2. MYSTERIOUS WOMAN


Warning : Typo!!


KRINGG!!

Bel pulang sekolah akhirnya berdentang. Seluruh siswa bersiap-siap membereskan seluruh peralatan belajarnya dan keluar dari kelas masing-masing. Termasuk Claine dan Kathy. Tetapi hari ini adalah hari Claine menjalankan piket kelasnya. Teman-teman sekelas Claine yang lainnya sudah ada yang pulang izin atau mengikuti rapat OSIS, tetapi ada juga yang kabur tidak mau membereskan kelas. Claine sempat kesal dan berteriak teriak kepada siswa yang kabur, bahkan Claine sampai melempar sepatunya ke arah June dan Bimo yang mencoba kabur, mulanya mereka berhasil tertangkap, tetapi mereka berdua kabur lewat pintu yang terhubung oleh kelas lain. Alhasil Claine piket sendiri dikelas, ya.. pastinya ditemani Kathy yang setia menunggunya menyelesaikan piket kelas, walaupun kadang-kadang Kathy sering mengeluh tentang lemotnya kerja Claine.

Selesai mengerjakan piket kelas selama kurang lebih satu jam, Claine dan Kathy akhirnya keluar dari kelas lalu mengunci pintunya dan memberikannya kepada Mr. Mach selaku penanggung jawab keamanan kelas. Hampir seluruh siswa sudah pulang kecuali anggota OSIS dan para guru yang sedang mengadakan rapat.

Claine dan Kathy akhirnya turun dari kelasnya yang berada di lantai tiga. Saat berada dilantai dua, Claine sempat melihat sebuah mobil sedan hitam yang merapat di pinggir lapangan sekolahnya dan terparkir disana lalu disusul oleh seorang pria paruh baya dan seorang wanita cantik yang keluar dari mobil tersebut.

"Kathy!" panggil Claine membuat Kathy berhenti dan berjalan ke arahnya

"Ya Claine?"

Claine tidak menyahut Kathy dan terus memerhatikan mereka, tetapi wanita tersebut langsung melihat Claine dan menyunggingkan senyum kepada Claine. Claine sempat bingung dan menghadap kiri kanan jaga-jaga jika misalkan wanita itu bukan tersenyum kepadanya. Tetapi tidak ada siapa-siapa disana, Kathy-pun masih berjalan jauh disana. Claine kembali memerhatikan wanita itu dan kini, wanita itu melambaikan tangannya pada Claine. Claine tertegun "bagaimana bisa dengan jarak sejauh ini dia bisa melihatku?" Batin Claine dalam hati. Sebelum ia memerhatikan wanita itu terlalu lama, Kathy menepuk bahu Claine.

"Ada apa Claine?" Tanya Kathy bingung melihat reaksi Claine yang bengong dari tadi.

"Eh.. tak apa Kath, ayo kita pulang" Tentu saja Claine berbohong dengan ucapannya dan langsung menarik Kathy untuk turun kebawah.

Selama perjalanan Claine dan Kathy mengobrol tentang bagaimana lucunya saat tadi Bimo telak terkena lemparan sepatu dari Claine yang marah. Kathy hanya tertawa geli mendengarnya sampai air matanya keluar.

Tak terasa mereka berdua--Claine dan Kathy-- sampai didepan gerbang sekolah. Kathy sudah duluan karena Bus yang sering ia tumpangi sudah datang. Dan tinggalah Claine sendiri didepan gerbang sekolah sambil menunggu papanya---yang bilang akan menjemput Claine pulang sekolah.

Sudah setengah jam Claine menunggu, tetapi papanya belum juga menjemputnya. Saat Claine tengah sedang menunggu, sebuah mobil sedan hitam yang ia kenal lewat didepannya. Ia kenal mobil itu. Mobil yang dipakai oleh wanita cantik tadi yang melihatnya saat berada dilantai dua. Sekilas ia melihat wanita itu lagi, ia duduk di bagian kursi paling depan dengan pria paruh baya yang tadi keluar dengan wanita tersebut berada di kursi supir dan kursi belakang yang diisi oleh dua orang pria. Ia tidak terlalu melihat jelas siapa dua orang pria itu karena kaca mobil yang ditutup, tapi ia rasa kedua pria itu adalah salah satu murid juga disekolah ini. Ia terus menatap mobil itu sampai sebuah klakson mobil mengagetkannya.

