Door 3. March Hare Story

Welcome to The Broken Wonderland


Pintu ke tiga pun terbuka......


Setelah memasuki pintu ketiga itu, Lacie menemukan dirinya berada di tengah hutan yang lebat. Namun, ketika mengira dia kembali ke tempat asal ketika dia pertama kali datang ke Wonderland, Lacie mendapati dirinya berada di di hutan yang berbeda. Langit cerah bersinar terang di atas. Mataharinya juga terlihat normal. Tidak ada keganjilan di tempat ini seperti keganjilan yang dia lihat di Broken Wonderland.


Apapun itu, kegelapan Broken Wonderland berhasil membuat halusinasi yang sangat hebat. Kegelapan yang mempermainkan perasaan semua orang yang berada di Wonderland. Hal tersebut membuat Lacie merasa bingung.


Kenapa Wonderland tidak bisa menerima orang lain selain Alice?


Memang ada apa dengan Mary?


Mary tentu saja pastinya tidak akan menghancurkan Wonderland secara sengaja,bukan.


Jadi, pertanyaan yang ditanyakan disini adalah, kenapa Wonderland menolak Mary?


Sebuah suara terdengar samar-samar entah dari mana. Namun Lacie mendengarnya dengan baik bahwa dia tidak sendiri di hutan yang besar ini. Suara itu semakin lama semakin dekat. Hal tersebut membuat Lacie sedikit panik karena dia tidak bisa melihat dari mana asal datangnya suara tersebut. Sebaliknya, Lacie mencari sesuatu yang dapat melindungi dirinya dari entah makhluk apapun yang bersuara itu. Namun Lacie bahkan tidak menemukan sebatang kayu atau ranting pohon di tanah itu.


Suara itu terdengar semakin dekat, membuat Lacie semakin panik. Dia berdiri di tengah hutan, dengan sebuah suara yang terdengar komat- kamit itu. Namun meskipun dia berputar-putar melihat sekeliling, dia tidak dapat menemukan dari mana asal suara itu berasal. Lagipula, tidak mungkin pepohonan atau semak-semak di sini hidup kan. Ilyria tidak mengatakan apa - apa mengenai benda mati yang menjadi hidup di Wonderland.


Namun selagi Lacie berpikir, suara itu semakin lama semakin dekat dan......


Sesuatu menyentuh bahu Lacie yang membuat gadis itu terkejut dan dengan segera berbalik dan menepis apapun yang menyentuh bahunya itu. Merasa panik, dia mundur menjauhi sesuatu itu. Namun dia lebih terkejut lagi melihat apa yang ada di belakangnya itu.


Laki-laki itu setinggi Lacie, mungkin lebih tinggi 5 senti darinya. Sebuah topi putih kecil bertengger di kepalanya yang memiliki rambut berwarna putih kecokelatan. Mata yang menatap bingung ke arah Lacie itu berwarna perak. Baju yang dikenakan laki-laki itu merupakan kemeja berwarna cokelat krem dengan rompi berwarna cokelat tua serta celana kain berwarna cokelat tua bergaris-garis tipis mengarah horizontal. Di tangan kiri laki-laki itu terdapat piring kecil dan di tangan kanannya terdapat cangkir minum teh yang terisi dengan teh. Umur laki-laki itu sepertinya 16 tahun, sama dengan Lacie.


Tatapan laki-laki itu terlihat bingung melihat Lacie yang panik, namun tiba-tiba laki-laki itu tersenyum lebar melihat Lacie.


"Alice? Itu kau kan, Alice?" Tanya laki-laki itu sambil tersenyum lebar. Dia melepas cangkir dan piring yang dipegangnya sehingga kedua barang itu jatuh ke tanah. Tanpa Lacie sadari, laki-laki itu sudah memeluknya erat sambil tertawa senang.


"Alice, akhirnya kau kembali. Aku sangat merindukanmu."Ucap laki-laki itu sambil tetap tersenyum lebar.


"Eh?" Lacie terlihat sangat bingung dengan sambutan hangat dari laki-laki itu. Kepanikan yang sesaat dirasakan Lacie membuatnya tidak dapat berpikir jernih untuk sesaat. Rasanya seolah-olah membuat ketakutan yang dapat membuat dirinya menjadi gila. Namun dia semakin bingung ketika menyadari bahwa suara yang membuatnya panik itu berasal dari seorang laki-laki yang ternyata mengenal Alice, kakaknya.


"Eh?" Laki-laki itu melepas pelukannya pada Lacie dan melihat ke arah Lacie. Lama dia menatap Lacie yang terlihat gugup dari dekat kemudian dia pun melepas pelukan. Dia pun kembali menatap Lacie.


"Ka-kau tahu Alice, ini aku!"Ucap laki-laki itu sambil berseru senang. Dia berbalik untuk mengambil cangkir dan piring yang sudah retak akibat dia menjatuhkannya di tanah yang agak keras itu. Dia pun kembali melihat ke arah Lacie yang menyadari bahwa cangkir teh itu masih terisi penuh dengan teh. Bahkan cangkir itu tidak terlihat kotor. Hanya ada retakan seperti garis saja yang terlihat.


