6. Everyone
"...mhm...."
Riku membuka matanya perlahan, dan melihat siluet seseorang di depannya.
"Nanase-san, akhirnya kau bangun juga"
Ah ternyata babysitter nya Riku, Izumi Iori.
"Oh Iori ternyata, ada apa?" Tanya Riku yang masih mengantuk.
"Tidak, hanya saja makan malam sudah siap. Pergilah cuci muka terlebih dahulu Nanase-san, aku bisa melihat sungai kekeringan di samping mulutmu" ucap Iori sambil berjalan menuju yang lainnya.
Riku pun kesal, "Oy! Apa maksudmu?!"
Setelah itu, Riku bergabung dengan yang lainnya di tenda makan. Makanannya sangat menggiurkan! Ada daging asap, salad buah, ikan bakar, barbeque, bahkan omurice! Semuanya adalah masakan buatan Mitsuki.
"Woah....semuanya terlihat enak!" Ucap Riku sambil melihat semua makanannya.
"Sini Riku!"
Riku duduk di sebelah Iori dan di depan Sogo, dan mengambil beberapa potong makanan.
"Riku-kun, apa kamu habis menangis?" Tanya Sogo.
Karena pertanyaan yang tiba-tiba, Riku sedikit tersedak tapi untungnya makanannya bisa ditelan dan ngga nyangkut di tenggorokan.
"Ah maaf, aku tidak bermaksud-"
"Tidak apa, Sogo-san. Dan aku tidak habis menangis kok, aku tadi tertidur" balas Riku sedikit serak karena tersedak.
"Begitu ya....jika ada apa-apa bilang saja, jangan dipendam sendiri ya?" Ucap Sogo sambil tersenyum.
"Baaikkk!"
Aku bisa melihatnya Riku-kun, bekas air mata itu... batin Sogo.
Member Ainana terlihat tentram dan damai, sedangkan Tenn melihat pada Riku dengan perasaan bercampur aduk.
Setelah makan malam, para idol diperintahkan untuk istirahat karena besok pagi akan ada kegiatan luar lingkungan lokasi rumah kosong. Mereka pergi ke tenda masing-masing dan tertidur, terkecuali Riku.
Masuk ngga ya....masuk ngga ya..... batin Riku sambil menatap rumah mininalis itu.
Riku menggeleng, "ah nanti aja deh, nanti aku kena masalah terus bukannya staff-san malah Iori yang ceramahin aku"
Riku masuk ke tendanya dan tidur lagi.
Ayana yang sedari memperhatikan seperti CCTV, hanya terkekeh.
"Acieee...Ricchan masih kepo, tapi sepertinya saat itu aku tidak sempat memberitahu kejutannya ya?" Ucap Ayana.
______//
Keesokan harinya, semuanya sudah siap memakai training mereka. Tak lupa juga membawa botol minum berisi air dan handuk kecil, tapi untuk member Ainana ada tambahan yaitu inhaler untuk Riku.
"Semuanya sudah siap?" Tanya pimpinan staff.
"Sudah!" Ucap mereka serempak.
Mereka berjalan menuju sebuah ladang di dekat lokasi tenda, dan mereka akan membantu para petani dalam membajak sawah yang berlumpur.
Aku ingat jalur ini, jika nanti kita lurus maka akan pergi ke ladang sawah namun jika belok kanan maka akan menuju sebuah bukit dengan tempat foto yang bagus! Batin Riku.
Kemudian mereka melihat pemandangan persawahan yang bagus, lokasinya dekat dari tempat rumah tadi.
"Disinilah kalian akan membantu para petani itu, nanti setiap tim memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, jangan merasa takut kotor ya....minna-san!" Seru pimpinan staff.
"Ouu!"
Tim 1: membajak sawah dengan kerbau
Tim 2: meratakan sawah
Tim 3: menanam padi
Tim 1
"Jadi.....bagaimana kita membajak sawah menggunakan kerbau?" Tanya Yamato.
"Kita tunggangi saja!" Ucap Sogo.
"Uh....kurasa itu ide buruk, Sogo-kun" ucap Ryuu sweetdrop.
Tim 1 masih memikirkan bagaimana cara membajak sawah menggunakan kerbau.
Tim 2
"Meratakan sawah? Bagaimana caranya?" Tanya Tamaki.
Iori mengeluarkan hp nya, namun sayang.....tidak ada sinyal.
"OH! Watashi tahu caranya!" Ucap Nagi.
"Bagaimana?" Tanya Tamaki dan Iori.
Nagi mengambil garpu besar(?) Dan menggaruknya pada ladang sawah.
"Seperti ini" ucap Nagi.
"Woahhh! Nagichii, kau hebat!" Puji Tamaki.
"Yah....untuk pertama kalinya kau berguna, Rokuya-san. Bahkan untuk seorang pangeran sepertimu, kau lebih cocok seperti ini" ucap Iori datar.
Nagi merasa seperti ada sesuatu yang patah tapi bukan garpu besarnya.
"Ouch....itu pujian atau hinaan?"
Tim 2 berhasil mengetahui cara meratakan sawah.
Tim 3
"Menanam padi?" Tanya Gaku.
