2. You
Calmy Cloud Cafè
. . . . . .
"U-uh....kenapa....kita jadi ada di kafè bersama kalian?" Tanya Yamato sweetdrop.
Di depan I7, ada Trigger yang sedang tersenyum tanpa dosa.
"Memangnya kenapa, Nikaido? Sesekali kita seharusnya hangout bersama, bukan begitu?" Ucap Gaku dengan PD.
Lalu, Nagi menimpali.
"Jika dibayari oleh Yaotome-shi, then it's no prob-lem desu~"
Namun, yang Nagi dapatkan hanyalah tatapan menyebalkan dari Gaku sedangkan yang lain hanya tertawa.
Ya begitulah....
Hm? Kenapa jadi ada di kafè? Ini ceritanya.
Flashback
Setelah I7 berjalan keluar dari Yaotome Prod, Trigger menelepon bahwa mereka ingin I7 untuk membantu mereka dan dengan polosnya I7 mengiyakan permintaan itu.
Padahal dibalik telepon, Trigger tertawa jahat karena berhasil mengelabui I7.
Dan kemudian, I7 berlari kembali ke ruang meeting. Namun tiba-tiba....
KLAK!
"Eh?! Siapa yang mematikan lampunya!?" Seru mereka.
"Nanase-san! Nanase-san! Apa kau baik-baik saja?!" Seru Iori.
Satu-persatu member menghilang tanpa sebab, seperti ada penculik di ruangan itu.
Ketika lampu menyala....
KLAK!
....mereka semua menghilang.
Padahal Trigger lah yang menculik mereka semua, dengan kekuatan Ryuu yang dengan mudah membawa 4 orang sekaligus, dan membawa mereka ke sebuah kafè.
Flashback End
Begitulah ceritanyaa~
Jadi sebenarnya tidak ada maksud jahat, tapi cara mereka mengajak sangatlah jahat.
Mereka ber-10 duduk di dekat jendela kafè, yang lain protes karena cara mereka mengajak sangat tidak baik terkecuali Riku yang sedari tadi diam saja.
(Terdengar bunyi alunan nada piano dari ponsel Riku)
Riku membuka ponselnya, dan melihat nama yang tertera disana.
"Ah maaf, aku harus menjawab telepon terlebih dahulu" ucap Riku sambil tersenyum kecil.
Riku berdiri dan berjalan keluar kafè, semuanya hanya melihat dan diam.
"Aku yakin, pasti Riku-kun menyembunyikan sesuatu" ucap Sogo.
"Aku setuju denganmu, Osaka Sogo" timpal Tenn.
"Aku sebenarnya melihat Nanase-san yang seperti habis menangis pagi ini, tapi dia beralasan jika matanya kelilipan padahal hidungnya ikut memerah seperti orang habis menangis" jelas Iori.
Dengan begitu, semuanya yakin jika Riku menyembunyikan sesuatu karena mereka semua merasa aneh dengannya.
"Maaf menunggu"
Riku kembali duduk di tempatnya seperti biasa, dan juga sembari tersenyum.
"Telepon dari siapa?" Tanya Tenn.
"Dari dokter Mizushi"
"Mengapa dokter meneleponmu?" Tanya Iori.
"Uh....untuk check-up?"
Tenn dan Iori menatap Riku intens, bahkan sangat intens.
"Mou! Jika masalah seperti ini, kalian selalu kompak!" Seru Riku pada Tenn dan Iori.
"Itu karena aku sebagai Kakakmu, aku memang mengkhawatirkanmu"
"Leh....bahkan kau meninggalkannya, masih saja khawatir"
"Apa kau bilang, Izumi Iori?!?!"
"Sudah! Sudah! Tidak baik bergaduh di tempat umum" lerai Ryuu.
Kemudian, mereka pergi memesan makan dan minum.
"Riku, kau ingin pesan apa?" Tanya Yamato.
"Ah! Nasi curry dan es teh saja" Jawab Riku.
Hening.
"Tidak biasanya kau memesan itu, Rikkun" ucap Tamaki.
Riku tersenyum kecil, "haha...."
Setelah itu, mereka semua pergi ke dormitory I7 untuk minum-minum.
Tapi tidak bagi Riku, ia hanya ingin beristirahat di kamarnya.
"Maaf, aku akan langsung mandi dan beristirahat di kamarku" ucap Riku.
Kamar Riku
Riku terduduk di ranjang kasurnya sambil melihat ke arah jendela, suasananya kini gelap karena sudah malam dan besok adalah meeting terakhir untuk acara kolab mereka.
Ricchan! Lihat, Nee-chan sedang membuat lagu pertama Nee-chan!
SET!
"Benar juga, 2 hari sebelum kejadian itu.....Kakak sedang membuat sebuah lagu...." gumam Riku.