Namun Lacie sama sekali tidak mengenal laki-laki itu. Lacie tahu orang ini adalah salah satu dari teman kakaknya, Alice. Namun dia tidak bisa menebak siapa orang ini. Dilihat dari senyuman lebar laki-laki itu, Lacie tidak tahu siapa orang ini.


Laki-laki itu terdiam melihat Lacie sama sekali tidak merespon kata-katanya. Dia pun berputar-putar sebanyak dua kali sambil meminum tehnya membuat Lacie terkejut. Bagaimana dia bisa meminum the itu sambil berputar- putar seperti orang gila.


Orang gila. Kata itu membuat Lacie mengingat sesuatu. Seperti dalam buku harian milik Alice. Orang ini adalah salah satu teman Alice. Orang ini adalah.....


"Ini aku, March Hare. Kau sering memanggilku Hare, kan . Alice, kau tidak mungkin melupakanku kan?"


Tiba-tiba Lacie merasakan sakit di kepalanya, dan seperti yang dia sadari, sebuah suara muncul di benaknya.


Aku tidak tahu, tapi aku tetap duduk di kursi di mana merupakan tempat yang selalu aku tempati.


Orang bertopi itu, pemimpin acara teh ini, bilang dia akan pergi untuk sementara waktu.


Dia bilang akan menjemput gadis itu.


Ah, aku tidak terlalu memikirkannya.


Lagipula, pikiranku pun tidak bisa dipakai untuk berpikir.


Aku terus menunggu. Dia bilang akan datang bersama gadis itu.


"Orang bertopi?" Tanya Lacie tiba-tiba. Suara Hare terdengar di kepalanya. Dan mendengar kata orang bertopi itu membuat Lacie bingung.


"Orang bertopi?"Sebaliknya, Hare kembali bertanya. Dia berhenti berputar dan melihat ke arah Lacie yang terlihat bingung. Hare memiringkan kepalanya , mengingat-ngingat. Tiba tiba dia membenturkan piring dan cangkirnya membuat Lacie melihat ke arahnya.


"Maksudmu Mad Hatter?"Tanya Hare sambil tersenyum lebar. Entah apa yang dapat membuat Hare tetap tersenyum lebar. Apa orang ini tidak pernah sedih?


"Bukankah dia menemuimu?"Tanya Hare lagi. Dia menatap Lacie dengan senyuman lebar yang menghiasi wajahnya. Namun Lacie tidak tahu harus mengatakan apa-apa. Dia terlalu bingung untuk mengatakan apapun.


"Ah.Aku....!"


"Dia kembali beberapa saat yang lalu dan mengatakan bahwa kau hilang ingatan. Hei, Alice, itu tidak betul kan? Chesire Cat juga berkata demikian."Tanya Hare, menatap Lacie dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Antara cemas atau sedih. Namun dia tidak tahu harus mengatakan apa. Dia tidak mengenal Mad Hatter. Dia tidak tahu siapa laki-laki yang dimaksud oleh Cate, Mose maupun Hare itu. Mereka bertiga mendengar kabar Alice yang hilang ingatan itu dari Mad Hatter dan Chesire Cat. Yang Lacie ketahui mengenai Mad Hatter adalah bahwa laki-laki itu merupakan orang yang paling dekat dengan Alice di tempat ini, di Wonderland yang asli. Sedangkan Chesire Cat....Perhatian Lacie sekarang lebih tertuju pada Mad Hatter.


"Aku, maaf."Lacie tiba-tiba merasa panik dan bingung. Pikirannya tidak bisa di ajak kerja sama, membuatnya menjadi panik dan bingung. Dapat terlihat kebingungan di wajah Lacie. Dia sama sekali tidak bertemu dengan Mad Hatter. Semua orang yang ditemuinya disini membicarakan mengenai Mad Hatter. Namun tanpa mengetahui siapa Mad Hatter itu, Lacie tidak tahu harus melakukan apa. Kebingungan dan kepanikan memenuhi dirinya.


"Jadi memang betul ya."Ucap Hare, tidak lagi tersenyum. Lacie melihat ke arah laki-laki itu dan menyadari bahwa Hare terlihat sedang berpikir. Namun tiba-tiba Hare kembali tersenyum lebar. Dia menatap Alice dengan tatapan senang.


"Tidak masalah! Yang perlu aku lakukan adalah mengulang semuanya dari awal lagi!"Ucap Hare dengan sangat bersemangat. Dia tersenyum lebar kemudian tertawa keras. Mengingat catatan di buku harian Alice,Hare tidak suka berpikir. Laki-laki itu pemalas, tidak suka berpikir dan sedikit gila. March Hare. Cocok dengan namanya. Kelinci gila.


"Yang perlu aku lakukan adalah membuatmu mengingatku kembali."Ucap Hare lagi."Seperti yang akan dilakukan Mad Hatter juga." Tambahnya lagi sambil tertawa. Dia pun kembali meminum tehnya yang terlihat mengepulkan asap panas. Lacie tidak tahu bahwa teh itu ternyata panas.Dan March Hare meminumnya tanpa merasakan panas sama sekali. Apa betul the itu panas?