Claine sedikit melompat karena kaget.

Papanya. Klakson mobil yang mengagetkan Claine adalah berasal dari mobil papanya sendiri. Papa Claine membuka kaca mobilnya, sedikit terkikik melihat putrinya yang kaget lalu memerintahkan Claine untuk cepat masuk ke mobilnya.

Claine berdecak sebal lalu masuk ke dalam mobil dan duduk disamping papanya, tepatnya dikursi depan. Papa Claine lalu melajukan mobilnya pelan

"Claine" Panggil Jack Swan. Yakni papa Claine

"Hm?"

"Oh, anak papa rupanya marah ya? Kau kaget tadi Jessy?" Goda Jack melihat putrinya menekuk wajahnya dengan bibir yang dikerucutkan--- Claine biasa dipanggil oleh keluarganya dengan panggilan 'Jessy' atau 'Jess' mengingat nama belakangnya adalah Jesselyn

"Bagaimana tidak kaget? Papa mengklaksonku saat aku melamun!" Ucap Claine sambil menyilangkan tangannya didepan dada

"Ayolah Jess! Bagaimana kalau papa belikan.... Bubble Milk?"

Mendengar Bubble Milk, Claine langsung menatap papanya dengan mata berbinar. Jangan salahkan Claine jika dia tidak bisa mempertahankan ego-nya kepada keluarganya. Tetapi, jika kepada lelaki atau teman sekelasnya, ego-nya sangat tinggi bahkan melebihi menara Tokyo atau Eiffel.

"Papa... Papa baik deh, ganteng lagi pa... Bubble Milknya dua ya? Bolehkan? Ya? Ya?" Claine merengek manja sambil mengguncang-guncangkan lengan papanya.

"Huuu! Di belikan Bubble Milk saja, baru kamu maafin papa" Ucap Jack yang menyoraki Caline

"Satu lagi, kamu baru tahu kalau papa ganteng? Itu sih dari kecil... mangkanya kamu mirip papa saja dari pada mirip mama" Sambung Jack memuji dirinya sendiri.

Claine hanya mencibir kata-kata papanya tadi. Memang banyak yang bilang kalau Claine sangat mirip dengan Mamanya.
Clara Swan.
Bahkan waktu itu, saat Claine dan Clara sedang berada di toko pakaian milik temannya Clara, karna sudah lama tidak ketemu, Claine dikira adalah Clara saking miripnya. Alhasil Claine diajak mengobrol dulu oleh temannya Clara, untung saja saat itu Clara datang dan menjelaskan. Claine jadi sampai pusing sejak kejadian itu. Oleh karena itu, Claine sekarang jarang sekali jalan-jalan dengan Clara. Selain takut ia disangka sebagai Clara, Clara juga sangat sekali mengatur peruangan dikeluarga mereka, jadi tak ada lagi yang namanya jalan-jalan untuk menghabiskan uang kecuali saat Natal dan Tahun baru.

"Claine" Panggil Jack pelan. Lamunan Claine buyar oleh Jack yang kedua kalinya. "Ya pa?" Tanya Claine. Dari raut muka Jack, sangat terbaca bahwa ia sedang serius. Jadi Claine pun harus ikut menanggapinya dengan serius.

"Papa, mama, dan Kak Jean mau keluar negeri" Ucap Jack. Claine awalnya tersentak, tapi dengan cepat ia menetralkan napasnya lagi.

"Memangnya ada apa pa? Hingga Kak Jean-pun harus ikut?"

Papanya menghela nafas berat
"Sebenarnya ini adalah acaranya Kak Jean, Papa dan Mama akan mengurusi administrasi untuk kepindahan Kak Jean ke Jerman. Kak Jean akan tinggal disana untuk beberapa tahun, mungkin sampai kuliahnya lulus Jess" Jelas Jack panjang lebar

"Lalu kapan kalian berangkat?"

"Minggu ini. Kami tak tahu kapan? Tapi Kak Jean ingin Besok lusa kami sudah berangkat Jess" Sambung Jack

"Begitu ya..." Claine tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya. Ia memalingkan mukanya menatap keluar jendela mobil. Terlihat awan mendung hujan yang menutupi lagit seperti hatinya yang kini seperti akan menangis

***

I'm wait your vote and comment



Thanks.
-Alen Nara

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top