What If: Back in Time

Hari ini adalah hari yang indah dengan suasana yang cerah, namun tidak dengan Tenn...

28 November....sudah beberapa hari semenjak kematian seorang center manis nan imut dari grup idol terkenal, IDOLISH7.

....Nanase Riku.

Setelah pemakaman Riku, Tenn mengurung di kamarnya dan menolak untuk keluar, bahkan untuk makan dia tetap menolak. Gaku dan Ryuu tahu perasaan Tenn yang sangat terpukul dengan kematian Riku, apalagi di saat terakhirnya....Riku meminta dinyanyikan sebuah lagu kepada Tenn yang tidak tahu itu akan menjadi nyanyian terakhir yang Riku dengarkan.

Hari ini, Trigger sedang dalam Hiatus sementara demi kesehatan sang center yang masih belum mau keluar dari kamarnya.

Hingga kemudian, sesuatu membawa Tenn kembali....ke masa-masa membahagiakan untuknya.

. . .

12 April, 10 tahun yang lalu...

Tenn merasa jika dia tidur di suatu tempat yang keras dan berumput, dia pun membuka matanya perlahan.

"Whoaa~ dia masih hidup!"

"Benarkah? Kalau begitu ayo kita tolong dia!"

Dalam penglihatan Tenn, dia bisa melihat 2 anak kecil kembar yang tengah menatapnya dengan khawatir.

"Ah..."

Tenn mendudukan dirinya sambil mencoba memfokuskan matanya yang buram karena menangis terus menerus.

"Nii-chan....kau tidak apa-apa?"

Tenn menoleh dan melihat mini Riku yang menatapnya dengan khawatir.

"Nii-chan kurus sekali....dan telapak tangan Nii-chan terluka"

Dan dia melihat mini Tenn yang tengah memegang tangannya yang terluka karena mencoba 'sesuatu'.

Tenn hanya bisa memandang mereka berdua dengan sendu, matanya sudah berkaca-kaca dan dia mencoba agar tidak menjatuhkan setetes air mata.

"Nii-chan....ikut kami ke rumah ya? Biar Ibu yang merawat luka Nii-chan" ucap mini Tenn.

"Ide yang bagus, Tenn-nii! Ayo kita ke rumah~!" Seru mini Riku bersemangat.

Tenn pun ditarik oleh mini kembar itu ke sebuah rumah minimalis dan luas, dan di halaman rumah itu terdapat Itsuki yang tengah menyiram tanaman.

"Kaa-san! Tolong kami!" Seru si mini kembar itu.

Itsuki menghentikan aktivitasnya dan menoleh pada anak-anak kesayangannya.

"Ara...Tenn-chan....Riku-chan....ada apa? Dan siapa Kakak ini?" Tanya Itsuki.

"Kami menemukannya terbaring di depan rumah kita! Kasihan dia, Kaa-san" ucap mini Riku.

Itsuki menatap Tenn secara seksama.

"Nak, siapa namamu?" Tanya Itsuki pada Tenn.

"Tenn....desu" jawab Tenn pelan.

Itsuki sedikit terkejut mendapati jika pemuda di depannya memiliki nama yang sama dengan salah satu anaknya.

"Tenn-kun....kenapa kau bisa ada disini?"

Tenn terdiam, kemudian dia menggelengkan kepalanya.

"Amnesia kah....? Kalau begitu, untuk sementara ini....Tenn-kun tinggal di rumah kami ya? Sampai Tenn-kun bisa mengingat semuanya" pinta Itsuki.

Tenn menatap Itsuki.

"Apa boleh?"

Itsuki tersenyum.

"Tentu saja! Bahkan sepertinya Riku-chan dan Tenn-chan sangat senang saat bersamamu"

Tenn menatap mini Riku dan Tenn yang tengah menatap dirinya dengan ekspresi gembira.

Tenn tersenyum melihatnya.

"Arigatou, Itsuki-san"

Ibu....aku sangat merindukan kehangatanmu ini....begitu juga dengan nuansa rumah yang hangat ini....

. . .

"Ngomong-ngomong, dia tahu namaku darimana ya....? Aku tidak pernah memberitahukan namaku sebelumnya...."

. . .

Tenn bersama mini Riku dan mini Tenn di sebuah ruangan dengan piano di dalamnya, dia ingat sekali....saat syuting reality show, dia melihat Riku yang sedang memainkan piano di ruangan ini.

"Nee nee Onii-chan, apa Onii-chan suka bernyanyi?" Tanya mini Riku.

