S2 Chapter 7: The End

Sudah 2 bulan semenjak konser itu, dan sudah 2 bulan juga Riku berada di rumah sakit...

Para dokter bersama Mizushi mencoba sebisa mereka dalam mengobati penyakit Riku, namun sama sekali tidak ada perkembangan sedikitpun....yang ada keadaannya bertambah buruk...

Kini Riku hanya bisa terbaring di tempat tidur, karena malfungsi di bagian otaknya....oksigen tidak mengalir dengan lancar ke otak sehingga mengalami malfungsi.

Tenn dengan setia menemani Riku, terkadang bergantian dengan member lain yang memiliki waktu kosong...

Meski tidak bisa beraktivitas sebagai idol lagi, Riku tetap senang karena teman-teman dan Tenn masih datang menjenguknya.

. . .

Sekarang, Riku tengah sendirian...dia duduk di tempat tidur sambil bersandar dan menatap album foto miliknya.

"Masih menyimpan album itu ternyata..." Ucap Ayana yang ada disebelahnya.

"Tentu saja, album ini memiliki banyak kenangan di dalamnya....bersama Ayah, Ibu, Kakak, Tenn-nii....dan juga mereka semua..." Ujar Riku tersenyum kecil.

Ayana ingin memeluk adik kecilnya itu, tapi tidak bisa....

"My Memorable Life....sungguh suatu judul yang indah..."

"Benar....habisnya disinilah semua kenangan hidupku berkumpul, makanya aku menamakannya itu" ucap Riku.

Ayana hanya tersenyum kecil.

Kemudian, Tenn masuk sambil membawa makanan dari kantin rumah sakit.

"Riku, aku membawakanmu omelet dari kantin" ucap Tenn.

Riku mengangguk kecil.

Hening sekali....

Hanya ada suara alat medis disana, dan juga suara AC yang menyala.

"Nee Riku...." Ucap Tenn tiba-tiba.

"Hm?"

"Lagu yang kau nyanyikan saat itu.... apakah kau yang menulisnya?" Tanya Tenn sambil menyiapkan piring.

"Bukan, aku hanya membuat instrumentalnya saja....Mama yang membuat liriknya" jawab Riku.

Tenn membawa piring itu ke meja di hadapan Riku.

"Yah....aku suka dengan lagunya....makanya aku menyanyikannya saat itu" lanjutnya.

Tenn duduk di sebelahnya, dan menatap album di pangkuan Riku.

"Kau masih menatap album itu sedari aku pergi?"

Riku terkekeh.

"Iya...aku menambahkan beberapa foto disini..."

Tenn melihat foto mereka ketika mengenakkan kostum Encore pertama, dan di sebelahnya ada foto member i7 yang memakai kostum MemoMelo dengan tulisan 'Making the Dream'.

Dan di halaman terakhir, ada foto keluarga Nanase yang lengkap, entah itu membernya....

Keharmonisannya....

Kebahagiannya....

Dan kasih sayang yang mereka berikan....semuanya ada di satu foto itu.

"Aku rindu dengan mereka...." Gumam Tenn.

Riku mendengar gumaman Kakak kembarnya itu, dan hanya tersenyum kecil.

Aku akan pergi bertemu mereka, Tenn-nii.... Batin Riku.

Sebenarnya beberapa hari yang lalu,

"Ricchan....apakah ingin bertemu dengan Ayah dan Ibu?" Tanya Ayana.

Riku termenung, dan kemudian dia mengangguk.

"Iya, aku rindu dengan mereka...."

Ayana tersenyum kecil mendengarnya.

"Nanti aku jemput, ya? Kita bertemu Ayah dan Ibu bersama-sama" ujar Ayana.

"Eh tapi Tenn-nii...."

"Tencchan kan seorang idol, dia pasti sibuk....jadi kita ajak dia suatu hari nanti, oke?" Ucap Ayana.

Riku tersenyum dan mengangguk.

Riku terus menunggu hingga hari dimana Ayana menjemputnya tiba, tapi dia malah berdiri terus di sebelahnya.

Riku pernah bergerutu padanya, tapi Ayana hanya berkata jika belum waktunya untuk pergi ke sana.

Riku pun harus menunggu lagi, dia sudah tidak sabar ingin bertemu Ayah dan Ibunya, mungkin jika ada kesempatan dia ingin bertemu dengan Musubi.

"Nah makanlah yang banyak ya? Biar cepat sembuh" ucap Tenn sambil mengelus kepala Riku.

Riku pun tersenyum manis.

"Iya!"

(Entah kenapa aku bisa membayangkan mereka berinteraksi seperti ini....)

---

Lalu, weekend pun datang...

Member i7, Trigger, bahkan Re:Vale bersama Zool datang ke ruangan Riku.

