(4/10)

Ketika aku baru mengetahuinya ...

◆◆◆

Perasaan kesal kini tengah dirasakan oleh shooter andalan Kiseki no Sedai – Midorima Shintarou atau sekarang sudah berubah menjadi pemain andalah Shuutoku. Bagaimana tidak? Ketika ia baru saja datang ke sekolah ia malah mendengar gosip-gosip dari teman sekelasnya tentang Takao yang berpacaran dengan (Name).

Sungguh ia kesal bukan main, ingin bertanya pada (Name) tapi yang ada nantinya ia pasti akan dikerjai habis-habisan.

Mencoba melupakan hal itu sejenak, Midorima mulai mengikuti (Name) dari jarak yang cukup jauh. Bukan berarti Midorima ingin tahu, pemuda berambut hijau itu hanya sedikit penasaran saja akan kebenarannya. Ya, hanya sedikit.

"Takao-senpai!"

'Takao? Kenapa (Name) bertemu Takao-nanodayo? Bukan berarti aku ingin tahu, hanya saja ini mencurigakan-nanodayo.'

"Ooh (Name)-chan, apa kau sudah membawanya?"

"Sudah, ini."

Midorima terus memperhatikan kedua pasangan itu dengan seksama sampai ia melihat (Name) memberikan sesuatu berbentuk kotak yang dilapisi kain. 'I-itu kan bento-nanodayo! Apa itu masakan adikku sendiri? Dasar, Takao sialan.'

"Arigatou, (Name)-chan."

Takao mulai membuka bento yang diberikan (Name) dan terlihat pula wajah Takao yang berseri-seri ketika melihat isi bento itu.

"Wuahaha ... masakan ini terlihat sangat lezat! (Name)-chan, maukah kau menyuapiku?" pinta Takao yang langsung di jawab dengan (Name) yang malu-malu,

"Um ... tentu."

Takao mulai membuka mulutnya ketika (Name) mulai menyuapinya dan setelah itu memakannya dengan perasaan penuh nikmat membuat Midorima yang tengah mengamati mereka jadi kesal sendiri.

Belum lagi dengan perhatian (Name) ke Takao membuat Midorima merasa iri karena (Name) sendiri belum pernah seperhatian itu kepadanya.

"Ekhem."

Dehaman keluar dari mulut Midorima membuat kedua pasangan itu langsung menoleh ke arah Midorima.

"Shin-nii! Ada apa?"

"Kenapa kau bersamanya, (Name)?"

"Kenapa? Karena aku ingin."

Jawaban yang terdengar santai itu membuat Midorima semakin kesal. Ia mulai melihat ke arah Takao yang kini hanya tersenyum jahil ke arahnya.

"Apa itu makanan buatan (Name), Takao? Bukan berarti aku ingin tahu-nanodayo."

"Bukan?"

"Lalu?"

"Ini bekal dari ibuku. Tadi (Name) di suruh mengantarkan bekal ini kepadaku sama ibuku."

"Kenapa harus (Name)-nanodayo? Dan juga apa hubungan kalian-nanodayo? Bukan berarti aku ingin tahu."

"Dasar tsundere."

"Aku tidak tsundere-nanodayo."

"Manakan ada orang yang mau ngaku tsundere, Shin-chan."

"Kenapa? Karena kami sudah cukup dekat semenjak Takao-senpai mulai mengajariku main basket. Dan hubungan kami hanyalah senpai dan kouhai. Tapi ngomong-ngomong, bagaimana Shin-nii bisa berada di sini?" tanya (Name) sedangkan Takao terus berusaha menahan tawanya agar tidak meledak.

"Pfft ... (Name)-chan, apa kau tidak tahu kalau sedari tadi Shin-chan menguntitmu?"

"Heeeeeh??!"

Bonus

"Jadi Shin-nii sedari tadi mengikutiku? Kenapa?"

"Dia pasti sangat mengkhawatirkanmu (Name)-chan dan juga iri~"

"Itu tidak benar-nanodayo. Ini hanya kebetulan."

"Kebetulan yang disengaja, hahaha ...."

"...."

Justru ini membuatku terlihat memalukan di depannya-nanodayo.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top