3. For

"K-kenapa....Nee-chan...ada disini?" Gumam Riku.

Ayana tersenyum lembut pada adik kecilnya itu.

"Ricchan....sebenarnya aku ada disini karena aku ingin Ricchan menyanyikan lagu milikku, sekali saja!"

Riku terperangah.

"Tapi, lagu itu belum sempurna. Liriknya belum ada, karena yang baru kuselesaikan hanyalah instrumentalnya"

"Eh? Lalu, kau menyimpannya dimana? Mungkin akan kubantu menyelesaikannya" ucap Riku.

Ayana memasang pose berpikir.

"Ahaha....lupa"

Riku sweetdrop mendengarnya.

"Riku! Ayo kita berangkat!" Seru Yamato.

Riku segera bangkit dari duduknya, dan berjalan keluar.

"Baik!"

SLAM!

Ayana menatap Riku dengan seksama, dan ia tersenyum lembut ketika melihat Riku tertawa gembira. Tapi, ia melihat seseorang lagi yang familiar.

Dan itu adalah Tenn, adiknya yang satu lagi.

"Tenn...."

Yaotome Prod

Ruang Meeting

Meeting kali ini membahas mengenai jadwal, jadwal itu telah dipersiapkan dengan sempurna.

"Wah...sepertinya seru!" Ucap Nagi.

Riku menatap jadwal itu, dan ia melihat pada waktu malam.

Ah! Ada! Berarti pada saat mereka tidur, aku harus menyelinap masuk batin Riku.

"Kita akan pergi ke lokasi besok siang, dan berkemas terlebih dahulu, setelah itu kita akan mengundi bagian masing-masing" ucap pimpinan staff.

"Baik!"

Mereka semua pergi ke dormitory masing-masing untuk beristirahat, tapi tidak dengan Riku.

"Eh? Kemana Riku?" Tanya Mitsuki.

Member yang lain melihat sekitar untuk mencari si rambut merah itu. Mereka khawatir jika Riku pergi sendirian dan kemudian tiba-tiba mendapat kabar jika ia di rumah sakit, karena itu memang pernah terjadi dulu.

Sebenarnya Riku pergi ke Zero Arena, disana dia menatap Zero Arena dengan ekspresi yang tidak pernah dia tampilkan di depan orang lain.

Riku baru saja menerima telepon dari dokternya, untuk mengingatkan bahwa jadwal check-up nya dipindahkan besok mengingat Riku akan ada syuting selama 1 minggu. Ada rasa ingin Riku tidak melakukan check-up itu, karena menurutnya itu sia-sia.

Hmph....untuk apa aku melakukan check-up jika ujung-ujungnya....

Riku menatap ke arah langit yang cerah dengan mata buram karena air mata.

....

.....aku akan pergi meninggalkan dunia ini.

Kuri kaeshite nobotte iku
Rasen no youna merodii no uzu
Hajimari wa chiisai oto hitotsu demo
Hitori kiri ja kansei shinai

Nyanyian Riku terdengar sedikit keras dan merdu, ia tidak tahu jika ada Trigger yang sedang berjalan-jalan di sekitar Zero Arena.

"Suara ini...?" Heran Ryuu.

"Lagunya sangat indah, tapi entah kenapa cara ia menyanyikannya terasa menyakitkan dan sedih" ucap Gaku.

"Bukankah ini...." gumam Tenn.

Mereka bertiga berlari mencari sumber suara tersebut, dan akhirnya mereka menemukannya.

SEPTET wa nanatsu no hikari
Bokura o tsunagu niji no you da ne
Dare ka no tame ni kanadeyou

(SEPTET For... Nanase Riku)

Nyanyian Riku begitu mengena hingga Trigger meneteskan air matanya, sedangkan Riku hanya tersenyum kecil sambil melihat ke langit biru.

"Ah...aku kenapa sih?" Gumam Riku.

Riku pun pergi dari Zero Arena, dan menyisakan Trigger yang masih terpaku disana.

"Lagu itu....bukankah lagu itu menjadi lagu perdana dari Riku-kun dulu kan?" Tanya Ryuu.