Namun, tiba-tiba Lacie memikirkan mengenai Mad Hatter. Hare mengatakan bahwa Mad Hatter tadi datang untuk memberitahu pada Hare bahwa Alice hilang ingatan. Mungkin ini bisa jadi kesempatan yang bagus untuk melihat siapa Mad Hatter.


"Hare, apa kau tahu dimana Mad Hatter?"Tanya Lacie tiba-tiba membuat Hare berhenti meminum tehnya yang terlihat tidak habis-habis itu. Tatapan laki-laki itu sekarang sepenuhnya tertuju pada Lacie. Namun Hare tidak secepat itu menjawab pertanyaan Lacie. Laki-laki itu terdiam sesaat dan berusaha berpikir kembali. Namun dia tiba-tiba mengangguk.


"Kau terpisah darinya ya? Tidak bertemu dengan Chesire Cat?" Tanya Hare pelan, meletakkan cangkir tehnya di atas piring yang dipengangnya. Namun Lacie sama sekali tidak mengenal kedua orang itu. Jadi Lacie hanya menggeleng karena dia memang tidak menemui Chesire Cat.


"Uh, baiklah. Aku akan mengantarmu ke tempat Mad Hatter. "Ucap Hare, kembali tersenyum lebar. Lacie bertanya-tanya apakah Hare sama sekali tidak bosan tersenyum seperti itu. Menurut namanya, Hare merupakan kelinci gila. Itulah arti dari nama March Hare. Namun seperti yang dikatakan Hare, Alice lebih memilih untuk memanggil March Hare dengan sebutan Hare. Alice mungkin tidak ingin menyakiti perasaan Hare.


Hal itu membuat Lacie kembali terpikir mengenai kedua kakak perempuannya itu. Alice memang sangat akrab dan baik pada semua orang. Alice tidak pernah ingin menyakiti perasaan orang lain yang dikenalnya. Namun Mary pun sama. Lebih tepatnya, Mary tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan teman-teman seusianya. Mendapatkan perhatian mereka saja susah, apalagi sampai berbicara dengan mereka. Banyak orang yang tidak menyadari keberadaan Mary. Atau mungkin mereka menyadari Mary namun berpura-pura untuk tidak menyadari Mary.


Lacie menjadi penasaran. Apa waktu di dunia ini dan di dunia asli adalah sama?


Jika memang sama, apa yang orang tuanya lakukan sekarang?


Apa mereka juga panik ketika menyadari bahwa anak ketiganya juga menghilang?


"Alice, ayo!" Panggilan Hare membuat Alice tersadar dari lamunannya. Gadis itu melihat ke arah Hare yang sudah berjalan agak jauh di depan gadis itu. Lacie pun berlari menghampiri Hare yang tersenyum lebar padanya.


***


Setelah mungkin setengah jam berjalan, Lacie sadar bahwa mereka masih berada di hutan. Mereka sama sekali tidak melewati kota, danau atau hal lainnya. Yang dia lihat dari tadi hanyalah pepohonan hijau dengan langit cerah yang sepertinya tidak terganti di atasnya.


Di depannya, Hare terlihat berjalan tanpa berbalik melihat Lacie. Lacie sendiri hanya dapat mendengarkan laki-laki itu menggumankan sesuatu yang terdengar seperti sebuah nyanyian. Entah kapan perjalanan ini berakhir, namun Lacie sudah merasa lelah berjalan.


Entah apa yang membuat Hare dapat berjalan dengan tenang tanpa merasa lelah. Di tambah lagi, kedua tangannya masih memegang cangkir dan piring itu. Hal itu membuat Lacie kagum sekaligus gugup. Mengingat -ngingat catatan di diary Alice, Hare adalah seseorang yang tidak suka berpikir, pemalas dan selalu menyibukkan dirinya. Lacie sendiri ingat bahwa Hare selalu meminum teh. Namun Lacie menjadi bingung mengenai cara Hare meminum tehnya. Apa laki-laki itu selalu berjalan-jalan sambil membawa cangkir dan piring teh itu?


Kue dan teh seperti yang tertulis dalam diary Alice mengenai Hare. Serta pesta minum teh. Kesukaan Alice. Lacie ingat bahwa Alice memang suka meminum teh. Gadis itu sering mengajak Lacie dan Mary dalam acara minum teh yang diadakan oleh Alice. Itu merupakan saat saat damai dan bahagia bagi mereka bertiga. Mereka membicarakan hal-hal yang mereka sukai, dengan mengesampingkan apa yang dirasakan oleh Mary tentang sikap-sikap orang kepada gadis itu.


Lacie sendiri terkadang tahu, serta sadar bahwa Alice mungkin saja menyadari kesedihan saudaranya mengingat Alice tidak pernah bertanya -tanya tentang sekolah, keadaan Mary dengan ayah dan ibu serta keluarga lainnya. Sebaliknya di setiap acara minum teh mereka, Alice akan selalu membahas mengenai buku cerita yang mereka bawa bersama-sama atau sendiri-sendiri, serta tentang musik yang disukai bunga-bunga apa saja yang indah dijadikan mahkota bunga.


