2.1

"Nanase-san! Nanase-san! Apa kau baik-baik saja?!" Seru Iori.

"A-ah....aku tidak apa-apa, Iori"

BRAK! PRANG! BRUK!

Entah suara apa di dalam ruang meeting yang gelap itu, tapi yang jelas suara dentuman itu sangat kencang.

. . .

"Hey! Siapa yang didepanku?!" Seru Gaku.

"H-hey...."

"Siapa yang berada di atasku?!" Seru Mitsuki.

Dan banyak seruan lainnya...

Karena keluar dari jalur cerita, para staff memutuskan untuk mengecek apa yang terjadi pada mereka.

Saat pintu ruang meeting dibuka, dan lampunya dinyalakan....

JENG JENG!

Tertampak kursi dimana-mana, papan tulis jatuh, vas bunga juga, dan begitu pula meja meeting yang besar itu terbalik!

"Minna-san....?"

"Aduh...."

"Ittai...."

Para staff menemukan tumpukan manusia di balik meja meeting, yang paling bawah adalah Gaku, di depannya ada sebuah sofa yang siap menerkam kapan saja. Dan yang paling atas ada Riku yang imut sedang duduk di atas yang lainnya dan wajah watados nya.

"Apa...yang...terjadi?" Tanya Tsumugi

"Apakah ada badai tadi?" Tanya Anesagi.

"Ya ampun! Sebaiknya cepat membantu mereka!" Ucap Banri.

Sebentar....meja meeting kan besar, kenapa bisa terbalik?? Batin para staff.

---

Riku berdiri dan berjalan keluar kafè, semuanya hanya melihat dan diam.

Hingga...

TAK! GEDEBRUK!

"Ah....i-ittai...."

.....Riku tersandung oleh kakinya sendiri dan berakhir jatuh ke bawah.

"Untung saja aku tidak apa-apa..."

Maaf ya Riku, aku mungkin tidak tega membuatmu luka. Tapi sebagai gantinya....

"Huwaaaaaaaaaa!! HP nya pecahhhhhhhh!!" Teriak Riku kencang sekali.

Semuanya langsung bergegas menuju Riku.

"Riku! Apa HP mu tidak apa-apa?" Tanya Yamato.

"Hoi Nikaido! Disini korbannya Nanase, bukan HP nya!" Seru Gaku.

"Oh iya lupa hehe"

Tenn menghampiri Riku yang masih terduduk dan melihat pada HP nya.

"Riku....sudahlah, nanti aku belikan yang baru" ucap Tenn.

Riku menatap Tenn dengan mata berkaca-kaca.

"Benarkah?"

Tenn mengangguk sambil tersenyum.

Bunga-bunga~

Cahaya pink sakura dibelakang mereka~

"Ekhem! Kita dikacangin nih"

"Ahahaha.....maaf Iori" ucap Riku.

Sedangkan Tenn diam-diam mengeluarkan buku sakralnya dengan seringai yang khas.

"Fu fu fu....2 kali kau menganggu, Izumi Iori. Kau benar-benar langganan di buku ini, fu fu fu"

"Ano....Tenn?"

---

"Ah! Ada satu cara lagi!" Seru Riku.

Riku mengambil megaphone, sedangkan Iori memasang headphone pada dirinya agar gendang telinga miliknya tidak pecah.

"Ekhem!"

. . .

"Apa ya....menurutmu apa Iori?" Tanya Riku.

"Apa saja, yang penting mereka bisa bangun dengan cepat" jawab Iori.

Riku terdiam sebentar, kemudian mengangguk.

"Ekhem! Tes tes tes....bunyi hujan di atas pipi~"

Setelah check sound, Riku pun menjerit....

"MALIINGGGGG!! MALIIIIINGGGGG!! ADA MALING WOYYYY!!" Teriakan Riku menggelegar di seluruh du-penjuru rumah.

Seketika para sarden itu pun bangun.

"Mana maling woy?!"

"Mana malingnya?!"

"ADA!! TUH DI TV, KATANYA CORONA MALING NYAWA MANUSIA LAGI!!" Teriak Riku.

Sontak mereka menatap TV yang sedang menyiarkan berita mengenai corona, dan kemudian menatap 2 sejoli yang sedari tadi memperhatikan dengan intens.

Iori menggeleng dan menunjuk Riku.

"Riku!/Rikkun!/Nanase!" Seru Yamato, Tamaki, dan Gaku.

Riku terdiam.

"M-maaf....habisnya kalian susah dibangunin, jadi Riku ngga ada cara lagi" ucap Riku sambil menunduk.

K-kawaii~

"Riku...Nii-san benar-benar tidak bisa marah padamu" ucap Yamato sambil mengelus kepala Riku.

"Aku juga, Rikkun" ucap Tamaki.

"Y-yah....aku juga begitu" ucap Gaku yang terkena efek Kawaii Riku.

Di satu sisi....

"Dasar ossan! Dia berani menyentuh Riku! Tak akan kubiarkan!" Kalian tahulah siapa dia....

"Tenn! Ayolah kau tidak boleh begituuuu!" Seru Ryuu.


Ya begitulah~
Tenn masih betah bawa buku hitamnya kemana-mana, kasian deh sama mereka yang namanya tertulis disitu😂 apalagi Iori sampe 2x😂

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top