Tenn tersenyum dan mengangguk.

"Suka, bahkan pernah merasakan bernyanyi di atas panggung" ujar Tenn.

"Woahh! Coba nii-chan nyanyi!" Seru mini Tenn.

Tenn terkekeh pelan, "baiklah"

Tenn menyanyikan salah satu lagu Zero yang sangat ia suka sedari kecil, sampai-sampai si kembar itu ikut bernyanyi bersamanya.

Dulu aku sama seperti Riku, ceria dan periang....aku tidak tahu jika aku sepolos ini dulu....aku lupa akan hal ini batin Tenn.

Dia tersenyum sambil menatap mini Riku dan mini Tenn yang terlihat senang dan gembira bersama, yang tanpa mereka sadari....mereka akan terpisah...

Itu dia! Kujo-san akan datang pada tanggal 13 April! Sekarang tanggal berapa ya ... Batin Tenn.

Tenn berusaha untuk mengubah segalanya, mulai dari mencegah mini Tenn untuk ikut bersama Takamasa. Tapi jika rencana A gagal, maka Tenn harus mencegah keluarga Nanase untuk pergi menjemput mini Tenn pulang nantinya...

"Hey Riku dan Tenn, sekarang tanggal berapa?" Tanya Tenn sambil menyamakan tingginya.

"Tanggal 12 April, memangnya kenapa nii-chan?"

Wajah Tenn sedikit mengeras, mini kembar itu bingung dengan Tenn.

"Aku harus berbicara dengan Ibu kalian terlebih dahulu, kalian disini ya...nanti nii-chan ajarkan cara bernyanyi yang baik dan benar, oke?" Ucap Tenn sambil tersenyum.

"Ha'i~"

Tenn mengelus kepala mereka berdua, dan berjalan menuju dapur.

"Ano....Itsuki-san"

Itsuki menoleh.

"Ara~ Tenn-kun, ada apa? Apa kau lapar? Aku sedang membuat omurice untuk makan siang nanti" ujar Itsuki dengan nada ke-ibu-annya.

Tenn memegang tengkuknya.

"Begini, mungkin ini agak aneh tapi....besok akan ada orang yang bertamu ke sini dan mengambil Tenn bersamanya, sebelum tergeletak di depan rumah ini....aku sempat melihat orang itu mengintip ke halaman dan menatap Tenn terus" jelas Tenn.

Itsuki sempat terdiam dan ekspresi wajahnya juga menjadi sedikit serius.

"Apa kau tahu ciri-ciri orang itu, Tenn-kun?" Tanya Itsuki.

"Dia memakai jas hitam, wajahnya kurus dan menyerupai tengkorak, dia memiliki mata dengan kantung di bawahnya, dan dia orang yang mengerikan" jawab Tenn dengan rinci.

(Pft.... - Nanaz, i7, Trigger, re:vale, Zool)

Itsuki hanya terperangah dan kemudian terkekeh kecil.

"Baiklah, Tenn-kun. Aku akan memberitahukannya pada Akio nanti setelah dia pulang nanti" ucap Itsuki sambil tersenyum.

Tenn tersenyum kecil dan mengangguk, lalu dia kembali kepada mini Riku dan mini Tenn.

"Nii-chan membicarakan apa dengan Ibu?" - mini Tenn

"Ah kalian ini mau tahu saja, kalian ini masih kecil tahu"

"Ish...Onii-chan pelit!" - mini Riku

"Sudah sudah....jadi ngga nih diajarin nyanyinya?"

"JADIIIIIII!!" - mini kembar

"Kalian berdua tidak usah teriak dong.....ya udah ikutin Nii-chan yaa"

"Okeee~"

. . .

"Aku pulang" ucap Ayana.

"Ah Ayana, Okaeri" ucap Itsuki sambil menata meja makan.

Whoaaaa! Bagusss!

Uhm! Sangat bagus!

Ayana terkekeh.

"Mereka sedang apa sampai ribut begitu?" Tanya Ayana sambil menyimpan tas nya di sofa.

"Mereka sedang bermain dengan Tenn-kun, pemuda yang kami temukan tadi pagi....aku menyuruhnya tinggal disini untuk sementara karena dia mengalami amnesia" jelas Itsuki.

Ayana sangat penasaran dengan pemuda yang dibicarakan oleh Itsuki, jadi dia pun pergi ke ruangan dimana mereka berada.

"Ah Nee-chan!"

Mini Riku dan mini Tenn melambaikan tangannya kepada Ayana, dan Tenn menolehkan kepalanya.