Lacie secara tidak sadar menyadari bahwa Alice sesungguhnya menyadari perasaan saudaranya. Namun Lacie tidak mengerti apa yang Alice pikirkan mengenai hal itu. Mary sendiri tidak memperlihatkan adanya masalah di hadapan Alice. Mereka berdua sama-sama menyembunyikan sesuatu. Namun Lacie awalnya tidak mempedulikannya karena menyadari bahwa semuanya baik-baik saja.


Lacie menubruk punggung Hare yang tiba-tiba berhenti. Hare sendiri tidak berbalik untuk melihat Lacie yang menabraknya. Malahan Lacie kembali mendengar nada gembira Hare.


"Kita sudah sampai, Alice!"Ucap Hare, berbalik dan berpindah ke samping Alice untuk mempersilahkan Alice melihat pemandangan di tengah hutan itu.


Meja itu besar dan panjang. Serta ada kursi di setiap sisinya. Di atas meja, terdapat begitu banyak jenis kue dari yang terbesar hingga terkecil. Setiap piring dan cangkir teh ditata dengan rapi masing-masing di setiap sisi di hadapan setiap kursi di meja itu.


Acara minum teh, itulah yang muncul di benak Lacie. Namun kemudian gadis itu kembali mendengar suara Hare.


Gadis yang selalu tersenyum dan bahagia itu.


Entahlah....


Yang kulakukan hanyalah berdiam diri dan meminum teh-ku yang sudah menjadi dingin.


Entah ini sudah berapa hari sejak orang bertopi itu pergi.


Setidaknya aku masih mengingat ini sudah berapa lama sejak gadis itu pergi.


Tidak ada siapa-siapa di sana. Acara minum teh di tengah hutan. Mad Hatter, pemimpin acara teh ini, tidak ada di tempat.


"Eh?Tadi Mad Hatter ada di sini kok."Ucap Hare, terdengar nada bingung dari suaranya. Dia melihat-lihat sekeliling, mencari keberadaan Mad Hatter di tempat itu. Namun dia sama sekali tidak menemukan Mad Hatter. Sebaliknya, Lacie yang tidak mengetahui wujud Mad Hatter, tidak tahu harus bagaimana. Tanpa mengetahui siapa Mad Hatter itu, Lacie tidak dapat mengetahui sebagian besar cerita yang terjadi pada Alice dan Mary di dunia ini.


Namun Lacie sadar, memasuki pintu ketiga ini, di sini, Mad Hatter bukanlah prioritas utamanya. Prioritas utamanya adalah Hare. Lacie hampir saja lupa bahwa dia harus membuat Hare sadar bahwa ini bukanlah Wonderland yang asli. Sama seperti Cate dan Mose, Hare berada dalam halusinasi yang diciptakan Broken Wonderland.


Lacie berbalik, dan menyadari bahwa Hare ternyata sudah duduk di salah satu kursi yang terdapat di tempat yang sudah disediakan. Dia duduk di kursi terdekat dengan kursi di ujung meja, di bagian kanan.


"Alice, kau dulu sering duduk di kursi itu loh. Dan Mad Hatter selalu duduk di kursi yang ini."Ucap Hare sambil menunjuk kursi yang berseberangan dengan kursinya, mengatakan tempat itu merupakan tempat di mana Alice sering duduk. Kemudian menunjuk kursi yang berada di ujung meja, menunjukkan tempat dimana Mad Hatter, sang pemimpin acara ,selalu duduk.


"Dia mungkin akan kembali.Kita duduk saja dulu sambil menunggunya, ya , Alice?"Ucap Hare sambil tersenyum pada Lacie. Dia menatap Lacie dengan tatapan yang tidak dapat diartikan. Lacie sekali lagi mengingatnya. Hare adalah orang yang malas berpikir,seseorang yang tidak mau direpotkan oleh sebuah masalah.


Lacie dapat mengingat, dari yang tertulis di catatan Alice,Hare selalu menunggu Mad Hatter kembali untuk memulai pesta minum teh ini. Entah itu sudah berapa lama. Dia menunggu Alice untuk kembali, kembali mengikuti acara ini.


Lacie pun mengangguk dan berjalan ke arah kursi yang tadi di tunjuk oleh Hare sebagai tempat duduk Alice.


Sesaat setelah gadis itu duduk, dia pun mendengar sebuah suara yang membuat kepalanya sakit.


Suara itu berbeda dengan yang sebelumnya. Dia dapat mendengar suara lain yang tercampur dengan suara Hare yang mengatakan sesuatu di benaknya.


2 tahun sudah berlalu.


Akhirnya, orang bertopi itu datang bersama kucing dan gadis itu.


Gadis itu tetap sama, tapi aku merasakan ada yang berbeda.


Apa dia tidak berubah selama 2 tahun ini.


Apa yang terjadi...


Apa karena dia kurang makan kue?


Atau kurang minum teh?