Para perawat sudah memperingatkan mereka agar tidak menjenguk beramai-ramai, tapi mereka malah memberi (baca: menyogok) para perawat itu sebuah fanservice, alhasil mereka pun diperbolehkan~

"Riku~~!" Seru Momo begitu membuka pintu.

"Momo-san, jangan berisik!" Seru Iori dan Touma.

"Kalian juga sama berisiknya..." Keluh Gaku.

Riku yang sedang menengok pada jendela itu pun menolehkan kepalanya, dia tersenyum kala melihat semuanya datang.

"Minna...."

"Ah kalian sudah datang, cepatlah pulang...Riku butuh istirahat" ucap Tenn.

"KITA INI BARU SAMPAI DAH MAIN USIR AJA!!" Teriak semuanya.

"BERISIK KALIAN! INI RUMAH SAKIT! BUKAN HUTAN!!" Teriak Tenn.

Riku hanya terkekeh melihat mereka sangat damai, begitu juga dengan Ayana yang setia di sebelahnya.

"Nah Ricchan....kita akan pergi sekarang....emang sekarang tanggal berapa sih??" Tanya Ayana.

"Tanggal 20 November, memangnya kenapa?" Ujar Riku pelan.

Ayana tersenyum kecil.

"Ternyata hari ini hari ulang tahunku, dan ternyata Ricchan akan ikut pergi bersamaku bertemu Ayah dan Ibu..." Ucapnya.

Riku mendengarkan setiap perkataan Ayana, Ayana bilang jika Riku bertemu dengan Itsuki dan Akio...Riku tidak dapat kembali pulang pada i7 dan Tenn, dan jika Riku tetap ingin ikut...maka Riku harus mengucapkan sampai jumpa kepada teman-temannya dan Tenn.

Lalu, Riku memaksa dirinya untuk bangun dan mencoba menggerakkan badannya yang lemas itu.

Tenn yang tadinya sedang ribut pun langsung menghampiri Riku.

"Ah Riku! Jangan memaksakan dirimu untuk bangun, kau kan masih lemas" panik Tenn.

Riku tersenyum.

"Tidak apa Tenn-nii, aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian semua"

Tenn pun mengangkat bagian atas tempat tidur dengan menggerakkannya dengan tuas, lalu menyandarkan Riku disana. Dengan begitu, Riku berada di posisi nyaman.

Semuanya menatap Riku dengan penasaran, sedangkan yang ditatap hanya tersenyum kecil.

"Etto....aku ingin berterima kasih....kalian selalu menjagaku selama ini, maaf jika aku merepotkan, membebani kalian, dan bahkan membuat pekerjaan kalian selalu tertunda...."

Tidak ada satu member pun yang protes, karena mereka ikhlas melakukannya, mereka senang memiliki Riku diantara mereka.

"....maaf jika aku tidak pernah memberitahu yang sebenarnya....maaf jika aku selalu berbohong kepada kalian...."

Riku kini telah berlinang air mata, di satu sisi....Tsumugi, Banri, dan Otoharu baru saja sampai di ruangan Riku.

"Untuk Tenn-nii....maaf jika aku tidak pernah memberitahu apa yang terjadi pada Ayah, Ibu, dan Kakak...."

Tenn pun mendekat pada Riku dan memeluknya, dia juga sama seperti Riku...berlinang air mata.

"Harusnya aku yang meminta maaf, Riku! Jika saja aku tidak ikut dengan Kujo-san....mungkin mereka masih hidup dan kau tidak akan menjadi seperti ini!" Isak Tenn.

Riku menggeleng kepalanya pelan.

Tenn pun melepas pelukannya, sampai Riku menyodorkan album foto miliknya.

"Kenapa kau memberikannya padaku?" Tanya Tenn.

"Untuk Tenn-nii simpan, jika Tenn-nii sibuk dan merindukan diriku....Tenn-nii bisa melihat isi album itu" ujar Riku.

Dalam benak Otoharu dan Tsumugi, entah mengapa mereka merasa ada sesuatu dibalik kata-kata itu.

"Baiklah Riku"

Riku menoleh dan menatap Tsumugi dan Otoharu.

"Papa, terima kasih sudah merawatku sejak kecil ya....Tsumu-chan juga! Aku senang bisa memiliki seorang adik perempuan hehe~" ucap Riku sambil tersenyum manis.

(Credit to pixiv)

"Riku-nii...."

Tsumugi sudah tidak bisa membendung air matanya, Otoharu pun memeluk putri satu-satunya itu.

Yang lainnya pun mulai merasa aneh, karena seakan Riku memberi mereka sebuah ucapan perpisahan.

"Nanase-san, kau....tidak akan pergi kemanapun kan?" Tanya Iori memastikan.

Riku hanya tersenyum menanggapinya.

Hingga kemudian....

"Ricchan...."

