(8/10)

Ketika dia menanyakan cita-citaku ...

◆◆◆

(Name) sedari tadi memperhatikan Midorima yang asyik menonton Oha-Asa. Tatapannya tidak lepaskan dari Midorima sampai-sampai Midorima risih sendiri.

"(Name), kenapa kau sebegitunya memperhatikanku-nanodayo? Bukan aku ingin tahu, tapi hanya risih, kau tahu."

"Itu karena Shin-nii sangat tampan...-" ucap (Name) membuat Midorima langsung menoleh ke arah (Name) dengan tatapan terkejut.

"Tapi aku bohong~" ucap (Name) lagi dan dengusan kesal keluar dari Midorima.

"Ne .. Shin-nii...."

"Hm? Ada apa-nanodayo?"

"Cita-citamu apa? Apa Shin-nii bercita-cita ingin jadi pemain basket internasional?"

"Hm? Kenapa kau bertanya seperti itu-nanodayo?" tanya Midorima sambil memperbaiki letak posisi kacamatanya.

"Tidak ada, hanya saja aku penasaran dengan cita-citamu. Jadi, apa jawabanmu Shin-nii?"

"Salah-nanodayo."

"Lalu?"

"Aku ingin jadi dokter-nanodayo."

(Name) tampak mengerutkan dahinya bingung, terlihat sekali ia berpikir keras alasan kenapa Midorima memilih menjadi dokter padahal Midorima selalu berlatih basket dengan keras.

"Tapi kenapa Shin-nii? Aku pikir kau yang sering berlatih basket ingin menjadi pemain basket internasional," ujar (Name) lugu.

"Itu karena ... Jika kau sakit maka aku yang akan merawatmu hingga sembuh dan juga agar aku bisa menyelamatkan banyak orang-nanodayo."

Bonus

"(Name)? Kenapa kau tiba-tiba memelukku?"

"Tidak ada, hanya ingin. Kau tahu Shin-nii, aku sangat menyayangimu! Bagiku kau adalah seorang kakak yang terbaik yang pernah ada!"

"°/////°"

Itu membuatku malu-nanodayo.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top