tapi kamis malamnya bapak ada pertemuan di Yogya mengenai pembangunan rumah sakit baru." jawab bu Miranda.

Daebak! Dia sampai hafal jadwal Daddy.

"Jadi maksudnya saya harus pulang pergi ke Singapura? Ya gak mungkin lah." ucap Daddy.

"Saya sudah mencoba mengatur sedemikian rupa jadwal bapak. Tidak ada kekosongan jadwal jadi saya tidak bisa merubahnya." ujar bu Miranda.

"Baiklah jika demikian, Ayya hari kamis kamu berangkat ke Singapura."

"Apa?" sontakku tak percaya.

"Ya mau gimana lagi, walaupun perusahaan cabang sudah menghandle tapi hari Kamis itu pembukaan hotel baru kita disana. Itu artinya Daddy harus kesana." ucapnya.

"Yaudah Dad aja yang pergi." tolakku.

"Kan kamu tahu jadwal Dad bentrok." ucapnya.

"Aku pilih yang meeting Daddy aja deh. Kemana sih tadi aku lupa?" tanyaku.

"Ke Yogyakarta." jawab Dad.

"Oke aku ke Singapura." finalku akhirnya.

"Nah gitu dong. Nanti disana kamu hanya harus menyampaikan pidato sebagai perwakilan dari Daddy dan juga memperkenalkan dirimu sebagai putri dari Dad. Besok Daddy akan kasih naskah pidatonya." ucap Dad.

Aku pun hanya mengangguk. Kenapa pekerjaanku begitu berat sekarang?

###

Hari Rabu telah tiba, aku sekarang telah berada di dalam pesawat menuju Singapore. Sebenarnya acara akan dilaksanakan besok hanya saja Dad menyuruhku hari ini untuk berangkat.

"Hai Ayya." ucap seseorang.

Aku menengok ke samping karena merasa familiar dengan suara itu.

"Kak Rio!" ucapku kaget.

Kak Rio pun duduk di kursi yang berada di sampingku yang memang kosong. Kami duduk di kelas bisnis sehingga akan lebih nyaman untuk kita mengobrol.

"Kak ko bisa disini sih?" tanyaku.

"Ya aku disini mau ke Singapore lah." jawabnya.

"Ada apa emangnya?" tanyaku.

"Aku dapet undangan ke hotel baru om Dane." jawab kak Rio.

"Terus kok bisa bareng?" tanyaku.

"Lha kan aku yang booking tiketnya juga." jawab kak Rio.

Aku melongo. Sumpah ini ekspresi bodoh banget. Aku memang mendapatkan tiket dari Daddy tapi aku gak tahu kalau ternyata Daddy meminta tolong kepada kak Rio.

"Arrghh.. Perjalanan ku tidak akan menyenangkan rupanya." ucapku.

"Kenapa?" tanya kak Rio.

"Ya mau gimana menyenangkan jika biang rusuh aja ada disini." ucapku sambil mendelik.

Kak Rio tertawa mendengar penuturanku.

"Yya mantan kamu Adrian ya?" tanya kak Rio tiba-tiba.

Aku menoleh bingung ke arah kak Rio.

"Daddy kamu yang bilang." lanjut kak Rio yang sepertinya mengerti kebingunganku.

"Dad bilang apa aja?" tanyaku.

"Om Dane gak bilang banyak kok. Dia hanya bilang bahwa kamu sudah mencintai Adrian terlalu dalam, sehingga sekarang kamu susah untuk melupakannya." jawab kak Rio.

Aku menghembuskan napas pelan. Perlahan aku mengerti bahwa tujuan awal Dad memintaku pindah dan sekarang memintaku ke Singapore dengan kak Rio supaya aku dapat terbebas dari bayang-bayang Adrian.

"Kakak udah tahu kan kenapa aku gak bisa nerima kakak? Karena aku gak mau nyakiti perasaan kak Rio. Aku sendiri belum yakin dengan perasaanku bagaimana aku bisa menjalin suatu hubungan?" ujarku.

"Aku akan selalu menunggumu." jawab kak Rio.

Gak ada nada usil seperti biasanya dari kak Rio. Dia menatapku dengan serius, entah kenapa bukannya senang aku justru merasa bersalah.

"Aku gak bisa menyuruh kakak untuk berhenti menunggu karena setiap perasaan tidak ada yang berhak menghentikannya." ujarku.

"Percayalah Yya aku gak akan membuatmu terluka." ucapnya.

Aku menyesal, kenapa kak Rio gak muncul sebelum Adrian datang dalam hidupku? Kenapa dia dulu menghilang? Mungkin jika kak Rio datang sebelum Adrian akan lebih mudah untukku menerimanya.

"Aku percaya. Tapi aku gak yakin bahwa aku gak akan membuat kakak kecewa." balasku.

"Aku rela kecewa asal kamu mau membuka hatimu untukku." ujar kak Rio.

"Maaf kak aku belum bisa." tolakku tegas.

"I know. Tapi belum bukan tidak, itu artinya aku masih punya kesempatan walaupun kecil." ucap kak Rio sambil tersenyum.

Aku balas tersenyum menanggapi.

***

Malam ini aku tidak bisa tidur. Sendirian di apartement tidak menjadi masalah karena semasa kuliah aku sudah terbiasa. Akhirnya aku pun membuka Instagram dan mengupload satu foto.

@shaquellanaraya Nyatanya mengubur semua yang telah terjadi itu tidak semudah yang diucapkan.

Satu notifikasi dari instagram muncul aku pun melihatnya.

@rioandreas__ : gak usah dikubur disimpan aja.

