Special: Story Time #1

Di suatu malam yang kelam, berkumpulah 11 orang di sebuah bangunan luas yang gelap.

Semuanya adalah lelaki kecuali 1 orang, dia adalah seorang wari-maksudku wanita...ya ..wanita, dia adalah Nanaz.

"Kenapa gelap-gelapan seperti ini sih....??" Ucap Tamaki sambil memegang lengan Sogo dan bergetar ketakutan.

Nanaz hanya tersenyum dan berkata,

"Karena aku gabut dan sedang terkena writer block, jadi aku memutuskan untuk.....Story Time~"

"Di malam Jum'at begini??!" Seru mereka serempak.

Nanaz menempatkan telunjuknya di bibirnya.

"Ssh...jika kalian berisik, seseorang akan datang menghampiri kalian" ucap Nanaz sambil menakut-nakuti mereka.

Of course! Semuanya takut terkecuali Iori, Riku, dan Tenn (Trio Fure Fure)

"Okey, tanpa basa-basi lagi....aku akan memulai ceritanya..."

"Suatu hari...."

. . .

Di sebuah rumah, ada suatu pesta ulang tahun yang bisa dibilang cukup sederhana, bahkan tidak banyak orang yang diundang ke pesta itu...hanya sekedar teman dekat dan keluarga yang menghadirinya.

Si anak perempuan yang kerap kita sapa Annie ini hanya terdiam dan tidak tersenyum sekalipun, wajah datar selalu ia tunjukkan dimanapun dan kapanpun.

Seperti layaknya, err...dia tidak suka dengan acara ramai seperti ini.

Kedua orang tuanya heran, dan mencoba berbicara dengannya.

"Nak, kamu kenapa? Kok tidak senang?"

"....Annie hanya tidak suka dengan acara seperti ini, bukankah Annie tidak pernah memintanya?"

"Kami tahu itu. Namun, setiap tahun kamu tidak pernah merayakannya. Makanya, Ayah dan Ibu yang merencanakannya meski hanya teman dekat dan keluarga yang diundang" jelas sang Ibu.

"Tapi sama saja, Bu. Annie tidak suka dengan acara seperti ini"

Kemudian, Annie pun pergi ke kamarnya yang terletak di lantai 2.

Orang-orang yang disana pun heran, namun orang tuanya berkata jika Annie sedikit tidak enak badan dan melanjutkan acara itu kembali.

Di kamarnya, Annie meringkuk di kasurnya sambil dibaluti oleh selimut tebalnya. Seperti dia tidak ingin mendengar acara yang tengah diselenggarakan itu.

Hingga kemudian....

//Gaku: Apa yang terjadi?//

//Riku: Apa Annie-chan melihat sesuatu di pesta ulang tahunnya?//

//Nanaz: Tunggu hingga aku selesai bercerita dong-_-//

....Annie mendengar jika keributan orang-orang itu semakin menjadi-jadi, bahkan terdengar jelas meski Annie menyumpal telinganya.

Beberapa saat kemudian, suara keributan itu pun hilang begitu saja.

Dengan rasa penasaran, Annie pun keluar dari kamarnya dan melihat apa yang terjadi dari sela-sela tangga.

Terlihat seseorang yang sudah berlumuran darah dan memegang kapak di tangan kanannya, dia adalah seseorang yang memiliki sifat psikopat yang sensitif terhadap suara keributan.

Ini adalah alasan mengapa Annie tidak pernah meminta acara ulang tahun setiap tahunnya, karena daerah kawasan tempatnya tinggal ada seorang lelaki muda yang berkeliaran disana dan selalu membawa kapak yang berkarat.

"Aku sudah mengatakannya, tapi kalian tidak percaya" gumam Annie.

Lalu, dia berlari ke kamarnya dengan sunyi dan berpura-pura mati.

Beberapa lama kemudian, lelaki psikopat itu pergi dan Annie pun menelepon polisi tentang apa yang terjadi di rumahnya yang tengah menjadi lautan darah.

Setelah itu, polisi datang dan meminta kesaksian Annie. Setelah Annie mengatakan semuanya, polisi tidak bisa berkata apa-apa.

Karena lelaki muda ini selalu ditemukan secara random dan tidak ada keberadaannya yang pasti.

Orang-orang berkata, jika kalian sedang ramai-ramai seperti ini dan sedikit berisik....maka dia akan datang membuka pintu rumah kalian sambil membawa kapak berkarat itu.

Jika kalian ingin selamat, cepat lari dan sembunyi! Jangan berisik dan tahan napas kalian saat dia dekat dengan kalian, karena kalian napas pun bisa ia dengar dengan jelas.

Sekian...

. . .

Nanaz telah menyelesaikan ceritanya, saat melihat yang lain...ia dapat melihat Tamaki yang kini berada di pangkuan Yamato dan Gaku yang memegang tangan Ryuu dengan erat.

"Aku....tidak ingin ulang tahunku dirayakan...." Ucap Tamaki sambil bergetar.

"Itu hanya cerita, Yotsuba-san. Itu sama sekali tidak nyata" ucap Iori.

"Itu benar"

Trak!

"!"

Mereka mendengar suara dari balik pintu depan.

"Bunyi apa itu?" Tanya Sogo.

"M-Mungkinkah itu....suara kapak berkarat dari orang yang diceritakan tadi...???" Gagap Riku.

"...Oi Riku! Jangan berbicara seperti itu!"

"Y-Ya habisnya siapa lagi? Kita kan sedang libur dan ini sudah malam, siapa yang ingin datang pada jam segini??"

Ucapan Riku memang ada benarnya, mereka langsung merinding dan berkeringat dingin.

Kenop pintu berputar, dan membuat warga-warga disana kocar-kacir mencari tempat sembunyi, terkecuali Riku, Yamato, Tenn, Ryuu, dan Nanaz.

Yamato dan Ryuu berada di paling depan untuk menjadi pertama yang menghadapi entah siapa itu.

Pada saat dibuka....

"Ahhh! Basah semua deh"

....ternyata itu hanya Tsumugi.

"Hanya manajer rupanya" ucap Yamato.

Ucapan Yamato membuat mereka yang bersembunyi keluar dari tempat mereka.

"Ya ampun manajer! Membuatku takut saja!" Gerutu Tamaki.

"Lagipula, kenapa kau kesini pada malam-malam begini? Sendirian pula" ucap Nagi.

Tsumugi hanya tersenyum.

"Maaf ya semua, saat perjalanan pulang ke rumah tiba-tiba hujan turun dengan deras....jadi mau tidak mau aku harus ke dorm kalian" jelas Tsumugi.

"Begitu ya, apa kuncimu jatuh hingga kehujanan seperti ini?" Tanya Tenn.

"Kunci jatuh hingga kehujanan?? Memang sih aku kehujanan, tapi ini karena aku berlari dari jalan pulang menuju kesini, dan aku tidak membawa kunci dorm i7" jelas Tsumugi lagi.

Deg!

Mereka menatap satu sama lain dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan.

Jika Tsumugi kehujanan karena berlari dari jalan pulangnya, lalu siapa yang menyebabkan suara yang di depan pintu itu tadi?

//

MyMemo kuberi tambahan deh:^
Ku males bikin book baru:V

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top