Durian Runtuh

Para mahasiswa beratribut seragam berbondong-bondong memenuhi pintu depan gedung serbaguna kampus. Sejak tadi mereka bergerombol dengan kawan-kawan dengan atribut serupa. Beberapa di antara mereka berlatih bak para pelakon yang hendak beraksi di atas panggung. Mereka adalah rombongan himpunan mahasiswa yang hendak melepas para senior mereka setelah wisuda. Mereka langsung memasang badan menyambut para insan berbaju toga yang baru saja meninggalkan gedung serbaguna.

Setiap himpunan jurusan memiliki budaya dan cara tersendiri untuk melepas para rekan sejawatnya.
Ada yang membentuk banjar panjang di sepanjang jalan menuju pintu gedung serbaguna. Ada juga musisi dadakan bergabung dengan rombongan penjemput para mahasiswa yang baru saja berganti status menjadi alumni.

Keramaian di sekitar area parkir depan gedung serbaguna memang menjadi momen unik di setiap wisuda. Tiba-tiba saja keadaan di sana mendadak senyap ketika seorang pria berjaket biru berjalan melawan arus dari rombongan himpunannya.

"Nay. Aku tahu ini memalukan apalagi ada orang tuamu di sini, tapi ... ayo kita mulai hidup baru bersama di luar batas dinding kampus ini!"

Keheningan itu berubah menjadi sorak-sorai dalam sekejap. Pipi wanita berbaju toga di hadapannya mendadak panas padahal matahari siang itu tidak begitu terik.

Wisuda memang awal dari babak kehidupan baru para insan setelah lulus kuliah, tapi di sisi lain menjadi awal kisah cinta Nayika yang berwarna.

Dua tahun berlalu setelah insiden di hari wisuda itu. Nayika tidak menyangka Sakha sengaja menyusup di antara rombongan mahasiswa himpunan jurusannya demi menyatakan cinta.

Bagaimana bisa Nay menolak Sakha?

Para mahasiswa dan alumni terus bersorak agar Nay lekas menjawab.

Belum lagi Sakha adalah pria paling sempurna di angkatannya.

Sakha adalah salah satu alumni terbaik di angkatannya. Seharusnya Nay lulus bersama dengan Sakha, tapi banjir revisi dan topik penelitian yang sulit menunda wisudanya selama setahun. Lulus dengan IPK 4, kehadiran nyaris sempurna, topik penelitian yang membuat dosen terkagum-kagum, dan sekarang sedang berjuang menyelesaikan S2. Belum lagi Sakha adalah mantan ketua himpunan periode sebelumnya yang banyak menorehkan prestasi.

Singkat kata, Sakha itu Gary Stu jika diibaratkan tokoh cerita.

Belum lagi Sakha adalah pemuda tampan yang membuat pesona pria tampan di sekitarnya menjadi kusam. Dia pria yang baik, ramah, dan selalu pandai mencuri hati orang tua Nay seperti sekarang.

"Sakha, gimana tesisnya? Lancar?"

"Masih ada kendala, Om. Soalnya data buat tesisnya masih belum lengkap."

"Memangnya kamu ngambil tema apa?"

"Optimasi algoritma deteksi untuk pergerakan dan tekstur kain secara realistis pada model animasi tiga dimensi."

"Kenapa harus ambil tema tentang kain?"

"Animasi tiga dimensi untuk kain itu cukup sulit. Masalahnya latar belakangku itu desain dan bukan fisika apalagi komputer. Jadi, butuh waktu untuk belajar tentang fisika kain dan aplikasinya dalam pembuatan animasi."

Nay mendadak jadi arwah penasaran di antara ayahnya dan Sakha. Mereka tenggelam dalam pembicaraan seru yang tidak Nay pahami. Belum lagi kedatangan ibunya memperburuk keadaan. Kini Sakha berganti status menjadi anak kandung mereka dibandingkan dengan Nay.

"Oh ya. Kapan Sakha mau menikahi Nay?"

"Insya Allah sih habis beres tesis, Om. Soalnya sekarang masih keteteran buat ngurusin tesis. Belum juga sekarang kantor lagi banyak proyek. Jadi, belum ada waktu buat ngomongin ke arah sana."

"Padahal Om pengen banget liat Nay cepet-cepet nikah sama Sakha. Sayang lho. Udah pacaran lama, tapi belum nikah-nikah."

Sakha membalas perkataan ayah Nay dengan senyuman.

Sekilas, Sakha memang pria idaman wanita yang sempurna di mata orang-orang.

Bagi Nay, Sakha adalah masalah berjalan yang kerap membuatnya geleng-geleng hampir setiap saat.

"Nay, kamu yakin bakalan ngasih atasanmu ilustrasi kayak gini?"

Sakha sejak tadi cemberut sewaktu memegang kertas berisi desain karakter buatan Naya.

"Ya iyalah. Lagian sekarang juga udah mepet deadline. Bos juga udah nagih ini terus di Slack."

Sakha memperlihatkan kertas di tangannya. "Nggak salah nih, Nay? Ini kenapa lagi. Asimetris boleh, tapi nggak gini-gini juga."

Nay mengerutkan kening. "Jadi, aku harus ngulang bikin desain lagi? Sakha! Ini udah keempat kalinya kamu minta buat ngerevisi gambar ini doang!"

"Nay, kamu tuh harus serius kalo mau jadi ilustrator. Apalagi kamu ngerjain proyek gede. Masa sih bikin gambar kayak gini ke bos?"

Nay menarik-narik pipinya.

"Sakha! Deadline-nya besok! Emang segampang itu benerin gambar?"

Punya pacar sempurna itu memang idaman wanita, tapi punya pacar sempurna terus meminta dirinya harus melakukan segalanya sempurna itu merepotkan.

🌠🌠🌠

Yo! Pika di sini.

Maaf kalo ceritanya sangat singkat.

Aku lagi coba tes pasar lewat menulis cerita dengan satu bab.

Gimana ceritanya? Apa menarik?

Kalo responsnya bagus, aku bakal lanjutin ini jadi cerita utuh.

Makasih udah mau mampir.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top