"Huh? Apa maksudmu?" Heran Tenn.

Ryuu dan Gaku saling berpandangan.

"Apa kau serius tidak tahu sama sekali?" Tanya Gaku.

Tenn menggeleng, "Memangnya kenapa?"

Gaku menatap Zero Arena.

"Disaat umurmu dan Nanase 14 tahun, Nanase debut menjadi solo idol dibawah agensi Takanashi, dan dia debut dengan lagu yang barusan dinyanyikan" ucap Gaku.

Tenn terkejut mendengarnya.

Riku.....debut menjadi idol saat berumur 14 tahun?! Batin Tenn.

"Benar, saat itu Riku-kun menjadi sangat populer dalam sejenak, makanya tidak heran jika Idolish7 bisa populer dalam waktu yang singkat" ucap Ryuu.

"Dan juga, aku tahu ini dari Tsumugi. Jika Nanase adalah kakak angkatnya, Nanase diasuh oleh keluarga Takanashi sejak kecil" ucap Gaku menatap Tenn.

"Eh...?"

---

Riku sampai di dormitory, disana ia melihat yang lain sedang meeting di ruang tamu. Ada juga list yang akan mereka bawa nanti lusa, hanya sedikit.

"Oh! Riku! Kau kemana saja?" Tanya Yamato.

"Hanya berjalan-jalan sebentar" Jawab Riku.

Riku menghampiri mereka dan berdiskusi untuk lusa nanti.

Keesokan harinya....

Riku segera mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa, seperti;

1. Pakaian
2. Training
3. Sabun
4. Sikat gigi+pasta gigi
5. Handuk kecil
6. Botol minum
7. Inhaler
8. Nebulizer

Kemudian, Riku memasukkan semuanya ke dalam koper. Dan kemudian, ia teringat jika ia memiliki janji untuk check-up hari ini.

"Sudah jam segini, sepertinya aku check-up saja dulu, semoga saja nanti tidak terlambat" gumam Riku.

Riku bersiap-siap dan kemudian turun ke bawah, disana ia melihat yang lainnya sedang bersiap-siap.

"Ah Riku! Kau akan pergi kemana? Kita akan segera berangkat" ucap Yamato.

"Aku akan pergi ke rumah sakit, nanti kita bertemu di Yaotome Prod saja"

Riku pun keluar dorm dan memanggil taksi.

"Eh? check-up Riku-kun sepertinya menjadi lebih sering" ucap Sogo khawatir.

"Tapi Nanase-san tidak pernah mendapat serangan asma yang parah bukan?" Heran Iori.

Semuanya bertanya-tanya namun tidak dapat menemukan jawabannya.

Rumah Sakit Universitas Tokyo

Dr. Mizushi

"Permisi"

"Ah Riku-kun! Maaf membuatmu pergi ke sini terlebih dahulu sebelum syuting" ucap Mizushi.

"Tidak apa, Mizushi-san. Bukankah ini check-up rutin?" Ucap Riku.

Mereka berdua pun terkekeh.

Mizushi mengecek keadaan Riku seperti biasa, kemudian setelah selesai Mizushi memberi resep yang sama.

"Ini. Seperti biasa" ucap Mizushi sambil menyodorkan obat inhaler dan obat nebulizer.

Riku mengambilnya sembari tersenyum sedih.

"Apakah tidak ada perkembangan?" Tanya Riku.

Mizushi menggeleng.

"Asma mu semakin kronis, Riku-kun. Aku menyarankan agar kau lebih berhati-hati sekarang, karena sekarang kau mudah terkena serangan asma" jawab Mizushi.

Riku menundukkan kepalanya, dan Mizushi mengelus rambutnya dengan pelan.

"Riku-kun...."

---

Kemudian, Riku keluar dari RS sembari membawa obatnya. Tak lama setelah itu, ponsel miliknya berbunyi.

Iori

Nanase-san, apa sudah selesai?

