[5/10]
Only Me
"Ah—aku membantingmu dengan kekuatan penuhku!" ucap (Name) tersadar kemudian mendekati Bakugou yang masih ada di atas meja.
"No sh!t, Sherlock," sambar Bakugou menggerang kesakitan, "kau itu perempuan atau banteng sih?"
(Name) mengembungkan kedua pipinya, "tentu saja aku perempuan! I'm not flat!" sahut (Name) membusungkan dada dengan bangga, "bukan begitu, Denki?" tanya (Name) menoleh pada Kaminari.
"Itu bukan hal yang bisa kau tanyakan pada laki-laki, (Name)!" sahut Kaminari.
'Tapi aku tidak bisa membantah kalau dada (Name) itu—em, tidak kecil,' pikir Kaminari mulai malu sendiri.
"Sudahlah Shuzenji, kita harus membereskan kekacauan ini sebelum berita ini sampai di telinga para sensei, terutama Recovery Girl, nenekmu," sahut Kendo.
"Ah—benar!" ucap (Name), "sebelum itu, Bakugou-kun, punggungmu pasti sakit—biarkan aku menyembuhkanmu dulu," sambung (Name) memegang pundak Bakugou.
Alis Kaminari berkerut, kemudian dia berdiri dan langsung memegang pergelangan tangan (Name), membuat perempuan itu menatap Kaminari dengan heran.
"Denki? Ada apa?"
"Eh?" sadar bahwa dia melakukannya karena refleks, Kaminari langsung melepas pegangannya dari (Name) lalu tersenyum, "bukan apa-apa. Kurasa Bakugou tidak mau bantuanmu."
"TENTU SAJA TIDAK PERLU! KENAPA AKU PERLU BANTUAN KUSO ONNA YANG MEMBATINGKU!?" pekik Bakugou turun dari meja.
"Tidak—maksudku, kau pasti merasakan sakit di punggungmu. Quirk-ku bisa menyembuhkan orang, jadi biarkan aku menyembuhkanmu," sahut (Name).
"Aku tidak perlu itu! Lagipula ini tidak sakit," gerutu Bakugou.
(Name) menghela napas panjang lalu mengangkat kedua bahunya, "baiklah. Kalau begitu aku akan ke ibu kantin untuk membuatkan makan siang kalian."
(Name) berjalan melewati Bakugou, tapi diluar dugaan tiba-tiba (Name) memutar tubuhnya dengan sebelah kakinya sedikit terangkat, yang kemudian menendang punggung Bakugou.
—Mereka yang berada di dekat Bakugou dapat mendengar suara tulang patah.
"Hee, tidak sakit ya?" gumam (Name) datar, berjalan seolah tidak terjadi apa-apa.
Sementara Bakugou sudah berlutut—memegang punggungnya sambil mengucapkan sumpah serampah pada (Name).
'Menyeramkan! Dia menyeramkan!' pikir Kirishima.
'Apa Kacchan baik-baik saja?' pikir Midoriya.
'Tendangan yang bagus,' pikir Todoroki.
"Aku minta maaf atas sikap Shuzenji pada kalian," ucap Kendo sedikit membungkuk.
"Ah tidak perlu dipikirkan," sahut Midoriya tersenyum canggung, "jika sudah refleks, mau bagaimana lagi kan?"
"APA KATAMU, DEKU!?"
"T-tapi itu benar, kan?" sahut Midoriya, "lagipula masih ada kursi di seberang Kirishima, kenapa kau memilih tempat yang sudah dipilih Shuzenji-san?"
Bakugou hanya menggerutu, "bukan urusanmu, you damn nerd."
Sementara Kaminari tampak sibuk dengan pikirannya sendiri sejak tadi, sambil menatap tangannya sendiri.
'Kenapa aku menahan (Name) dari menyentuh Bakugou? Apa aku ... cemburu?'
Kaminari mengepalkan tangannya, lalu mengerutkan alisnya tak suka.
'Aku tidak mau (Name) menyentuh laki-laki lain. Hanya aku....'
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top