1💓
BAB 1
Gadis pemilik nama Aulia Keisha Pratiwi tengah gemetar jongkok di sebuah mobil yang akan membawanya ke tempat pelelangan orang. Niat hatinya datang ke negara Hongkong untuk cari uang, tapi siapa sangka, ternyata tempat penyaluran tenaga kerja menipunya, bukan pekerjaan yang dia dapat melainkan penderitaan, dia akan dijual ke orang yang hobbinya bergonta-ganti wanita.
"Tuhan, haruskah hamba jadi pelacur?! Apa yang akan terjadi pada hamba jika hamba menolak permintaan mereka? Apakah kematian?!" rintihan itulah yang selalu ada di hatinya.
"Keisha!! Berhenti menangis!! Kau ingin kami memperkosamu saat ini juga?! Hah?!" Ancam beberapa pria besar, membuat Keisha terdiam. "Kalau kau masih menangis! Jangankan dijual pada orang kaya, kami akan menyiksamu saat ini juga!! Paham?!" Bentak pria jahat itu tidak sabar
"I-iya, paham, Pak," gagap Keisha ketakutan.
Gadis itu terdiam, bibirnya bergetar, dia berusaha cari celah buat kabur dari pria yang akan menjualnya. Sekian lama tidak menemukan cara, alhasil gadis itu menatap sebuah taman yang di sana ada toilet umum. Dengan alasan ingin buang air kecil, mau tidak mau beberapa pria arogan itu menghentikan mobilnya, dengan kasar dia tarik tubuh Keisha hingga jatuh menghantam aspal. Dia meringis kesakitan. "Ah--" rintihnya tertahan. Tapi beberapa pria kasar itu bukannya menolong melainkan malah mendorongnya masuk ke toilet umum.
"Cepat!! Kalau lama, kami akan menyakitimu," ancam pria jahat itu melotot tajam ke arah Keisha. Di dalam toilet Keisha terus berdoa semoga dia bisa mencari cara buat kabur. Kebetulan di toilet itu ada sekat yang atasnya bisa dilewati untuk berpindah ke ruangan sebelah. Keisha segera memanjat tembok menggunakan seluruh tenaganya yang masih sangat lemah. Bukan hanya di siksa, tapi Keisha juga sempat di rampas semua identitasnya. Entah bagaimana dia bisa pulang ke Indonesia. Harapannya, semoga saja ada seorang manusia berhati malaikat membantunya di saat dia tidak berdaya.
"Keisha!! Kau buang air kecil atau tidur!! Cepat sedikit!! Kau bukanlah Tuan putri yang harus kami tunggu sekian waktu, dasar jalang murahan!! Cepat!!" Teriakan beberapa pria arogan yang menjaga Keisha membuat Keisha semakin ketakutan. Dia berusaha keras naik ke atas dan berpindah ke ruangan samping. Setelah berusaha sekuat tenaga, akhirnya Keisha berhasil, dia kabur melalui toilet samping hingga beberapa pria itu panik dan langsung mengejar dirinya. Tanpa memperdulikan keselamatannya, Keisha berlari secepat kilat, tanpa memandang kanan-kiri, tanpa memperdulikan beberapa kerikil yang mengenai kakinya, Keisha terus berlari tanpa tujuan.
Saat akan menoleh ke belakang dan melihat beberapa pria jahat itu masih mengejarnya atau tidak, tiba-tiba sebuah mobil dari arah utara menabraknya, seketika Keisha terlempar sejauh 5 meter, seolah duani berputar di atas kepalanya, badannya sakit, matanya susah terbuka, dia merasakan rengkuhan seorang pria beraroma mint, membawanya entah kemana, yang pasti, Keisha ingin jauh dari beberapa pria yang tadi ingin menjualnya.
"To-tolong," hanya kata itulah yang terucap dari bibir mungilnya, selebihnya, gelap. Keisha pingsan dan harapannya orang yang menolongnya baik, bukannya orang jahat yang beberapa hari lalu menipunya. Keisha adalah gadis desa, dia berniat jadi TKW karna hidupnya sebatangkara, hutang almarhum ayahnya sangat banyak, demi melunasi hutangnya, Keisha nekat kerja di luar negara demi hutang ayahnya. Sementara ibunya, pergi meninggalkannya sejak kecil. Entah dimana ibunya berada Keisha tidak tahu. Dia juga tidak mau peduli.
