bertemu

Warning!!:

OOC,absrud,TYPO,gaje,15+(MYBE),gagal paham

<<(y/n) pov>>
<gretek,gretek>suara khas berisik kereta kuda membangunkanku dari tidur nyenyakku

Dengan tudung berwarna hijau tua yang menutupi sebagian wajahku aku menatap arah terbitnya matahari yang masih samar itu

Nampak indah tapi sulit di jangkau

'Sudah berapa lama aku hidup mengembara seperti ini'ucap benakku lalu bersender di dinding kereta kuda

Aku (l/n) (f/n) seseorang pengembara yang datang dari nergi palestanium

Sebagai perempuan menjadi seorang pengembara adalah hal yang sangat berat namun perasaan ketika aku bisa keluar dari negeri terkutuk itu adalah senang,bahagia,bebas dan merdeka

Ya bukan berarti aku membenci negriku sendiri tapi asal kalian tau palestanium adalah negri yang suram

hampir setiap hari ada pelelangan budak,pembunuhan,pemerkosaan,kanibalisme sampai aliansi agama terlaranh

Aku juga termasuk budak karena parasku yang cukup cantik aku pernah akan di jadikan sebagai pelacur hingga aku tidak bisa menahannya lagi dan sampailah pada hal yang ingin aku hindari yaitu

Membunuh

Ya aku bebas karena aku membunuh salah satu lelaki yang akan menyetubuhiku
Aku marah dengan perlakuan mereka hingga aku berani membunuh

Tapi itu hanyalah masalalu
Sekarang aku adalah seorang pengembara yang telah menjelajah hingga aku menemukan ngeri damai nan indah ini yaitu vighligt

Jam menunjukkan pukul 6 pagi dan aku memutuskan untuk turun dari kereta kuda yang aku tumpangi itu

Aku menundukkan badankku 90 derajat dan mengucapkan terima kasih

"Arigatou ojisama!"ucapkan lalu tersenyum lembut padanya

"Ha'i nona muda"ucap seorang pria tua lalu menatapku lembut sambil tersenyum lembut

Aku menatap kagum melihat indahnya negri yang sering di sebut sebagai jantung asia

<wushh>angin bertiup kencang hingga membuat tudung yang ku kenakan lepas dari kepalaku
Menampilkan rambut (h/c) yang ikut tertipu angin

"Aku sudah menetapkan bahwa aku"guamku lalu aku langsung berlari dan loncat dari bukit yang cukup tinggi dan

"Akan menetap di sini!!!"jeritku di atas udara lalu mendarat dengan mulus di atas semak-semak

Setelah mendarat dengan mulus aku langsung berlari dengan cepat dan sesekali berteriak senang

<skip>
Sesampainya di ibu kota sekitar jam 9 pagi

"Ibu kota vighligt!"ucapku dengan mata berbinar-binar melihat keindahan kota bak lukisan di dinding

Ku akui di sini sangat menawan
Warganya yang ramah,perumahan yang mewah,setiap orang tau apa artinya gotong royong dan keceriaan

"Benar-benar negeri yang makmur!"Guamku sambil melihat pemandangan kota blueray

Tak henti-hentinya aku mengumpat kata-kata pujian terhadap kota ini
"Uooooh jika ada negeri semakmur ini ku yakin tidak akan ada penjahat!"Guamku lalu tiba-tiba

<BRAK>sebuah keributan muncul di seberang jalan

"TOLONG PENCURI!!"aku melihat seorang wanita terduduk sambil berteriak

Aku langsung berlari menghampiri wanita muda berambut coklat itu dan langsung menanyakan
"Ke mana pencuri itu!"ucapku gugup

"Ke sana!!"ucapnya lalu menunjuk ke arah depan

"Nona tunggu di sini aku aku akan  berusaha mengambil tas anda kembali!!"ucapku lalu dengan cepat mulai mengejar pencuri itu

Aku melihat seseorang berbadan kecil memakai jubah merah darah berlari menuju kerumunan
'Seorang anak kecil??'ucap benakku lalu mengejarnya

Aku heran kenapa di dalam negeri semakmur ini masih ada anak yang kelaparan

Aku sempat kehilangan jejaknya di dalam kerumunan
"Sial kemana bocah itu!"ucapku lalu terdengar suara teriakan lagi dari luar kerumunan