@shaquellanaraya : @rioandreas__ kalau disimpan pas nanti ketemu inget lagi dong:v

@riyantiadeya26 : @shaquellanaraya lo ke Singapura ya? Tadi gue ke rumah lo-_-

@azahra_ara : Miss you Ayya ntar aku main jangan lupa oleh-oleh:*

@nurachma_aqiella : jahat lu gak ngabarin pindah!!!

@shaquellanaraya : @riyantiadeya26 kan lo gak ngabarin mau ke rumah. @azahra_ara oleh-oleh mulu-_- @nurachma_aqiella lo aja yang kudet, iya deh yang udah nikah mah sibuk:v

@sedina.lia : @rioandreas__ kamu siapa ya?

@rioandreas__ : @shaquellanaraya yaudah aku bantu ngubur deh,wkwk

@nurachma_aqiella : wkwkwkwk kalau udah pulang kabari ya ntar kita meet up:*

@rioandreas__ : @sedina.lia kok kepo sih:v

@sedina.lia : @rioandreas__ gpp kepo siapa tahu jodoh,wkwkkwk

@azahra_ara : oleh-oleh nomor satu Yya @shaquellanaraya

@riyantiadeya26 : iya juga sih:v

@rioandreas__ : serius??? Oke besok kita nikah!!! @sedina.lia

@sedina.lia : siap bang, makmum mah ngikut kata imam aja @rioandreas__

@shaquellanaraya : kalian pada gilaaa!!! @sedina.lia @rioandreas__

Aku tidak mengindahkan komentar-komentar mereka lagi, karena pesan whatsapp yang masuk lebih menarik untuk dilihat.

Pak Adrian :

Kamu lagi di Singapura Nay?

Me :

Iya. Kenapa?

Pak Adrian :

Gak kenapa-napa.

Ada acara?

Sampai kapan?

Me :

Aku mewakili Dad.

Jum'at juga udah sampai di Jakarta lagi.

Kenapa?

Pak Adrian :

Minggu depan saya tunangan sama Dira.

Nanti saya kirim undangannya buat kamu dan keluarga.

Me :

Oh.

Selamat ya,

Semoga bahagia.

Jangan lupa untuk teman-teman saya juga.

Pak Adrian :

Terima kasih Nay.

Tentu saja untuk temanmu juga.

Saya do'akan semoga kamu segera nyusul.

Me :

Aamiin..

Terima kasih do'anya.

Jadi intinya seperti ini? Baiklah jika dia bisa bahagia dengan pilihannya kenapa tidak denganku?

***

Hari ini aku cukup gugup karena bagaimanapun sekarang adalah pertama kalinya aku harus mewakili Daddy.

"Yya." panggil seseorang dari belakang.

Aku menoleh rupanya kak Rio.

"Kamu gugup?" tanya kak Rio.

Aku hanya mengangguk.

"Tenang saja, aku akan mendampingimu kok." ujarnya.

"Sampai pelaminan kalau perlu." lanjutnya.

Aku terkekeh mendengar ucapan kak Rio.

"Katanya mau sama Lia? Sampai penuh lho postingan aku sama komentar kalian." godaku.

"Sama Lia di dunia maya aja,hahaha." ucap kak Rio.

"Eh kak, Lia masih avaliable lho." ujarku sambil tertawa geli.

Sekarang kami tengah berjalan menuju ballroom dilaksanakannya acara, kemarin malam aku sempat kesini untuk bertemu dengan para karyawan sekaligus melihat persiapan acaranya.

"Udah deh Yya jangan mulai. Aku becanda doang sumpah, tapi untunglah wajahmu sekarang tidak sekaku tadi." ucapnya.

Aku pun semakin tertawa melihat ekspresi kak Rio.

---

"Yya kamu udah tahu Adrian mau tunangan?" tanya kak Rio ditengah-tengah acara.

"Udah." Jawabku singkat.

"Kamu mau datang?" tanya kak Rio.

"Datanglah masa enggak. Udah cukup kemarin-kemarin aja Adrian melihatku sebagai wanita lemah, sekarang mah engga boleh." ujarku.

"Amazing!!!" ucap kak Rio sambil memandangku takjub.

Aku mengerutkan kening tak mengerti, perasaan pertunjukan musik di depan deh bukan di wajah aku.

"Kata-kata mu Yya. Sepertinya Shaquella ku yang dulu telah kembali." ucap kak Rio.

"Sejak kapan Shaquella menjadi milikmu kak?" tanyaku sambil mengangkat sedikit sudut bibirku.

"Sejak saat itu pokoknya." ucap kak Rio dengan nada frustasi.

Aku terkekeh pelan.

"Oh ya, nanti sama aku aja gimana ke pertunangan Adrian?" tawar kak Rio.

"Boleh, tapi bareng teman-teman aku juga. Sekalian kenalan sama Lia kak." ucapku sambil menaik turunkan kedua alisku.

"Arghhhh kamu bahas dia mulu." erang kak Rio.

Aku tertawa kembali, sepertinya obrolan ini lebih menarik dibandingkan pertunjukan musik di depan.






Gais yuk mampir ke lapaknya teman aku @Flower_flo dia udah banyak buat cerita lho dengan berbagai genre, hehehehe.

Buat yang suka Action dengan sedikit romance bisa cek @Flower_flo dengan judul "ANGEL" Kuy ah dibaca gais dan jangan lupa Vote sama komentarnya.

Oh ya buat yang mau lebih kenal sama aku bisa hubungi aku di nomor eh enggak deng di Ig aja : "tarilegistia" silahkan di Follow kalau mau Follback DM aja:*

Part selanjutnya lebih seru Gais do'akan supaya ngetiknya lancar, soalnya di otak udah ada tapi belum di eksekusi aja, wkwkwkwk.

Love you all♡♡♡

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top