Suara itu terdengar seperti suara tawa yang membuat bulu kuduk Lacie merinding. Sekali lagi, Lacie mengingatnya. Mary membunuh Alice agar dapat datang ke Wonderland. Entah apa yang terjadi pada kedua kakaknya itu. Mary mungkin menjadi panik, membuat gadis itu berpikir tidak jernih. Namun Mary belum tentu benar bahwa dia membunuh kakak kembarnya itu.


Hal itu membuat Lacie menjadi bingung. Rasa kepanikan memenuhinya. Dan ketika dia menyadarinya, dia dapat melihat sebuah bayangan hitam terlihat dari balik salah satu pohon tidak jauh darinya, melihat ke arahnya dengan senyuman lebar di wajah tidak karuan makhluk hitam itu.


"Alice?"


"Ya?!"Panggilan Hare membuat Lacie sangat terkejut, membuatnya hampir menumpahkan teh yang entah sejak kapan dia ambil dan dia minum itu.Lacie pun melihat ke arah Hare yang duduk berseberangan dengannya. Laki-laki itu telihat sedang melahap sepotong kue Blueberry.


"Kau tidak mau memakan kuenya?"Tanya Hare pelan membuat Lacie menyadari bahwa sudah ada sepotong kue blueberry di piring di hadapannya. Lacie sama sekali tidak mengingat kapan dia mengambil kue itu. Dia juga tidak mengingat kapan dia menuangkan teh untuk dirinya sendiri. Semuanya terasa membingungkan, terasa sangat ganjil.


Broken Wonderland artinya menyatakan bahwa Wonderland telah rusak. Namun melihat semuanya yang terjadi sejak dia memasuki pintu ketiga ini, Lacie menjadi sangat bingung. Apa ada beberapa tempat dimana halusinasi bayangan dari Broken Wonderland menjadi terlalu kuat dan parah.


Apakah kegelapan itu memilih tempat Hare? Apa karena segala yang dilakukan Hare sangatlah membingungkan?


Lacie menyadari bahwa Hare masih melihat ke arahnya dengan senyuman lebar di wajahnya. Tidak ingin dicurigai, Lacie pun memakan kuenya. Namun dia tidak bisa melupakan semuanya. Dia tetap berpikir mengenai semua hal itu.


Kedua kakaknya menghilang. Hal itu memang membuat Lacie menjadi panik. Ketika kakaknya menghilang, Lacie sadar bahwa dia menjadi panik dan pikirannya tidak bisa diajak kerja sama.Namun dia kemudian bertanya-tanya, Mary datang ke sini tanpa mengetahui apapun mengenai Wonderland.


Apa yang telah disembunyikan oleh Mary?


Apa yang gadis itu sebenarnya ketahui mengenai Wonderland?


Tidak,bukan itu pertanyaannya.


Pertanyaannya adalah :


Dari mana Mary tahu bahwa Wonderland itu ada?


Tiba-tiba Lacie mengingatnya. Dia melupakan salah satu hal penting yang dapat membantunya mengungkapkan motiv yang dilakukan oleh kakaknya,Mary. Lacie tahu Alice sangat pintar menggambar.Lacie ingat ketika Alice dulu sering mengambarkan sesuatu untuk Lacie dan Mary. Namun Lacie sadar bahwa Alice tidak pernah menceritakan apapun mengenai Wonderland pada Lacie dan Mary. Alice hanya pernah mengatakan bahwa Alice mengalami mimpi petualangan yang sangat indah dan hebat.


Lacie dan Mary memang tidak mengetahui hal itu. Namun Lacie menyadarinya ketika dia melihat ke dalam kamar Alice. Kamar gadis itu penuh dengan gambar-gambar hasil imajinasi dan pengelihatan Alice. Lacie ingat dia melihat gambar-gambar yang merupakan hasil inspirasi baru Alice.


Gambar sebuah kota yang ramai, gambar orang -orang yang belum pernah di temui oleh Lacie , serta tempat-tempat asing bagi Lacie. Semuanya dia lihat di kamar kakaknya, Alice. Gambar kesayangan yang dibuat oleh Alice. Gambar yang merupakan hasil dari mimpi Alice.


Mungkinkah Mary mempercayai Alice mengenai mimpi indah gadis itu?


Mungkinkah Mary penasaran dengan mimpi indah Alice ?


Mungkinkah Mary melihat gambar-gambar itu?


Lacie tersadar. Itulah mengapa, meski Cuma samar-samar, ketika memasuki pintu-pintu itu, dia merasa tidak terlalu asing dengan tempat itu meskipun dia tidak pernah mendatangi tempat tempat itu. Itulah salah satu alasan Mary ingin pergi ke Wonderland.


Tatapan Lacie tertuju pada Hare yang sekarang memakan kue strawberry. Lacie harus menyadarkan Hare sebelum semuanya terlambat. Dia harus melakukan semuanya dengan cepat. Dia harus mengetahui kebenarannya.


Namun dia menyadari bahwa ada sesuatu yang ganjil di tempat ini. Lebih ganjil dibandingkan tempat Cate maupun tempat Mose.Tiba-tiba Lacie kembali merasakan sakit di kepalanya.