"Andai aku seorang petani atau orang yang pernah tinggal di dekat sawah, mungkin aku tahu bagaimana caranya" ucap Mitsuki.
"......"
"Aku tahu caranya!" Ucap Riku.
Riku mengambil seikat tanaman padi, kemudian menanamnya di tempat yang sudah diratakan oleh tim 2.
Mitsuki, Tenn, dan Gaku takjub melihat Riku yang dengan hati-hati menanam tanaman padi itu.
"Ya....kurang lebih seperti itu haha" ucap Riku.
Mereka bertiga mengangguk paham, dan mulai mengikuti cara Riku.
Tim 1 berhasil membajak sawah dengan bantuan para petani disana, mereka benar-benar mengira jika kerbau itu untuk dinaiki, padahal seharusnya kerbau itu dipasangi sebuah alat pembajak sawah dan tidak perlu menaiki kerbau nya.
Tim 2 berhasil meratakan sawah meski mengeluh karena punggung mereka sakit dan merasa lelah.
Tim 3 berhasil menanam padi karena itu mudah, hanya tinggal memasang dengan benar dan tidak berjatuhan.
....
Para staff melihat mereka kelelahan tapi mereka juga bersenang-senang, hingga ada suatu kejadian.....
"Mitsuki-san! Aku sudah mengambilkanmu padiii!" Seru Riku sambil berlari.
"Riku! Jangan berlariii! Nanti ja-"
Nepluk!
"-tuh"
Riku tersandung kakinya sendiri dan jatuh ke dalam lumpur.
"Riku! Kau tidak apa-apa?" Khawatir Mitsuki.
Riku pun bangkit lalu berdiri dan menatap Mitsuki sambil tersenyum.
"Aku tidak apa-apa, Mitsuki-san!"
Semuanya menatap ke arah Riku dengan ekspresi tercengang.
"Pfft......hahahahahahahahahahahahaha!!"
Sontak semuanya tertawa, sangat kencang.
Riku hanya mengedipkan matanya.
"Kenapa tertawa??"
"Wajahmu.....hahahaha....." ucap Mitsuki disela tawanya.
Riku mengeluarkan hp nya dan menatap layar.
"Huaaaa!! Wajahku tertutup lumpur!!" Seru Riku.
Semuanya tertawa semakin kencang, saking kencangnya mereka satu-persatu jatuh terduduk di lumpur.
Para staff juga sama, tapi mereka masih bisa menahannya karena mereka sedang merekam.
"Ya tapi tidak apa lah....hitung-hitung masker gratis dan bisa melihat mereka tertawa" gumam Riku.
Mereka pun melanjutkan aktifitas mereka hingga sore hari.
________//
"Oke minna-san! Kalian pergi mandi dan bersiap untuk kegiatan selanjutnya!"
Mereka pulang dengan keadaan berantakan sekali, terutama Riku yang jatuh berkali-kali di dalam lumpur. Riku juga tidak jatuh sendiri, ia selalu mengajak orang lain untuk jatuh dengannya apalagi Gaku.
"Kini kulit mayat milikmu tertutup oleh lumpur, Sobaman" ucap Tenn sambil mengejek.
"Oy!"
Gaku menghela napasnya.
"Jika bukan karena Nanase, aku pasti akan marah. Tapi karena itu Nanase, aku tidak tega memarahinya" ucap Gaku sambil mengacak-acak rambut uban miliknya.
Tenn hanya diam mendengarnya.
Aku penasaran dengannya, kenapa dia bersikeras sekali untuk menjadi idol? Batin Tenn sambil melihat Riku.
Dan terlebih lagi....kenapa aku merasa tidak asing dengan rumah itu? Batin Tenn lagi.
Tenn menggelengkan kepalanya dan segera membersihkan diri sebelum kegiatan selanjutnya.
Sementara itu....
"Riku-kun, aku merasa khawatir jika kau terkena serangan asma, tapi sepertinya hari ini tidak ya" ucap Sogo.
Riku mengangguk senang.
"Iya! Mungkin karena aku rutin memakai nebulizer ketika sudah merasa sesak" ucapnya.
Semuanya merasa lega mendengar Riku mulai memperhatikan kesehatannya, Riku tersenyum pada mereka.
Tentu saja....aku harus bisa mengabulkan permintaan Nee-chan, dan mencari tahu mengenai kejutan itu, kalau bisa....
Riku menatap Tenn yang lagi-lagi berargumen dengan Gaku, dengan Ryuu yang hanya duduk pasrah di kursi santai tenda Trigger.
Ujung bibirnya terangkat sedikit, dan tatapannya yang sayu memandang Tenn lekat-lekat.
.....aku memberi tahu Tenn-nii yang sebenarnya batin Riku.
.
.
.
.
Omake
"Ngomong-ngomong, kenapa aku tidak melihat para manajer?" Tanya Riku.
"Manajer bilang dia sedang makan dan berwisata di sekitar bersama Anesagi-san dan Banri-san" balas Iori sambil menunjukkan percakapannya bersama Tsumugi.
"APAAAAAAAAAAAA?!??"
Hahaha.....bahkan para manajer membutuhkan refreshing bukan?
TBC
Next!
Chapter 7: I
Nanatsu kasanatta toki~
Eh malah nyanyi😂
See you next update~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top