❤️❤️❤️❤️
Jam sudah menunjukkan pukul 11.30 malam, Keisha merintih kesakitan, seorang wanita berbaju putih memerika denyut nadinya. Keisha gelisah, tapi juga lega karna terhindar dari beberapa pria yang tadi ingin menjualnya serta beberapa hari yang lalu menyiksanya.
"Bagaimana perasaan, Anda?" tanya sang Dokter, ramah.
"Baik, Dok," jawab Keisha, gelisah.
"Minum obat secara teratur, kalau tidak melakukan aktivitas apa-apa, kemungkinan dalam dua hari sudah pulih, tubuh Anda terlalu lemah dan banyak bekas pukulan, banyak-banyak istirahat, ok," ucap Dokter, sambil membenahi peralatan medisnya.
Tak berapa lama kemudian, masuklah seorang pria dengan tatapan mata yang tajam serta rahang yang kokoh masuk. Tubuhnya tinggi besar, selain tampan, kulit pria itu juga putih bersih. "Bagaimana keadaan dia, Dok?" tanya-nya dengan gaya angkuh
"Lukanya tidak begitu para, Tuan Jack," jawab Dokter Nayhan, pelan.
"Oh," hanya itu gumaman dari bibir Jack.
"Nanti saya tuliskan resepnya, Tuan Jack, silahkan ditebus," ucap Dokter Nayhan sementara Jack hanya mengangguk.
"Inna!!" Jack memanggil salah satu pelayan di rumahnya, membuat pelayan itu lari terbirit-birit.
"Iya, Tuan," Inna menjawab pelan.
"Tebus obat gadis itu," perintah Jack, dan Inna langsung menganggukkan kepalanya.
"Iya, Tuan," jawab pelayan itu lalu pergi
"Ya sudah, kalau begitu saya permisi dulu, Tuan Jack," pamit Dokter Nayhan, keluar dari kamar Keisha.
Setelah hanya tinggal mereka berdua, Jack mendekati keisha dan ditatapnya gadis itu dengan seksama.
"Siapa namamu?"
"Keisha, Tuan."
"Darimana asalmu?"
"Indonesia," lirih Keisha, meremas ujung bajunya.
"Kenapa kau lari tanpa lihat jalan?! Apakah sudah bosan hidup?!" tanya Jack, sangat dingin.
"Bukan begitu, Tuan. Sa-saya--"
"Sudahlah! Kenapa kau bisa sampai ke negara ini?" tanya Jack, tidak sabar.
"Saya berniat kerja di sini, Tuan."
"Terus kenapa kamu, kabur?!" tanya Jack, masih terus menyelidiki Keisha.
"Karna saya mau dijual, Tuan. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi?" jawab Keisha, dia bingung harus bersikap seperti apa.
"Sudahlah, kalau kau mau kau bisa kerja di sini," sela Jack, tidak sabar.
"Inna!!" panggil Jack dengan keras
"Iya, Tuan," jawab Inna, kembali mendekat.
"Dia mulai besok kerja disini. Kasih baju yang sesuai dengan ukuran dia, kasih tahu pula aturan di rumah ini," jelas Jack.
"Baik, Tuan," jawab Inna, pelan.
"Dia kepala pelayan di rumah ini, segala suatu kamu harus tanya ke dia," jelas Jack, menatap Keisha.
"I-iya, Tuan. Terima kasih banyak," jawab Keisha, dengan mata berbinar bahagia, dia tidak menyangka bisa kerja dengan orang yang sudah menolongnya.
"Hem," gumam Jack, berlalu pergi.
Tapi belum sempat Jack menutup pintu kamar Keisha, dia kembali bersuara. "Tidurlah."
Keisha hanya diam menatapnya, suasana hening tercipta diantara keduanya. Keisha bingung harus berkata apa? Jack pun juga menatapya tanpa bicara.
Setelah terdiam beberapa saat,
Jack meninggalkan kamar Keisha dan masuk ke ruang kerja seperti biasanya, dia tatap foto seseorang yang dulu pernah mengkhianatiya. Jack berdiri menghadap jendela, fikirannya kembali ke masa lalu di mana dia kenal seorang gadis yang sangat dicintaiya, tapi gadis itu malah menorehkan luka yang sangat dalam di hatinya, Jack sakit hati dan berubah seperti sekarang ini, dingin. Demi melupakan kenangan pahitnya, Jack memasuki kamar mandi dan menyejukkan kepalanya di bawah guyuran air dingin.
❤️❤️❤️ ❤
Bersambung....
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top