"AWAAAAAS!!!"pekik beberapa orang ketika melihat sebuah bocah berjubah merah terjatuh di tengah jalan dan akan di tabrak oleh sebuah kereta kuda yang melaju kencang dari arah belakang

"Tch menyusahkan!!!!!"pekikku lalu aku langsung berlari dan menyelamatkannya

Tubuhku terhempas ke tepi dan terasa tangan kananku terluka karena hepasan tadi cukup kencang hingga mengeluarkan darah

"O-one-chan tanganmu!"ucap bocah itu sambil menatap tangan kananku yang terluka dengan tatapan sedu

Aku hanya memasang ekspresi datar dan menyembunyikannya di balik jubah hijau tuaku

"Hei tanganku hanya terluka kecil aku tidak akan mati hanya karena ini bocah!!"ucapku tersenyum lalu menjitak kepalanya lembut

Lalu tiba-tiba seseorang laki-laki keluar dari kereta kuda dengan gagahnya sambil tersenyum lembut padaku

Ya memang wajahnya tampan tapi aku merasa kalau aku harus menjauh darinya

"Apakah anda terluka nona!"ucapnya lalu mengulurkan tangan tanda ingin membantuku berdiri

"Tidak aku tak apa"aku menghiraukan uluran tangan laki-laki itu dan berdiri sendiri

"Kami ingin meminta maaf atas kejadian yang tadi menimpa anda!"ucapnya tersenyum lalu menatapku lembut

Entah kenapa aku melihat tatapannya aku merasa ketakutan

Aku menahan semua rasa takutku

"Saya meminta maaf atas pengemudi saya yang tidak tau malu ini!"ucapnya lalu menatap sang pengemudi sinis

Dengan jelas aku melihat si pengemudi ketakutan
Walau posisi pengemudi itu berdiri di belakang sangsurai merah dengan tertunduk tapi aku bisa melihat kalau dia ketakutan
"Aiiiiiihhh tak apa semua ini juga salah adikku kok!!"ucapku lalu tersenyum getir dan menatap bocah kecil yang tadi tertangkap mencuri ini

Aku terpaksa mengakuinya sebagai adikku karena aku juga tidak mau kalau anak ini di hukum berat
"Heeei sora ayo minta maaf!!"ucapku menyenggol anak yang tak aku kerahui namanya itu

"E-eh maaf pangeran akashi!"ucapnya lalu menunduk hormaaaat sambil meminta maaf

Jujur saat ia mengucapkan pangeran aku hampir jantungan tapi aku hanya menatap kaget bocah kecil ini
Kenapa ia tidak berbicara dari awal ketika laki-laki ini keluar dari dalam kereta,ucapkan lah 'pangeran' atau yang mulia agar aku tidak menjadi gugup begini

"Akh tak apa semua orang pasti akan melakukan kesalahan!"ucapnya lalu menatapku dengan tatapan lembut

'Warna matanya cantik tapi aku tidak suka aura ini!'benakku lalu aku menatapnya dengan senyuman manis terlukis di wajahku

"Akh terima kasih telah perhatian kepadaku dan adikku pangeran akashi"ucapku lalu menunduk di hadapannya

Ia menarik nafas panjang
"Huuuh baiklah dan apa kau tidak perlu pertolongan!"ia mematapku serius

'Kenapa ia bisa tau kalau aku terluka!'pekikku dalam hati
"Aah tak apa pangeran aku hanya terluka ringan!"ucapku lalu tersenyum getir

"Baiklah jika kau memaksa!"ucapnya lalu tersenyum padaku

"Jaaa saya akan melanjutkan perjalanan dulu!,sekali lagi saya meminta maaf atas kelancangan saya dan supir saya!"ucapnya lalu memejamkan mata dan meletakan tanganya di dada

"Tak apa saya juga minta maaf atas ke cerobohan saya dan adik saya!"ucapku lalu menunduk

Setelah laki-laki itu kembali ke dalam kereta kudanya aku langsung menyeret bocah kecil berambut biru yang tadi ku panggil sora itu

"Kora baka!!"pekikku lalu menjitak kepala anak kecil itu

"Kau tadi hampir saja mati!lain kali jangan membuatku khawatir"ucapku
"Itee!,one-chan lukamu!"ucapnya lalu menunjuk tangan kananku yang terluka
"Ohhh ini bukan apa-apa aku bahkan pernah lebih dari ini!!"ucapku dengan senyuma merekah