Apakah lagu nya telah selesai? Ugh....sebenarnya aku benci ini tapi sepertinya saat acara nanti aku akan menyusup masuk ke dalam batin Riku.
Riku membaringkan dirinya dan terlelap dalam kegelapan.
. . . . . . .
BRAK!
"Ugh....apa yang terjadi?"
(Melihat sekeliling)
"Ayah!! Ibu!! Kakak!! Jangan tinggalkan aku, kumohon! Aku tidak ingin sendirian! Kumohon bangunlah!"
"Jangan tinggalkan aku...."
. . . . . . .
"Jangan tinggalkan aku....."
Sebuah air mata lolos dari matanya yang tertutup itu, Riku kembali mendapat mimpi buruk dimana kejadian 10 tahun itu terjadi.
Kemudian, saat ia membuka matanya ia melihat sinar matahari yang menembus tirainya.
"Ah....mimpi itu lagi"
___//__//__//__//___///_____//
Riku turun ke bawah dengan memakai baju kasualnya, namun di bawah ia melihat pemandangan ikan sarden ber-ABS tergeletak mengenaskan.
". . . . . .??"
Riku mengendap-endap ke dapur untuk membuat sarapan, walaupun bau masakan itu tercium ke penjuru rumah, para ikan sarden itu tidak bangun sama sekali! (Kebo ih mereka😂)
Setelah itu, Riku mempersiapkan semuanya dan menyajikan masakan buatannya. Tapi karena Riku lapar, jadi Riku pergi makan terlebih dahulu.
"Hoamh...eh? Nanase-san?" Ah ternyata itu Iori yang sedang turun ke bawah.
"Selamat pagi, Iori! Ayo sarapan dulu!" Ucap Riku sambil tersenyum.
Iori sempat terpana, namun ia langsung pasang cool face miliknya.
"Kawa-ekhem! Iya baiklah"
Setelah itu, mereka berdua membangunkan para sarden itu. Tapi berbagai cara telah mereka lakukan, tapi semuanya sangat sia-sia.
"Ah! Ada satu cara lagi!" Seru Riku.
Riku mengambil megaphone, sedangkan Iori memasang headphone pada dirinya agar gendang telinga miliknya tidak pecah.
"KALIAN SEMUA BANGUN!! ADA PASIEN POSITIF CORONA DIANTARA KITAAAAAA!!!" Teriak Riku yang menggelegar cetar membahana.
GEDEBUK! KEDEBUG! TAK! BRAK! BRUK! MEONG!
Semuanya panik dan mengoceh sepanjang waktu, tapi siapa sangka cara itu berhasil.
"Ekhem!"
Semuanya terdiam dan menatap dua sejoli yang sedari tadi memperhatikan mereka semua.
"Sudah selesai ributnya? Apa kalian tidur dengan nyenyak?" Tanya Iori dengan aura gelap di belakangnya, sedangkan Riku hanya sweetdrop.
Setelah itu mereka semua mandi dan sarapan, semuanya terkejut ketika sarapan ternyata sudah disajikan.
"Wah! Iori-shi, masakannya sangat lezat!" Puji Nagi.
Iori terkejut.
"Bukan aku, sebenarnya yang masak sarapan itu Nanase-san" ucap Iori.
Semuanya menatap Iori tidak percaya.
"APAAAAAAAAAA?!"
Sejak kapan Riku pandai memasak? Batin Tenn.
"Ah! Semuanya selamat pagi!" Sapa Riku dengan ceria, kini Riku yang biasa sudah kembali!
"Pagii!"
"Ah iya! Riku apa benar kau yang memasak semua ini?" Tanya Mitsuki.
"Benar, saat itu kalian masih tidur. Jadi ya, daripada tidak melakukan apa-apa jadi aku memasak untuk kalian" Jawab Riku tersipu.
Semuanya sangat terharu dengan inisiatif Riku, mereka bahkan terkejut jika Riku bisa memasak makanan seenak restoran bintang 7.
"Sejak kapan kau bisa memasak?" Tanya Gaku.
"Sejak kecil" Jawab Riku.
Riku tidak bisa menjelaskan lebih detail untuk sekarang, karena ia tidak ingin Tenn tahu.
"Ah, apa kalian sudah selesai? Lebih baik kita bersiap, Manajer dan Anesagi-san akan menjemput kita" ucap Riku.
Mereka yang lupa akan meeting, langsung bersiap-siap dan mereka yang sudah siap, pergi cuci piring.
Riku berada di ruang tamu sendiri, hingga....
"Ricchan...."
Riku melihat sosok Kakaknya yang sedang tersenyum padanya.
"E-eh...Kakak...?"
TBC
Next!
Episode 3: For
Yak! Pendek lagi chapternya haha😅
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top