"!"

"Selamat siang, Ayana-san" sapa Tenn yang tengah duduk di depan piano dengan mini Riku dan mini Tenn di pangkuannya.

"S-siang..."

Mirip sama Tencchan! Serunya dalam hati.

---

Keesokan harinya, Tenn bersama mini kembar itu tengah bermain di kamar mereka, sampai-sampai orang yang pernah dijelaskan Tenn pun datang.

"Sepertinya ada tamu di bawah" ucap mini Riku.

Tenn menatap lantai dengan sendu.

"Nee....aku ingin mengatakan sesuatu kepada kalian berdua, tapi jangan beritahu siapa-siapa ya" ucap Tenn.

Mini Riku dan mini Tenn mengangguk.

"Sebenarnya aku berasal dari masa depan loh"

Mata mini kembar itu melebar, mereka terkejut dengan apa yang diucapkan oleh Tenn.

"Masa depan? Nii-chan....kami tidak percaya, coba buktikan" ucap mini Tenn.

Tenn memasang pose berpikir.

"Kalian tahu di bawah ada tamu kan? Nah tamu itu akan membawa Tenn-kun bersamanya dengan alasan akan membantu perekonomian keluarga, sebenarnya Ayah kalian akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lumayan" jelas Tenn.

Mini Riku dan mini Tenn saling menatap satu sama lain, mereka memasang raut sedih.

"Makanya, Tenn-kun....jika orang itu menawarkan untuk ikut dengannya....jangan mau ya? Atau kedepannya akan sangat berat untuk kalian" jelas Tenn lagi.

Namanya juga anak kecil....mereka berdua mengangguk mengerti, hingga kemudian Ayana memanggil mereka.

Mereka semua turun dan melihat Takamasa yang tengah duduk di depan Akio dan Itsuki, Tenn hanya menatap datar orang tak berhati itu.

"Aku bisa membantu kalian, tapi sebagai gantinya...."

Orang itu menatap pada mini Tenn yang sedang berdiri di depan mini Riku.

".....aku akan membawa anak kalian yang itu"

Tentu saja semuanya terkejut atas apa yang keluar dari mulut orang itu.

Ini niat ngga sih bantuin orang?? Batin keluarga Nanase.

"Jadi bagaimana menurutmu, Nak?"

Tenn ingin sekali maju dan menolak dengan tegas, tapi dia sadar jika dia hanyalah orang asing disana....

Mini Tenn menatap Tenn yang tengah berdiri di tangga sambil menggeleng pelan.

Mini Tenn menutup matanya dan membukanya perlahan.

"Terima kasih atas tawarannya, Tuan. Tapi tidak terima kasih, aku lebih suka disini bersama keluargaku" tolak mini Tenn dengan halus.

Tenn tersenyum atas keputusan mini Tenn, dia merasa senang bisa mengubah keputusannya saat itu.

"Yah....karena dia menolak, mau bagaimana lagi....kalau begitu, aku pergi" ucap Takamasa.

Dia berjalan keluar dari pekarangan kediaman Nanase, dan masuk ke mobil yang terparkir di depan.

Tenn-nii! Untung Tenn-nii tidak ikut dengannya!

Ini semua berkat nii-chan, ngomong-ngomong dimana nii-chan?

Mungkin dia di kamar

Tenn membaringkan dirinya di kasur milik si kembar, entah kenapa dia sangat senang....saking senangnya dia merasa lelah dan merasa tenang.

Akhirnya.....akhirnya....aku...

Tenn tersenyum dengan diselingi air mata dari kedua bola matanya.

. . .

"Tidak kusangka.....dia semakin kurus saja"

"Dia bahkan tidak menyentuh makanannya selama seminggu, makanya tidak ada nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya"

"Hm? Ryuu, kau membawa album foto itu?"

"Ah iya, kupikir dengan begini Tenn akan dibangunkan oleh Riku-kun dari ketakutan terbesarnya selama tidak sadarkan diri"

"Begitu ya....kuharap Nanase benar-benar datang dan membangunkan Tenn"

"...."

"....nee Gaku"

"Hmm?"

"Menurutmu, jika Riku-kun tidak meninggal.....apa yang akan Tenn lakukan sekarang?"

"Mungkin dia akan membantu Nanase dalam menyembuhkan sakitnya, setelah itu dia mungkin akan melakukan apapun untuk adik tersayangnya itu"

"Sungguh....aku sangat mengharapkan itu di dalam kehidupannya, Gaku"

"Aku juga, Ryuu. Aku juga"

. . .