Suara itu kembali muncul di benaknya. Disertai tawa gila yang akhirnya diketahui oleh Lacie.


Gadis itu sepertinya melupakan semuanya..


Orang bertopi itu bilang bahwa gadis itu hilang ingatan...


Apa yang terjadi?


Teh-ku yang panas tumpah di bajuku dan membuatku kepanasan.


Ah, ini mungkin karena aku terlalu banyak berpikir.


Itulah mengapa Ilyria mengatakan bahwa Lacie harus berhati-hati dengan segala yang di Broken Wonderland ini. Semuanya menjadi tidak stabil, orang-orangnya, termasuk tempatnya. Hare memang melupakan segalanya. Memorinya memang terkunci, sama seperti Cate dan Mose. Namun, apa yang terjadi pada tempatnya tergantung juga dengan apa yang terjadi pada orang yang menempatinya.


Lacie menyadarinya. Setiap tempat yang tercipta akan sesuai dengan keadaan orang yang menempatinya. Suasana di tempat yang di datangi Lacie bersama Mose terlihat tenang dan diam. Setiap tempat menggambarkan keadaan sang pemilik. Jadi, jika hal tersebut betul, itu artinya....


Hare terlihat masih memakan kuenya dengan lahap. Hare memang melupakan kenyataannya. Dia tidak bisa mengingatnya. Sama dengan keadaan Cate dan Mose sebelum mereka mengingat memorinya.


Lacie memperhatikan Hare yang sibuk memakan makanannya. Lacie menyadari bahwa Broken Wonderland membuat halusinasi yang sesuai dengan keadaan amsing-masing orang yang berada di Wonderland. Ilyria mengingatkannya untuk berhati-hati. Broken Wonderland jauh lebih parah daripada yang diperkirakan oleh Lacie.


Maka, tempat ini merefleksikan keadaan sang pemilik. Tempat ini...


Gila!


Suara hantaman piring mengejutkan Lacie. Dia dapat melihat Hare selesai memakan kuenya. Sekarang Hare terlihat sedang meminum tehnya. Tiba-tiba suara tawa terdengar dari sekeliling Lacie. Gadis itu melihat sekeliling, mencari keberadaan asal suara tawa tersebut. Namun,sebaliknya,Hare tetap tenang meminum tehnya. Terlihat bahwa sepertinya Hare tidak mendengarkan suara tersebut.


Suara tawa itu tercampur dengan suara tawa lainnya, Dan begitu banyak suara yang terdengar. Rasanya sakit, seakan-akan dapat membuat orang menjadi gila. Namun, tiba-tiba Lacie mendengar suara tawa yang terdengar tidak asing baginya. Suara tawa yang sangat dikenalnya. Suara tawa milik Alice.


Lacie spontan berdiri dari duduknya dan melihat sekeliling. Tidak ada siapa-siapa selain dirinya dan Hare di tempat ini. Tidak ada orang lain lagi, bahkan Alice sendiri. Namun pemandangan selanjutnya membuat Lacie terkejut. Lacie dapat melihat beberapa ranting pohon-pohon di sekitarnya bergerak.


Piring-piring kosong melayang-layang di udara kosong di sekitar meja. Dan Lacie dapat melihatnya dengan jelas, kursi-kursi yang tidak diduduki juga ikut melayang. Termasuk kue-kue dan meja besar itu.


Keadaan ini gila. Keadaan ini terlihat sangat gila. Lacie dapat menyadari bahwa langit di atasnya berubah menjadi gelap. Bulan terang bersinar di atas. Bulan dengan lubang kunci berbentuk hati di tengahnya.


Sebaliknya, Hare masing terlihat tenang .Kursi yang dia duduki sama sekali tidak melayang dari tanah. Dia terlihat tenang sambil tetap meminum tehnya. Melihat itu, Lacie merasa bingung dan pusing.


"Hare?" Panggil Lacie, mulai merasa panik dengan apa yang dia lihat. Dia ingat kata-kata Ilyria yang menyuruhnya untuk berhati-hati. Setiap tempat dibuat sesuai dengan keadaan yang terjadi pada pemilik tempatnya.


Jika keadaan Hare memang seperti itu, maka dunia ini, dunia yang diciptakan oleh kegelapan untuk Hare ini adalah......


Dunia penuh kegilaan....


Dunia March Hare.....


"Ya, Alice?" Tanya Hare, meletakkan cangkir tehnya di piringnya kemudian dia pun melepas piringnya itu. Sama seperti benda lainnya, piring dan cangkir teh itu juga ikut melayang. Namun sepertinya Hare terlihat tidak memperdulikannya. Atau mungkin, Hare tidak menyadarinya. March Hare, kelinci gila. Semua yang terjadi di dunia ini tidak terlihat normal. Dunia halusinasi, bertambah parah ketika dihubungkan dengan sikap Hare.


Sekarang ini, Lacie berada dalam posisi yang dapat membahayakan dirinya. Dia harus berhati-hati.