Riku

Ya, aku sudah selesai

Iori

Cepatlah ke Yaotome Prod, kita akan segera berangkat

Riku

Aku segera kesana

"Yang lain sudah disana, dari sini kan membutuhkan waktu setengah jam.....bagaimana ini?" Gumam Riku.

Mizushi yang kebetulan jam kerjanya habis, bingung melihat Riku yang terlihat panik, sampai ia melihat Riku yang berlari.

"Anak itu, padahal sudah kubilang berhati-hati" ucap Mizushi.

Mizushi masuk ke mobil miliknya dan segera mengejar Riku.

Tin! Tin!

Riku yang terengah-engah menengok pada sumber suara, ternyata itu Mizushi!

"Riku-kun! Masuklah, aku akan mengantarmu dengan cepat" ucap Mizushi dari dalam mobil.

Riku segera masuk ke dalam mobil Mizushi, dan mengatur napasnya yang terengah-engah.

"Kenapa kau terburu-buru begitu?" Tanya Mizushi.

"Ah...aku sudah ditunggu oleh yang lain di Yaotome Prod, aku takut merepotkan semua orang" jawab Riku.

Mizushi menghela napas.

"Seharusnya kau tidak berlari, kau sangat lemah sekarang. Mungkin saja para staff bisa melepasmu dengan alasan ke RS" ucap Mizushi.

Riku menggeleng.

"Aku tidak ingin dianggap tidak profesional oleh Tenn-nii, yang ada dia akan menyuruhku untuk mundur dan berhenti" ucap Riku.

Mizushi sedih mendengarnya, tapi di satu sisi dia ingin Riku berhenti menjadi idol dan memperhatikan kesehatannya. Tapi Mizushi tidak bisa berbuat apa-apa, karena Riku adalah anak yang keras kepala.

Hanya dalam 10 menit, mereka sampai di Yaotome Prod.

"Huh...mobil siapa itu?" Tanya Iori.

Mereka semua menatap mobil yang berhenti di depan mereka, sampai kemudian keluarlah lelaki berambut merah yang sangat mereka kenal.

"Maaf aku terlambat!" Seru Riku.

Saat Tenn ingin sekali menegur, tiba-tiba ia dicekal oleh Gaku.

"Tidak Tenn, Nanase ada alasannya" ucap Gaku.

"Darimana kau tahu?!" Kesal Tenn.

Gaku menunjuk pada Mizushi yang masih mengenakan jas dokternya yang sedang berbicara pada pimpinan staff, disana Mizushi mengatakan jika Riku terlambat karena flu jadi memeriksakan dirinya ke RS.

Dan tentu saja para staff memakluminya, karena semua juga pasti mengalami keterlambatan karena pergi check-up ke RS untuk mengecek kesehatannya.

"Bagaimana hasilnya?" Tanya Sogo.

"Ya....hanya ini resep yang diberikan dokter" jawab Riku sambil memperlihatkan obat inhaler dan obat nebulizer.

"Woah! Berarti kau akan sembuh, Rikkun?"

Riku sedikit terkejut dengan pertanyaan Tamaki.

"Y-ya begitulah" jawab Riku sedikit ragu.

Kemudian setelah itu, Mizushi pamit pada Riku dan I7 beserta Trigger langsung pergi ke lokasi syuting menggunakan bus.

Riku melihat pemandangan di bus; Tenn dan Gaku bertengkar sedangkan Ryuu menengahi, Tamaki dan Sogo tertidur, Mitsuki dan Iori sedang berbicara, Yamato dan Nagi sedang menonton TV.

Riku hanya bisa tersenyum melihatnya, ia merasa jika nanti ia sudah pergi dari dunia ini.....

.....apakah masih akan sama?

"Eh...?"

Tanpa Riku sadari, air matanya menetes. Riku menghapusnya sebelum yang lain melihat, dan kemudian duduk kembali dan mendengarkan musik.

Riku menatap ke jendela.

"Terkadang aku heran, untuk apa aku hidup jika aku akan meninggalkan dunia ini dengan cepat?" Gumam Riku.

TBC

Next!
Eps 4 "The"

Yak! Lanjuuttt~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top