Tenn membuka matanya perlahan, namun dia melihat dinding dan atap bercat putih, bukan merah dan pink pucat.

Bahkan dia merasa jika tubuhnya terasa berat, dan dia juga melihat tangannya yang terhubung dengan cairan infus.

Bukankah aku berada di kamar? Kenapa aku ada di-

Cklek!

"Tenn! Kau sudah sadar!" Seru Ryuu.

Tenn menolehkan kepalanya perlahan dan melihat Gaku, Ryuu, dan juga Aya.

"Dimana aku?" Tanya Tenn.

"Kau di Rumah Sakit, Tenn. Kau pingsan di kamarmu karena kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuhmu" jelas Gaku.

Tenn terdiam, poni rambutnya menghalangi kedua matanya.

"Jadi...semua itu hanya mimpi....?" Gumam Tenn.

"???"

"Semuanya hanya mimpi....." Lirih Tenn.

"Tenn/Tenn Onii-chan"

Tenn terisak dengan keras, isakannya sangat sedih....bahkan siapapun yang mendengarnya akan ikut terisak.

"Ayah...."

"Ah Tenn! Lihatlah, stroberi di kebun belakang telah matang!"

"Ibu...."

"Tenn-kun, lihatlah bunga ini....cantik bukan?"

"Riku...."

"Onii-chan! Nyanyian Onii-chan sangat bagus! Kuharap Riku bisa menjadi seperti Onii-chan suatu hari nanti!"

"Nee-chan...."

"Tenn-kun, ku yakin keluargamu pasti sangat beruntung memilikimu"

"Dan..."

"Nii-chan! Ayo kita bernyanyi bersama!"

Memori Tenn penuh dengan mereka semua, kehadiran mereka.....kehangatan mereka.....semuanya seperti nyata, semuanya seperti benar-benar terjadi.

Tapi sayang....itu hanyalah sebuah ilusi, hanya sebuah mimpi...

. . .

Beberapa hari kemudian, keadaan Tenn mulai membaik meski keadaan mental nya tidak baik-baik saja.

Gaku pun membawa Tenn ke taman Rumah Sakit untuk refreshing, Gaku melakukan itu agar Tenn tidak bosan.

"Tenn, aku akan pergi membeli minuman dulu ya? Kau tunggu sebentar disini" ucap Gaku.

Tenn hanya mengangguk kecil.

Gaku mengelus kepala centernya itu dan pergi membeli minuman.

Disana, Tenn sendirian...

Dia hanya menatap orang-orang yang tengah bermain dengan bebas di taman itu dengan mata kosongnya...

"Ayo cepat! Nanti kita terlambat!"

"Iya iya"

Pemuda yang terlihat seumuran dengan Tenn itu menghentikan langkahnya tepat di belakang kursi roda Tenn, dia memasang ekspresi terkejut.

"Apa yang kau lakukan disana? Ayo cepat! Nee-chan sudah menunggu!"

"A-ah maaf...aku segera kesana"

Pemuda itu tersenyum kecil dan berkata,

"Arigatou, Onii-chan"

Lalu, pemuda berambut Crimson itu berlari menuju 2 orang yang telah menunggunya sedari tadi.

Tenn juga langsung merespon ketika pemuda itu mengatakan sesuatu, suaranya sangat familiar di telinga Tenn.

Dia juga melihat 3 orang di pintu masuk taman sebelah Utara, wajah mereka sangat familiar di benak Tenn...

"Ukh....ukh...."

Entah kenapa Tenn menangis melihatnya, air mata Tenn keluar dan mengalir tanpa rencana.

. . .

"Ricchan, kenapa kau tadi terhenti?"

"Maaf, Nee-chan. Hanya saja tadi aku sempat melihat wajah yang familiar disana"

"Apa itu....Nii-chan?"

"Mungkin Tenn-nii, dia terlihat....kosong?"

"Kau salah lihat mungkin, mana mungkin Tenn-kun....itu sudah 10 tahun yang lalu, mungkin dia sudah memiliki keluarga sekarang"

"Kau benar, mungkin aku salah lihat"

"Ya sudah, ayo kita pergi, check-up nya sudah kan?"

"Sudah~!"

Ketiga orang itu berjalan ke tempat parkir.

"Nanti kita akan tur kemana?"

"Ke Indonesia! Riku pengen banget ke Indonesia!"

"Ummm...boleh deh"

"Yatta~"

What If: Back in Time End...

Series What If sengaja ku buat pas lagi senggang atau writer block hehe~





Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top