"Kau baik-baik saja?"Tanya Lacie. Broken Wonderland memang membuat semuanya menjadi rusak. Dunia ini telah rusak. Lacie datang ke sini untuk mencari kebenaran mengenai hilangnya kedua kakak kembar nya dan juga mengenai rusaknya Wonderland.


Namun , tiba-tiba Hare tertawa keras. "Tentu saja aku baik-baik saja, Alice.Kita hanya perlu menunggu Mad Hatter untuk kembali." Ucap Hare sambil bertepuk tangan dengan sangat bersemangat.


Rasanya Lacie mulai semakin panik. Dia tidak tahu harus bagaimana.


Apakah harus menunggu Mad Hatter?


Atau mungkin dia sebaiknya pergi mencari laki-laki itu sendiri?


Lacie bingung harus melakukan apa. Kegilaan ini ada dihadapannya. Ilyria mengingatkannya untuk berhati-hati. Dan sekarang Lacie sadar dengan siapa dia harus berhati-hati. Dunia ini berbeda dari dunia yang sebelumnya dia datangi. Dunia Cate dan Mose masih lebih stabil dari dunia ini. Namun dunia March Hare penuh dengan kegilaan. Lacie tidak tahu harus melakukan apa. Dia dapat melihat pisau dan garpu melayang layang di udara. Ujung tajamnya seolah-olah melirik ke arahnya.


"Alice?" Hare masih tersenyum ketika Lacie melihatnya. Laki-laki itu duduk berpangku kaki di kursinya yang dari tadi dia duduki. Terlihat masih tersenyum pada Lacie."Ada apa?"


"Ha-Hare....!Kau.....!"


"Ya, Alice?"


Mata merah itu menyala di belakang Hare, menatap Lacie dengan tajam. Kepanikan memenuhi Lacie, membuat gadis itu merasa sangat tidak tenang dan tidak bisa berpikir jernih. Entah apa yang bisa membuatnya seperti itu. Namun Lacie tidak tahu harus melakukan apa.


Lacie dapat mendengar suara retakan.Gadis itu pun melihat ke atas langit dan menyadari bahwa ada retakan di sana. Seketika retakan itu membesar dan melebar membuat semua pemandangan di sekeliling Lacie dan Hare pecah dan menampilkan kegelapan abadi.


Lacie sekarang dapat melihat makhluk hitam di belakang Hare dengan jelas. Kelinci cokelat kehitaman itu berdiri di sana, menatap Lacie dengan mata besarnya. Besarnya 3 kali lipat lebih besar dari Lacie. Di depan makhluk itu, Hare tersenyum padanya. Senyuman gila seseorang yang sudah gila. Namun dia terlihat tidak mengatakan apa-apa.


"Hare!!" Lacie tahu dia harus menyadarkan March Hare sekarang. Dia tidak boleh terlambat. Kalau tidak, dunia ini akan hancur total.

"Alice."Hare memanggil Alice. Dia memanggil Alice dengan tatapan kosong itu. Lacie bisa melihatnya. Dia harus membuat Hare sadar. Sebelum dia terbunuh oleh kelinci hitam di belakang Hare itu.


"Aku bukan Alice!" Lacie masih menatap kelinci hitam itu. Panik dan rasa takut memenuhinya.


"Tidak, kau Alice."Ucap Hare dengan pelan. Terlihat tidak mempedulikan perkataan Lacie.


"Hare, aku tahu kau tahu bahwa aku bukan Alice." Lacie memelankan suaranya. Berusaha menstabilkan dirinya yang sudah mulai tenang. Dia harus tenang. Jika tidak, semuanya akan berantakan.


Sebaliknya, Hare terdiam mendengarnya. Dia terlihat memegang kepalanya yang sakit. Terlihat kelinci dibelakangnya meronta-ronta tidak jelas. Ini kesempatan Lacie.


"Hare, aku tahu kau menyayangi Alice!! Karena itu bantulah aku!!Bantulah aku menemukan kedua kakakku!!" Lacie berteriak keras, berusaha meyakinkan Hare."Wonderland sudah mulai hancur." Tanpa sadar air matanya mengalir. Rasanya susah. Dia kelelahan. Berusaha mencari kedua kakaknya yang sangat dia sayangi. Ini merupakan cobaan yang besar."Jadi kumohon, ingatlah!!"


Hare bereaksi dengan perkataan Lacie itu. Namun tetap menunduk. Namun saat Lacie melihatnya, dia terkejut. Hare masih tersenyum, namun air mata mengalir di wajah Hare. "Alice, Alice. Ya, aku ingat semuanya."


Seketika juga, kelinci cokelat kehitaman itu menghilang menjadi debu dan kegelapan di sekeliling mereka pun menghilang. Mereka pun kembali ke tempat tadi. Dengan semua properti masih di posisi awal,tidak melayang. Langit biru terlihat indah di atas langit.


Lacie jatuh terduduk. Rasanya lelah. Namun tiba-tiba seseorang mengulurkan tangan ke arahnya. Saat Lacie melihat ke depan, terlihat Hare tersenyum padanya. Bukan senyuman gila yang aneh. Namun senyuman tulus yang manis. Lacie pun menyambut uluran tangan Hare dan membiarkan Hare membantunya berdiri.