Riku menatap Ayana dan mengangguk kecil, kemudian dia memanggil Tenn.

"Nee Tenn-nii...."

"Iya Riku?"

"Bisakah kau nyanyikan Hatsukoi Rhythm untukku? Aku tidak bisa tidur tanpa nyanyianmu" pinta Riku.

Tenn awalnya terdiam, tapi kemudian dia tersenyum dan mengangguk.

"Baiklah jika itu mau mu, Riku" ujar Tenn.

fukinukeru soyokaze niteru no wa
kimagure na toko to ten'imuhousa to
hikaeme na furi shite sore de ite itazurakko no youni
honrou surun da toki ni wa furimuite
odorokaseru Oh

Suara Tenn terdengar lebih lembut dari biasanya, sampai-sampai yang lainnya sangat menikmatinya.

You As Wind, Blowing
tenobashite
tsukamaeta
egao no kimi ni
You As Wind, Blowing
shiranakatta
kodou ga hatsukoi rizumu wo kizandeita koto wo

Bertepatan dengan selesainya Tenn bernyanyi....

"Riku!/Riku-kun!/Rikkun/Nanase!/Nanase-san!/Riku-nii!"

....Riku menutup matanya dan tidak pernah terbangun lagi....

Lampu merah menyala di atas pintu ruangan Riku, Mizushi dan beberapa dokter segera memasuki ruangan Riku dengan cepat...

....dan beberapa perawat meminta semuanya untuk keluar dari ruangan selama mereka memeriksanya.

Tapi....

....ternyata Riku benar-benar telah pergi bersama Ayana.

"Waktu kematian pukul 09.30, pasien atas nama.....Nanase Riku, 20 tahun" ucap Mizushi.

Salah satu perawat melepas alat-alat medis pada Riku, dan menutupi Riku dengan kain putih.

Mizushi pun keluar dari ruangan Riku sambil membawa kabar buruk, saat Mizushi menyampaikannya....Tenn sama sekali tidak menerima jika Riku telah tiada....Gaku dan Ryuu mencoba menenangkannya.

"Itu bohong! Riku bilang dia ingin tidur! Dia sedang tidur kan?!" Seru Tenn.

"Tenn... relakanlah..." Ucap Ryuu.

Tenn menggelengkan kepalanya, "tidak! Aku tidak mau kehilangan Riku! Sudah cukup aku kehilangan mereka....Riku adalah satu-satunya keluargaku..."

Member i7 sudah tidak bisa membendung air mata mereka, begitu juga dengan Zool. Momo memeluk Yuki sambil terisak, bahkan Yuki sendiri tengah menahan tangisnya.

Hari ini, tanggal 20 November....dipublikasikan jika Nanase Riku....center grup idol IDOLiSH7....meninggal dunia.

Dan pada keesokan harinya, Riku dimakamkan di sebelah makam keluarga Nanase....

Tiada henti Tenn menangis meraung-raung atas kepergian adik kembarnya itu, tanpa diketahui jika dia melihat semuanya.

"Tenn-nii...."

Ayana sedih melihatnya seperti ini, sebenarnya dia tidak tega untuk melakukan misi terakhirnya....tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, karena ini adalah misi dari petinggi.

"Ricchan, ikou....mereka sudah menunggu" ucap Ayana sambil menepuk pundak Riku.

Riku menatap Ayana dan menatap ke arah pemakaman lagi.

"Baiklah, Nee-chan"

Dan dalam waktu yang singkat, mereka menghilang.

Kini, tidak ada lagi keceriaan, kecerobohan, dan seorang moodbooster di dorm i7....

Tak ada lagi yang akan memanggil 'Tenn-nii' kepada Tenn....

Tak ada lagi....

....Nanase Riku.

. . .

My Memorable Life

"Tenn Onii-chan, buku apa ini? Judulnya indah sekali"

"Buku itu....adalah peninggalan Riku, dia memberikan padaku sebelum dia tiada"

Aya menatap buku itu sendu.

"Riku-san kah...pasti dia sedih saat ini" ucap Aya.

"Kenapa?"

"Karena kondisimu....cepatlah sembuh Tenn Onii-chan, agar Riku-san tidak sedih!" Ucap Aya sambil tersenyum.

Wajah pucat Tenn terlihat mengeluarkan sebuah senyuman kecil, tangan kurus dengan infusannya itu mengelus kepala Aya dengan lembut.

"Arigatou, Aya"

Tenn menatap buku album itu, dan mendekapnya erat hingga ia tertidur.

End-

Next!
My Memorable Life: Epilog

. . .
No comment dariku:')
Karena ini kurang sedih bagiku, dan susah untuk membuatnya untuk menjadi sangat sedih...

Tapi Nanaz senang karena MyMemo bisa selesai....

Epilog akan datang dalam beberapa hari~

(Credit to pixiv)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top