"Gomene onne-chan tadi aku mencuri tas nona coklat itu!,aku butuh makan untuk para saudaraku"ucapnya dengan suara bergetar lalu tertunduk

"Heeey kalau kau ingin meminta maaf ayo kakak antar ke nona pemilik tas ini dan minta maaflah kepadanya!kakak yakiiiin kau akan di maafkan!"ucapku lalu berkacak pinggang pada tangan kiriku

"Benarkah?"ucapnya dengan mata berbinar-binar

"Iyaaap!"ucapku lalu merangkulnya dan kembali menuju tempat di mana kejadian penjambretan itu berlangsung

Setiap langkah aku selalu mendengar kisah bocah ini
Namanya tatsumi aira,ia memiliki 2 adik satu laki-laki dan satu perempuan,orang tuanya meninggalkan mereka tanpa alasan yang pasti

Jujur setelah mendengar kisah aira Aku merasa sangat marah kepada kedua orang tua mereka yang menelantarkan 3 orang anak kecil sendirian di kota sebesar ini

Dan setelah sampai di tempat kejadian penjambretan
Aku melihat seorang wanita berambut coklat pendek sedang duduk dengan rasa khawatirnya
"Hora jangan takut!"ucapku lalu tersenyum manis padanya

Ku melihat anak kecil yang ku panggil sora itu menatapku takut dan menggelengkan kepalanya
"Mau kakak temani!"ucapku tersenyum manis

Akhirnya aku memutuskan untuk menemaninya dan
"Ah sang pengembara!"ucap wanita itu lalu berdiri
"Ahh panggil aku (y/n)"ucapku lalu menatapnya dengan senyuman getir

"Kalau begitu panggil aku aida rinko!"

"Jadi!"lanjutnya lalu menatap seorang anak kecil yang sembunyi di belakang tubuhku

"Ku harap kau tidak merasa marah padanya aida dia ingin meminta maaf padamu dan ia ingin mengembalikan tasmu!"ucapku menjelaskan

"Baiklah tapi biarkan dia menjelaskan semuanya agar aku tau apakah ia berbohong padaku atau tidak!"ucapnya lalu menatap aira serius

"Wakatta!"ucap aira lalu memberanikan diri duduk di samping aida

--------
Setelah aira menjelaskan semuanya

"Apa jadi orang tuamu meninggalkanmu dan kedua adikmu sendirian di kota ini!"ucap aida

"Ha-ha'i!"ucap aira gelagapan

"Baiklah di mana kedua adikmu aku akan mengadopsi kalian!"ucap aida

"E-eh!tidak usah repot-repot one-san!"ucap aira sambil mengibas-ngibaskan tanganya tanda tidak usah
"Tidak ini keinginanku sendiri!dan kau (y/n) apakah kau sudah mempunyai tempat tinggal?"ucap aida lalu menatap ku tajam

"A-are!"aira bingung dengan sikap wanita ini
"Tidak ada penolakan!"ucap aida cepat

"Aku bisa tidur di gereja!"ucapku tersenyum ramah

"Tidak kau adalah perempuan dan aku tidak akan membiarkanmu tidur hanya dengan jubah itu!"ucap aida lalu menatapku sinis

"U-ugh baiklah!"ahahahahahahaha jujur aku sangat tertarik pada negeri ini hari pertama sajah aku sudah mendapat pengalaman yang mengesankan

Yaa pilihanku adalah pilihan terbaik

<y/n pov end>

<normal pov>

Sementara itu di sisi lain dari kejadian hampir tertabrak itu

Tepatnya setelah kejadian itu akashi kembali masuk ke dalam kereta yang bisa di bilang sangaat tertutup itu dan menopang dagu ia mengusapkan telunjuknya di bawah hidungnya

"Aku ingin!"ucapnya menatap sembarang arah dengan mata sinis yang sudah mengkilap darah













"Wanita pengembara itu!"














Tbc

Hai hai hai
hai hai hai hai
hai hai hai

Chika lupa klo chika nerbitin novel ini

Langsung ajah jan banyak vacot dah

Thank's for reading and see u next chapter all

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top