"Terima kasih."


"Eh?"


"Terima kasih karena sudah mengingatkanku.......!"


"Namaku Lacie."


"Ya, terima kasih,Lacie."


Hare tertawa pelan. Rasanya tenang. Dia sering diejek sebagai kelinci gila karena sikapnya. Karena itu dia sering menjauhkan diri dari orang-orang. Datang ke pesta minum teh Mad Hatter, salah satu orang yang peduli dengannya, membuatnya tenang. Alice merupakan salah satu orang yang juga mau berteman dengannya. Gadis baik yang manis. Hare menganggap Alice seperti kakaknya karena gadis itu lebih tua darinya.


Ketika dirinya jatuh dalam depresi karena Alice yang salah datang ke Wonderland, dia pikir hidupnya sudah berakhir. Wonderland jatuh dalam kegelapan, dan Hare jatuh dalam kegilaannya. Namun dia tahu, bahwa tanpa sadar pun, dia percaya, seseorang akan datang menolongnya. Dan sekarang, dia tahu. Meskipun tidak menyangka bahwa adik Alice yang akan datang menolongnya, dia tetap senang.


Senyuman terukir di wajah Hare. Dia ingat dulu Alice pernah memberitahu Hare mengenai rencana-rencana gadis itu. Salah satunya adalah Alice ingin memperkenalkan Hare pada adik ketiga Alice yang seumuran dengan Hare. Sekarang, keinginan itu sudah terwujud. Hare bertemu Lacie.


Senyuman pun terukir di wajah Lacie. Meskipun dia tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Hare, namun Lacie ikut merasa senang. Hare terlihat sudah baikan. Lacie sadar bahwa Hare begitu menyayangi kakaknya.


Tiba-tiba sebuah pintu kembali muncul beberapa langkah di samping Lacie dan Hare. Hare yang melihat pintu itu kembali tersenyum.


"Sepertinya kau harus melanjutkan petualanganmu, Lacie."


Lacie mengangguk. Ya, dia tidak bisa bersantai sekarang. Perjalanannya masih jauh. Masih banyak yang harus dia selesaikan. Karena itu, dia harus maju.


"Perbaikilah Wonderland seperti semula, Lacie."Ucapan Hare terdengar pelan, namun Lacie sadar ada keinginan besar dalam ucapan itu. Keinginan untuk melihat Wonderland menjadi normal kembali.


"Ya, tentu saja." Sambil melambaikan tangan pada Hare, Lacie pun memasuki pintu keempat itu."Sampai jumpa lagi, Hare." Ucapnya dan setelah itu pintu pun tertutup.


Dan pintu keempat pun terbuka........


***


Hare terlihat masih berdiri di tempatnya berdiri, melihat ke arah tempat pintu itu tadi berada. Lacie telah pergi melanjutkan perjalanannya. Dan Hare percaya gadis itu bisa menyelesaikan semuanya. Dia kembali meminum tehnya yang berada di gelas yang entah sejak kapan dia genggam itu. Dunianya terlihat damai dan tenang. Namun Hare tahu, Lacie harus sadar. Dunia ini bukanlah dunia satu satu yang berdiri secara terpisah. Namun semuanya sama. Jangan berpikir, jika duniamu sudah dikembalikan seperti semula, kau bisa kabur dari kegelapan itu.


Lacie harus menyelesaikan semuanya dulu baru dunia ini bisa seutuhnya kembali normal. Karena itu, Hare tahu, meskipun dia sudah kembali seperti semula, dia tidak bisa bersantai-santai. Karena dia tidak tahu apakah kegelapan itu akan kembali mengincarnya, sama seperti Mose dan Cate yang sudah kembali seperti semula. Mereka harus bisa melindungi diri dari kegelapan itu. Demi menjaga dunia yang sudah diperbaiki oleh Lacie.


Suara langkah kaki menyadarkan Hare bahwa dia tidaklah sendiri. Ya, Hare tahu. Orang itu kembali. Mungkin untuk mengambil jam sakunya yang ketinggalan di atas meja makan besar itu. Senyuman terukir di wajah Hare. Dunia setiap orang inti di Wonderland salinglah terhubung. Karena itu, Hare harus berjuang melindungi diri dari segala apapun yang bisa membahayakan dirinya.


Dengan pelan, Hare pun berbalik, melihat ke arah orang yang berdiri beberapa langkah di belakangnya. Hare dapat merasakan aura ganjil dari diri orang itu. Ya, Hare mengerti. Orang itulah yang akan paling susah Lacie hadapi nantinya. Saat ini, Hare hanya bisa menjalaninya sesuai skenario, agar bisa selamat dari ancaman kegelapan. Dan juga melindungi Lacie yang berusaha mengembalikan Wonderland seperti semula.


Senyuman terukir di wajah Hare ketika menatap laki-laki itu.


"Selamat datang kembali, Mad Hatter."


***


Chapter kali ini lumayan panjang. ^_^

Saya harap kalian menyukai chapter kali ini.

Vote dan Comment ya.

Terima kasih karena telah membaca cerita saya. ^_^

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top